Anda di halaman 1dari 87

TIME VALUE OF

MONEY
Konsep Dasar
• Seseorang akan lebih senang menerima uang Rp. 1 juta hari
ini daripada sejumlah uang yang sama (yaitu Rp 1 juta)
setahun mendatang.
• Mengapa?
• Jika ia menerima uang tersebut hari ini, ia dapat
menginvestasikan uang tersebut pada suatu tingkat
keuntungan, sehingga setahun mendatang uang sebesar Rp 1
juta tersebut telah menjadi lebih besar dari Rp 1 juta.
• Kesimpulannya?
• Uang memiliki nilai waktu
Konsep Dasar
• Dalam menganalisis nilai waktu uang khususnya nilai
sekarang (present value), kita membutuhkan
informasi suku bunga (r).
• Suku bunga yang dipakai dalam analisis tergantung
pada asumsi tentang tingkat keuntungan yang
diharapkan dari investasi yang dilakukannya, atau
opportunity cost (biaya kesempatan) apabila dana
yang tersedia digunakan pada kepentingan yang
berbeda.
• Tujuan Keuangan : Kebebasan Keuangan
(berhasil, aman, kaya, bahagia)
• Alat dalam perencanaan keuangan :
konsep nilai waktu uang
Konsep nilai waktu uang:
• Uang yang diterima sekarang
nilainya lebih besar daripada
uang yang diterima di masa
mendatang.
• Lebih awal uang anda
menghasilkan bunga, lebih
cepat bunga tersebut
menghasilkan bunga.
• Mengapa?
Interest and Compound Interest
• Bunga (Interest) – adalah suatu hasil yang
diterima dari uang yang diinvestasikannya.
• Compound interest – adalah bunga yang
diterima dari investasi yang berasal bunga
suatu investasi sebelumnya.
Konsep bunga sederhana
dan nilai waktu dari uang
Seandainya Anda dihadapkan pada dua
pilihan yaitu
menerima sejumlah uang misalnya Rp
1.000.000,- hari ini atau Rp 1.000.000,-
6 bulan lagi dengan tingkat kepastian
yang sama,
Mana yang anda pilih ??
Ada yang beranggapan kalau menerimanya hari ini sifatnya
pasti, sedangkan apabila menerimanya 6 bulan lagi adalah
tidak pasti.
Ini adalah jawaban yang tidak diharapkan tentunya.
Untuk menghindari jawaban ini dalam pilihan diatas
disebutkan bahwa kedua pilihan tersebut memiliki tingkat
kepastian yang sama.
Bagi yang pernah mempelajari ekonomi atau keuangan atau
akuntansi akan memberikan alasannya yaitu karena adanya
faktor bunga akibat perbedaan waktu atau istilahnya “ time
value of money “
Menjadi berapa uang Rp 1.000.000,-
itu 6 bulan lagi?
• Akan dapat ditentukan jika kita
diberikan tingkat bunga dan tambahan
informasi mengenai apakah tingkat
bunga yang dipergunakan tersebut
adalah
• Simple Interest – SI (bunga sederhana)
atau
• Compound Interest – CI (bunga
majemuk).
Menggunakan konsep bunga sederhana
Besarnya bunga dihitung dari nilai pokok awal
(principal – P) dikalikan dengan tingkat bunga
(interest rate – r) dan waktu (time – t). Perhitungan
bunga ini dilakukan satu kali saja yaitu pada akhir
periode atau pada tanggal pelunasan.
Rumus : SI = P r t
SI = Simple Interest (bunga sederhana)
P = Principal (pokok)
r = interest rest p.a. (tingkat bunga / tahun)
t = time (waktu dalam tahun)
Karena satuan t adalah tahun, jika waktu t diberikan
dalam bulan, maka kita menggunakan persamaan sbb. :

