Anda di halaman 1dari 14

BAB I

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN


1.1 Sejarah Perusahaan
Perusahaan PT.Sritex merupakan salah satu perusahaan textile dan garmen terbesar se-
Asia Tenggara. PT Sritex juga memproduksi seragam untuk Indonesia & perusahaan-
perusahaan internasional, serta seragam untuk instansi pemerintah seperti PT. Freeport
Indonesia, Blue Bird Group, Maspion Group, Sodexo, Djarum, Maybank, Deutsche Post,
DHL, Pos Indonesia, Korps Pegawai Indonesia (Korpri), dan lain lain. Merk pakaian
“Azzahra” dan “Guesst” juga merupakan buatan karyawan PT. Sritex.
PT Sri Rejeki Isman (Sritex) berdiri sejak 1966 oleh Alm. H.M. Rukminto. Perusahaan ini
dimulai sebagai sebuah perusahaan perdagangan yakni "Sri Redjeki" yang didirikan pada
1966 di pasar Klewer, Solo, Jawa Tengah oleh H. M. Lukminto. Perusahaan perdagangan
kecil ini diperluas, dengan memproduksi kain yang dikelantang dan dicelup dalam pabrik
pertama di Baturono 81A, Solo pada tahun 1968. Perusahaan ini terdaftar di Departemen
Perindustrian Jawa Tengah pada 30 Agustus 1974 dan kemudian muncul dari U.D. (Usaha
Dagang - Trading Company) ke sebuah PT (Perseroan Terbatas-Limited Company)
berdasarkan Akta Notaris No.48 22 Mei 1978. Perusahaan telah secara resmi berubah nama
menjadi PT Sri Rejeki Isman di 16 Oktober 1978.
PT Sri Rejeki Isman kemudian memperluas pabrik untuk memintal dan menenun pada
tanggal 8 Mei 1982. Pendiri PT.Sritex, H.M. Lukminto, berhasil menjalankan Sritex menjadi
terintegrasi secara vertikal Textil dan Garment yang terdiri dari 4 unit pemintalan (Spinning),
5 unit penenunan (Weaving), 3 unit pencetakan-pencelupan (Dyeing Printing), dan 6 unit
garment. Untuk menjalankan semua itu, PT Sri Rejeki Isman terletak di beberapa properti di
area lebih dari 100 hektar dan mempekerjakan sekitar 13,500 orang.Seiring dengan
perkembangan industry tekstil, Sritex melanjutkan perkembangannya, dan hingga saat ini
Perusahaan Sritex menjadi pabrik  garmen dan tekstil vertical yang terintegrasi , yang
menempati seluas lebih dari 50 hektar di Sukoharjo, Solo, Jawa Tengah dan memiliki
karyawan atau pegawai sekitar 13.500 orang.
Prestasi Sritex tidak hanya mencakup aspek bisnis. Sritex telah empat kali diberikan
oleh MURI (Museum Rekor Indonesia). Pada tahun 1995 Sritex membuat rekor baru
mengadakan upacara bendera yang diikuti  paling banyak peserta. Pada tahun 2007 Sritex
mendapat 3 penghargaan MURI antara lain mempunyai desain lebih dari 3000 motif kain,
memproduksi seragam militer untuk 16 negara, danpaling banyak mengadakan  upacara rutin
dalam setahun, setiap tanggal 17.
Pada  lokasi pabrik di Jetis, Sukoharjo, Solo fasilitas infrastruktur meliputi 36
bangunan yang didalamnya tercakup 3 bagian besar yaitu divisi textile,divisi garment, dan
divisi retail. Pencapaian-pencapaian yang disebabkan oleh kualitas produk yang dihasilkan
serta pembahuruan dalam pelaksanaan produksi menjadi bukti nyata dengan didapatnya
sertifikat ISO 9001-2000 pada tanggal 17 September 2002 serta sertifikasi-sertifikat
pencapaian dari pihak konsumen atau pelanggan yang menyatakan bahwa produk Sritex
sangat memuaskan dan memenuhi syarat spesifikasi yang diinginkan, dalam hal mana
sertifikat-sertifikat menjadi referensi sekaligus mendorong kepercayaan dan Sritex untuk
dapat menembus dan berkiprah di pasar internasional (4 benua).

