Anda di halaman 1dari 7

1.

1 LATAR BELAKANG

Pada era pembangunan saat ini kebutuhan akan produk beton pracetak

sangatlah penting demi mendukung pembangunan berbagai infrastruktur yang sedang

berlangsung di Negara Republik Indonesia ini. Beton pracetak merupakan material

beton yang digunakan pada struktur suatu bangunan. Beton pracetak ini memegang

perana penting dalam pembangunan infrastruktur, hal ini dapat dibuktikan dengan

berbagai contoh infrastruktur yang sudah dibangun ataupun yang sedang dibangun di

berbagai daerah di Indonesia. Berbagai infrastruktur yang dibangun, sudah dipastikan

akan membutuhkan produk beton pracetak, seperti jalan tol, fly over (jembatan

layang), jembatan, bendungan, dan berbagai bangunan. Oleh karena itu kebutuhan

produk beton ini sangatlah penting dalam mendukung pembangunan infrastruktur.

Salah satu penyulpai produk beton pracetak yaitu PT. Wijaya Karya Beton yang

berada di Boyolali, Jawa Tengah.

PT. Wijaya Karya Beton Boyolali, merupakan perusahaan yang bergerak

dalam bidang produksi beton pracetak atau bisa disebut dengan Pabrik Produksi

Beton (PPB). Dalam melakukan produksi beton terdapat beberapa bahan baku atau

material yang digunakan diantaranya berupa semen, pasir, split, dan rangka besi. Jika

dilihat dari bahan baku yang digunakan terlihat sederhana karena terdiri dari 4 bahan

baku, namun dalam penggunaannya memiliki perbedaan jumlah dalam memproduksi

suatu beton pracetak. Hal ini dikarenakan setiap produk beton pracetak yang

diproduksi oleh PT. Wijaya Karya Beton Boyolali memiliki spesifikasi produk yang

berbeda-beda sesuai dengan pesanan dari konsumen ataupun suatu proyek. Sebagai
perusahaan beton yang besar dan memiliki cabang di berbagai daerah sudah

selayaknya dapat menangani berbagai kebutuhan bahan baku yang begitu banyak

berdasarkan spesifikasi yang dibutuhkan dari setiap produk serta mampu menangani

kebutuhan kapasitas produksi yang tersedia ketika jumlah pesanan produk beton

terbilang cukup banyak dan ketepatan waktu pengiriman produk ke konsumen sesuai

dengan waktu yang telah disepakati. Hal ini merupakan sebuah kunci untuk

mempertahankan kepercayaan konsumen terhadap perusahaan.

Proses produksi yang terjadi di perusahaan ini. PT. Wijaya Karya Beton

Boyolali akan memproduksi beton pracetak jika terdapat pesanan dari konsumen

ataupun suatu proyek dengan berbagai spesifikasi produk beton pracetak yang

dibutuhkan, dapat di simpulkan bahwa perusahaan ini mengannut sistem atau tipe

produksi Make To Order (MTO) dimana suatu perusahaan akan memulai

produksinya jika terdapat suatu pesanan. Dalam menjalankan proses produksi ini PT.

Wijaya Karya Beton Boyolali tidak terlepas akan persiapan kebutuhan material serta

jadwal produksi yang akan dijalankan. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan

dalam memenuhi kebutuhan material maupun bahan baku perusahaan ini tidak

memiliki metode bagaimana proses kebutuhan material akan disiapkan, namun

persiapan kebutuhan material ini setiap harinya dipasok terus menerus setiap harinya

dan mingguan tanpa memperhatikan akan kebutuhan produksi yang akan terjadi pada

perusahaan ini. Maksud dari material dipasok terus menerus adalah setiap material

baik semen, pasir, split, dan rangka besi akan selalu ditampung setiap harinya dari

berbagai supplier meskipun jumlah material yang tersedia pada perusahaan ini nyaris
habis dan bahkan hanya berkurang sedikit namun, perusahaan ini tetap memasok

material dan bahan bakunya. Jika hal ini dilakukan terus menerus akan sangat

merugikan perusahaan karena akan terjadi pemborosan akan kebutuhan material

meskipun cara yang dilakukan perusahaan ini cukup baiki demi menjaga jumlah

material dan bahan baku yang dimiliki supaya suatu saat terjadi pesanan produk beton

pracetak yang lebih banyak dari biasanya.

