Anda di halaman 1dari 2

2.

Implementasi program konservasi air

Konsep dari program konservasi air yaitu dengan menyimpan air ke dalam tangki air tanah, waduk,
danau atau kolam, saluran penyimpanan yang panjang, dan konservasi lahan basah. konservasi daur
ulang air yang digunakan untuk sistem penyiraman kebun dan peralatan hemat air (keran air, toilet
flush, dll). Selain penampungan air, karena ITS dulunya daerah rawa dan sawah, sebagian besar struktur
bangunan kampus ditinggikan, sehingga di bawah struktur bangunan masih bisa menjadi daerah resapan
dan tidak mengubah koefisien limpasan. Berikut gambar bentuk pelaksanaan program konservasi air.

2.1 struktur peningkatan

2.2 Tanki bawah tanah dan tandon

Masjid Manarul Ilmi adalah pusat peribadahan terbesar di ITS yang membutuhkan pasokan air sekitar 25
sampai 30 m3 perhari, dan dihari Jum'at meningkatkan hingga 45 sampai 50 m 3 per hari. Selain
digunakan untuk wudhu dan membasuh, air tersebut juga untuk menjaga kebersihan masjid dan
menyiram taman nya. Pada tahun 2013, masjid dipasang tangki bawah tanah sebagai sistem daur ulang
air dari air limbah bekas wudhu. Salah satu tujuan tersebut yaitu untuk mengurangi konsumsi air dari
PDAM. Sistem daur ulang air memiliki empat ruang yang satu ruang digunakan untuk proses
sedimentasi dan filtrasi sementara yang lain digunakan sebagai penampungan air (Gambar. 3). Setiap
kamar memiliki kapasitas 5.000 liter dengan sistem aliran air gravitasi. Khusus selama musim kemarau,
penyiram otomatis yang berasal dari bilik digunakan untuk menyiram taman[2]. Penggunaan kembali air
wudhu tidak hanya dilaksanakan di Masjid Manarul Ilmi, tetapi juga di Masjid ITS Manyar Kampus.

Salah satu kegiatan di kampus pintar ramah lingkungan adalah mengembangkan pertanian perkotaan
dengan menanam beberapa sayuran organik dengan merek dagang SAYOR ITS (berarti harfiah Sayur
Organik atau Sayuran Organik ITS). Selain itu, juga dikembangkan ternak organik dan buah-buahan
organik. usaha pengembangan sayuran organik ITS akhirnya diperhatikan oleh PT Takiron dengan
memberikan bantuan dalam bentuk tangki bawah tanah untuk menampung air hujan yang digunakan
untuk menyirami tanaman (Gambar. 4).

2.3 Danau atau kolam

Kampus utama ITS memiliki beberapa poin yang menjadi tambak. Tambak berfungsi sebagai kolam
retensi; ada 10 kolam retensi dan satu kolam penahanan (Tabel 1). Kolam penahanan adalah kolam
Graha Sepuluh Nopember, sementara yang lain kolam retensi. Kapasitas kolam Graha Sepuluh
Nopember mencapai 18,014.00 m 3 dilengkapi dengan pintu air yang bisa dialirkan ke saluran drainase
terdekat. Secara total, daerah kolam buatan di kampus utama ITS adalah perkiraan 49,783.00 m 3,
dengan volume air pada itu pengukuran mencapai 31,913.00 m 3 atau hampir 65% dari
kapasitas.Pengukuran kapasitas kolam menggunakan data batimetri yang diukur menggunakan USV
Boat dibuat oleh ITS, Himage USV 1 (Gambar 5 -. 6) [5].Selain kolam yang sebutkan di atas, masih ada
beberapa kolam di lingkungan departemen dengan fungsi sebagai kolam retensi
2,4 Basah konservasi lahan

ITS juga memiliki area lahan basah, dengan luas total sekitar 29,6 ha atau sekitar 16% dari total luas
Utama Kampus ITS. Daerah-daerah lahan basah dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar dengan
menanam sayuran air, seperti kangkung, pandan. Selain itu, ada juga digunakan sebagai lahan pertanian.

2.5 channel storage Panjang

ITS juga memiliki saluran penyimpanan yang lama, dengan panjang jangkauan saluran 470 meter dan
lebar saluran sekitar 6 meter.

3 Ringkasan

Banyak program dapat diterapkan bahwa dukungan pengelolaan air berkelanjutan dalam kampus ITS,
termasuk stimulasi infiltrasi penukaran curah hujan dan limpasan, melindungi dan meningkatkan
kualitas air permukaan, mempromosikan mengisi ulang air tanah, reuse dan recycle air limbah,
menangkap dan penggunaan kembali air hujan, dan juga mengolah air abu-abu dan air hitam.

Anda mungkin juga menyukai