1920525320002 Paduan Superabsorben-Fine Coal dan Superabsorben-Arang Sekam untuk Mendukung Reklamasi Lahan Tambang
Kegiatan penambangan batu bara di Indonesia biasanya menggunakan
sistem penambangan terbuka dengan metode konvensional yang merupakan kombinasi penggunaan excavator shovel dan truk (Yani 2005). Metode ini dapat berimpikasi terhadap kerusakan lingkungan yang dapat mengubah sifat fisik, kimia serta lingkungan biologis tanah. Keadaan ini ditandai oleh kandungan bahan organik rendah, pH yang rendah, kapasitas pengikat air rendah (low water holding capacity), salinitas, tekstur kasar, pemadatan tanah, pasokan unsur hara pada tanaman tidak memadai, dan erosi dipercepat (Mashud dan Manaroinsong 2014). Erosi adalah proses penggerusan lapis tanah permukaan yang pada umumnya terjadi akibat air hujan yang jatuh di permukaan tanah. Hal ini menyebabkan lepasnya ikatan remah pada tanah menjadi butiran halus (splash erosion) (Kusminingrum dan Gunawan 2013). Erosi dalam penelitian Patiung (2012) dapat dikurangi dengan hydroseeding yang dilakukan pada lahan miring (Patiung 2012). Namun, kekurangannya dapat menghambat pencapaian keberhasilan reklamasi secara maksimal yaitu bila campuran mulsa yang ditebar dalam jumlah terlalu banyak maka akan mengganggu proses perkecambahan. Terlebih bila campuran hydroseeding disebar pada musim penghujan, limpasan air berpotensi merusak sebaran tersebut (Ganeca 2018). Hal tersebut memerlukan keterampilan khusus yang memadai serta membutuhkan tenaga kerja yang banyak. Selain itu, erosi juga dapat dikurangi dengan penggunaan polimer superabsorben (SAP) yang telah dilakukan oleh Sang et al. (2011). SAP memiliki keunggulan, yaitu harga yang relatif murah, tidak membutuhkan keterampilan khusus, dan dapat memangkas biaya tenaga kerja (Pritchard 1984). Polimer superabsorben merupakan metode yang dapat mengurangi kehilangan air tanah sehingga kemungkinan dapat mencegah terjadinya erosi karena SAP telah ditetapkan sebagai soil conditioner. SAP digunakan di lahan tambang untuk membuat cadangan air di dekat zona rizosfer (akar) (Pritchard 1984). SAP adalah bahan yang mampu menyerap ratusan atau bahkan ribuan kali beratnya dalam cairan yang biasanya berupa air. SAP disebut sebagai hidrogel karena setelah menyerap air akan membentuk bahan seperti gel (Farkish 2013). SAP dengan dosis yang tepat dapat memperbaiki sifat-sifat tanah dan meningkatkan pertumbuhan tanaman reklamasi. Umumnya, polimer superabsorben terbuat dari polimer sintetik berbasis poliakrilat atau poliakrilamida (Sunardi et al. 2017). Namun, jika diaplikasikan dalam skala besar maka memerlukan biaya yang tidak ekonomis. SAP komersial yang dipadukan baik dengan fine coal maupun arang sekam menjadi salah satu alternatif SAP yang memanfaatkan limbah batu bara dan pertanian yang dapat meningkatkan nilai jualnya serta juga merupakan bahan organik sehingga tidak berbahaya bagi lingkungan. Fine coal di lahan tambang merupakan batu bara halus yang terbentuk akibat proses crushing, grinding, dan pencucian dalam kegiatan penambangan, distribusi, penyimpanan dan re-claim (AI 2013). Sementara arang sekam padi merupakan suatu padatan berpori yang mengandung 85–95 % karbon, dihasilkan dari bahan-bahan yang Yunita Sari 1920525320002 mengandung karbon dengan pemanasan pada suhu tinggi (Wijayanti 2009). Fine coal dan arang sekam memiliki kandungan karbon yang cukup tinggi yang dapat menyumbang kandungan bahan organik ke dalam tanah dan juga memiliki gugus hidroksil sehingga mampu meningkatkan kapasitas tukar kation tanah. Oleh karena itu, penambahan fine coal dan arang sekam berpotensi digunakan sebagai paduan SAP komersial untuk mengendalikan erosi dan memperbaiki kualitas tanah berupa sifat fisik, kimia, dan biologis.
Perumusan Masalah
Superabsorben yang dijual secara komersil memiliki kualitas yang baik
tetapi biayanya relatif mahal apabila diaplikasikan dalam skala besar. Penelitian ini memanfaatkan limbah batu bara berupa fine coal dan limbah pertanian berupa arang sekam. Kedua limbah tersebut memiliki kandunagn karbon yang cukup tinggi dan gugus hidroksil untuk dijadikan paduan superabsorben.