Kekurangan dan pemborosan yang dimaksud dalam hal ini sesuai dengan

pengamatan yang terjadi di PT. Wijaya Karya Beton adalah masih saja terjadi

kekurangan material seperti semen, pasir dan split, kekurangan ini tidak langsung

terjadi pada ketiga bahan baku ini namun bergantian sehingga proses produksi terjadi

keterlambatan, kemudian pemborosan yang dimaksud adalah terlalu melimpahnya

rangka besi yang tersedia pada perusahaan ini. Rangka besi merupakan sumber

kekuatan dari kokohnya suatu produk beton pracetak. Maka dari itu kondisi besi yang

dimiliki oleh perusahaan ini juga harus baik seperti terhindah dari korosi atau karatan

yang berlebihan pada rangka besi namun, berdasarkan hasil pengamatan yang

dilakukan terdapat beberapa rangka besi yang ditampung di perusahaan ini

mengalami korosi atau karat pada rangka besi tersebut jika tidak digunakan dengan

segera maka kualitas yang dihasilkan akan menurun. Jika hal ini tidak diatasi maka

beberapa kemungkinan kerugian akan terjadi seperti jadwal produksi dan kualitas

akan suatu produk beton pracetak tidak maksimal dan dapat menurunkan kepercayaan

konsumen, sebagai perusahaan besar permasalahan semacam ini haruslah segera

ditangani demi menjaga kualitas produk dan layanan yang diberikan ke konsumen.
Jika dilihat dari kondisi yang terjadi pada PT. Wijaya Karya Beton Boyolali,

perusahaan ini mengalami permasalahan dalam hal persediaan bahan baku dan

material. Jika permasalahan ini tidak segera di selesaikan ditakutkan akan terjadi

pemborosan bahan baku dan material jika penumpukan masih saja terjadi, terutama

bahan baku berupa rangka besi yang riskan akan korosi atau bisa disebut dengan

karatan. Pemecahan masalah seperti ini dapat diselesaikan dengan mengetahui jumlah

pesanan produk beton pracetak yang terjadi di setiap periodenya, kemudian

penyusunan kebutuhan bahan baku yang dibutuhkan.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat

dirumuskan dalam penelitian ini adalah:

1. Metode atau teknik apa yang digunakan dalam penyelesaian permasalahan

PT. Wijaya Karya Beton Boyolali.

2. Bagaimana metode yang harus dilakukan demi mengurangi penumpukan

dan pemborosan bahan baku dan material pada PT. Wijaya Karya Beton

Boyolali.
1.3 BATASAN PENELITIAN

Adapun batasan masalah yang digunakan dalam penyelesaian masalah ini

adalah:

1. Perusahaan yang digunakan sebagai objek adalah perusahaan dengan tipe

produksi Make To Order (MTO).

2. Fokus permasalahan yang diambil terjadi pada plant 1 yaitu produksi

beton pracetak dengan sistem putar

3. Penyelesaian masalah berfokus pada persediaan bahan baku dan material

yang dibutuhkan.

1.4 TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan latar belakang masalah yang terjadi dan perumusan masalah

diatas, maka dapat diperoleh tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui berapa jumlah kebutuhan bahan baku dan material

yang digunakan pada setiap periode produksi.

2. Untuk mengetahui apakah dengan adanya metode persediaan bahan baku

yang diterapkan dapat mengurangi penumpukan dan pemborosan bahan

baku dan material yang terdapat di PT. Wijaya Karya Beton Boyolali.
1.5 MANFAAT PENELITIAN

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap

berbagai pihak, yaitu:

1. Bagi peneliti

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dalam

menambah ilmu dan wawasan mengenai penerapan perencanaan

persediaan bahan baku pada suatu perusahaan.

2. Bagi PT. Wijaya Karya Beton Boyolali

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang

bermanfaat dalam mempertimbangkan penerapan sistem atau metode

persediaan bahan baku dan material di PT. Wijaya Karya Beton dan

dengan adanya evaluasi penerapan sistem atau metode ini dapat membantu

Departemen Perencanaan Evaluasi Produksi dalam memberikan solusi

mengenai kendala yang terjadi dalam persediaan bahan baku dan material.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu secara akademis serta

dapat dijadikan acuan ataupun referensi untuk melakukan penelitian lebih

lanjut dan dapat disempurnakan kembali tentang persediaan bahan baku

dan material yang terjadi di perusahaan.


1.6 SISTEMATIK PENULISAN

Berikut merupakan Sistematika Penulisan pada penulisan Laporan Tugas

Akhir, yaitu:

1. Bab 1 (Pendahuluan)

2. Bab 2 (Landasan Teori)

3. Bab 3 (Metode Penelitian)

4. Bab 4 (Analisa dan Pembahasan)

5. Bab 5 (Kesimpulan dan Saran)

Anda mungkin juga menyukai