Anda di halaman 1dari 117

Oleh

Ir.M.A.Ariani Tjiptowidjojo, MT.


Fakultas Teknik
Program Studi Arsitektur
UNIVERSITAS KATOLIK DARMA CENDIKA
TUJUAN
1 Mampu memahami pengertian arti etika
2. Hubungan Etika dengan Profesi Arsitektur
3. Mampu menerapkan tugas-tugas Arsitek berdasar:
a. Peraturan-peraturan dan hukum
b. Lingkup berpraktek sebagai perencana,
perancang, direksi yang bertanggung jawab
yang bertanggung jawab terhadap suatu
proyek.
MATERI
1. Memahami dan
2. Menerapkan pengertian Etika
3. Hubungan dengan profesi Arsitektur
4. Mampu menjelaskan prinsip-prinsip kaidah aturan
profesi Arsitek
5. Hubungan dengan tugas Arsitek
6. Diskusi
ISI MATERI PERKULIAHAN

Pendahuluan

Perkembangan Pedoman Hubungan Pedoman


Proyek kerja antara Arsitek Bangunan
dan Pemberi Tugas

Diskusi Umum
Bab I. PENDAHULUAN
1. Definisi
2. Etika Profesi

Bab II. PERKEMBANGAN PROYEK


1. Macam Proyek
2. Skema Perkembangan Proyek
3. Macam Lingkup Kerja
4. Proses Perlelangan
5. Perjanjian Kontrak
6. Proses Pengambilan Keputusan
Bab III PRINSIP DASAR MANAJEMEN
1. Alat Bantu Manajemen Proyek
2. Break Event Point
Bab IV PEDOMAN HUBUNGAN KERJA
ANTARA ARSITEK DAN PEMBERI
TUGAS
1. Macam Penugasan
2. Imbalan Jasa
3. Pergantian Biaya.
Bab V PEDOMAN MENDIRIKAN BANGUNAN
Bab I. PENDAHULUAN
Contoh

DOSEN MAHASISWA Tujuan:


- Kerjasama antara
dosen & mahasiswa
- Pelaksanaan
KEMAMPUAN - Bagaimana dengan
MAHASISWA mahasiswa & dosen

TUJUAN UMUM BELAJAR ETIKA & PROFESI ARSITEKTUR


1. mengetahui latar belakang
2. yang terkandung pengertian yang ada.
DEFINISI
Profession  pekerjaan
Professional  pekerjaan yang menjadi
gantungan hidup
Orang Profesional 
- seorang yang melakukan jenis pekerjaan
- berdasarkan keahliannya
- dalam melaksanakan pekerjaannya
- atau mengambil keputusan harus
- berdasarkan pada keahliaannya
- tanpa ada hal2 lain yang dapat
mempengaruhinya.
* KEKUASAAN, * MINAT PRIBADI
* IMBALAN JASA, * ANCAMAN
Seorang Profesional
* Dipercaya dalam bidangnya
* Memenuhi etika profesi.

ETIKA
adalah soal pokok yang mempersoalkan prilaku
yang bersifat moral (George A Soper)
adalah nama yang diberikan kepada sesuatu
tentang prilaku yang baik (DR Albert Schweizer)
berkewajiban: * mempertimbangkan
* untuk kesejahteraan diri sendiri /
orang lain / umat seluruhnya.
ETIKA menurut Balai Pustaka
adalah :
* Ilmu tentang apa yang baik / buruk
dari hak kewajiban moral
* Kumpulan asas / nilai yang berkenaan
dengan aklak
* Nilai mengenai yang benar / salah
yang dianut suatu golongan masyarakat
APA ITU ETIKA PROFESI ?

1. Jujur dan menjamin kerahasiaan pemberi tugas


2. Jujur dalam memperoleh pekerjaan
3. Memberi nasihat yang obyektif
4. Tidak mempunyai kepentingan material
diluar tugas
5. Menghindari penghargaan dari pihak lain
6. Menghormati dan beritikat baik bagi sesama ahli
7. jujur dalam memperoleh pekerjaan
8. Menerima tugas sesuai dengan keahlian
APA ITU PERKEMBANGAN KEPROFESIAN ?

Kesinambungan
Konsistensi pengalaman dalam profesi
Imbalan jasa yang memadai
Patokan / standarisasi dari hasil karya
Motivasi untuk meningkatkan
Pemeliharaan etika / sikap
SEORANG BERPROFESIONAL

Mampu mandiri
Ahli dalam bidang pekerjaan
Memperhatikan mutu
Bekerja sepenuh hati
Memperhatikan kode etik
* sesuai dengan peraturan
* menghormati
* beretikat baik terhadap sesama ahli
* kejujuran dalam berprofesi /pekerjaan
TUGAS PROFESI SEORANG ARSITEK

1. Seorang atau badan usaha yang


2. menggunakan keahliannya berdasarkan
3. pemberi tugas, untuk mengerjakan
4. perancangan / perencanaan
a. merancang : bangunan, seni, fungsi,
lingkungan buatan
b. perencanaan & pengawasan bangunan
c. memberi nasihat / jasa lain yang berhub. dgn
* perencanaan, pengawasan gedung
* tata ruang dalam, pertamanan
* perancangan kota (pembagian kota,
jalan, saluran dll.)
HUBUNGAN KERJA ARSITEK

A.Unsur–unsur : 1. pemberi tugas/bouwheer


owner
Pemberi 2. pemborong/pelaksana
tugas bangunan
gagasan 3. perenc/peranc/arsitek/ahli

KP : Konsultan Pengawas
perenc. Pelaksana CM: Constructur
peranc. Bangunan Management
dalam melakukan pekerjaan
KP/CM sebagai direksi/pengawas
(Hubungan Skematis)
B. Persamaan: perseorangan / badan hukum
C. Perbedaan: sesuai dengan pekerjaannya
Pemberi tugas bouwheer/owner
- gagasan membuat bangunan
- pemilik modal
Pemborong - yang melaksanakan pembangunan
- penanggung jawab bangunan
- pendidikan ahli bangunan
- bekerja untuk mendapatkan keuntungan
Perenc.peranc - menerima pekerjaan dari owner
Ahli/Arsitek - penanggung jawab perencanaan
- pendidikan arsitek
KP (konsultan pengawas) : - pengawas/konstrol
CM (Constructur manajement) : - pengatur
PERKEMBANGAN PROYEK

Pokok bahasan meliputi:


