Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Secara teori, sebuah negara dibentuk oleh masyarakat di suatu wilayah yang tidak lain
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama setiap anggotanya dalam koridor
kebersamaan. Dalam angan setiap anggota masyarakat, negara yang dibentuk oleh mereka ini
akan melaksanakan fungsinya menyediakan kebutuhan hidup anggota berkaitan dengan
konstelasi hidup berdampingan dengan orang lain di sekelilingnya. Di kehidupan sehari-hari,
kebutuhan bersama itu sering kita artikan sebagai “kebutuhan publik”. Salah satu contoh
kebutuhan publik yang mendasar adalah kesehatan
Kesehatan adalah pelayanan publik yang bersifat mutlak dan erat kaitannya dengan
kesejahteraan masyarakat. Untuk semua pelayanan yang bersifat mutlak, negara dan
aparaturnya berkewajiban untuk menyediakan layanan yang bermutu dan mudah didapatkan
setiap saat. Salah satu wujud nyata penyediaan layanan publik di bidang kesehatan adalah
adanya Puskesmas. Tujuan utama dari adanya Puskesmas adalah menyediakan layanan
kesehatan yang bermutu namun dengan biaya yang relatif terjangkau untuk masyarakat,
terutama masyarakat dengan kelas ekonomi menengah ke bawah.
Dalam makalah ini, saya membahas mengenai “Pelayanan Puskesmas” karena
Puskesmas sebagai bentuk nyata peran birokrasi dalam memberikan pelayanan publik kepada
masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan dan karena Puskesmas merupakan ujung
tombak pelayanan kesehatan masyarakat.

B.       Rumusan Masalah
1)      Apa yang dimaksud dengan Puskesmas dan apa fungsi Puskesmas itu?
2)      Bagaimana penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas?
3)      Apa saja masalah-masalah yang terjadi dalam pelayanan kesehatan di lingkup
Puskesmas?
C.       Tujuan
1)      Mengetahui definisi dan fungsi Puskesmas
2)      Mengetahui penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas
D. Manfaat

Dari pembahasan materi yang tersedia dalam makalah ini, diharapkan dapat memberikan
manfaat kepada pembaca untuk mengetahui tentang definisi dan fungsi Puskesmas, serta
mengetahui penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas. Selain itu
pembaca dapat mengetahui masalah-masalah yang terjadi dalam pelayanan kesehatan di
lingkup Puskesmas dan mencari serta menemukan faktor-faktor penyebab terjadinya
masalah-masalah di lingkup Puskesmas, sekaligus dapat mengetahui solusi mengatasi
masalah-masalah yang muncul di lingkup Puskesma
BAB II

PEMBAHASAN

A.     Definisi dan Fungsi Puskesmas


a.     Definisi Puskesmas (Ilham Akhsanu Ridlo, 2008)
“Suatu unit organisasi yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan yang berada di
garda terdepan dan mempunyai misi sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang
melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu untuk
masyarakat di suatu wilayah kerja tertentu yang telah ditentukan secara mandiri dalam
menentukan kegiatan pelayanan namun tidak mencakup aspek pembiayaan”.
Puskesmas merupakan unit pelayanan kesehatan yang letaknya berada paling dekat
ditengah-tengah masyarakat dan mudah dijangkau dibandingkan dengan unit pelayanan
kesehatan lainya (Rumah Sakit Swasta maupun Negeri). Fungsi Puskesmas adalah
mengembangkan pelayanan kesehatan yang menyeluruh seiring dengan misinya. Pelayanan
kesehatan tersebut harus bersifat menyeluruh atau yang disebut dengan Comprehensive
Health Care Service yang meliputi aspek promotive, preventif, curative, dan rehabilitatif.
Prioritas yang harus dikembangkan oleh Puskesmas harus diarahkan ke bentuk pelayanan
kesehatan dasar (basic health care services) yang lebih mengedepankan upaya promosi dan
pencegahan (public health service).
Seiring dengan semangat otonomi daerah, maka Puskesmas dituntut untuk mandiri dalam
menentukan kegiatan pelayanannya yang akan dilaksanakan. Tetapi pembiayaannya tetap
didukung oleh pemerintah. Sebagai organisasi pelayanan mandiri, kewenangan yang dimiliki
Puskesmas juga meliputi : kewenangan merencanakan kegiatan sesuai masalah kesehatan di
wilayahnya, kewenangan menentukan kegiatan yang termasuk public goods atau private
goods serta kewenangan menentukan target kegiatan sesuai kondisi geografi Puskesmas.
Jumlah kegiatan pokok Puskesmas diserahkan pada tiap Puskesmas sesuai kebutuhan
masyarakat dan kemampuan sumber daya yang dimiliki, namun Puskesmas tetap
melaksanakan kegiatan pelayanan dasar yang menjadi kesepakatan nasional.
Jadi, yang harus diketahui adalah bahwa peran Puskesmas adalah sebagai ujung tombak
dalam mewujudkan kesehatan nasional secara komprehensif, tidak sebatas aspek kuratif dan
rehabilitatif saja seperti di Rumah Sakit.
a.       Level pelayanan kesehatan
RS Provinsi
RS Kabupaten
Puskesmas Kecamatan
Puskesmas Kelurahan
Posyandu                                                                          
b.      Fungsi Puskesmas (Ilham Akhsanu Ridlo, 2008)
1.    Sebagai Pusat Pembangunan Kesehatan Masyarakat di wilayah kerjanya.
2.    Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan
kemampuan untuk hidup sehat
3.    Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di
wilayah kerjanya.

