Anda di halaman 1dari 14

Penugasan III

TRANSFER PRICING & PENENTUAN BIAYA PRODUK


PADA DIVISI PESANAN KHUSUS

Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mempelajari penugasan ini, Anda diharapkan mampu:
1. Memahami konsep sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan (job order costing)
beserta alasan mengapa sistem tersebut dapat digunakan.
2. Mengklasifikasikan secara tepat biaya bahan baku, overhead aktual dan biaya tenaga kerja
langsung dalam proses penentuan biaya produksi dengan sistem job order costing.
3. Melakukan perhitungan biaya produksi dengan sistem job order costing.
4. Membuat Job Order Cost Sheet untuk masing-masing pesanan.
5. Mengimplementasikan analisis penetapan harga transfer pada mekanisme jual beli intra
perusahaan dan penentuan biaya produk berdasarkan sistem job order costing dalam
pengambilan keputusan.

KASUS
A. Informasi Terkait Penetapan Harga Transfer Pada Mekanisme Jual Beli Intra
Perusahaan

Pada awal bulan September, tim dari divisi kemasan melakukan rapat untuk membahas
kegiatan operasional pada bulan Oktober mendatang. Untuk bulan Oktober, divisi kemasan
telah menerima tiga pesanan karton box dari PT Wings, PT Unilever, dan PT Indofood. Tim
produksi menyampaikan bahwa kebutuhan bahan baku utama (kertas) untuk memproduksi
ketiga pesanan tersebut kurang lebih 500.000 m2. Tim pemasaran memberikan hasil surveinya
bahwa divisi kertas memproduksi jenis kertas dengan spesifikasi yang sama dengan kebutuhan
produksi divisi kemasan dan mengusulkan untuk memasok bahan baku dari divisi kertas
tersebut dengan mengajukan permintaan dengan harga khusus.
Harga pasar kertas saat itu adalah Rp 500/m2. Dari hasil rapat disepakati bahwa harga yang
ditawarkan pada divisi kertas adalah Rp 400/m2. Divisi kemasan kemudian membuat surat
penawaran dan mengirimkannya kepada manajer divisi kertas dan tembusan kepada manajer
umum perusahaan.
Untuk dapat mengambil keputusan apakah menerima atau menolak permintaan tersebut,
manajer divisi kertas perlu melakukan analisis terlebih dahulu. Analisis yang dilakukan antara
lain dengan menghitung kapasitas produksi divisi kertas, apakah mampu untuk memenuhi
permintaan divisi kemasan dan melakukan perhitungan biaya-biaya yang relevan (relevant
cost) untuk mengevaluasi harga yang ditawarkan oleh divisi kemasan.
Berdasarkan laporan yang diterima, terdapat kapasitas menganggur (idle capacity) sebesar
500.000 m2 di divisi kertas untuk bulan September. Hal ini dikarenakan tren permintaan yang
sedang turun di akhir tahun. Divisi kertas dapat memanfaatkan kapasitas menganggur ini untuk
memenuhi permintaan divisi kemasan, namun masih perlu analisis lebih lanjut, yaitu analisis
biaya.
Setelah melakukan analisis, manajer divisi kertas, manajer divisi kemasan serta manajer
produksi perusahaan melakukan pertemuan di Bulan September untuk membahas mengenai
kesepakatan mengenai kemungkinan terjadinya proses jual beli internal dengan menggunakan
mekanisme harga transfer. Pertimbangan yang menjadi penekanan pada aktivitas transfer
internal ini adalah bahwa harga transfer yang nantinya disepakati haruslah mampu mencapai
dan memaksimalkan goal congruence perusahaan, bukan hanya memberikan keuntungan
kepada salah satu pihak dengan mengesampingkan kepentingan perusahaan secara
keseluruhan. Oleh karena itu, harga transfer yang disepakati adalah harga transfer yang dapat
memberikan keuntungan relatif berimbang bagi divisi kertas selaku divisi penjual, divisi
kemasan selaku divisi pembeli, serta perusahaan secara keseluruhan. Adapun beberapa
informasi yang terkait dengan harga transfer kertas adalah sebagai berikut :
 Harga transfer yang ditawarkan oleh divisi kemasan adalah Rp 400 per m2.
 Kertas yang kemungkinan akan dibeli oleh Divisi Kemasan dari Divisi Kertas adalah kertas
yang diproduksi pada bulan September 2014.
 Di dalam penentuan komponen biaya variabel dan biaya tetap pada Biaya Overhead Pabrik
(BOP), berdasarkan pengalaman dari bulan ke bulan setiap tahunnya, selanjutnya
perusahaan mempunyai kebijakan tetap bahwa 60% dari total BOP dialokasikan ke BOP
Variabel dan sisanya dialokasikan ke BOP Tetap. Biaya variabel tersebut diasumsikan tidak
termasuk biaya variabel dari komponen biaya semi variabel divisi kertas.