jumlah bulan
t = ----------------
12

Sedangkan jika t diberikan dalam hari akan ada 2 metode dalam


mencari nilai t :
- Metode bunga tepat : t = jumlah hari/365
- Metode bunga biasa : t = jumlah hari/360
Hitunglah bunga tepat dan bunga biasa dari sebuah
pinjaman sebesar Rp 20.000.000 selama 60 hari dengan
bunga 8%.
• P = Rp 20.000.000,-
• r = 8%
• t = 60 hari
• SI = P r t
• Bunga tepat = Rp 20.000.000 x 8% x 60/365 = Rp 263.013,70
• Bunga biasa = Rp 20.000.000 x 8% x 60/360 = Rp 266.666,67
• Pak Amir menabung di Bank ABC sebesar
Rp 1.000.000,- selama 3 bulan dengan bunga
12%. Hitunglah bunga tabungan yang dia
peroleh ?
• P = 1.000.000,-
• r = 12%
• t = 3/12
• SI = P r t
= 1.000.000 x 12% x 3/12
= 30.000
LATIHAN

• 1. Hitunglah bunga yang dibayarkan sebuah obligasi yang


memiliki nilai nominal Rp 100.000.000,- dan berbunga 15%
jika pembayaran bunga dilakukan setiap 6 bulan !
jawaban
• P = 100.000.000
• r = 15%
• t = 6/12
• SI = P r t
= Rp 100.000.000 x 15% x 6/12 = 7.500.000
Latihan
2. Seorang rentenir menawarkan pinjaman sebesar Rp
1.000.000 yang harus dilunasi dalam waktu 1 bulan
sebesar Rp 1.250.000.
Berapa tingkat bunga sederhana tahunan yang
dikenakan atas pinjaman tersebut ?
• Jawab :

• P = 1.000.000
• SI (Simple Interest) = 1.250.000 – 1.000.000 = 250.000
• t = 1/12
• r = SI/Pt

• 250.000
= ---------------------
1.000.000 x 1/12
= 3 atau 300 %
Future Value
(Nilai yang akan datang)
• Uang yang ditabung hari ini (present value – PV) akan berkembang
menjadi sebesar future value karena mengalami proses bunga-
berbunga (compounding).
• Jadi future value adalah nilai di masa mendatang dari yang uang ada
sekarang.
• Future value dapat dihitung dengan konsep bunga majemuk, yaitu
dengan asumsi bunga atau tingkat keuntungan yang diperoleh dari
suatu tingkat investasi tidak diambil/dikonsumsi, tetapi diinvestasikan
kembali.
Future Value (2)
• Rumus future value:

FV = PV ( 1 + r )n
• Yaitu:
– FV = future value periode ke-n
– PV = present value
– r = suku bunga
– n = periode penggandaan
Future Value (3)
Contoh:
• Andi menginvestasikan uang sebesar Rp 1 juta dalam
usaha warung jagung dan roti bakar, yang
menghasilkan tingkat keuntungan 20% per tahun dari
uang yang diinvestasikan tersebut. Tingkat
keuntungan ini tetap selama 3 tahun dan Andi tidak
menanamkan kembali keuntungan yang diperolehnya
tiap tahun tersebut ke dalam usahanya ini. Berapa
besar uang Andi 3 tahun mendatang?
Future Value (4)

0.2 0.2 0.2

0 1 2 3
1 juta FV3 = ….?

• FV3 = 1.000.000 ( 1 + 0,2 )3


= 1.728.000
Faktor compounding : (1 + i)t

Salah satu pendekatan yang biasa diapakai


sebagai Discount Rate adalah “suku bunga”
Contoh2 yg berkaitan dgn Time Value of
Money (discounting & compounding)

Compounding factor for 1 (F/P)in , utk


mencari F jika diketahui P, i, n dgn rumus

F = P(1 + i)n
Misal :
Pak Anwar merencanakan akan meminjam uang
sebanyak Rp 100 jt selama 5 tahun dgn tk.
bunga 15 % per tahun dari Bank Mandiri untuk
renovasi rumah. Berapa uang yang harus
dibayar Pak Anwar ?