1. MACAM PROYEK
2. SKEMA PERKEMBANGAN PROYEK
3. MACAM LINGKUP PEKERJAAN
- lingkup pekerjaan perencanaan
- lingkup pekerjaan rancang bangun
- lingkup pekerjaan pelaksanaan
- lingkup pekrjaan pengawasan
4. MANAJEMEN PROYEK
1.MACAM PROYEK - Klasifikasi berdasarkan
a. Berdasarkan kriteria pemilik : Pemerintah & Swasta
b. Berdasarkan kriteria penggunaannya: kelas I - IX
- Kelas I : rumah tinggal biasa
- Kelas II : rumah tinggal luar biasa
- Kelas III : rumah tinggal yang bergabung pada bang. Lain kelas
- Kelas IV : bangunan kantor
- Kelas V : bangunan pertokoan
- Kelas VI : bangunan gudang
- Kelas VII : bangunan pabrik
- Kelas VIII : bangunan umum:
bangunan peribadahan rumah sakit
hall umum sekolah
gedung kesenian gallery
- Kelas IX : bangunan tambahan
bangunan insidensiel
d. Berdasarkan sifat e. Berdasarkan type konstruksi
Kelas A : khusus rumah Type 1 : konstr. rangka tahan api
tinggal Type 2 : konstr. dinding pemikul
Kelas B : bangunan sosial Type 3 : konstr. biasa/sederhana
Kelas C : bangunan bersifat Type 4 : konstr. baja /
kegunaan: besi tidak terlindung
- peranc. sederhana Type 5 : konstr. kayu
Kelas D : - peranc. rumit Type 6 : konstr. campuran
Kelas E : - peranc. khusus
Kelas F : interior bersifat
khusus Cari : contoh
Kelas G : rumah tinggal definisi
dibangun secara
seri
2. SKEMA PERKEMBANGAN PROYEK

Perencanaan Perancangan Pelaksanaan Pemakaian

A. Gagasan 1. prarencana a. persiapan operasional


B. TOR 2. gambar bestek b. pembangunan perbaikan /
C. Lokasi 3. gambar detail pemeliharaan
4. bestek tertulis

I II III IV

I Pemilihan konsultan pembuat TOR


II Pemilihan konsultan perencana
III Pemilihan kontraktor / pelaksana pembangunan
IV Serah terima
T.O.R. : Term Of Reference
Pedoman persyaratan / acuan perencanaan

Pengertian :
Tujuan :
Isi :
Macam :
1. TOR untuk perencanaan /perancangan
2. TOR untuk pengawasan
Proses pengawasan:
Apa yang diawasi
Siapa yang diawasi
Siapa yang terlibat dalam proses pengawasan
Beberapa yang penting dalam pengawasan
1. Persiapan
2. Pekerjaan Teknis
3. Konsultasi
4. Laporan
5. Dokumen
6. Mengawasi jalannya proses pembangunan
Pada Proyek Pemerintah yang terlibat dalam pengawasan:
1. Pimpro 5. Kontraktor
2. Pengelola teknis 6. Konsultan pengawas
3. Pengelola administrasi 7. Konsultan perencana
4. Instalasi teknis
3. LINGKUP PEKERJAAN Terbagi menjadi :
a. Pra Rencana : pekerjaan arsitektur & disiplin ilmu lainnya

Data existing yang perlu diketahui:


- letak, iklim, koordinat
- pencapaian lokasi
- lingkungan
- topographi
- bentuk lahan
- kondisi tanah terhadap permukaan tanah
- peraturan pemerintah daerah

* Garis Sempadan Bangunan (GSB)


* Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
* Koefisien Lantai Bangunan (KLB)
b. Gambar Kerja : dibagi gambar bestek & gambar detail
1. gambar bestek: 2. gambar detail
* arsitektural * menjelaskan gambar
* struktural bestek dari skala kecil 
* mekanikal & elektrikal skala besar
* infra struktur / utilitas
* lansekap
* interior

3. bestek tertulis
* memuat teknis pelaksanaan
* penjelasan rinci bahan yang dimuat
pada gambar bestek
* mudah dipahami
* ditaksirkan secara nyata
PERLELANGAN / TENDER

1. Definisi: - tawaran untuk mengajukan harga


- penjualan terhadap banyak tawaran

2. Tujuan: mencari pemborong / pelaksanaan pekerjaan


secara fisik, untuk pekerjaan pembangunan
dengan cara mengadakan penawaran biaya
pekerjaan secara tertulis.

3. Macam;
1. umum / terbuka / tidak terbatas
2. terbatas / atas undangan
3. dibawah tangan / ditunjuk.
(terangkan)
4. Proses Perlelangan
A B C D E F G
pra pengum. penjelas- pembuka- evaluasi penetap penan-
kwalifi lelang an an lelang peme - da
kasi aanwijsing l nang tangan
kontrak

a b c d e f
proses perencanaan

a. Waktu untuk menilai pekerjaan persiapan iklan


b. Waktu untuk mempelajari dokumun tender
(mempelajari, memikir pada gambar bestek)
c Pemborong membuat kalkulasi biaya penawaran
d ) Mengadakan seleksi penawaran
e )
f Penyediaan kontrak
Istilah penting dalam perlelangan
1. pra-kwalifikasi 5. aanwijzing
2. registrasi 6. addendum
3. klasifikasi 7. surat penawaran
4. kwalifikasi 8. Force majeure

5. Perjanjian kontrak Jenis kontrak pekerjaan


- yang membuat 1. Fixed Price Contract
- maksud 2. Prime Cost Contract
- isi dan anjuran 3. Design and Build Contract
- prinsip pembuatan
- isi perjanjian Macam kontrak
- kontrak yang syah (?) 1. kontrak perencanaan
swasta 2. kontrak pengawasan
pemerintah 3. kontrak pelaksanaan/pemborong
Tugas & wewenang CM
1. menjalankan tugas pengawasan dan koordinasi.
2. memberi keputusan dan mempertimbangkan.
3. mengawasi pekerjaan kwantitas dan kualitas
4. mengawasi kemajuan phisik berdasarkan time schedule
5. menolak yang tidak sesuai dengan dokumen kontrak
dari pekerjaan
dari bahan-bahan
6. memberi tanda tangan B.A
7. mempunyai hak penilaian dan penolakan
8. mengingatkan
9. menghentikan sementara
10. terhadap perubahan pekerjaan
11, menyetujui force majeure
6. Proses Pengambilan Keputusan

a. Tujuan : effektifitas
effisiensi
b. Cara :
menganalisa persoalan disebut
pengambilan keputusan tindakan manajemen

secara sadar
sistimatis
dicatat
Menurut CH Kepner & B.B. Tregoe  manager yang rasionil

persoalan analisa pemecahan


persoalan persoalan

mengenal menemukan pengambilan


sebab memutuskan

persoalan adalah: penyimpangan harus


dari yang seharusnya terjadi ada
apa yang terjadi sebab
Pengambilan Keputusan Langkah Pengambilan
analisa Keputusan

keadaan 1. Penetapan sasaran


2. Pengelompokan tujuan/sasaran
persoalan 3. Menyusun alternatif
4. Menilai alternatif
persoalan 5. Memilih alternatif
yg.perioritas 6. Memperhitungkan
konsekuensi
sebab-sebab 7. Mencari penanggulangannya
yg mungkin 8. Mengawasi akibat

sebab-sebab
yg. paling mungkin

tindakan perbaikan
INGAT ANTARA

HARAPAN KENYATAAN

BISA SAMA
TIDAK SELALU SAMA

KONSEP

1. Setiap persoalan merupakan suatu penyimpangan dari


ukuran yang ditetapkan
2. Setiap perubahan dalam bentuk apapun 
akan menimbulkan persoalan
CARA MENGANALISA