B. Spesifikasi Pesanan Bulan Oktober 2014


Untuk bulan Oktober 2014, Brawijaya Paper mendapatkan pesanan khusus dari tiga
pelanggannya yang mana ketiga pesanan tersebut harus dikerjakan dan diselesaikan pada bulan
Oktober 2014. Spesifikasi dari ketiga pesanan tersebut adalah sebagai berikut:
Kode Pesanan Spesifikasi Pesanan Pelanggan Tgl Pemesanan
Karton Box
Pesanan PKK-011 PT. Wings 28 Agustus 2014
ukuran 25x30x50
Karton Box
Pesanan PKK-022 PT. Unilever 29 Agustus 2014
ukuran 40x40x40
Karton Box
Pesanan PKK-033 PT. Indofood 30 Agustus 2014
ukuran 25x15x40

Pesanan yang datang di Bulan Agustus untuk dikerjakan di Bulan Oktober 2014 dapat dirinci
sebagai berikut:
Pesanan Unit Dipesan Kebutuhan Kertas Harga Jual/ Unit
Pesanan PKK-011 100.000 karton 140.000 m2 Rp. 1.000
Pesanan PKK-022 125.000 karton 240.000 m2 Rp. 1.200
Pesanan PKK-033 200.000 karton 118.500 m2 Rp. 550

Pesanan khusus yang datang ini menjadi area kerja dari Divisi Kemasan. Dalam
pengerjaan tiga pesanan untuk diselesaikan di Bulan Oktober 2014 dan menetapkan biaya
produksinya, perusahaan mengambil kebijakan melakukan perhitungan biaya dengan
menggunakan pendekatan Job Order Costing.
Salah satu komponen bahan baku yang digunakan untuk memproduksi ketiga pesanan
yang diterima oleh divisi ini adalah kertas yang juga menjadi produk Divisi Kertas. Sesuai
dengan pesanan yang diterima, kebutuhan kertas untuk divisi kemasan adalah 498.500 m2.
Adapun informasi tentang harga masing-masing bahan baku dan bahan pembantu yang
diberikan oleh bagian keuangan adalah sebagai berikut:

Jenis Bahan Satuan Harga (Rp.)


Kertas (liner corrugated) m2 ???
Tinta Liter 12.500
Lem Liter 3.000

Pada saat pengerjaan pesanan satu dan pesanan kedua terjadi kesalahan dimana pada
pesanan satu kesalahan disebabkan oleh karyawan perusahaan dan pada pesanan dua
disebabkan pelanggan yang mengganti spesifikasi pesanannya sehingga harus dilakukan
pengerjaan ulang untuk kedua pesanan tersebut.

C. Bukti-Bukti Transaksi Selama Bulan Oktober 2014


MATERIAL REQUISITION FORM
JOB TIME TICKET Bulan Oktober 2014
Berikut rekap pemakaian mesin (dalam jam) untuk departemen pengolahan maupun
departemen penyelesaian:

Rekap Pemakaian Mesin (dalam jam)

Pesanan Dep Pengolahan Dep Penyelesaian


PKK-011 540 280
PKK-011 (rework) 200 85
PKK-022 560 325
PKK-022 (rework) 0 70
PKK-033 600 365
Total Pemakaian 1.900 1.125
Diminta:
1. Hitung biaya variabel per unit untuk produk kertas guna penghitungan harga transfer
kertas!
2. Apakah mekanisme transfer dari divisi kertas ke divisi kemasan tepat untuk dilakukan
atau sebaiknya divisi kertas menolak tawaran dari divisi kemasan? Berikan alasan dan
perhitungannya dengan melakukan analisis dari dua belah pihak, yaitu divisi penjual
dan divisi pembeli!
3. Hitung laba tambahan atau kerugian yang akan diterima perusahaan jika terjadi
mekanisme jual beli internal antar divisi!
4. Menurut pendapat anda, apakah sudah merupakan suatu keputusan yang tepat terkait
dengan kesepakatan yang dibuat antara Divisi Kemasan dengan Divisi Kertas dalam
hal penentuan harga transfer kertas ketika dihubungkan dengan keuntungan yang
diberikan kepada perusahaan secara keseluruhan atau untuk mewujudkan goal
congruence bagi Brawijaya Paper? (Jelaskan dengan argumen yang ilmiah dan jika
perlu sertakan perhitungan yang mendasari pendapat anda!)
5. Rekap bukti Material Requisition Form (MRF) dan Job Time Ticket (JTT), yang
tersedia untuk departemen pengolahan dan penyelesaian serta klasifikasikan secara
tepat biaya bahan baku dan overhead aktual!
6. Hitunglah tarif dan nilai pembebanan biaya overhead untuk tiap-tiap departemen
menggunakan dasar tarif yang telah ditentukan!
7. Buatlah Job Order Cost Sheet untuk masing-masing pesanan!
8. Bebankan biaya tambahan pengerjaan ulang (pada pesanan atau overhead pabrik) serta
jelaskan perlakuan untuk biaya pengerjaan ulang pada pesanan satu dan pesanan dua!
9. Hitung nilai penjualan, aliran kas masuk dari penjualan masing-masing pesanan,
piutang perusahaan kepada para pelanggan serta laba setiap pesanan.
Sebagai tambahan informasi, sistem penjualan adalah 30% dibayar tunai pada saat
terjadinya transaksi, dan sisanya dibayar pada bulan pertama setelah bulan penjualan.

Anda mungkin juga menyukai