Jawab : F = P(1+i)n
= 100 (1+0,15)5
= Rp 201,14 jt
Present Value (1)
• Present value adalah kebalikan dari future value. Proses
mencari present value disebut sebagai melakukan
diskonto (discounting) .
• Present value dapat diartikan sebagai nilai sekarang dari
suatu nilai yang akan diterima atau harus dibayar di masa
yang akan datang.
Present Value (2)
• Discounting adalah proses menghitung nilai sekarang
dari sejumlah uang yang akan diterima/dibayar di masa
mendatang.
• Rumusnya:

PV
FVn
( 1 r )n  FV [ 1
n (1 r )n ]
=
Present Value (3)
• Nilai [ ( 11radalah
)n
] present value interest factor
(PVIF), yang biasa ditemukan dalam tabel dengan
judul yang sama.
• Atau biasa ditemukan dengan notasi sebagai
berikut:
• PV = FVn (PVIF, r, n)
Present Value (4)
• Contoh:
• PT Jayagiri harus membayar pokok pinjaman sebesar Rp 10 juta pada 5
tahun mendatang. Berapa nilai sekarang (present value) pembayaran
pokok pinjaman tersebut, jika diasumsikan opportunity cost atau
tingkat keuntungan pada investasi perusahaan adalah 10% dan suku
bunga ini tetap selama 5 tahun mendatang?
Present Value (5)

0.1 0.1 0.1

0 1 … 5
PV5 = ….? 10
juta

• PV5 = FV5 / ( 1 + r )5
= 10.000.000 / ( 1 + 0,1 )5
= 6.209.200

Atau bila menggunakan bantuan tabel PVIF:


• PV5 = FV5 (PVIF 10%, 5)
= 10.000.000 (0,62092)
= 6.209.200
Periode compounding / discounting tidak
tahunan
• Compounding dan discounting tidak selalu tahunan, tetapi bisa harian,
mingguan, bulanan, atau tengah tahunan (semester).
• Semakin singkat periode compounding, semakin menguntungkan
penabung atau investor karena bunga dapat segera diterima dan
diinvestasikan kembali.
• Dengan demikian, untuk bunga yang sama, misalnya sebesar 10%,
tabungan yang menawarkan bunga yang dibayar harian akan lebih
menarik daripada tabungan bunga yang dibayar bulanan.
Periode compounding / discounting …
(2)
• Untuk periode compounding / discounting yang tidak tahunan, perlu
suatu modifikasi:
FVn = PV ( 1 + r )n menjadi

FVn = PV ( 1 + rNom / m )m.n

• Dimana:
rNom = suku bunga nominal / tahun
m = berapa kali bunga dibayar
dalam 1 tahun
n = periode (dalam tahun)

• Apabila menggunakan tabel:


r = rNom / m
n = m.n
Periode compounding / discounting …
(3)
• Untuk present value:

PV  ( 1  r FVn
m.n
Nom / m )

• Contoh:
• Santoso menabung Rp 1 juta dengan bunga 10% per tahun. Bunga
tabungan yang diperoleh tidak pernah diambil. Berapa future value
tabungan Santoso pada akhir tahun ke-2, jika bunga dibayarkan setiap
semester?
Periode compounding / discounting …
(4)
0.5 0.5 0.5 0.5

0 1 2
1 FV2 = ….?
juta
• Bunga tabungan = 10% per 6 bulan
• Periode = 2 tahun (2)
= 4 periode semesteran
• FV = 1.000.000 (FVIF, 10%, 4)
= 1.000.000 (1,21550)
= 1.215.500
Future Value & Present Value (1)

• Contoh:
• Bank Siaga menyetujui untuk memberikan pinjaman
sebesar Rp 10 juta saat ini pada Bapak Joyo dengan
syarat mengembalikan uang tersebut sebesar Rp 50
juta pada akhir tahun ke-10. Berapakah besar tingkat
suku bunga yang diminta oleh Bank Siaga untuk
pinjaman ini?
Future Value & Present Value (2)

PV = 10 FV = 50
jt jt

0 1 2 9 1
r=… 0
• PV = 10.000.000
?
• FV = 50.000.000
• n = 10
• PV = FV (PVIF, r, n)
• 10.000.000 = 50.000.000 (PVIF, r, n)
• 10.000.000 = 50.000.000 [(1+r)10 ]
• (1+r)10 =5