Melihat SEHARUSNYA TUJUAN


Perbedaan KENYATAANNYA

APA
DIMANA
Membandingkan BILAMANA
Fakta & Bukan Fakta LUAS

Sebenarnya SEBAB2
Kesimpulan YANG MUNGKIN
SEBABNYA
Menemukan sebab persoalan
MEMPERHATIKAN PERUBAHAN YANG
MEMPUNYAI SANGKUT PAUT DENGAN
PERSOALAN
1. Rinci penyimpangan
- APA
- DIMANA
- BILAMANA
- LUAS
2. Kembangkan sebab yang mungkin
3. Pengujian sebab
4. Tentukan sebab
CONTOH SOAL
Ada suatu pabrik pemintalan benang berwarna putih
Hasil evaluasi didapat pemintalan benang terjadi
berwarna hitam.
Bagaimana cara anda dalam pengambilan keputusan ?

ANALISA PERSOALAN
1. kemungkinan cerobong kotor
2. mesin rusak
3. barang dilihat
- yang membuat hitam apa ? - bentuk serat berubah / tidak?
- proses penghitaman bagaimana ? - sebagian serat/ semua serat?
- apakah luntur / tidak - bagian mana dari serat?
(luar, dalam, campuran)
4. kapan terjadinya.?
5. Cari data lapangan /site (digambar)

Jalan K.A

Jalan Mobil
M-1

M-2

M-3

M-4

M-5
Parkir
Halaman
Pabrik Benang Sintesis
Cerobong

Mesin -1

Zat Kimia
Bahan baku Penampung

BENANG PRODUKSI PUTIH


Persoalan:
Benang produksi dari mesin -1 hitam . Pada suatu saat kemudian dalam waktu
tidak berapa lama menjadi putih kembali.
SOAL:
1. Permasalahan dicari sendiri (tiap mahasiswa berbeda)
2. Buatlah analisa
3. Cari penyelesaian kemungkinan
4. Bagaimana cara pengambilan keputusan
5. Evaluasi kembali
6. Apakah sesuai dengan harapan
PRINSIP DASAR MANAJEMEN DALAM PROYEK
studi kelayakan

1 A B C 1’ 2’ 4

2 I II III

3 a b c
tahap pra pra tahap
perenca rencana kontraktor pelaksanaan
naan
tahap
rancang bangun
lingkup
lingkup tugas manajemen proyek manajemen
operational
Keterangan Tahap Perencanaan
1. Pemilihan proyek A. Gagasan proyek
2. Konsultan Perancang B. Kerangka Acuan Proyek
3. Kontraktor (TOR)
4. Kontraktor C. Penentuan Lokasi

Tahap Rancang Bangun Tahap Pelaksanaan phisik


I. - Proposal biaya a. Persiapan Lapangan
- Konsep & kriteria perencanaan b. Implementasi/ pelaksanaan/
- Analisa perekayasaan penerangan
II. - Pendanaan c. Serah Terima
- Prarencana
- Metoda & Rancangan Pelaksanaan Tahap Pengoperasian
III. – Perizinan Perdayagunaan
- Gambar detail & gambar kerja 1’ Test operasional
- RKS 2’ Operasi pemeliharaan
- Dokumen perlelangan
PRINSIP MANAJEMEN
(PERENCANAAN / PENJADUALAN / PENGONTROLAN)

Perencanaan Pelaksanaan Pengontrolan

- tujuan / sasaran /target - secara periodik


batasan waktu sebelum tujuan
- rencana kerja tercapai
- rencana anggaran - penyimpangan
diperbaiki
- pendataan
- perubahan
RENCANA TUJUAN

periode I perlu kontrol

masalah

sebab

langkah perbaikan

program I program II program IIItujuan


P-I P-II P-III
PERENCANAAN
- sasaran
- waktu
- rencana waktu
- rencana anggaran

PENGONTROLAN PERENCANAAN
- pengamatan PENJADUALAN
- pendataan - diagram balok
- perubahan - diagram panah, S
- secara periodik - lintasan kritis
- arus dana
PERENCANAAN / PENJADUALAN
A. Diagram balok (bart chart)
adalah: - alat ukur
- diciptakan Henry Gantt (Gantt’s bar chart)
- memakai 2 sumbu

Y mengetahui perkembangan
suatu pekerjaan yaitu:
- pekerj. sudah selesai
- pekerj. sedang berlangsung
Aktivitas waktu waktu - pekerj. baru mulai
mulai selesai

X
waktu yang dibutuhkan
Y
Waktu selesai
- dibandingkan antara
rencana kerja dalam
diagram
kontrol pekerjaan - dengan realisasi
sudah selesai phisik di lapangan

pekerjaan
sudah berjalan

pekerjaan
baru mulai

X
CONTOH DIAGRAM BALOK
pada pekerjaan pondasi
waktu

1 3 5 No macam kegiatan I II III IV V


4 1. galian tanah
2. plat pondasi
2 3. batu kali
4. tembok pondasi
(stampeng)
5. urugan kembali

Keuntungan Kerugian
- sederhana - beberapa aktivitas  sulit diketahui
- mudah direvisi - ketepatan waktu  tidak terlalu jelas
- mudah disempurnakan - jadual kegiatan lain  tidak bisa dilihat
B. Diagram Panah (arrow diagram)
- Populer di Amerika & Perancis
- Istilah CPM  critical path method
CPA  critical path analisis
MPM  metra potential method
Pert  program evaluation and review
techinique
- Kegiatan pelaksanaan kegiatan menentukan
sumber daya waktu
dengan cara grafik
dengan gambar anak panah
-
aktivitas
start waktu akhir
(satuan waktu)
B.1. DEFINISI Pert adalah
a. suatu metode
b. perencanaan dan pengawasan
c. bersifat non repetitive (tak terulang) artinya:
* pada pekerjaan yang tidak pernah dilakukan
sebelumnya
* dan tidak dilaksanakan kembali
* yang persis dan sama pada waktu akan datang
d. tujuan:
* mengurangi penundaan produksi maupun
rintangan dan konflik
* mengkoordinasikan dan mengsinkronisasikan
berbagai bagian pekerjaan
* untuk mempercepat selesainya proyek-proyek
* atau dapat menyelesaikan pekerjaan dengan
tepat waktu
d. pekembangan dari bart chart / diagram balok (HL Gantt)
Contoh: dalam suatu rangkaian pekerjaan