Proses dalam melaksanakan fungsinya, dilaksanakan dengan cara:


a.       Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka
menolong dirinya sendiri.
b.      Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan
menggunakan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien.
c.       Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis maupun
rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan tersebut tidak menimbulkan
ketergantungan.
d.      Memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.
e.       Bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam melaksanakan program

B.       Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan oleh Puskesmas


Visi dan misi Puskesmas di Indonesia merujuk pada program Indonesia Sehat 2010. Hal ini
dapat kita lihat pula dalam SPM (Standar Pelayanan Minimal). Standar Pelayanan Minimal
adalah suatu standar dengan batas-batas tertentu untuk mengukur kinerja penyelenggaraan
kewenangan wajib daerah yang berkaitan dengan pelayanan dasar kepada masyarakat yang
mencakup : jenis pelayanan, indikator, dan nilai (benchmark). Pelaksanaan Urusan Wajib dan
Standar Pelayanan Minimal (UW-SPM) diatur dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No. 1457/MENKES/SK/X/2003  dibedakan atas : UW-SPM yang wajib
diselenggarakan oleh seluruh kabupaten-kota di seluruh Indonesia dan UW-SPM spesifik
yang hanya diselenggarakan oleh kabupaten-kota tertentu sesuai keadaan setempat. UW-SPM
wajib meliputi penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar, penyelenggaraan perbaikan gizi
masyarakat, penyelenggaraan pemberantasan penyakit menular, penyelenggaraan promosi
kesehatan, dll. Sedangkan UW-SPM spesifik meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan
dan pemberantasan penyakit malaria, dll. Hal ini diperkuat dengan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No. 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan
Standard Pelayanan Minimal.

Rancangan Kewenangan Wajib dan Standard Pelayanan Minimal


Kewenangan Wajib Jenis Pelayanan
1.      Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Dasar
a.       Pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir
b.      Pelayanan kesehatan bayi dan anak pra sekolah
c.       Pelayanan kesehatan anak usia sekolah dan remaja
d.      Pelayanan kesehatan usia subur
e.       Pelayanan kesehatan usia lanjut
f.       Pelayanan imunisasi
g.      Pelayanan kesehatan jiwa masyarakat
h.      Pelayanan pengobatan / perawatan

2.      Penyelenggaraan pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang


Pelayanan kesehatan dengan 4 kompetensi dasar (kebidanan, bedah, penyakit dalam, anak)
a.    Pelayanan laboratorium kesehatan yang mendukung upaya kesehatan perorangan dan
kesehatan masyarakat
b.    Penyediaan pembiayaan dan jaminan kesehatan
c.     Penyelenggaraan pemberantasan penyakit menular
d.    Pelayanan kesehatan darurat

3.      Penyelenggaraan penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan


Kejadian Luar Biasa (KLB)
a.       Pencegahan dan pemberantasan penyakit polio
b.      Pencegahan dan pemberantasan penyakit TB paru
c.       Pencegahan dan pemberantasan penyakit malaria
d.      Pencegahan dan pemberantasan penyakit kusta
e.       Pencegahan dan pemberantasan penyakit ISPA
f.       Pencegahan dan pemberantasan penyakit HIV-AIDS
g.      Pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD
h.      Pencegahan dan pemberantasan penyakit diare
i.        Pencegahan dan pemberantasan penyakit fliariasis

4.      Penyelenggaraan perbaikan gizi masyarakat


a.       Pemantauan pertumbuhan balita
b.      Pemberian suplemen gizi
c.       Pelayanan gizi
d.      Penyuluhan gizi seimbang
e.       Penyelenggaraan kewaspadaan gizi

5.      Penyelenggaraan promosi kesehatan  


a.       Penyuluhan prilaku sehat
b.      Penyuluhan pemberdayaan masyarakat dalam upaya kesehatan

6.      Penyelenggaraan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar   


a.       Pemeliharaan kualitas lingkungan fisik, kimia, biologi
b.      Pengendalian vektor
c.       Pelayanan hygiene sanitasi di tempat umum

7.      Pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat


adiktif lain
Penyuluhan P3 NAPZA (Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan NAPZA) yang
berbasis masyarakat
8.      Penyelenggaraan pelayanan kefarmasian dan pengamanan sediaan farmasi, alat
kesehatan serta makanan dan minuman
a.       Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan untuk pelayanan kesehatan dasar
b.      Penyediaan dan pemerataan pelayanan kefarmasian di saranan pelayanan kesehatan
c.       Pelayanan pengamanan farmasi alat kesehatan

