Anda di halaman 1dari 7

Terapi Relaksasi Autogenik Pada Ilmu Psikologi

Psikodemia.com – Terapi Relaksasi Autogenik: Apabila dalam kondisi yang tegang, seringkali
kita mendengar ada istilah relaksasi untuk mengurangi ketegangan yang kita alami.

Relaksasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesaia memiliki arti pengenduran, pemanjangan
(tentang otot), yang berarti melakukan suatu tindakan memberikan rasa relaks/kendur.
Ada beberapa macam teknik relaksasi, salah satunya adalah relaksasi autogenik.

Relaksasi Autogenik memiliki makna pengaturan sendiri

Relaksasi autogenik merupakan salah satu contoh dari teknik relaksasi yang berdasarkan
pada penggunaan persepsi tubuh (misalnya, tangan merasa hangat dan berat) yang
difasilitasi oleh sugesti diri sendiri.

Relaksasi autogenik digunakan sebagai teknik atau usaha yang sengaja diarahkan untuk
menyebabkan perubahan dalam kesadaran melalui autosugesti sehingga tercapailah
keadaan rileks (Kusyati, 2006).

Relaksasi autogenik merupakan relaksasi yang efektif mengurangi rasa nyeri pada klien yang
mengalami nyeri akut atau kronis.

Relaksasi sempurna dapat mengurangi ketegangan otot, rasa jenuh dan kecemasan
sehingga mencegah menghebatnya stimulus nyeri.

Pada relaksasi autogenik, klien menggunakan teknik sugerti diri (Auto suggestive), yaitu
seseorang dapat melakukan perubahan dalam dirinya sendiri, dan dapat mengatur ekspresi
emosinya (Kusyati, 2006).

Diunduh dari psikodemia.com, pusat materi ilmu psikologi. | 1


Terapi Relaksasi Autogenik Pada Ilmu Psikologi

Relaksasi autogenik akan membantu tubuh untuk membawa perintah melalui sugesti diri
untuk rileks sehingga dapat mengendalikan pernafasan, tekanan darah, denyut jantung serta
suhu tubuh.

Imajinasi visual dan ucapan-ucapan verbal yang membuat tubuh yang membuat tubuh
mensegesti dirinya sendiri untuk santai merupakan standar latihan relaksasi autogenik
(Varvogli, 2011).

Menurut (Varvogli, 2011) manfaat dari relaksasi autogenik adalah:

1. Mempengaruhi fungsi tubuh sehingga dapat mengalirkan hormon-hormonnya dengan


baik ke seluruh tubuh dan diduga latihan ini akan menurunkan kebutuhan akan terapi.
2. Relaksasi autogenik memberikan hasil setelah dilakukan sebanyak tiga kali latihan,
setiap kali latihan dilakukan selama 15 menit.
3. Membantu keseimbangan untuk memperbaiki keseimbangan antara organ tubuh dan
sirkulasi tubuh.
4. Menstimulasi pankreas dan hati untuk dapat menjaga gula darah dalam batas normal.
5. Menstimulasi sistem syaraf parasimpatis yang membuat otak memerintahkan
pengaturan rennin angiotensin pada ginjal sehingga membantu menjaga tekanan darah
dalam batas normal.
6. Menjaga organ-organ yang terluka, artinya dengan relaksasi autogenik yang teratur
maka akan menjaga pasien dari situasi-situasi yang cepat berubah sehingga stressor
terkurangi dan relaksasi terjadi

Relaksasi ini baik dilakukan oleh individu yang memiliki ketegangan otot, individu dengan
stres atau kecemasan tinggi yang membawa dampak pada terganggunya peredaran darah
(Smeltzer&Bare, 2002).

Diunduh dari psikodemia.com, pusat materi ilmu psikologi. | 2


Terapi Relaksasi Autogenik Pada Ilmu Psikologi

Langkah-Langkah Relaksasi Autogenik

Persiapan klien

Terdapat tiga posisi dasar dalam melakukan relaksasi autogenik yaitu duduk di kursi
menyandar di atas kursi, atau berbaring. Pada posisi berbaring prinsipnya sama dengan
yang dikemukakan dalam National Safety Council (2004) memungkinkan gravitasi untuk
mendukung.

Posisi tidur merupakan posisi tubuh terbaik melakukan relaksasi autogenik:

a) Sebaiknya dengan berbaring dilantai berkarpet atau tempat tidur.

b) Kedua tangan disamping tubuh dan telapak tangan menghadap ke atas dan
tungkai lurus sehingga tumit di permukaan lantai.

c) Bantal tipis diletakkan dibawah kepala atau lutut menyangga dan punggung lurus.