1 r  10 5
1 r  1,17461894 3
r  0,17461894 3
Future Value & Present Value (3)
• Contoh:
• PT Tegalrejo berniat melakukan investasi pada
penanaman pohon jati dengan total investasi Rp 1 juta.
Pohon jati tersebut dapat dipanen pada 10 tahun
mendatang dan dijual seharga Rp 3 juta. Berapa tingkat
keuntungan atau rate-of-return investasi ini?
Future Value & Present Value (4)

PV = 1 FV = 3 jt
jt
0 1 2 9 1
r=… 0
?
• PV = 1.000.000
• FV = 3.000.000
• n = 10
• r =…?
• PV = FVn (PVIF, r, n)
1.000.000 = 3.000.000 (PVIF, r, 10)
PVIF (r , 10) = 0,3333

• Lihat pada tabel PVIF, cari pada baris n = 10


• Masalah: tidak ada nilai yang tepat/mendekati 0,3333
Untuk r = 10%  0,3855
Untuk r = 12%  0,3220
• Untuk mencari r yang menghasilkan 0,3333, maka digunakan teknik interpolasi.
Future Value & Present Value (5)
nilai

0,3855 A
E
0,3333
0,3220 D
B C
r
10% X 12%
AB EC

DB DC
0,3855 - 0,3220 0,3333 - 0,3220

0,12 - 0,1 0,12 - X
X  11,64%
Effective Annual Rate

• Adalah tingkat suku bunga yang menghasilkan nilai


yang sama dengan penggandaan (compounding)
secara tahunan atau tingkat suku bunga tahunan yang
benar-benar dinikmati oleh investor

EAR = ( 1 + rNom / m )m – 1
Effective Annual Rate (2)
• Contoh:
• Bunga tabungan 12% per tahun, bunga dibayar setiap tiga bulan, maka
EAR-nya adalah:
rNom = 12%
m = 12 bulan / 3 bulan
=4

• EAR = ( 1 + rNom / m )m - 1
= ( 1 + 12% / 4 )4 – 1
= 12.5%

• Jadi investor sebenarnya menikmati bunga tahunan 12.5% per tahun


bukan 12%.
Anuitas

• Anuitas atau annuity adalah suatu penerimaan/pembayaran


sejumlah uang yang tetap untuk suatu periode waktu tertentu.
• Jika penerimaan atau pembayaran terjadi pada akhir setiap
periode, disebut sebagai anuitas biasa (ordinary annuity)
• Sebaliknya, jika penerimaan atau pembayaran terjadi pada awal
setiap periode, disebut sebagai anuitas di muka (due annuity)
• Selain perbedaan waktu penerimaan atau pembayaran, kedua
jenis anuitas tersebut juga dibedakan dengan sedikit modifikasi
rumus.
Anuitas (2)

PV FV
A A

0 x x x x
X = penerimaan/pembayaran
n
FVA n  PMT  ( 1  r ) n -1

t 1

• Dimana:
FVAn = Future Value Annuity ordinary
PMT = Penerimaan/pembayaran
r = tingkat suku bunga
n = periode waktu
Anuitas (3)
• Rumus FVIFA ini dapat pula ditulis sebagai berikut:

n
[ ( 1 r ) 1]
r
Anuitas (4)
n

• Nilai

t 1
( 1  r )n -1

disebut Future Value Interest Factor Annuity


(FVIFA) yang dapat dicari dengan bantuan tabel anuitas.

FVAn = PMT (FVIFA, r, n)


 Contoh:
 Selama 3 tahun berturut-turut tiap akhir tahunnya,
sebuah perusahaan menerima pembayaran bunga
sebesar Rp 1 juta. Berapa nilai future value rangkaian
pembayaran bunga ini jika opportunity cost perusahaan
adalah 20%?
Anuitas (5)
• FVA3 = PMT (FVIFA, 20%, 3)
= 1.000.000 (3,64)
= 3.640.000
• FVIFA (20%, 3):

[ (1 0,2)3 - 1]

0,2
 3.64
Anuitas (6)
• Present Value Annuity yang bersifat biasa (ordinary) dapat
dihitung dengan rumus:

n
PVA  PMT  ( 1 n -1
)
1 r
t 1
n

( 1 n -1
)
1 r
 Nilai t  1 disebut present value interest factor
annuity (PVIFA) yang dapat dicari dengan bantuan
tabel.

