Disusun oleh :
Nama : Nurfadilah
Stambuk : 144 2019 1065
Preceptor institusi
(Suhermi S.,S.Kep,Ns,M.Kes)
KEPERAWATAN JIWA
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2020
BAB I
A. KONSEP DIRI
1. Pengertian
Konsep diri adalah semua pikiran, keyakinan, dan kepercayaan
yang merupakan pengetahuan individu tentang dirinya dan mempengaruhi
hubungannya dengan orang lain. Konsep diri tidak terbentuk waktu lahir,
tetapi dipelajari sebagai hasil pengalaman unik seseorang dalam dirinya
sendiri, dengan orang terdekat dan realitas dunia. Konsep diri sebagai cara
memandang individu terhadap diri secara utuh baik fisik, emosi,
intelektual, sosial dan spiritual. (Muhith, 2015)
2. Komponen kosep diri
Komponen-komponen konsep diri menurut (linda,2016) terdiri dari:
1) Citra Tubuh ( Body Image )
Adalah sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan tidak
sadar, mencangkup persepsi dan perasaan tentang ukuran, bentuk, dan
fungsi penampilan tubuh saat ini dan masa lalu.
2) Ideal Diri
Persepsi individu tentang bagaimana ia harus berprilaku sesuai
dengan standar prilaku.
3) Harga Diri
Adalah penilaian terhadap hasil yang dicapai dengan analisis,
sejauh mana perilaku memenuhi ideal diri. Harga diri diperoleh dari diri
sendiri dan orang lain.
4) Peran Diri
Adalah pola sikap, perilaku nilai yang diharapkan dari seseorang
berdasarkan posisinya di masyarakat.
5) Identitas Diri
Adalah kesadaran akan dirinya sendiri yang bersumber dari
observasi dan penilaian yang merupakan sintesis dari semua aspek
konsep diri sebagai suatu kesatuan yang utuh.
3. Faktor yang mempengaruhi konsep diri
Faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri menurut
(linda,2016) adalah sebagai berikut:
1) Tingkat perkembangan dan kematangan
Perkembangan anak yaitu dukungan mental, perlakuan dan
pertumbuhan anak akan mempengaruhi konsep dirinya.
2) Budaya
Pada usia anak-anak dan nilai-nilai akan diadopsi dari orang
tuannya, kelompoknya dan lingkungannya. Orang tua yang bekerja
seharian akan membawa anak lebih dekat pada lingkungannya.
3) Sumber eksternal dan internal
Sumber internal misalnya orang yang humoris koping individunya
lebih efektif. Sumber eksternal misalnya adanya dukungan dari
masyarakat dan ekonomi yang kuat.
4) Pengalaman sukses dan gagal
Ada kecenderungan bahwa riwayat sukses akan meningkatkan
konsep diri demikian sebaliknya.
5) Stresor
Dalam kehidupan misalnya perkawinan, pekerjaan baru, ujian dan
ketakutan. Jika koping individu tidak adekuat maka akan menimbulkan
depresi, menarik diri dan kecemasan.
6) Usia
Keadaan sakit dan trauma misalnya usia tua, keadaan sakit akan
mempengaruhi persepsi dirinya.
B. IDENTITAS DIRI
1. Pengertian
self adalah kumpulan keyakinan dan persepsi diri terhadap diri
sendiri yang terorganisir sedangkan identitas sebagai perasaan subjektif
tentang diri yang konsisten dan berkembang dari waktu ke waktu.
Berdasarkan pemaparan mengenai “diri (self)” dan “identitas (identity)”,
dapat diambil definisi mengenai identitas diri yaitu suatu pengakuan dan
perasaan yakin akan identitas personal individu yang membutuhkan proses
berpikir yang cukup lama dan rumit untuk menjadi seorang “aku” yang
berbeda dengan orang lain disekitarnya demi mendapatkan arti atau makna
untuk kehidupannya sendiri. Identitas diri juga merupakan suatu kesadaran
dan kesinambungan diri dalam mengenali dan menerima kekhasan pribadi,
peran, komitmen, orientasi dan tujuan hidup sehingga individu tersebut
mampu berperilaku sesuai kebutuhan dirinya dan harapan masyarakat.
(wijaningsih,2015)
Identitas diri adalah kesadaran akan diri sendiri yang bersumber
dari observasi dan penilaian yang merupakan sintesa dari semua aspek
konsep diri sendiri sebagai satu kesatuan yang utuh.(Stuart,2016)
Identitas diri adalah seseorang yang mempunyai perasaan identitas
diri yang kuat akan yang memandang dirinya berbeda dengan orang lain.
Kemandirian timbul dari perasaan berharga (aspek diri sendiri),
kemampuan dan penyesuaian diri. Seseorang yang mandiri dapat mengatur
dan menerima dirinya. Identitas diri terus berkembang sejak masa kanak-
kanak bersamaan dengan berkembangan konsep diri. Hal yang terpenting
dalam identitas adalah jenis kelamin. Dimana identitas jenis kelamin
berkembang sejak lahir secara bertahap dimulai dengan konsep laki-laki
dan wanita dipengaruhi oleh pandangan dan perlakuan masyarakat
terhadap masing-masing jenis kelamin tersebut.(Wuryaningsih,2018)
2. Proses pembentukan identitas diri
pembentukan identitas diri diawali oleh munculnya ketertarikan
(attachment), perkembangan suatu pemikiran mengenai diri dan pemikiran
mengenai hidup dimasa tua, akan tetapi hal yang paling utama dalam
perkembangan identitas diri adalah eksperimentasi kepribadian dan peran.
(Wuryaningsih,2018)
faktor yang mempengaruhi proses pembentukan identitas diri
remaja, yaitu :
1) Tingkat identifikasi dengan orang tua sebelum dan selama masa remaja.
2) Gaya pengasuhan orang tua
3) Adanya figur yang menjadi model.
4) Harapan sosial tentang pilihan identitas yang terdapat dalam keluarga,
sekolah dan teman sebaya.
5) Tingkat keterbukaan individu terhadapberbagai alternatif identitas.
6) Tingkat kepribadian pada masa pra-adolescence yang memberikan
sebuah landasan yang cocok untuk mengatasi identitas .(Stuart,2016)
Wijaningsih, 2015, Praktik Klinik Keperawatan Jiwa. Jakarta; Trans info media