1.2 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


PT. Sri Rejeki Isman ( Sritex ) pada hari senin 30 juli 2018, jam 09.00 – 11.00 wib.

1.3 Visi dan Misi Perusahaan


1.3.1 Visi
Menjadi yang terbesar, paling terkemuka dan terpercaya sebagai produsen textile dan
garmen di dunia
1.3.2 Misi
1. Memberikan produk yang paling inovatif sesuai dengan kebutuhan dan persyaratan
pelanggan
2. Menjadi perusahaan yang berorientasi pada keuntungan dan pertumbuhan untuk
kepentingan semua stakholders
3. Memberikan dan memelihara lingkungan kerja yang kondusif bagi para karyawan
4. Memberikan konstribusi dan peningkatan nilai kepada masyarakat sekitar

1.4 Motto Perusahaan dan Nilai Perusahaan


1.4.1 Motto Perusahaan
“Ketekunan adalah dasar dari semua tindakan”
Karena ketekunan yang menyebabkan usaha dagang kecil di Pasar Klewer menjadi
perusahaan textile-garmen terintegrasi berkelas dunia. Dengan demikian, hanya
ketekunan yang sama akan menjadikan untuk terus tumbuh dan memberikan hasil yang
sukses untuk kita semua.
1.4.2 Nilai Perusahaan
“Through Loyalty, Capability, Hard Work and Work Smart in the team, led Sritex
to be a Textiles and Garments Plant of International Scale” ( Lukminto,2006)
Nilai dari SDM menjadi hal terpenting di perusahaan dan yang harus di capai yaitu
SDM yang memiliki loyalitas, kemapuan, keinginan untuk bekerja dengan keras
serta bekerja dengan cerdas di dalam sebuah tim kerja akan membawa Sritex ke
tingkat skala global.
1.5 Produk Perusahaan
1. Benang
Sritex adalah pemasok utama benang berkualitas tinggi untuk pelanggan-pelanggan
tekstil di dunia, seperti Amerika, China, Spanyol, Argentina, dan Korea Selatan.
2. Tekstil
Kain mentah produksi Sritex, terkenal karena standar yang sangat baik dan
dikatakan sebagai “kanvas yang sempurna” untuk produk yang luar biasa. Selain
itu kain Sritex dikenal dengan desainnya yang halus, dikerjakan dengan teliti, dan
kenyamanan yang mewah yang berperan penting dalam membangun nama di
industri fashion/mode yang kompetitif.
3. Seragam Militer dan Seragam Kerja
Sritex merupakan mitra dunia untuk penyediaan seragam militer otoritas publik
dan pengguna proffesional dengan lebih dari 30 negara. Sritex ditunjuk menjadi
mitra resmi di luar Eropa yang memproduksi seragam militer untuk NATO.
Sritex memproduksi seragam untuk perusahaan-perusahaan indonesia dan
internasional, serta seragam untuk pemerintahan. Diantaranya adalah PT Freeport
Indonesia, Blue Bird Group, Maspion Group, Sodexo, Djarum, Maybank, Deutsche
Post, DHL, Pos Indonesia, Korps Pegawai Indonesia (Korpri), dan banyak lagi.
4. Fashion
Sritex memproduksi pakaian untuk fashion, perusahaan dan industri kebutuhan