Tugas X 1 2 Lingkaran = gantt milistone


menggambarkan
keadaan dari suatu
tingkat tertentu dalam
Tugas Y 3 4 5 keseluruhan pekerjaan

6 7 Dalam perkembangannya dari


Tugas Z milistone chart  pet net work

(waktu, minggu)
Langkah 1
Langkah -1 Langkah -2

Tugas X 1 2 Tugas X 1 2

Tugas Y 3 4 5 Tugas Y 3 4 5

Tugas Z 6 7 Tugas Z 6 7

Waktu, minggu Waktu,minggu


Langkah -3 Kelebihan:
Berdasarkan penulisan waktu
1.Menunjukan semua hubungan
yang terdapat antar milistone
2. Memungkinkan network untuk
proyek yang rumit
1 1,0 2 3. Penentuan tugas proyek ditinjau
2,5 2,0 1,5 secara keselutuhan.
4. Menggunakan teori kemungkinan
3 1,0 4 2,0 5 untuk menyelesaikan pekerjaan
3,0 1,5 1,5
yang mengandung ketidakpastian
5. Mengganti skala waktu menjadi
nilai waktu sendiri-sendiri bagi
6 3,5 7
masing-masing dari net-work.
e. Dasar Pert
ada 2 konsep: a. event (kejadian) 1 2
b. aktivitas

1. Saling ketergantungan antar 3. Dua aktivitas selesai dulu, sbg


peristiwa syarat untuk pelaksanaan dua
aktivitas yang berikutnya
1
1 4
2 4 5 3
2 5
3
4. Suatu aktivitas selanjutnya dpt di
2. Saling berurutan mulai, menunggu aktivitas
sebelumnya selesai 100%
1 2 3 4
3
1 2
4
B.2. SKEDULE PEMECAHAN PEKERJAAN
1. Menciptakan suatu jaringan Pert, seperti:
- menetapkan tujuan : yaitu tujuan utama
- dan masing-masing tujuan pembantu
- yang ada dalam seluruh proyek
2. Mendapatkan gambaran menyeluruh
- untuk seluruh proyek
- tidak mendetail
3. Individu mempunyai kepentingan pengurusan proyek
- bidang teknis harus bekerja secara
- bidang manajemen bersama-sama
Contoh: Sekedule pemecahan pekerjaan untuk membangun
rumah.

I rumah

II menyiapkan penembokan pekerjaan penyelesaian


pekerangan tukang kayu

III pondasi tiang dinding


penyangga tembok

IV mengaduk meletakan menuang mengangkat


beton cetakan beton cetakan
B.3. PEMBATASAN WAKTU
Dasar ukuran : Pert
Ukuran waktu : dalam minggu
Budget waktu :
* untuk penyelesaian masing2 aktivitas dalam
suatu jaringan
* merupakan perkiraan
Estimator waktu : harus memikirkan waktu yang
mungkin terjadi
Berbagai macam waktu yang memungkinkan
a. Waktu yang paling optimis
b. Waktu yang pesimis
c. Waktu yang paling mungkin
Rumus Waktu Keterangan:

a+4m+b te = perkiraan waktu


te = yang diharapkan
6 a = waktu optimis
m = waktu paling
mungkin
p = waktu pesimis
Contoh:
5
1,1 1,3
1 2 3 0 6
0,2 0,1 0,8 tiang penyangga
4
Keterangan pemecahan langkah kerja & waktu

Aktivitas Keterangan Waktu (te)


1–2 * membersihkan pekarangan 0,2

2–3 * menentukan lay-out rumah 0,1

3–4 * membangun tiang2 0,8


penyangga hingga batas
lantai

3–5 * membangun dinding luar 1,1


hingga batas lantai

4–5 * aktivitas tanpa waktu 0

5–6 * memasang lantai 1,3


B.4 Mencari waktu TERCEPAT (TE) dan TERLAMBAT (TL)
a. Waktu tercepat (TE)
- konsep untuk ddibutuhkan untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan menurut Pert
- Jalur yang terpancang  merupakan waktu tercepat
untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
2,0
2 2 5
1,0 3,0 1,0 5,0 3,0
1 4 TE=6,4 1 6 TE=17,0
2,4 3 4,0 4,0 3 7,0 4 6,0
Contoh : cari TE pada jaringan Pert dibawah ini !

5
12,2
2 5,9 8
8,5
4,6 4,2
1 8,2 4,9 6 6,8 9 TE = ?
0,0 0,0
10,0 7
14,1
3 3,5 4
b. Aktivitas tanpa waktu
Pek. 4  TE 9,9
3 tapi 3 -4, tidak dapat dikerjakan
6,5 3,2 bila aktivitas 2 – 3 belum selesai
1 0,0 4 TE =9,9 2 – 3  aktivitas tanpa waktu
2,8 7,1 tanpa mempengaruhi TE (4)
2

c. Waktu paling TERLAMBAT yang diperkenankan (TL)


4,0
TE2,0 2 4 TE 9,0 - dinyatakan dlm.tanggal
2,0 1,0 5,0 yang paling akhir
TE 0,0 1 6 TE16,0 - untuk suatu kejadian
8,0 6,0 - tanpa mengganggu
TE 8,0 3 5 TE 10,0 - rencana tgl.selesai
2,0 suatu jaringan
Contoh menulis TE dan TL
TL  ditentukan lewat jalur kritis
TE A = aktivitas
A TE= Waktu tercepat

TL TL= waktu terlambat

2 9
2 4,0 4
7 11 5,0
0 2,0 16 TL aktivitas pada
1 6 jalur kritis sama
0 1,0 16 dengan TE

8,0 6,0
8 10
3 2,0 5
8 10
Jalur kritis: jalur dimana terdapat aktivitas2 yang paling banyak memakan waktu
B.5. Diagram Panah CPM
a. Definisi CPM (Critical Path Method – metode jalur kritis)
- Teknik perencanaan & pengawasan
- yang digunakan dalam proyek
- yang mempunyai data biaya
dari masa lampau (past cost data)
- misal untuk menyelesaikan pekerjaan dalam waktu
yang sesingkat mungkin dan seminimal mungkin
* kerja lembur
* tambahan tenaga kerja
* tambahan peralatan
* tidak menerima sanksi, bila pekerjaan
selesai terlambat.
b. Dasar Penggunaan:
Sama seperti Pert, perbedaan dari segi:
* CPM memasukan konsep biaya dalam proses
perencanaan & pengawasan
* Dalam perkiraan waktu, yaitu
perkiraan normal (normal estimate)
perkiraan cepat (crash estimate)
Waktu normal  perkiraan waktu yang paling mungkin
sama dengan Pert
Waktu cepat  waktu yang dibutuhkan dalam proyek
* tanpa memperdulikan besar biaya yg. Dikeluarkan
* dalam usaha untuk mempersingkat waktu.
Contoh: Mempersingkat waktu, melalui
penambahan biaya rendah (S1)
penambahan biaya tinggi (S2)