Program Pokok Puskesmas


Kegiatan pokok Puskesmas dilaksanakan sesuai kemampuan tenaga maupun fasilitasnya,
karenanya kegiatan pokok di setiap Puskesmas dapat berbeda-beda. Namun demikian
kegiatan pokok Puskesmas yang lazim dan seharusnya dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1.      Kesejahteraan ibu dan Anak ( KIA )
2.      Keluarga Berencana (KB)
3.      Usaha Peningkatan Gizi
4.      Kesehatan Lingkungan
5.      Pemberantasan Penyakit Menular
6.      Upaya Pengobatan termasuk Pelayanan Darurat Kecelakaan
7.      Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
8.      Usaha Kesehatan Sekolah
9.      Kesehatan Olah Raga
10.  Perawatan Kesehatan Masyarakat
11.  Usaha Kesehatan Kerja
12.  Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut
13.  Usaha Kesehatan Jiwa
14.   Kesehatan Mata
15.  Laboratorium ( diupayakan tidak lagi sederhana )
16.  Pencatatan dan Pelaporan Sistem Informasi Kesehatan
17.  Kesehatan Usia Lanjut
18.  Pembinaan Pengobatan Tradisional
Pelaksanaan kegiatan pokok Puskesmas diarahkan kepada keluarga sebagai satuan
masyarakat terkecil. Karenanya, kegiatan pokok Puskesmas ditujukan untuk kepentingan
kesehatan keluarga sebagai bagian dari masyarakat di wilayah kerjanya. Setiap kegiatan
pokok Puskesmas dilaksanakan dengan pendekatan Pembangunan Kesehatan Masyarakat
Desa ( PKMD ). Disamping penyelenggaraan usaha-usaha kegiatan pokok Puskesmas seperti
tersebut di atas, Puskesmas sewaktu-waktu dapat diminta untuk melaksanakan program
kesehatan tertentu oleh Pemerintah Pusat ( contoh: Pekan Imunisasi Nasional ). Dalam hal
demikian, baik petunjuk pelaksanaan maupun perbekalan akan diberikan oleh Pemerintah
Pusat bersama Pemerintah Daerah. Keadaan darurat mengenai kesehatan dapat terjadi,
misalnya karena timbulnya wabah penyakit menular atau bencana alam. Untuk mengatasi
kejadian darurat seperti di atas bisa mengurangi atau menunda kegiatan lain.
Azas Penyelenggaraan Puskesmas Menurut Kepmenkes No 128 Tahun 2004
1.    Azas pertanggungjawaban wilayah
a.       Puskesmas bertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
bertempat tinggal di wilayah kerjanya.
b.      Dilakukan kegiatan dalam gedung dan luar gedung
c.       Ditunjang dengan puskesmas pembantu, Bidan di desa, puskesmas keliling
2.    Azas pemberdayaan masyarakat
a.       Puskesmas harusmemberdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat agar berperan
aktif dalam menyelenggarakan setiap upaya Puskesmas
b.      Potensi masyarakat perlu dihimpun
3.    Azas keterpaduan
Setiap upaya diselenggarakan secara terpadu
a.       Keterpaduan lintas program
         UKS : keterpaduan Promkes, Pengobatan, Kesehatan Gigi, Kespro, Remaja, Kesehatan
Jiwa
b.      Keterpaduan lintassektoral
         Upaya Perbaikan Gizi : keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kades,
pertanian, pendidikan, agama, dunia usaha, koperasi, PKK
         Upaya Promosi Kesehatan : keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kades,
pertanian, pendidikan, agama

4.    Azas rujukan
a)         Rujukan medis/upaya kesehatan perorangan
         rujukan kasus
         bahan pemeriksaan
         ilmu pengetahuan
b)        Rujukan upaya kesehatan masyarakat
           rujukan sarana dan logistik
           rujukan tenaga
            rujukan operasional
BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat ternyata masih
menyimpan berbagai permasalahan yang kini banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Tidak
hanya dilihat dari segi sarana dan prasarana yang kurang memadai, tetapi juga dari segi
tenaga medis yang demikian pula adanya. Oleh karena itu, diperlukan perhatian khusus dari
pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat serta komitmen
untuk merubah sistem pelayanan Puskesmas yang dinilai buruk oleh masyarakat. Selain itu,
Puskesmas juga harus memiliki standar pelayanan yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan
masyarakat untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
B.       Saran
1.      Puskesmas harus lebih memfokuskan pada peningkatan pelayanan kesehatan dan
pengelolaan sistem kesehatan yang menyeluruh
2.      Melakukan perbaikan terhadap sarana dan prasarana Puskesmas demi terpenuhinya
kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan
3.      Merestrukturisasikan peran Puskesmas
4.      Pemerintah harus memberikan otonomi kepada Puskesmas dalam memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat
5.      Mensosialisasikan program-program Puskesmas kepada masyarakat untuk mengubah
citra Puskesmas yang sudah dinilai buruk oleh masyarakat

DAFTAR PUSTAKA

Tjiptoherijanto, prijono, Said Z. Abidin, Reformasi Administrasi dan Pembangunan


Nasional. 1993. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia: Jakarta
www.dinkesjatim.go.id
www.litbang.depkes.go.id

Anda mungkin juga menyukai