Anda di halaman 1dari 3

Assignment dr.Bambang Soegeng, Sp.

B, FINACS

Nama : Firda Utami Rahardjo

NIM : 30101507455

TUGAS 2

Seorang laki2 25 tahun yang mengalami kecelakaan sepeda motor sedang dilakukan initial
assesment di IGD RSISA. Terpasang definive airway, dipasang pulse oxymetri dg SaO2 92%.
Dipasang chest tube dn WSD. Pasien sedang dimintakan darah / PRC 2 kolf dn sekarang diinfus
RL 1 liter diguyur.
Pertanyaan / tugas :

1. Tentang pulse oxymetri


a. Apa arti 92% dn prosentase terhadap apa?
b. Apa sebenarnya yg ada pada alat pulse oxymetri dn bagaimana cara kerjanya
c. Apa kelemahan alat ini dn hasilnya dipengaruhi apa saja?

2. Tentang WSD
a. Apa maksud pemasangan WSD pada pasien ini yg mengalami pneumothoraks?
b. Bagaimana prinsip kerja WSD?
c. Apa yg dimaksud dengan undulasi dn bagaimana itu terjadi?
d. Kapan WSD bisa dibuka?

3. Tentang darah / PRC dan infus RL


a. Apa alasan dokter meminta PRC, bukan whole blood?
b. Golongan darah apakah yg dinamakan donor universal dn resipien universal. Mengapa
demikian?
c. Mengapa yg dipilih RL pada pasien ini bukannya NaCl atau koloid?

Jawaban :

1. a. SaO2 92%  kurang dari kadar normal (normalnya 95-100%)


kurangnya kadar SaO2 menandakan kurangnya ikatan hemoglobin dengan oksigen
pada arteri yang dapat menunjukkan keadaan hipoksemia yang dapat disebabkan oleh
anemia
b. alat pulse oxymetri menampilkan kadar saturasi oksigen dan denyut jantung.
Cara kerja : alat pulse oxymetri dijepitkan diujung jari. Pulse oxymetri memiliki
sensor dengan menggunakan LED berwarna merah dan LED infrared yang dapat
melewati pembuluh darah sehingga dapat mendeteksi saturasi oksigen dan denyut
jantung.

c. dapat dipengaruhi oleh : Hb, Sirkulasi dan aktivitas


Hb  jika Hb tersaturasi penuh dengan O2 walaupun nilai Hb rendah maka akan
menunjukkan nilai yang normal. Misalnya pada pasien anemia dapat menunjukkan
kadar SpO2 yang normal
Sirkulasi  pulse oxymetri tidak akan menunjukkan hasil yang akurat jika area yang
dibawah sensor mengalami gangguan sirkulasi
Aktivitas menggigil atau aktivitas yang berlebihan pada area sensor dapat
menyebabkan SpO2 yang tidak akurat.
2. a.Maksud pemasangan WSD pada kasus pneumothorax adalah untuk mengeluarkan udara
dari rongga pleura

b. WSD : Tindakan invasif dengan cara memasukkan selang kedalam rongga toraks
(cavum pleura) dengan menembus muskulus intercostalis yang dihubungkan dengan
tabung untuk mengeluarkan cairan atau udara dari rongga pleura.
Prinsip WSD :
- Gravitasiudara dan cairan mengalir dari tekanan yang tinggi ke tekanan yang
rendah (dari cavum pleura ke tabung WSD)
- Tekanan Negatif udara dan cairan mengalir dari tekanan positif yang lebih tinggi
ke tekanan positif yang lebih rendah. Pada saat ekspirasi cavum pleura memiliki
tekanan yang lebih positif dibandingkan tabung WSD.sehingga udara dan cairan
mengalir dari rongga pleura ke tabung WSD.
- Water seal  membiarkan udara keluar dari rongga pleura dan mencegah udara dari
luar masuk ke rongga pleura. Tabung water seal diisi dengan cairan steril yang di
dalamnya terdapat selang yang ujungnya terendam 2 cm. cairan ini memberikan
batasan antara tekanan atmosfer dan subatmosfer. Pada saat ekspirasi tekanan pleura
lebih positif sehingga udara dan air dari rongga pleura bergerak masuk ke dalam
tabung WSD. Sedangkan pada saat inspirasi tekanan pleura lebih negatif sehingga
water seal mencegah udara luar masuk ke rongga pleura.
c. undulasi : adanya cairan yang naik turun diselang WSD bersamaan dengan
pengembangan paru. Terjadi karena adanya perpindahan cairan dan udara dari tekanan
tinggi ke tekanan rendah dan dari tekanan yang lebih positif ke tekanan yang kurang
posirif.
d. Kriteria Pencabutan WSD

- Sekret serous, tidak hemorage


Dewasa : jumlah kurang dari 100cc/24jam
Anak – anak : jumlah kurang 25-50cc/24jam
- Paru mengembang
Klinis ; suara paru mengembang kanan = kiri
Evaluasi foto toraksuntuk memastikan undulasi
3. a. karena dicurigai pasien mengalami anemia akibat KLL. Dimana PRC hanya
mengandung sel darah merah yang dapat meningkatkan Hb tanpa menaikkan volume
darah secara nyata untuk menghindari overload volume darah dan komponen lainnya
dapat digunakan kepada pasien yang lain.

b. donor universal karena memiliki antibodi anti-A dan antibodi anti-B (golongan
darah O)

resipien universal  karena memiliki antigen A dan antigen B sehingga tidak memiliki
antibodi anti-A dan antibodi anti-B (golongan darah AB)

c. karena RL memiliki equivalen yang lebih mendekati dengan equivalen darah


dibandingkan NaCl atau koloid

Anda mungkin juga menyukai