pakaian, terbuat dari berbagai jenis kain dalam berbagai kualitas, berbagai gaya
tenun dan ukuran.
BAB II
PROSES PRODUKSI
2.1 Proses Produksi
PT. Sritex Tbk. merupakan perusahaan textile dan garment terbesar dan terintegrasi se-
Asia Tenggara. Perusahaan ini memproduksi rangkaian produk dimulai dari bahan mentah
hingga menjadi sebuah pakaian jadi, termasuk di dalamnya berupa seragam tentara ataupun
seragam karyawan baik untuk pria dan wanita. Proses produksi di perusahaan ini terbagi
dalam 4 devisi yaitu : Spinning, Weaving, Finishing, dan Grament.
1. Spinning (pemintalan)
Spinning atau pemintalan merupakan devisi dari proses perubahan serat atau bisa
disebut sebagai bahan mentah yang berasal dari kapas, rayon, dan poliester dimana
serat tersebut akan berubah menjadi benang yang digunakan sebagai bahan dasar
pembuatan kain. Pada perusahaan ini memiliki 9 pabrik spinning (pemintalan)
dengan total 4.000 karyawan dan didukung dengan 2.500 mesin dengan lebih dari
320.000 cicin spindle. Mesin spinning ini diimpor langsung dari luar negeri baik dari
China, Jerman, dan India.
2. Weaving (penenunan)
Weaving atau bisa disebut dengan penenunan merupakan devisi dari proses
perubahan benang menjadi sebuah kain. Kain yang dihasilkan terdiri dari 3 jenis
bahan antarai lain kapas bisa disebut sebagai katun, rayon, dan poliester. Proses
weaving ini dikerjakan oleh 4.000 karyawan dengan 2.600 mesin tenun. Dari hasil
weaving ini akan menghasilkan sebuah kain mentah yang masih berwarna putih
dengan kapasitas 180 juta meter/tahun.
3. Finishing (pencelupan dan percetakan)
Finishing ini merupakan devisi dari proses pencelupan dan percetakan dimana
perubahan dari kain mentah menjadi kain jadi. Kain ini bermula berwarna putih
kemudian akan diberi sebuah pewarna dengan proses celup atau cetak. Dalam proses
ini terdiri dari 1.000 karyawan yang didukung dengan 3 jalur produksi pencelupan
antara lain mesin cetak rotary, mesin jet pencelupan, mesin stenter dengan kapasitas
produksi sebesar 240 juta yards/tahun
4. Garment
Devisi ini merupakan proses akhir produksi dimana dalam proses produksi ini akan
merubah kain menjadi sebuah pakain jadi siap pakai. Di dalam devisi dalam
melaukan proses produksinya terdiri dari 7.000 karyawan pada 10 unit garment yang
disukunmg oleh 6.350 mesin dengan kapasitas produksi 27 juta potong/tahun.
BAB III
PENGENDALIAN KUALITAS
1. Mengidentifikasi pengujian kualitas di setiap pembuatan benang hingga menjadi kain
dan diberi penilaian
2. Mengidentifikasi cacat produksi
3. Meningkatkan efisiensi
4. Memperbaharui teknologi dan mesin yang digunakan
5. Meningkatkan kenyamanan karyawan
BAB IV
KESELAMATAN KERJA, HIGIENIS, DAN LIMBAH

