Prolog (narator)
Ketika manusia itu bertambah banyak jumlahnya di muka bumi dan bagi mereka
lahir anak-anak perempuan maka anak-anak Allah melihat bahwa anak-anak perempuan
manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil istri dari antara perempuan-perempuan
itu, siapa saja yang disukai mereka, apa saja yang dikendaki mereka, mereka akan berusaha
mendapatkannya bahkan harta, tahta, keangkuhan, dan kejayaan menjadi tuan bagi mereka.
Kejahatan manusia besar di bumi dan segala kecenderungan hatinya selalu menginginkan
kemenangan. Sifat itulah yang sulit lenyap dari diri manusia. Mereka selalu berlomba
menjadi yang terbaik dengan menyingkirkan nilai-nilai kemanusiaan. Manusia tidak lagi
peduli tentang arti berbagi dan melayani. Manusia lebih suka memperkaya diri dan
menyombongkan diri.
BABAK I
(Lagu Jawa diputar, pemain dengan peran orang Jawa memasuki panggung)
Jawa L : Enak sekali jadi orang Jawa … tanah kami sangat subur.
Bisa jadi kaya (dehem) ehm..ehm…ehm…
Aku ini orang kaya…
Apa saja bisa aku lakukan dengan kekayaan dan kekuasaan yang aku miliki.
Jawa P : Iya Pak’e …iya pak’e…..bener pak’e….. besok kita shooping ya pak’e…
Jalan-jalan ke London, ke Paris, Perancis, daaaan Singapura
Naik Pesawat terbang ya Pak’e …
Jawa L : Ndak usah khawatir …beress!
Jawa P : Pak’e… Pak’e …orang-orang seberang itu harus nurut sama kita.
Kita kan orang Jawa, kalau ndak nurut sama kita tendang saja
tendang saja tendang saja!
(Lagu Sajojo diputar, orang Papua persiapan memasuki panggung)
Papua L : Hei … jangan enak-enak kau bicara seperti itu.
Torang juga punya kekuasaan.
Papua P : Torang punya emas dan perak
Punya tarian… yang sudah mendunia, kau harus tunduk pada kami.
Bukan kami yang harus tunduk pada kau!
Jawa L : Ooo… tidak bisa … tidak bisa!!
Jawa P : Jangan mau Pak’e …jangan mau Pak’e!
Masak kita harus tunduk oleh orang seberang!
Karena itu,sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihinya,kenakanlah belas
kasihan,kemurahan,kerendahan hati,kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu seorang
terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam
terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu,kamu perbuat jugalah demikian.
Dan di atas semuanya itu:kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan
menyempurnakan. Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu karena untuk
itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.