Biaya A = waktu cepat * Mempersingkat waktu 01 


Langsung B = waktu normal
dengan menambah biaya S1
(juta) A
3 * Mempersingkat waktu 02 
dengan menambah biaya S2
s2 I
* untuk tiap event harus diperiksa
2
biaya normal / biaya cepat
s1 II * Sehingga dapat diperlukan waktu
yang diperlukan dgn. tujuan untuk
1 B
pengurangan waktu proyek
0 se-besarnya2-nya dgn. tambahan
1 01 2 02 3 biaya proyek se-kecil2-nya.
I = tidak untung waktu bulan
Dalam praktek:
Mempercepat suatu proyek harus ditinjau dari

Tenaga kerja naik biaya


1. Biaya langsung Kerja lembur tenaga kerja

2. Biaya tak langsung sewa alat-alat


bahan

3. Utility cost Bonus


Denda
Contoh: (I) ( II )

4 4
3,0 2,0

2 7,0 2 4,0
6,0 4,0

1 5 1 5
4,0 8,0 TE=16,0 3,0 6,0 TE=10

3 3

Cara : untuk memperpendek TE dari 16,0  TE 10,0


Kalkulasi Biaya untuk mempercepat suatu program
Aktivitas waktu minggu biaya ($) Biaya ($) utk mem
normal cepat normal cepat percepat / minggu

1–2 6,0 4,0 10.000 14.000 2.000


1–3 4,0 3,0 5.000 8.000 3.000
2–4 3,0 2,0 4.000 5.000 1.000
3–5 8,0 6,0 9.000 12.000 1.500
4–5 7,0 4,0 7.000 8.000 333

35.000 47.000  penambahan biaya


12.000
Cara untuk mempersingkat waktu, dengan menggabungkan ke 3 biaya
- Biaya langsung
dicoba pada tiap aktivitas - biaya tak langsung
dalam jaringan - utility cost
Contoh:
Buat diagram menurut Pert dan tentukan TE dan TL dalam
pekerjaan berikut:
Macam pekerjaan Aktivitas Waktu TE TL
Pekerjaan galian 1–2 1,2
Pekerjaan batu kali 1–3 3,4
Pekerjaan berapan 1–4 3,7
Pekerjaan slof 2–5 4,0
Pekerjaan begisting slof 4–5 2,4
Pekerjaan transram 4–6 3,0
Pekerjaan tiang besi 3–6 2,5
Pekerjaan pasangan bata 5–7 6,6
Pekerjaan tiang beton 6–8 6,1
Pekerjaan tembok 7–8 4,8
C. Diagram S
- Suatu diagram berbentuk S
- Besarnya prosentase dalam suatu skala waktu adalah:
* jumlah kegiatan yang terjadi dalam
suatu satuan waktu dikalikan harga satuan
untuk setiap kegiatan
- Kemajuan pelaksanaan  kontrol dalam kenyataan.
dihitung dari setiap kegiatan
- Contoh dalam suatu kegiatan
* ditentukan nama kegiatan
* diperhitungkan bobotnya
* ketentuan pekerjaan bisa dalam mingguan,
bulanan , tahunan
* akan terlihat pekerjaan lambat, pekerjaan cepat
No. Nama kegiatan Bobot Nopember Desember
% 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pekerjaan beton
A. beton 1 – 3 …..
B. beton 4 – 7 …..
C. beton 8 – 10 …..
D.
E
F
G

% % % % % % % %
C.1. Sistim Break – Even (BE)
* Bagan BE merupakan alat yang berguna untuk
menentukan hubungan antara biaya, besar, hasil
dan laba.
Dalam Pert & CPM 
Menentukan biaya murah dengan penambahan jumlah
pekerja

Contoh: BE terhadap produksi, hasil penjualan

Biaya tetap: Titik BE adalah


Biaya yang keluar tidak Titik potong dimana garis
tergantung kepada besar/kecil penerimaan penjualan & biaya
jumlah hasil penjualan keseluruhan saling memotong

Biaya Variable: biaya yang berubah sesuai perubahan


besarnya produksi
Contoh: Keterangan:
0-A = biaya penerimaan (juta)
A B 0-B = penjualan
40
Laba 10-D = biaya keseluruhan
30 D
E
20
jalur laba Biaya variable
diagram rugi
10
diagram laba

0 Biaya tetap
10 20 30 40
penjualan
a) Sudut Laba:
E = sudut laba
terjadi dari: garis penjualan,
Biaya variable 
waktu memotong garis biaya
Bag. Besar dari pokok penjualan
keseluruhan
sudut laba besar  tujuan
sudut laba kecil  laba kecil
b). Jalur laba
* Jalur laba menunjukan bilamana besarnya penjualan
telah melampaui titik BE
* Jalur laba luas merupakan hal yang penting
* Jalur laba sempit berati : adanya biaya tetap yang
tinggi, hingga laba tidak akan tercapai sebelum
tingkat aktivitas tinggi mampu menutup biaya tetap.
10 juta + 10 juta
Biaya tetap + Laba =10 juta :
Laba : 40 juta
penjualan = 10 juta x 40 juta = 20 juta
20 juta
Jalur laba = 20 juta
Jalur laba dapat dinyatakan dalam % = 20 juta x 100 % = 50 %
40 juta
d). Manfaat analisa BE
* Memecahkan problem manajemen sehari-hari
* Suatu alat dinamis, dapat digunakan sebagai
- rencana semua aktivitas
- mengawasi penjualan
- mengkoordinasikan
* Mengendalikan biaya secara menyeluruh untuk
peningkatan laba
* Sebagai alat untuk menguji tindakan yang telah
diusulkan oleh keputusan
* Dapat memperingatkan bahwa kombinasi penjualan
yang tepat dapat mempengaruhi laba.
e). Kekurangan BE
* Garis biaya keseluruhan  menggambarkan jumlah
biaya tetap & biaya variable seharuskan tidak
digambarkan secara lurus
* Garis lurus penerimaan penjualan juga tidak tepat
menggambarkan keadaan sebenarnya
* Bagan BE  gambaran statis, sedangkan jalannya
perusahan dinamis
* Demi penyederhanaan  diabaikan adanya
- klasifikasi biaya semi variable / semi tetap
- yang dimasukan dalam biaya variable/biaya tetap
* Jika aneka ragam produk dihasilkan  akan timbul
berbagai problema.
- tiap kombinasi produk - banyaknya biaya variable
- besarnya penjualan
PEDOMAN HUBUNGAN KERJA ANTARA
ARSITEK DAN PEMBERI TUGAS
Macam Penugasan
1. Perancangan Bangunan
2. Pengawasan Terpadu
3. Perencanaan
4. Perencanaan Nasihat
5. Jasa lain yang berhubungan dengan
perancangan & pengawasan di bidang teknik
pembangunan
Ad.1. Perancangan Bangunan
1.1. Lingkup pekerjaan pokok d. tahap pembuatan
a. tahap konsepsi perancangan dokumen pelaksanaan
b. tahap prarancangan e. tahap perlelangan
c. tahap perancangan pelaksana f. tahap pengawasan
berkala.
1.2. Lingkup pekerjaan pelengkap
tugasnya  meliputi tugas2 untuk mendukung tugas
pokok