4.1 Keselamatan Kerja


Metode yang dapat dilakukan dalam mengendalikan bahaya di tempat kerja untuk
menurunkan tingkat  kecelakaan akibat kerja terdiri dari engineering control, administrative
control, dan metode lain yang merupakan Inherently Safer Alternative Method, dimana
metoda ini memiliki empat strategi pengendalian bahaya, yaitu minimize, substitue,
moderate, dan simplify.
Pengendalian tersebut dapat dilakukan secara bersamaan, karena tidak ada satu
metode pun yang betul-betul bias menurunkan bahaya dan resiko sampai pada posisi nol,
artinya para pekerja masih besar kemungkinannya terpajan terhadap bahaya ditempat kerja.
Untuk itu sebagai pertahanan dan perlindungan terakhir bagi pekerja adalah dengan
menggunakan APD.
Definisi APD dalam HSE regulasi adalah semua peralatan yang melindungi pekerja
selama bekerja termasuk pakaian yang harus di pakai pada saat bekerja, pelindung kepala
(helmet), sarung tangan (gloves), pelindung mata (eye protection), pakaian yang bersifat
reflektive, sepatu, pelindung pendengaran (hearing protection) dan pelindung pernapasan
(masker) (HSE, 1992).
Penggunaan APD di tempat kerja di sesuaikan dengan pajanan bahaya yang di hadapi
di area kerja.Berikut adalah jenis bahaya dan APD yang diperlukan :
Tabel .Jenis bahaya dan APD yang diperlukan
No Tubuh                Bahaya    APD
Yang
Dilindungi
1 Mata Percikanbahankimia, debu, safety spectacles,
proyektil, gas, uap, radiasi goggles,faceshields,
visors.
2 Sistem Debu, gas, uap, fume, Respirator, alat bantu
pernapasan kekurangan oksigen pernapasan
3 Melindungi Panas berlebihan, tumpahan Cover all, pakaian anti
badan atau percikan bahan kimia panas/api
4 Tangan Panas, terpotong, bahan Sarung tangan
kimia, sengatanlistrik
5 Kaki Tumpahan bahan Sepatu safety
kimia,tertimpa benda,
sengatan listrik
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada saat berkunjung ke PT. Sri Rejeki
Isman Tbk Sukoharja, kami masih menjumpai para pekerja yang tidak menggunakan APD
secara lengkap. Kebanyakan pekerja hanya menggunakan  pakaian (cover all), dan sepatu
safety, masker, respirator, dan sarung tangan. Padahal PT. Sri Rejeki Isman Tbk merupakan
pabrik tekstil dimana banyak sekali faktor resiko dan bahaya yang mungkin muncul akibat
proses produksi semen seperti resiko paparan debu, paparan suara mesin pabrik yang bisa
mengganggu pendengaran, dan panas dari mesin saat bekerja.
Beberapa faktor resiko dan bahaya tersebut di atas sangat merugikan bagi para pekerja
bila dirasakan terus-menerus dalam waktu yang lama. Paparan debu dapat mengakibatkan
iritasi pada bagian mata dan paru-paru, sedangkan paparan suara mesin yang sangat keras
dapat menurunkan fungsi dengar pada alat pendengaran para pekerja.

4.1.2 Pemeriksaan Kesehatan


Pemeriksaan kesehatan yang di lakukan oleh PT. Sri RejekiIsmanTbk sudah
dilakukan sejak awal ketika masuk ke perusahaan. Pemeriksaan kesehatan yang di
lakukan PT. Sri RejekiIsmanTbk terdiri dari :
1.    Pemeriksaan Kesehatan Awal
Pemeriksaan Kesehatan awal dilakukan saat pekerja akan masuk ke dalam
perusahaan, pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi awal sebelum masuk dalam
perusahaan agar kedepannya dapat mengetahui sebab dan penyakit yang di akibatkan oleh
perusahaan tersebut.
2.    Pemeriksaan Kesehatan Rutin
Pemeriksaan kesehatan rutin ini bertujuan untuk mendeteksi awal terjadinya kesakitan
pada pekerja di perusahaan. Pemeriksaan rutin dilakukan sekurang kurangnya 6 bulan satu
kali atau satu tahun sekali sesuai jumlah pekerja dan shift untuk melaksanakan pemeriksaan
kesehatan tersebut. Sedangkat di PT. Sri RejekiIsmanTbk itu sendiri melaksanakan
pemeriksaan kesehatan rutin setiap 6 bulan sekali.
3.    Pemeriksaan Kesehatan Khusus
Pemeriksaan Kesehatan khusus dilaksanakan apabila di ketahui ada beberapa pekerja
yang mengalami sutu gejala penyakit ataupun di diagnosa telah mengalami kesakitan akibat
proses pekerjaan di PT. Sri RejekiIsmanTbk.
4.1.3 Pemberian Hukuman
Pemberian hukuman dilakukan saat pekerja PT. Sri RejekiIsmanTbk melakukan
pelanggaran, alur pemberian hukuman adalah saat pekerja melakukan pelanggaran dalam
taraf yang ringan maka akan dilakukan suatu teguran khusus terhadap pekerja tersebut. Saat
pekerja yang sama melakukan pelanggaran kembali dalam hal yang sama dan dalam taraf
yang lumayan berat, maka pekerja tersebut akan di berikan surat peringatan oleh pihak yang
berwenang memberikan surat teguran. Apabila masih melakukan pelanggaran kembali dalam
taraf yang berat maka akan di lakukan pemotongan gaji setiap bulannya.

