Disusun oleh :
Alfrizha Sofyanti Azzahra
Kurniasih Sucinda
Lady Shafira Annisa
Naufal Farhan Hidayatullah
Revin Avianto
Page | 1
Daftar Isi
Halaman
Daftar Isi……………………………………………………………...2
Kata Pengantar...…………………………………………………….3
Bab I Pendahuluan……………………………………………….…4
Bab II Isi
Page | 2
Kata Pengantar
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
makalah yang berjudul “Masalah Pokok Ekonomi dan Biaya
Page | 3
Bab I
PENDAHULUAN
Page | 4
Bab II
Definisi Ilmu Ekonomi dan Masalah Pokok Ekonomi
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan
kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia
yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu
kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan.
Kata “ekonomi” sendiri berasal dari kata Yunani (oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga”
dan (nomos), atau “peraturan, aturan, hukum,” dan secara garis besar diartikan sebagai “aturan
rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga.” Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi
atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
1. What
What berdasarkan dengan kebutuhan apa yang paling mendesak bagi masyarakat. Jika
masyarakat menginginkan suatu barang tertentu, maka diproduksilah barang tersebut,
sehingga hasil produksi bisa terserap oleh masyarakat. Misalnya: pada awal
perkembangan laptop kecil (palm top), masyarakat kurang antusias terhadap produk
tersebut, sehingga produk tersebut tidak terserap secara baik di masyarakat. Akan tetapi
akhir-akhir ini kembali lagi muncul laptop kecil (dengan nama baru netbook), masyarakat
sangat antusias dengan produk lama yang muncul kembali ini. Kemunculannya sangat
tepat dengan keinginan masyarakat sekarang yang menginginkan gadget yang serba
portable, ringan, nyaman, kaya fitur, akses internet dan tentu saja dengan harga yang jauh
lebih murah.
2. How
How berkaitan dengan teknik bagaimana menghemat sumber daya untuk menghasilkan
produksi yang maksimal. Misalnya dengan menggantikan produksi manual dengan
produksi secara mesin. Cara ini bisa mempercepat produksi, menghemat bahan mentah
dan sebagainya, sehingga bisa menghemat biaya produksi dan bisa memenuhi kebutuhan
lebih banyak.
3. For whom
For whom menyangkut siapa yang akan memakai barang hasil produksi, misalnya ada
barang yang khusus untuk anak-anak, remaja, orang dewasa, kemudian barang khusus
untuk kalangan menengah ke atas atau menengah ke bawah dan seterusnya.
Untuk memecahkan masalah tersebut, masyarakat melakukan beberapa hal berikut:
1. Tradisi dan kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat primitif.
2. Insting yang biasa dilakukan oleh binatang.
3. Perintah yang dilakukan di dalam masyarakat yang mana diktator berkuasa.
Page | 5
4. Mekanisme harga yaitu suatu prores yang terjadi di masyarakat dimana terjadi gaya
tarik menarik antara produsen dan konsumen di pasar input maupun output.
Gerak dari setiap input (faktor-faktor produksi) dan output (barang) bisa digunakan untuk
memecahkan 3 masalah pokok dalam ekonomi masyarakat:
1. Bila permintaan terhadap suatu barang naik, maka harga jual barang tersebut akan naik,
sehingga penjual mendapatkan untung lebih besar. Produsen akan meningkatkan
kapasitas produksi, barang-barang menjadi berlimpah, maka harga barang menjadi turun
dan akhirnya produsen menyesuaikan jumlah barang yang diproduksi. Disini terlihat
bahwa gerak harga barang bisa menentukan apa dan berapa jumlah barang yang bisa
diproduksi.
2. Barang-barang diproduksi dari beberapa faktor produksi. Apabila salah satu atau lebih
faktor produksi mengalami kenaikan harga, maka para produsen cenderung akan
menghemat faktor produksi tersebut atau menggunakan faktor produksi yang lain atau
substitusi. Sehingga bisa disimpulkan bahwa gerak harga input mempengaruhi kombinasi
yang akan dipakai produsen dalam menjalankan proses produksinya.
3. Ketika barang hasil produksi itu dijual kepada konsumen, maka konsumen membelinya
dengan penghasilannya dari hasil penjualan faktor produksi yang dimilikinya kepada
produsen. Sehingga bisa disimpukan bahwa faktor produksi dan harga setiap unitnya
mempengaruhi besar kecil penghasilan seseorang.
Walaupun bisa memecahkan masalah-masalah di atas, mekanisme harga tidak bisa digunakan
untuk memecahkan semua masalah-masalah ekonomi yang ada, beberapa diantaranya yang
berkaitan dengan masalah khusus berikut ini:
1. Distribusi pendapatan, tidak selamanya mekanisme harga memecahkan masalah for
whom secara adil.
2. Ketidaksempurnaan pasar, kekuatan ekonomi yang terlalu berbeda di pasar akan
menyebabkan mekanisme harga yang terjadi tidak mencerminkan prioritas masyarakat
secara wajar, sehingga what dan how tidak terpecahkan secara baik.
