Anda di halaman 1dari 2

7 Feb

2020
Investment Note

Penyebaran virus Corona membuat pergerakan pasar finansial dunia di awal tahun 2020 menjadi fluktuatif. Bagaimana
dampaknya pada perekonomian dan pasar finansial Indonesia? Berikut komentar dari Katarina Setiawan, Ezra Nazula,
dan Samuel Kesuma dari Manulife Investment Management Indonesia.

Virus Corona & Pasar Finansial Apabila kejadian masa lampau kembali berulang, ekspektasi
kami dampak dari virus corona terhadap ekonomi dan pasar
Indonesia finansial Indonesia akan bersifat jangka pendek. Memang
ekonomi China saat ini jauh lebih besar dibanding periode 2003
dan pengaruhnya terhadap ekonomi dan perdagangan global
Katarina Setiawan
juga lebih besar. Namun terdapat faktor yang dapat memitigasi
Chief Economist & Investment Strategist dampak negatif tersebut, seperti reaksi pemerintah yang lebih
sigap dibandingkan di 2003, dan juga adanya e-commerce yang
Saat ini terlalu dini untuk secara akurat memprediksi dampak
mengurangi ketergantungan untuk melakukan transaksi di toko
dari virus corona terhadap ekonomi global, domestik, dan pasar
fisik. Faktor tersebut turut membantu memitigasi dampak
finansial karena ini merupakan jenis virus baru. Namun, dilihat negatif terhadap sektor ritel dan ekonomi.
dari pengalaman sebelumnya pada beberapa epidemi, dampak
dari SARS di Asia dan MERS di Arab Saudi hanya bersifat jangka
pendek. Ketika periode SARS (dimulai di Januari 2003 dan Samuel Kesuma
memuncak di April 2003), indeks MSCI Asia Pacific ex Japan Senior Portfolio Manager – Equity
turun -5.5%. Namun indeks berbalik menguat +16.7% tiga
bulan setelah periode puncak. Dari sisi ekonomi, PDB China Dampak dari virus corona terhadap IHSG adalah dari arus dana
mengalami pelemahan dengan pertumbuhan ekonomi turun ke asing ke pasar saham. Di dua minggu pertama tahun ini
level 9.1% di Q2-2003 dari 11.1% di Q1-2003. Namun secara terdapat arus masuk yang tinggi, hampir mencapai IDR4 triliun,
keseluruhan, ekonomi China mencatat pertumbuhan 10% di melanjutkan momentum positif dari Desember 2019. Namun
2003, lebih tinggi dari 9.1% di 2002. China tetap bisa mencatat arus dana asing menjadi lebih variatif karena risk appetite pasar
pertumbuhan ekonomi lebih tinggi pada periode SARS di 2003 yang menurun. Berkurangnya arus dana masuk dari investor
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Fenomena serupa asing, ditambah dengan aksi ambil untung dari investor lokal
juga terjadi di Arab Saudi, di mana pasar saham membaik menyebabkan IHSG melemah sekitar 5% dalam dua minggu.
setelah MERS dan ekonomi tetap dapat mencatat pertumbuhan
ekonomi lebih tinggi di 2014 (pada periode MERS) sebesar 3.7% Dalam pandangan kami penyebaran virus corona tidak memberi
dibanding 2.7% di 2013. Respon yang cepat dari pemerintah dampak besar bagi pertumbuhan earnings perusahaan.
China dan negara lain berpotensi untuk membatasi penyebaran Terdapat risiko bagi sektor ritel karena banyak yang
virus corona lebih cepat dan efektif. Ditambah lagi pemerintah mengandalkan sumber pasokan dari China. Namun beberapa
China mengeluarkan stimulus besar untuk mencegah emiten yang kami temui menyatakan memiliki persediaan yang
penyebaran virus (~USD4 miliar) dan juga untuk stabilisasi pasar cukup untuk kegiatan operasional berjalan normal walau isu
saham (USD236 miliar untuk repo obligasi, 10bps pemangkasan gangguan pasokan memanjang hingga 2-6 bulan ke depan.
7DRRR) untuk mendukung ekonomi dan pasar finansial. Maskapai penerbangan komersial juga terekspos risiko dalam
kondisi saat ini, tapi penerbangan ke China hanya memberi
Bagi Indonesia, pasar saham dan nilai tukar menguat pada kontribusi kurang dari 10% dari pendapatan maskapai
periode SARS. Indonesia juga pada posisi lebih baik dibanding penerbangan besar di Indonesia.
negara lain di Asia yang memiliki ketergantungan tinggi pada
pariwisata terhadap ekonomi. Pariwisata memberi kontribusi Kami tidak merubah target IHSG karena faktor virus corona ini.
Tingkat risk free tetap rendah, dan dampak terhadap
kurang dari 2% bagi ekonomi Indonesia. Dalam periode di mana
sektor pariwisata melemah karena kekhawatiran terhadap virus pertumbuhan earnings diekspektasi terbatas. Faktor utama dari
yang membatasi aktivitas pariwisata, ekonomi Indonesia relatif iklim makroekonomi yang kondusif seperti nilai tukar yang
lebih resilien dibandingkan negara seperti Thailand (12% dari stabil, harga CPO yang kuat, dan tingkat suku bunga rendah
tetap tidak berubah dari ekspektasi awal, selain itu reformasi
ekonomi dari pariwisata) dan Hong Kong (10.5%). Namun, ada
juga sektor yang terekspos risiko tidak langsung seperti sektor kebijakan juga dapat menjadi katalis tambahan bagi pasar
komoditas dipengaruhi oleh risiko berkurangnya permintaan saham.
untuk komoditas karena perlambatan ekonomi China yang
disebabkan oleh penyebaran virus.
Investment Note