a. pengumpulan data
b. pelaksanaan pengukuran & penetapan lahan
c. pelaksanaan penyelidikan mekanika tanah
sumber air
e. pembuatan maket
f. pembuatan gambar perspektif
1.2. Lingkup pekerjaan khusus
tugasnya  diluar keahlian arsitektur, seperti bidang
keahlian : struktur
mekanikal & elektrikal
yaitu:
a. pondasi khusus struktur bangunan
b. desain kelistrikan
c. akustik
d. pipa gas/ air
e. transportasi vertikal (lift, ekskalator)
f. pertamanan
g. bahaya kebakaran
h. dll (misal interior)
Ad. 2. Pengawasan Terpadu
Tugasnya  pengawasan bekerja secara menyeluruh
awal sampai akhir pelaksanaan
meliputi bidang keahlian
a. Pengendalian atas pelaksanaan se-hari2
b. Pengesahan sub. Pemborong meliputi kemampuan
‘ teknik, keuangan, administrasi
c. Menetapkan – menyediakan – mengkoordinasikan
tenaga ahli
d. Meminta keputusan arsitek perencana yang
menyangkuti estetika & perubahan2
e. Meminta penjelasan tetang perancangan yang
kurang jelas kepada arsitek.
f. Menyelesaikan pekerjaan administrasi 
(lihat TOR pengawasan)
Ad 3. Perencanaan (lihat TOR Perencanaan)
Ad 4. Pekerjaan Nasihat dan Jasa lain
(lihat imbalan jasa & penggantian biaya)
A. IMBALAN JASA
1. Pengertian:
* Sejumlah uang atau bentuk lain yang setara yang di
terima oleh arsitek
* Sebagai imbalan jasa keahlian yg. Diberikan
* Atas jasa2 yang dikerjakan olehnya sehubungan
atas tugas2 yang diberikan
2. Dalam peraturan:
* Nilai batas minimum dan berlaku seluruh Indonesia
* Besar akan ditinjau secara berkala oleh IAI
* Menurut tabel yang ditetapkan
B. PENGANTIAN BIAYA
Pengertian
* Sejumlah uang atau bentuk lain yang diterima oleh
seorang Arsitek
* Sebagai pengganti biaya yang dikeluarkan oleh
seorang Arsitek dalam melaksanakan tugas yang tidak
termasuk imbalan jasa
* Biaya yang dikeluarkan harus mendapat persetujuan
lebih dahulu dari pemberi tugas
C. DASAR PERHITUNGAN
Berdasarkan komponen perhitungan:
1. Peranc. Gedung, rumah tinggal ditentukan oleh:
a. rencana biaya bangunan
b. kwalifikasi bangunan
c. lingkup & tahap penugasan
d. tabel skala  prosentasi tarif
2. Untuk pekerjaan pengawasan terpadu
a. biaya bangunan
b. klasifikasi bangunan
c. tabel skala  prosentasi tarif
3. Untuk pekerjaan perencana
a. Biaya pekerjaan fisik
b. luas tapak atau wilayah
c. tabel skala  prosentasi tarif
4. Untuk pekerjaan nasihal  tarif per jam
5. Untuk jasa lain  menurut perjanjian
D. RENCANA BIAYA BANGUNAN
 biaya untuk melaksanakan bangunan seperti:
1. pekerjaan sipil
2. pekerjaan arsitektur
3. pekerjaan instalasi listrik / plumbing gas
4. pekerjaan pengkondisian pekerjaan
5. pekerjaan transportasi vertikal – horsontal
6. pekerjaan pemadaman kebakaran
7. pekerjaan komunikasi
8. biaya kerja tidak langsung – peralatan kerja – biaya
pengelolaan
9. keuntungan pemborong
10. pajak penjualan
E. KLASIFIKASI BANGUNAN
berdasarkan sifatnya dari Kelas A – Kelas F
(lihat macam proyek)
F. LINGKUP & TAHAP PENUGASAN
(lihat perencanaan bangunan)
G. PROSENTASE BANGUNAN TAHAP PEKERJAAN
Tahap pekerjaan prosentase bangunan
1. konsep perancangan 10 %
2. pra-rancangan 15 %
3. rancangan pelaksanaan 30 %
4. pembuatan dokumen pelaksanaan 32,5 %
5. perlelangan 2,5%
6. pengawasan berkala 10 %
Total bangunan 100 %
Imbalan jasa untuk perancangan bangunan
* penugasan Kelas bangunan A – F suatu gedung
* dihitung berdasarkan % terhadap biaya bangunan
menurut klasifikasi

Contoh besarnya % terhadap klasifikasi bangunan


A – F, diperhitungkan terhadap biaya bangunan
menurut IAI. (lihat buku catatan)
Tugas membuat suatu perjanjian kontrak
Suatu Perjanjian Kontrak tentang pekerjaan
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan pekerjaan
3. Pengawasan terpadu
Berisi : Nama, Kapan dilaksanakan
Isi perjanjian :
a. maksud perjanjian i. sistem pembayaran
b. lingkup pekerjaan j. pajak
c. waktu pelaksanaan k.tenaga kerja & perburuhan
d. referensi pekerjaan l. pemutusan pekerjaan
e. waktu pelaksanaan m.perselisihan
f. honorarium m. perubahan & penambahan
g. denda pekerjaan n. penutup
h. hak & kewajiban
BAB V. PEDOMAN MENDIRIKAN BANGUNAN