3. Barang-barang kolektif, barang-barang tertentu yang hanya bisa disediakan secara
kolektif masyarakat, maka harga barang tersebut tidak ada, kalaupun ada tidak
mencerminkan kebutuhan masyarakat yang sebenarnya, sehingga jelas hal ini tidak bisa
dipecahkan oleh what. Misalnya keamanan masyarakat.
4. Eksternalitas, mekanisme harga tidak bisa memperhitungkan masalah-masalah sosial
yang timbul sebagai akibat dari kegiatan ekonomi.
5. Pengelolaan perekonomian secara makro, mekanisme harga tidak bisa menstabilkan
gejolak naik dan turunnya kegiatan ekonomi secara nasional.
1.Sistem Perekonomian Kapitalisme, yaitu sistem ekonomi yang memberikan kebebasan secara
penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan menjual barang dan sebagainya. Dalam
sistem perekonomian kapitalis,semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba
yang sebesar besarnya.
Page | 6
orang banyak dikuasai oleh Negara.
3.Sistem Perekonomian komunisme, adalah sistem ekonomi dimana peran pemerintah sebagai
pengatur seluruh sumber kegiatan perekonomian.Setiap orang tak boleh memiliki kekayaan
pribadi..
Sehingga nasib seseorang bisa ditentukan oleh pemerintah.Semua unit bisnis. mulai dari yang
kecil hingga yng besar dimiliki oleh pemerintah dengan tujuan Pemerataan Ekonomi dan
kebersamaan.
4.Sistem Ekonomi Merkantilisme, yaitu suatu sistem politik ekonomi yang sangat mementingkan
perdagangan internasional dengan tujuan memperbanyak aset& modal yang dimiliki negara.
5.Sistem Perekonomian Fasisme, yaitu paham yang mengedepankan bangsa sendiri dan
memandang rendah bangsa lain, dengan kata lain, fasisme merupakan sikap rasionalism yang
berlebihan.
Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus mengatakan bahwa biaya oportunitas dari suatu
keputusan terjadi karena melakukan pilihan terhadap barang langka dengan mengorbankan
barang lain. Biaya oportunitasnya adalah nilai dari barang atau jasa yang dilepaskan. Sejalan
dengan pengertian tersebut, Lipsey mengartikan biaya oportunitas adalah biaya yang
dikorbankan untuk menggunakan sumber daya bagi tujuan tertentu, yang diukur dengan manfaat
yang dilepasnya karena tidak digunakan untuk tujuan lain. Dengan kata lain, diukur dengan
satuan barang lain yang seharusnya bisa diperoleh.
Berdasarkan konsep biaya oportunitas tersebut, bahwa dalam menentukan pilihan banyak sekali
kelangkaan memaksa seseorang untuk mengorbankan aktivitas alternatifnya. Hal tersebut
menyebabkan seseorang kehilangan kesempatan untuk mengerjakan sesuatu yang lain. Misalnya,
Paula adalah lulusan sarjana ekonomi. Di samping sarjana ekonomi, Paula juga ahli
pemrograman komputer. Sebagai ahli pemrograman komputer, Paula telah digaji sebesar
Rp2.000.000,00 per bulannya.
Namun, naluri kewanitaan Paula memutuskan untuk menjadi dosen di suatu perguruan tinggi
negeri. Dengan keputusannya tersebut, Paula telah kehilangan kesempatan untuk memperoleh
pendapatan sebagai seorang ahli pemrograman komputer. Hilangnya kesempatan untuk
memperoleh pendapatan dari bekerja sebagai ahli pemrograman komputer merupakan biaya
oportunitas. Contoh lain, setelah lulus SMA Beti memutuskan untuk melanjutkan kuliah ke
perguruan tinggi negeri, tetapi Beti memutuskan untuk bekerja sehingga ia akan mendapat gaji
per bulan sebesar Rp1.000.000,00. Jika ia kuliah, diperlukan biaya untuk SPP, buku-buku, tugas,
uang kos, pakaian, dan biaya lainnya yang semuanya berjumlah Rp1.500.000,00 per bulan. Jadi,
opportunity cost Beti untuk melanjutkan kuliah adalah sebesar Rp12.000.000,00 (gaji bekerja)
selama satu tahun. Jika tidak bekerja dan melanjutkan kuliah, biaya yang dikeluarkan selama
satu tahun sebesar Rp18.000.000,00 (biaya kuliah).
Keputusan seorang individu untuk bekerja juga berhubungan dengan sejauhmana ia bersedia
mengalokasikan waktu untuk bekerja dan tidak bekerja.Opportunity cost (biaya kesempatan) dari
Page | 7
bekerja adalah hilangnya waktu untuk tidak bekerja (leisure time) yang dapat digunakan untuk
kegiatan lainnya. Misalnya, berkumpul dengan keluarga, belanja, bersenang-senang, sebaliknya
Bab III
Penutup
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan
para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat
yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas.Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput
dari kesalahan Dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami
ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Page | 8