4.1.4 Program Jaminan Kesehatan


Jaminan kesehatan yang di berikan kepada pekerja di PT. Sri Rejeki Isman Tbk di
berikan setelah pekerja telah bekerja di PT. Sri Rejeki Isman Tbk dalam kurun waktu
tertentu. Hal tersebut di lakukan untuk memperkecil kemungkinan pekerja untuk keluar lebih
cepat. Karena biasanya orang-orang Desa pergi ke kota untuk mencari pekerjaan namun
terkadang banyak pekerja yang tidak betah untuk bekerja di suatu perusahaan.
Di indonesia sendiri ada program jaminan kesehatan yang baru saja di luncurkan oleh
pemerintah yang harus di laksanakan oleh perusahaan termasuk PT. Sri Rejeki Isman Tbk
yaitu program BPJS. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan atau yang disingkat
dengan BPJS Kesehatan merupakan badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan
program jaminan kesehatan bagi masyarakat.BPJS sendiri terdiri dari dua bagianyaitu BPJS
Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.Program jaminan kesehatan ini bersifat wajib.Sehingga
baik pekerja maupun orang pribadi wajib memiliki jaminan kesehatan ini untuk memperoleh
perlindungan kesehatan kepada peserta yang sudah membayar iuran.

   4.2 Higenis
Kuliah kerja lapangan in juga bertujuan untuk mengetahui penerapan hygiene industry
dan keselamatan kerja di PT. Sri Rejeki Isman Sukoharjo Solo.Selain itu juga ingin diketahui
tentang bagaimana PT. Sritex menjamin kesehatan para tenaga kerja dalam bekerja akibat
faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap penyakit umum.
Adapun masalah yang akan dibahas kelompok kami adalah mengenai jaminan sosial
tenaga kerja (jamsostek) di PT Sritex.Hasil yang didapat pada Praktikum di PT Sritex adalah
bahwa Jamsostek diberikan kepada pegawai baru  yang telah melakukan masa uji coba
selama 3 bulan.Ini dilakukan karena pada masa-masa itu turn over sangat tinggi seperti rindu
dengan keluarga, rindu dengan kekasih, belum bisa menyesuaikan dengan kegiatan, dan
sebagainya. Apabila pegawai tersebut dapat bertahan dan kualitas kerjanya bagus, maka
dalam 6 bulan sampai 1 tahun pegawai tersebut diberikan jamsostek. Jamsostek kesehatan
diberikan jika tenaga kerja sudah bekerja selama satu tahun.
Pemeriksaan secara rutin terhadap tenaga kerja dilakukan bergilir setiap 6 bulan sekali
(jamsostek) dengan fasilitas poliklinik 24 jam dengan dokter.selambat-lambatnya
pemeriksaan dilakukan 1 tahun sekali.Fasilitas pelayanan kesehatan di PT Sritex terdiri dari 3
poliklinik (1 poliklinik pusat dan 2 poliklinik tambahan) dan dengan petugas pelayanan
kesehatan yang terdiri dari 3 dokter.
Sebagaimana diketahui Jaminan sosial tenaga kerja adalah suatu perlindungan bagi
tenaga kerja dalam bentuk santunan berupa uang sebagai pengganti sebagian dari penghasilan
yang hilang atau berkurang dan pelayanan sebagai akibat peristiwa atau keadaan yang
dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja,sakit,hamil,bersalin,hari tua dan meninggal
dunia (Manulang, 1990).Di PT Sritex jamsostek sudah dilaksanakan karena perusahaan ini
sudah memenuhi syarat untuk menjadi peserta jamsostek yaitu berdasarkan PP
No.14/1993 menyebutkan pengusaha yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 10
