Makalah Manajemen Resiko Aditya Impal
Makalah Manajemen Resiko Aditya Impal
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam menjalankan sebuah bisnis, perusahaan pasti akan menemui risiko-
risiko. Menurut A. Abas Salim, risiko merupakan ketidaktentuan “uncertainty” yang
mungkin melahirkan peristiwa kerugian “loss”. Jadi, kerugian dapat diartikan sebagai
ketidakpastian yang telah diketahui tingkat probabilitas kejadiannya. Risiko terjadi setiap
saat. Pada saat kita mengambil keputusan, menjalankan usaha, atau terjun ke suatu hal yang
baru, risiko akan selalu menjadi bagian di dalamnya.
Ada risiko yang secara langsung terkait dengan kinerja perusahaan, misalnya gagal
bayar konsumen oleh karena kredit macet. Ada juga risiko yang tidak secara langsung terkait
dengan kinerja perusahaan, misalnya kematian salah satu anggota direksi. Tujuan memahami
risiko adalah untuk mengelola risiko. Risiko terkait dengan sesuatu yang tidak terduga. Lebih
parah lagi, kalau perusahaan tidak memiliki pengalaman mengenai risiko. Untuk itulah,
manajemen perlu menduga-duga risiko seperti apa yang akan muncul.
Tujuan utama seseorang dalam membentuk perusahaan, salah satunya adalah untuk
mendapatkan keuntungan. Namun, dalam mendapatkan keuntungan tersebut, kita harus
menghadapi risiko yang mungkin timbul. Ketika kita mampu mengenali perilaku risiko, maka
kita dapat mendesain investasi dengan risiko yang rendah namun tingkat pengembaliannya
tinggi. Itulah sebabnya, kemampuan mengelola risiko dengan baik justru dapat meningkatkan
keunggulan bersaing dan keunggulan kinerja dibandingkan dengan perusahaan pesaing.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah makalah ini antara lain:
1. Apa pengertian risiko?
2. Bagaimana jenis risiko terhadap perusahaan?
3. Apakah pengertian dari enterprise risk management?
4. Apa manfaat dari enterprise risk management?
5. Apa saja komponen dari enterprise risk management?
6. Apa yang hubungan antara ISO 31000 dan enterprise risk management?
1.3 Tujuan
Rumusan masalah makalah ini antara lain:
1. Mengetahui pengertian dari risiko
2. Mengidentifikasi jenis risiko terhadap perusahaan
3. Mengetahui pengertian enterprise risk management
4. Mengetahui manfaat dari enterprise risk management
5. Mengidentifikasi komponen dari enterprise risk management
6. Menganalisa hubungan ISO 31000 dan enterprise risk management
BAB II
PEMBAHASAN
Manajemen risiko adalah segala proses kegiatan yang dilakukan semata untuk
meminimalkan bahkan mencegah terjadinya risiko perusahaan. Di dalamnya ada kegiatan
identifikasi, perencanaan, strategi, tindakan, pengawasan dan evaluasi terhadap hal-hal
negatif yang kemungkinan akan menimpa usaha.
Bisa dibilang juga jenis manajemen ini adalah satu metode untuk mencegah
perusahaan mengalami masalah. Seperti kolaps, kerugian yang besar, gulung tikar,
dijauhi klien dan semacamnya. Tentu strategi sistematis ini perlu dijalankan terutama
untuk pebisnis pemula.
1. Lingkungan Internal
Lingkungan internal maksudnya adalah segala risiko yang kemungkinan terjadi di dalam
internal perusahaan. Di dalam komponen ini, tidak ada deteksi terhadap risiko yang terjadi
antara perusahaan dengan faktor luar seperti pelanggan, klien dan semacamnya. Sekalipun
kadang efek risiko internal ini juga berimbas pada hal tersebut.
2. Penentuan Sasaran
Penentuan sasaran maksudnya adalah pihak perusahaan harus memasukkan sasaran risiko
yang jelas yang akan coba diselesaikan melalui sistem manajemen. Di dalamnya biasanya
tercakup dua hal yaitu risiko yang muncul dari statemen visi dan misi usaha serta sasaran
risiko yang datang dari kegiatan teknis atau operasional.
Tidak dimungkiri setiap perusahaan pasti memiliki visi dan misi usaha. Namun terkadang apa
yang diidamkan tersebut tidak sesuai dengan harapan. Nah dengan adanya komponen ini, bisa
dijelaskan apa penyebab masalah tersebut dan bagaimana cara menyelesaikannya.
Begitu juga yang terkait dengan kegiatan teknis atau operasional. Tidak bisa dibantah kalau
visi dan misinya bagus, tetapi ketika sudah dilaksanakan malah menjadi buruk. Hal ini bisa
terkait dengan kompetensi pekerja atau kepatuhan pada planning yang masih kurang.
3. Identifikasi Peristiwa
Komponen manajemen risiko yang ketiga adalah identifikasi peristiwa. Maksudnya adalah
tidak disebutkan manajemen risiko jika pihak perusahaan tidak memiliki data detail hasil
identifikasi peristiwa. Seharusnya ini memang sudah didapatkan sebelum usaha mulai
dijalankan.
Untuk komponen ini boleh tidak meng-akomodir semua risiko. Tetapi minimal kegiatan yang
potensial saja dengan berbagai pertimbangan masalah yang muncul jauh lebih besar.
Sekalipun demikian, tidak semua peristiwa bisnis teridentifikasi merugikan. Oleh sebab itu,
silakan dipilah mana peristiwa yang bernilai positif mana yang negatif.
4. Penilaian Risiko
Memungkinkan sebuah organisasi perusahaan ataupun bisnis untuk menilai sebuah kejadian
atau keadaan dan kaitannya dengan pencapaian tujuan perusahaan atau bisnis
tersebut.Manajemen perlu melakukan analisis mengenai dampak yang mungkin terjadi akibat
resiko dengan 2 perspektif, yaitu : Likelihood (kecenderungan/ peluang) dan
Impact/consequence (besaran dari realisasi risiko).
5. Tanggapan Risiko
Selain melakukan penilaian terhadap risiko, juga menentukan tanggapan atau respon terhadap
risiko tersebut. Respon dari manajemen tergantung risiko apa yang dihadapi. Respon atau
tanggapan tersebut bisa dalam bentuk :
6. Aktivitas Pengendalian
Setelah diberikan tanggapan, selajutnya yaitu penyusunan prosedur dan kebijakan yang
membantu memastikan bahwa respon terhadap risiko yang dipilih memadai dan terlaksana
dengan baik. Aktivitas pengendalaian risiko ini antara lain :
Delegasi wewenang
Pemisahan fungsi
Supervisi