Konsentrasi dan kewaspadaan

a) Ketika pertama kali melakukan latihan ini yang akan dirasakan adalah bahwa
pikiran menerawang ke hal-hal yang tampaknya lebih penting.

b) Konsentrasi dalam latihan ini adalah hanya disini dan untuk saat ini, terutama
dalam keadaan tubuh saat itu.

c) Jika pada awalnya menemukan pikiran lain yang berusaha mengalihkan pikiran

Diunduh dari psikodemia.com, pusat materi ilmu psikologi. | 3


Terapi Relaksasi Autogenik Pada Ilmu Psikologi

tersebut, kemudian fokuskan kembali pikiran pada kewaspadaan tersebut (National


Safety Counsil, 2004).

Fase Relaksai Autogenik

Latihan ini diawali dengan menarik nafas dalam dengan cara:

a) Memejamkan mata dan bernafas dengan pelan (menarik nafas melalui hidung dan
keluarkam melalui mulut)

b) Irama yang konstan dapat dipertahankan dengan menghitung dalam hati dengan
lambat setiap inhalasi (“hirup, dua, tiga”) dan ekshalasi (“hembuskan, dua, tiga”)

c) menghitung dengan keras bersama klien pada awalnya akan membantu klien
untuk beradaptasi

d) Ulangi prosedur 3-5 kali.

Setelah nafas dalam, maka dilanjutkan untuk masuk enam fase relaksasi autogenik.

Langkah 1: Merasakan berat

a) Fokuskan perhatian pada lengan dan bayangkan kedua lengan terasa berat.
Selanjutnya, secara perlahan-lahan bayangkan kedua lengan terasa kendur,
ringan hingga terasa sangat ringan sekali sambil katakan “ aku merasa damai
dan tenang sepenuhnya”.

Diunduh dari psikodemia.com, pusat materi ilmu psikologi. | 4


Terapi Relaksasi Autogenik Pada Ilmu Psikologi

b) Lakukan hal yang sama pada bahu, punggung, leher dan kaki

Langkah 2: Merasakan kehangatan

Bayangkan darah mengalir ke seluruh tubuh dan rasakan hangatnya aliran


darah, seperti merasakan minuman yang hangat, sambil mengatakan dalam diri
“aku merasa tenang dan hangat”.

Langkah 3: Merasakan denyut jantung

a) Tempelkan tangan kanan pada dada kiri dan tangan kiri pada perut.

b) Bayangkan dan rasakan jantung berdenyut dengan teratur dan tenang sambil
katakan “jantungku berdenyut dengan teratur dan tenang”.

c) Ulangi 6 kali.

d) Katakan dalam hati “aku merasa damai dan tenang.

Langkah 4: Latihan pernapasan

a) Posisi kedua tangan tidak berubah.

b) Katakan dalam diri “napasku longgar dan tenang”.

c) Ulangi 6 kali.

Diunduh dari psikodemia.com, pusat materi ilmu psikologi. | 5


Terapi Relaksasi Autogenik Pada Ilmu Psikologi

d) Katakan dalam hati “aku merasa damai dan tenang”.

Langkah 5: Latihan Abdomen

a) Posisi kedua tangan tidak berubah.

b) Rasakan pembuluh darah dalam perut mengalir dengan teratur dan terasa
hangat.

c) Katakan dalam diri “darah yang mengalir dalam perut terasa hangat”.

d) Ulangi 6 kali.

e) Katakan dalam hati “aku merasa damai dan tenang”.

Langkah 6 : Latihan Kepala

a) Kedua tangan kembali pada posisi awal.

b) Katakan dalam hati “kepalaku terasa benar-benar dingin”.

Akhir latihan

Mengakhiri latihan relaksasi autogenik dengan melekatkan (mengepalkan lengan


bersamaan dengan napas dalam, lalu buang napas pelan-pelan sambil membuka mata.

relaksasi autogenik menekankan pada pentingnya sugesti diri, sehingga diperlukan latihan

Diunduh dari psikodemia.com, pusat materi ilmu psikologi. | 6


Terapi Relaksasi Autogenik Pada Ilmu Psikologi

yang rutin untuk tubuh menyesuaikan dan dapat mengikuti perintah dari apa yang telah
disugestikan.

REFERENSI

1. Kusyati, dkk. (2006). Keterampilan dan Prosedur Laboratorium Keperawatan Dasar.


Jakarta: EGC
2. National Safety Council. T.C. Gilchrest. (2004). Manajemen Stres Alih Bahasa
Widyastutik. Jakarta: EGC
3. Smeltzer, Suzanne C. dan Bare, Brenda G. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah Brunner dan Suddarth (Ed. 8 Vol 1,2). Jakarta: EGC.
4. Varvogli, L dan Darviri, C. (2011). Stress management techniques: evidence-based
procedures that reduce stress and promote health:
5. Health Science Journal, 10(2) 75-80

Diunduh dari psikodemia.com, pusat materi ilmu psikologi. | 7

Anda mungkin juga menyukai