1. MAKSUD : Landasan dari Pemda


Menetapkan peraturan2 untuk mendirikan
bangunan di masing-2 daerahnya.
2. TUJUAN : Menyeragamkan dalam bentuk & jiwa
dari peraturan bangunan yang digunakan
untuk seluruh kota di Indonesia.
3. RUANG LINGKUP:
a. Administrasi e. Pelaksanaan
b. Arsitektonis f. Keselamatan Kerja
c. Konstruksi g. Pemeliharaan
d. Penyehatan Lingkungan
5. SYARAT-2 LINGKUNGAN BANGUNAN
a. Perpetakan tanah
- Peraturan RDTK / RTRK
- Kalau belum ditentukan dari Kepala Daerah
- Tiap petak berisi 1 bangunan
b. Mendirikan Bangunan
- Kawasan peruntukan
- Harus mendapat ijin bangunan
c. Garis Sempadan
- Pagar
- Muka Bangunan
- Larangan di luar garis sempadan
- Syarat-2 yang harus dipenuhi dari Kepala Daerah.
6. SYARAT-2 BANGUNAN
a. Luas denah bangunan antara 40-60% dari persil
(Tergantung dari kelas bangunan)
b. Tinggi bangunan tidak boleh melebihi 1,5 X jarak
garis sempadan bangunan yang berhadapan dengan
jalan.
c. Ukuran ruangan
d. Cahaya & penghawaan
e. Perlengkapan keluar (exit)
- Masing-masing berbeda berdasarkan Kelas
Bangunan no I s/d VIII
- Tangga umum
- Tangga silender
- Pintu keamanan
f. Lift, ramp, tangga berjalan
- Lift barang
- Lift manusia diperutukan * bangunan rumah sakit
* bangunan rumah tinggal
* bangunan umum
- Diperhitungkan daya muat
g. Konstruksi
- Konstruksi Kayu - Konstruksi Besi / baja
- Konstruksi Bambu - Konstruksi Beton
h. Peraturan instalasi
- Instalasi listrik - Saluran Tilpun
- Saluran air - Penangkal Petir
- Saluran gas
i. Penyehatan Lingkungan
- Saluran air hujan - Pembuangan sampah
- Pembuangan air limbah - Saluran air bersih
- Pembuangan MCK
(mandi, cuci, kakus)
j. Keselamatan Kerja
- Untuk pekerja lapangan
- Air minum, PPPK, Ruang istirahat
- Kakus dengan perbandingan 1 : 40 orang
- Tempat Ibadah
k. Penambahan tingkat lantai
l. Perombakan / penambahan / pembetulan
m. Pagar sementara
n. Pemeliharan
ANGGARAN DAN BORONGAN

1. SKEMA PEMBUATAN ANGGARAN BIAYA

Syarat dan Penjelasan Teknis Harga Satuan


(BESTEK) & GAMBAR BESTEK Bahan/Upah

Perhitungan Volume Perhitungan Satuan


Tiap Jenis Pekerjaan Tiap Jenis Pekerjaan
Berdasarkan BOW

Perhitungan RAB
Keseluruhan
2. ANALISA BIAYA
Kegunaan : Kalkulasi bahan yang dibutuhkan
Kalkulasi upah yang mengerjakan
3. HARGA UPAH / BAHAN
a. Daftar Upah Kerja
b. Daftar Harga Bahan
4. PERHITUNGAN VOLUME TIAP JENIS PEKERJAAN
Dihitung dalam tanda satuan M3 (isi), m2 (luas), m (panjang)
5. SYARAT-2 DAN PENJELASAN TEKNIS (BESTEK)
a. Bangunan dan bagian-bagiannya.
b. Pekerjaan dan bagian-bagiannya.
c. Bahan Bangunan dan Pelaksanaannya
6. ANGGARAN BIAYA
TEKNIK PENYEHATAN
1. PENYEDIAAN AIR MINUM
a. Penyediaan air minum dari PDAM untuk rumah tangga
air minum, MCK, harus memenuhi syarat fisik, kimia
bakteriologis.
b. Air minum dari sumur harus memenuhi persyaratan
kedalama minimum (2m), jarak minimum (10 m) dari
tangkiseptik & resapan, sifat2 tanah.
2. PEMBUANGAN AIR LIMBAH
a. Bila sistim limbah kota belum ada, harus dilengkapi
dengan tangkiseptik, yang memenuhi persyaratan
* bidang resapan minimum 12 m2
* Jarak tangkiseptik 10 m terhadap sumur
* kondisi air tanah sebagai resapan baik
* volume tangkiseptik minimum 1,5 m3, tinggi 1m
* Tangkiseptik harus kedap air
* Tutup tangkiseptik dilengkapi lubang hawa (vent),
disertai lubang pemeriksa diameter 45 cm
* Bangunan yang membuang limbah beracun, harus
melalui tretment, sebelum disalurkan ke kota.
3. MCK (mandi, cuci, kakus)
a. Setiap bangunan harus dilengkapi dengan MCK
b. Harus memenuhi persyaratan kebutuhan MCK:
* 6 penghuni minimal 1 MCK (kakus 1 m2
kamar mandi 2 m2, ruang cuci < 10 orang = 2 m2
max 20 orang = 3m2)
4. Pembuangan air hujan
a. dapat saluran terbuka atau tertutup
b. air hujan jatuh diatas atap, jarak maximal 25 m.
5. Pembuangan sampah
a. Setiap bangunan dilengkapi dengan kotak pembuangan
sampah. Untuk daerah perkotaan yang mempunyai
dinas kebersihan kotak sampah tertutup
c. Fungsi bangunan yang menghasilkan limbah sampah
berbahaya, pembuangan sampah berdasarkan peraturan
yang berlaku.
d. Sampah harus melalui 3 R (reuse, reduce, dan recycle),
dilarang membakar sampah.
Buat suatu perjanjian kontrak untuk suatu bangunan
Kantor (pengawasan, pelaksanaan, perencanaan)
Dgn.ketentuan sbb:
Nama kantor : ……………………………
Alamat : ……………………………
Pemilik : …………………………..
Lingkup pekerjaan : melaksanaan pekerjaan ………………
Lama pekerjaan : 270 hari kerja
Dikerjakan oleh :……………………………..
Penanda tanganan : tanggal …………………
PERAN ARSITEK di JASA
KONSTRUKSI YANG BERBASIS
PADA STRATEGI PENGENDALIAN

DIAMBIL DARI BUKU PT WIJAYA


KARYA (PERSERO) Tbk
PERAN ARSITEK DALAM
PRODUK JASA KONSTRUKSI
* PROSES PRODUK JASA KONSTRUKSI
adalah disebut PROYEK
* SDM Arsitek secara Professional
Menguasai seluruh aspek pada
proyek sebagai:
o Perencana Design o Pengendali Waktu
o Perencanana Spesifikasi o Pengendali Kualitas
o Penyusun & o Pembuat Metode Kerja
Pengendali Biaya o Pengawal hand over
o Penyusun Kontrak o Penanggung jawab l
Laporan Proyek Selesai
KETERLIBATAN ARSITEK
Dalam Proses Pelaksanaan PROYEK