(sepuluh) orang atau lebih, atau membayar upah paling sedikit Rp.1.000.000,- (satu juta
rupiah) sebulan,wajib mengikutsertakan tenaga kerjanya pada program jamsostek.
            Jaminan sosial tenaga kerja mencakup jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian,
jaminan hari tua, dan jaminan pemeliharaan kesehatan.Untuk terlaksananya jaminan
kecelakaan kerja PT Sritex membuat peraturan agar setiap tenaga kerja memakai alat
pelindung diri.Akan tetapi masih banyak dari tenaga kerja yang tidak memakai alat pelindung
diri, ini dikarenakan sebagian besar dari tenaga kerja PT Sritex pendidikannya masih rendah,
sehingga tenaga kerjanya masih sering menghiraukan peraturan tersebut, dengan alasan tidak
nyaman, tidak biasa dan sebagainya.Maka dari itu PT Sritex memberikan hukuman yang
alurnya seperti hasil PKL diatas yaitu saat pekerja melakukan pelanggaran dalam taraf yang
ringan maka akan dilakukan suatu teguran khusus terhadap pekerja tersebut. Saat pekerja
yang sama melakukan pelanggaran kembali dalam hal yang sama dan dalam taraf yang
lumayan berat, maka pekerja tersebut akan di berikan surat peringatan oleh pihak yang
berwenang memberikan surat teguran. Apabila masih melakukan pelanggaran kembali dalam
taraf yang berat maka akan di lakukan pemotongan gaji setiap bulannya.
            Jaminan pemeliharaan kesehatan dilaksanakan dengan melakukan pemeriksaan secara
rutin bagi tenaga kerja baik dari kecelakaan kerja,kesehatan dan lain-lainnya yang
dilaksanakan secara bergilir dan 6 bulan sekali selambat-lambatnya pemeriksaan dilakukan 1
tahun  sekali.Untuk menunjang pemeliharaan kesehatan PT Sritex membangun fasilitas
kesehatan yang terdiri dari 3 poliklinik yang 24 jam dan petugas kesehatn yaitu 3 dokter.
Program jamsostek PT Sritex ini dikelola sendiri oleh perusahaan.Ini dilihat dari
kebijakan PT Sritex yang memberikan jamsostek hanya kepada pegawai baru yang sudah
bekerja selama 3 bulan dan mempunyai kualitas.
            Untuk jaminan kematian dan jaminan hari tua dari kelompok kami belum tahu
bagaimana pelaksanaannya di PT Sritex.Ini dikarenakan adanya keterbatasan waktu dan
wawancara pada saat melakukan wawancara.

4.3 Limbah
Berikut ini adalah sejumlah program pada PT. Sri Rejeki Isman Tbk yang sebagian di
antaranya sudah dimulai sejak tahun 1992 dan masih terus berlanjut hingga saat ini:10
Pertama, program lingkungan: (1) Pengolahan limbah (Waste Water Treatment Program 1-2)
dan tempat pembuangan sampah internal yang telah memperoleh ISO 9001:2008, ISO
14001:2004, Propher Kementerian Lingkungan Hidup serta lolos dari Audit NATO
(Sertifikasi Bundeswehr Jerman), (2) Penanaman pohon dan saluran air bersih di sekitar
pabrik yang hingga kini telah mencapai lebih dari 3000 pohon, (3) Penyediaan air bersih
untuk masyarakat Sukoharjo dan bantuan pengairan sawah melalui pompa air Bengawan Solo
sejak tahun 2009.
BAB V
ORGANISASI DAN MANAJEMEN PERUSAHAAN
5.1 Organisasi

5.2 Manajemen Perusahaan


BAB VI
DISTRIBUSI DAN PEMASARAN
6.1 Distribusi

6.2 Pemasaran
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN

Anda mungkin juga menyukai