Ezra Nazula
Chief Investment Officer – Fixed Income

Pasar obligasi Indonesia saat ini tidak terdampak dari sentimen


virus corona. Kinerja tahun berjalan pasar obligasi naik
mendekati 4% dengan imbal hasil turun 40bps. Arus dana
investor asing juga positif, terlihat dari lelang SBN terakhir yang
mencatatkan tingkat penawaran tinggi di kisaran IDR90 triliun.
Tidak hanya investor asing, investor lokal juga mencatat
pembelian. Bank sentral yang turut aktif hadir dan
berpartisipasi di pasar juga memberi sentimen positif bagi
pasar.

Dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menurun ke


level 4.97% kuartal terakhir 2019, ekspektasi kami bank sentral
akan memberi dukungan bagi ekonomi melalui pelonggaran
suku bunga atau kebijakan makroprudensial. Kebijakan tersebut
akan menjadi faktor positif bagi pasar obligasi. Pertumbuhan
ekonomi global yang diekspektasi mengalami stabilisasi dengan
potensi perbaikan gradual juga akan mendukung bagi pasar
obligasi negara berkembang dengan imbal hasil tinggi seperti
Indonesia.

Kami memandang 2020 sebagai lanjutan dari tahun 2019


dengan adanya iklim suportif bagi pasar obligasi. Kami
memperkirakan imbal hasil obligasi 10 tahun dapat turun ke
level 6.25-6.5%.

PENGUNGKAPAN DAN SANGGAHAN:

Informasi di dalam dokumen ini disusun berdasarkan sumber yang dapat dipercaya oleh PT Manulife Aset Manajemen Indonesia namun PT Manulife Aset Manajemen Indonesia tidak menjamin keakuratan, kecukupan, atau
kelengkapan informasi dan materi yang diberikan. Baik PT Manulife Aset Manajemen Indonesia atau afiliasinya, maupun direksi, pejabat atau pegawainya tidak bertanggung jawab atas segala konsekuensi hukum dan keuangan yang
timbul, baik terhadap atau diderita oleh orang atau pihak apapun dan dengan cara apapun yang dianggap sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan atas dasar keseluruhan atau sebagian dari dokumen ini.
Dokumen ini disusun untuk tujuan pemberian informasi dan tidak dimaksudkan untuk memberikan rekomendasi, nasihat professional, penawaran, penjualan atau ajakan oleh atau atas nama PT Manulife Aset Manajemen
Indonesia kepada siapa pun untuk melakukan pembelian atau penjualan efek. Dokumen ini tidak memuat nasihat investasi, hukum, akuntansi, perpajakan atau pernyataan bahwa suatu investasi atau strategi sesuai atau
cocok untuk kondisi Anda, atau merupakan rekomendasi personal untuk Anda. Analisa trend ekonomi di dalam dokumen ini tidak mengindikasikan hasil kinerja investasi masa depan. Dokumen dan pendapat yang
disampaikan di dalam dokumen ini dibuat oleh PT Manulife Aset Manajemen Indonesia pada tanggal publikasi dokumen, dan dapat berubah sesuai dengan kondisi pasar atau lainnya. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan
kinerja masa datang. Investasi mengandung risiko, termasuk risiko berkurangnya nilai awal investasi. Dalam melakukan investasi, apabila ada keraguan, disarankan untuk berkonsultasi dengan penasihat profesional.
PT Manulife Aset Manajemen Indonesia adalah perusahaan Manajer Investasi dengan izin dari Bapepam No. Kep-07/PM/MI/1997 tertanggal 21 Agustus 1997. Seluruh informasi terkini mengenai PT Manulife Aset
Manajemen Indonesia serta produk-produk dan layanannya dapat diakses di www.reksadana-manulife.com. PT Manulife Aset Manajemen Indonesia adalah bagian dari Manulife Investment Management. Informasi
selengkapnya mengenai Manulife Investment Management dapat ditemukan di www.manulifeinvestmentmgt.com. Manulife Investment Management, Manulife, dan desain logo Manulife adalah merk terdaftar dari
Manufacturers Life Insurance Company dan digunakan oleh Manulife dan afiliasinya.

Anda mungkin juga menyukai