PROSES
PEOLEHAN PROYEK

PROSES
MENGAWAL PERJALANAN
PROYEK

PROSES
PENYELESAIAN
PROYEK
SEORANG ARSITEK HARUS
MEMBEKALI DIRINYA, dengan

KEKUATAN yang
BERORIENTASI pada

1. Percaya dgn. kemampuan sendiri


2. Kemampuan dan penguasaan teknis
3. Memiliki jiwa pembimbing dan kepemimpinan
4. Disiplin
5. Memilikii kemampuan dalam menyampaikan sasaran
6. Komitmen terhadap sasaran
7. Continual Improvement
8. Good Relationship
1. PERCAYA dengan KEMAMPUAN
SENDIRI
a. Membangun diri, berkarya dan melakukan
riset, berorientasi pada inovasi
b. Tidak mudah putus asa, mampu menjadi
yang terbaik.
c. Memahami keadaan, dapat membaca
situasi, yang akan datang.
d. Bisa menekan / meminimalkan kesalahan.
e. Mampu melihat, bergerak, dan dapat
menyelesaikan masalah dengan tepat.
f. Mampu bermain strategi, mengalahkan
pesaing dengan menunjukan karya yang
berkualitas.
2. KEMAMPUAN dan PENGUASAAN TEKNIS

a. Penguasaan terhadap detail dan konstruksi


b. Mampu mendeteksi kesalahan, mencari
solusi, menjelaskan tidak ragu-ragu
c. Tegas dalam mengambil keputusan secara
teknis dan bertanggung jawab.
d. Mampu menggunakan teknologi tepat guna
e. Mengasah yang baru menjadkan inovasi
sebagai tuntutan dan kebutuhan.
f. Rajin mengevaluasi produk:
- tujuan untuk menekan kesalahan
- langkah pengecekanproses
- Rutin melaksanakan mengecekan antara
gambar, volume, harga dan alikasi di
lapangan
- Melaksanakan review metode kerja
- Mengupdate perkembangan teknologi
bahan dan alat.
g. Melengkapi diri dengan alat bantu kerja
sebagai referensi yang terukur.
- Waterpass
- Siku, meteran, penggaris
- Buku saku
- Gambar kerja
3. MEMILIKI JIWA PEMBIMBING dan
KEPEMIMPINAN / LEADERSHIP

a. Berani bertindak dan melakukan koreksi


bawahan.
b. Membangunan komunikasi antara atasan
dan bawahan.
c. Mendengar inspirasi bawahan.
d. Memberikan contoh yang nyata
e. Tidak selaku menyalahkan bawahan
f. Mampu memberikan motivasi kearah yang
baik
g. Memberikan petunjuk yang jelas tentang visi,
misi dari unit usaha perusahaan
h. Mendorong staf meningkatkan kinerja dengan
berlomba berprestasi, memberikan semangat
(optimistis)
i. Memberikan tanggung jawab dan menanamkan
kepercayaan kepada bawahan.
j. Menekan dan meredam konflik antar unit.
k. Mempunyai waktu kepada tim untuk berdialog
secara pribadi dan pekerjaan
l. Menanamkan prinsip menyelesaikan problem
sekecil apapun, dan tidak menunda persoalan.
m. Memberikan suatu nilai /value kepada
bawahan
* Memberi apresiasi dan reward atas kegala
keberhasilan orang lain / bawahan
* Memberikan keteladanan / sikap rendah hati
kepemimpinan yang kuat dan tegas.
* Memberikan inspirasi dengan membagi pengetahuan
cara baru untuk penyempurnaan metode yang dipakai.

n. Arsitek sebagai visioner


o. Meredam arogansi dan emosional, dapat
menyatukan SDM menjadi kekuatan inti proyek.
p. Mengerakan roda sistem organisasi proyek.
4. DISIPLIN
a. Disipiln terhadap diri sendiri, dari yang kecil,
dan dimulai sekarang.
b. Disipiln terhadap waktu – tidak menyia-
yiakan waktu, setiap langkah pekerjaan dan
diseselesaikan pertahap dengan tidak acak.
c. Disiplin terhadap lingkungan unit kerja
terhadap: * kebersihan area kerja
* Kerapian tata letak alat kerja
* Haousekeeping kantor dan
kendali site manajemen.
d. Konsisten terhadap:
* Kendali Waktu
* Kendali Kualitas
* Kendali Pembiayaan
* Kendali Team Work
* Detail.
5. MEMILIKI KEMAMPUAN dalam
MENYAMPAIKAN SASARAN
a. Semua pekerjaan harus ditargetkan sebagai
sasaran yang memiliki nilai diatas rata-rata.
b. Menyampaikan program kerja sampai detail,
fokus dan menciptakan suasana yang tidak
membosankan.
c. Target sasaran meminimalkan repair dan
selalu mengechek langsung kelapangan
secara langsung kinerja tim.
d. Mampu menjaga Cash-Flow proyek agar
selalu surplus.
e. Terus-menerus menyampaikan sasaran
proyek sesuai dengan rencana, target, waktu,
dan mutu sebagai alat ukur keberhasilan
f. Memberikan pertahapan sasaran kerja secara
jelas di semua unit kerja
6. KOMITMEN TERHADAP SASARAN

a. Komitmen terhadap sasaran diperuntukan


untuk mendapatkan produk berkualitas, dan
pimpinan sebagai pengerak sampai ketingkat
bawahan.
b. Modalnya adalah mempunyai tujuan yang
sama dari seluruh jajaran.
c. Focus kepada sasaran, sebagai skala
perioritas, dan menyakininya → menghasilkan
produk konstruksi yang nyata.
7. CONTINUAL IMPROVEMENT

a. Kontinu dalam mencari solusi terhadap


kendala seperti lapangan, teknis, komersial
dan pengadan. Tidak terjebak pada
kesalahan yang sama (segalka sesuatu
harus didiskusikan tanpa menunda)
b. Kesadaran untuk mencari aplikasi yang
terukur, agar mendapat standar kualitas
yang baik.
c. Mendorong tim work untuk menentukan
perannya dalam perubahan dan menciptakan
kepatuhan.
d. Rajin mengadakan pertemuan dengan tim
melalui rapat
e. Proses pembelajaran bisa diadakan didalam
maupun diluar proyek
f. Membuat pelatihan secara internal yang
dilakukan secara rutin dan berkala pada
masing-masing unit kerja.
8. GOOD – RELATIONSHIP

a. Membangun komunikasi dengan pemberi


tugas melalui kualitas prestasi produk.
b. Akan meningkatkan kepercayaan
c. Nilai kepercayaan akan diberikan oleh
pemberi tugas terhadap kinerja keuangan
dan pemasaran
d. Jaringan hubungan antar pemberi tugas
dalam berkomunikasi akan memberikan isu
positif , dalam hal jualan produk yang sudah
memiliki image quality.

Anda mungkin juga menyukai