PVA = PMT (PVIFA,


r, n)
Anuitas (7)
• Rumus PVIFA ini dapat pula ditulis sebagai berikut:

1
( 1- [ n
])
(1 r)
r
Anuitas (8)
• Contoh:
• Bank Jaya Sentosa menawarkan pada Rahma sebuah sertifikat investasi
yang akan memberikan return investasi tiap akhir tahun sebesar Rp
1 juta selama 3 tahun, apabila bersedia menyimpan sejumlah uang
tertentu saat ini dan cukup dilakukan sekali saja, dengan tingkat bunga
tahunan 15%. Berapa nilai sertifikat investasi tersebut?
• Dengan kata lain, kita mencari berapa besar nilai present value
annuity-nya.
Anuitas (9)

0.15 0.15 0.15

0 1 2 3
PVA = 1 1 1
….?
juta juta juta (1 [
1
])
(1 0.15) 3

• Dengan bantuan tabel anuitas: 0.15
 2.2832
• PVA = PMT (PVIFA, 15%, 3)
= 1.000.000 (2,2832)
= 2.283.200

• PVIFA (15%, 3):


Anuitas (10)
• Due annuity atau anuitas di awal pada dasarnya tidak berbeda dengan
anuitas biasa (ordinary annuity), hanya menambahkan satu pembayaran di
awal periode (t1 = 0), sehingga hanya sedikit memodifikasi rumus yang ada.

PV FV
A0 1 2 n- An

1
x x x x x
X = penerimaan/pembayaran

Pembayaran/penerimaan dilakukan di
awal periode
Anuitas (11)
• Anuitas di awal (due annuity) untuk future
value:

FVAdue = PMT (FVIFA, r, n) (1+r)


• Anuitas di awal (due annuity) untuk present
value:

PVAdue = PMT (PVIFA, r, n) (1+r)


Anuitas (12)
• FVIFAdue (r , n) (1+r):

 [( 1 r)  1]
r
• PVIFAdue (r , n) (1+r):
n
 ( 1 r )
 ( 1- [ (11r)n ] ) 
 r  ( 1 r )
 
Anuitas (13)

• Contoh:
• Tiur bermaksud menabung uang sebesar Rp 1 juta
tiap awal tahun selama 3 tahun untuk keperluan
berwisata ke Bali. Berapakah uang yang berhasil
dikumpulkannya pada akhir tahun ke-3 (atau
awal tahun ke-4), apabila tingkat suku bunga bank
20%?
• Dengan kata lain, kita mencari future value dari due
annuity.
Anuitas (14)

0.2 0.2 0.2

0 1 2 3
1 1 1
juta tabeljuta
juta menggunakan FVA3 =[ (1 0,2) 3
- 1] 
• Dengan anuitas: ….? 
 0,2
 (1 0,2)

• FVAdue  4,368
= 1.000.000 (FVIFA, 20%, 3) (1 + 0,2)
= 1.000.000 (3,64) (1,2)
= 4.368.000

• FVIFA (20% , 3) (1 + 0,2):


Anuitas (15)

• Contoh:
• Pak Susilo menginginkan pendapatan tahunan sebesar Rp 1 juta yang
dapat diterima tiap awal tahun sampai dengan awal tahun ke-3
(akhir tahun ke-2). Berapa nilai sertifikat investasi yang harus
dibelinya saat ini (awal tahun, t1 = 0), apabila pihak bank
memberikan tingkat bunga 15% per tahun
• Dengan kata lain, kita mencari present value dari due annuity-nya.
Anuitas (16)
0.15 0.15 0.15

0 1 2 3
1 1 1
juta
PVA3 =
juta juta  1 
 (1 [ (1 0.15)3 ]) 
•….?Dengan menggunakan tabel anuitas: 
 0.15
 (1 0,15)

• PVAdue 
= 1.000.000 (PVIFA, 15%, 3) (1 + 0,15) 
 2.6257
= 1.000.000 (2,283) (1,15)
= 2.625.700

• PVIFA (15% , 3) (1 + 0,15):


Anuitas (17)

• Kasus aliran yang tidak sama (mixed flows):


• Contoh:
• Bank Artomoro menawarkan sertifikat investasi yang akan
memberikan return pada akhir tahun 1 dan 2 masing-masing Rp 5
juta, pada akhir tahun 3 dan 4 masing-masing Rp 6 juta, dan pada
akhir tahun ke-5 sebesar Rp 1 juta, dengan tingkat bunga selama
5 tahun tersebut adalah 5%. Berapa besar nilai sertifikat investasi
tersebut yang harus dibayar Bu Mitha saat ini (t = 0) apabila ia
tertarik mendapatkan return tersebut?
• Dengan kata lain, kita mencari present value dari aliran dana
(return) ini.
Anuitas (18)
0.5 0.5 0.5

0 1 2 3 4 5
5 5 6 6 1
juta juta juta juta juta

PVA0 =
….?
• PV0 = FV1 (PVIF 5% , 1) = 5.000.000 (0.952) = 4.760.000
• PV0 = FV2 (PVIF 5% , 2) = 5.000.000 (0.907) = 4.535.000
• PV0 = FV3 (PVIF 5% , 3) = 6.000.000 (0.864) = 5.184.000
• PV0 = FV4 (PVIF 5% , 4) = 6.000.000 (0.823) = 4.938.000
• PV0 = FV5 (PVIF 5% , 5) = 1.000.000 (0.784) = 784.000
Total = 20.201.000
Anuitas (19):
Amortisasi Hutang
• Amortisasi hutang adalah hutang yang dibayar kembali dalam jumlah yang sama
secara periodik dari waktu ke waktu (contohnya: cicilan kredit motor, KPR)
• Jumlah setiap pembayaran, yaitu PMT, dicari dengan menggunakan rumus:

PVA = PMT (PVIFA, r, n)

maka:

PVA
PMT 
PVIFA (r , n)
Anuitas (20):
Amortisasi Hutang
• Contoh:
• Jarot membeli secara kredit sebuah handphone seharga
Rp 1 juta dengan bunga kredit sebesar 6% per tahun.
Bunga dihitung dari saldo hutang kredit (hutang yang
masih tersisa). Berapa besar angsuran tahunan yang
harus dibayar Jarot selama 3 tahun, apabila cicilan kredit
dibayar tiap akhir tahun?
Anuitas (21):
Amortisasi Hutang
• PVA = 1.000.000
• PMT = PVA / PVIFA (6% , 3)
= 1.000.000 / 2,6730
= 374.110

• Setiap pembayaran cicilan kredit ini digunakan sebagian untuk


membayar bunga dan sebagian lagi untuk mengembalikan pokok
pinjaman. Pemecahan ini dikembangkan dalam suatu jadwal
amortisasi hutang (loan amortization schedule)
Anuitas (21):
Amortisasi Hutang
Pokok Saldo
Akhir tahun Angsuran Bunga
Pinjaman Hutang

1 374.110 60.000 314.110 685.890

2 374.110 41.154 332.956 352.934

3 374.110 21.176 352.934 0


TIME VALUE OF MONEY
Hal yg penting dlm analisis investasi adalah
berkaitan dgn “Time Value of Money” :
1. Adanya “UMUR” proyek dlm kelayakan
proyek (terkait dgn adanya kegiatan
“investasi” dlm kelayakan yg dikeluarkan
saat ini & manfaatnya di kemudian hari)
Penentuan umur bisa berupa :

1. UMUR EKONOMIS, jumlah tahun selama


pemakaian asset tersebut dapat
meminimumkan biaya tahunan
2. UMUR TEKNIS, jumlah tahun selama asset
tersebut dapat digunakan

Utk proyek yg umurnya > 25 tahun, dapat


diambil 25 tahun, krn apabila > 25 thn jika
didiscount nilainya akan semakin kecil
mendekati “nol”
Y
Y = Produksi
Umur ekonomis
X = Umur Tanaman

Umur Teknis

0 3

Umur Ekonomis
Proyek
Umur Teknis Proyek
Dasar penentuan Umur suatu proyek
investasi adalah :

Investasi terbesar (selain tnah) dari


suatu investasi
A. DISCOUNTING FACTOR
yaitu, menghitung sejumlah uang di
saat sekarang (at present), bila
diketahui sejumlah tertentu di masa
yang akan datang, dgn
memperhatikan periode waktu
tertentu

PRESENT FUTURE
Faktor diskonto : 1/(1 + i)t
B. COMPOUNDING FACTOR
akan menghitung nilai waktu yang akan
datang, jika telah diketahui sejumlah uang
saat ini (at present) dan utk
suatu/beberapa periode waktu

PRESENT FUTURE
Faktor compounding : (1 + i)t

Salah satu pendekatan yang biasa diapakai


sebagai Discount Rate adalah “suku bunga”
Contoh2 yg berkaitan dgn Time Value of
Money (discounting & compounding)

1. Compounding factor for 1 (F/P)in , utk


mencari F jika diketahui P, i, n dgn rumus :

F = P(1 + i)n
Mis : Pak Anwar merencanakan akan
meminjam uang sebanyak Rp 100 jt selama
5 tahun dgn tk. Bunga 15 % per tahun dari
Bank Mandiri untuk renovasi rumah.
Berapa uang yang harus dibayar Pak Anwar
?

Jawab : F = P(1+i)n
= 100 (1+0,15)5
= Rp 201,14 jt
2. Compounding factor for 1 per annum,
(F/A)in , utk mencari F jika jika
dikatahui A, I dan n dgn
rumus :
F = A ((1+i)n – 1)/ i
Mis : Sebuah perusahaan hrs
membayar royalti sebanyak US$
25.000 setiap akhir tahun selama 5
tahun berturut-turut.
Lalu diadakan perjanjian bhw jumlah tsb
tdk dibayarkan setiap akhir tahun,
melainkan sekaligus pada akhir tahun
kelima, dgn tk. Bunga 15 % setahun utk
setiap pembayaran yg ditahan. Berapa
jumlah yg hrs dibayar pada akhir tahun
kelima ?

Jawab : F = A ((1+i)n – 1)/ i


= 25.000 ((1 + 0,15)5 – 1)/0,15
= US$ 168.559,5
3. Sinking Fund Factor, (A/F)in, utk
mencari A, jika dikatahui F, I dan n dgn
rumus :
A = F(i/(1+i)n-1)
Mis : Pak Ali ingin mengumpulkan
uang untuk membeli sebuah rumah
jika ia pensiun. Menurut perkiraan
Pak Ali akan pensiun 8 tahun lagi. Jika
jumlah yang Pak Ali perlukan untuk
membeli rumah tersebut 300 jt.
Jika tk. Bunga yang berlaku adalah 10 %
per tahun, berapa jumlah yang harus Pak
Ali tabung per tahunnya untuk mencapai
jumlah tersebut ?

Jawab : A = F (i/(1+i)n -1)


= 300 (0,10/(1+0,10)8 – 1)
= Rp 26,23 jt
4. Discount Factor, (P/F)in, utk mencari P, jika
diketahui F, I, dan n, dgn rumus P = F
(1/(1+i)n)
Mis : Kepada seorang anak yang mendapat
juara pertama olympiade metematika tk.
SMU (16 thn) diberitahukan bahwa pada
saat berumur 20 tahun Ia akan menerima
tunjangan sebesar Rp 25 jt. Namun karena
anak tsb saat ini membutuhkan banyak
uang
Maka Ia meminta utk dpt menerimanya
sekarang meskipun hrs diperhitungkan
suku bunga yang berlaku. Jika tk. Bunga
yang berlaku 15 % per tahun, berapa
jumlah uang yang anak tersebut terima
saat ini ?

Jawab : P = F (1/(1+i)n)
= 25 (1/(1+0,15)4)
= Rp 14,29 juta
5. Present Worth of annuity factor,
(P/A)in, utk mencari P, jika diketahui A,
I dan n dgn rumus :
P = A (1+i)n – 1/(i (1+i)n)
Mis : Sebuah perusahaan konsultan
desain interior hrs membayar royalti
sebanyak US$ 25.000 setiap akhir
tahun selama 5 tahun berturut-turut.
Setelah diadakan perjanjian perusahaan
tsb setuju utk membayar sekaligus pada
tahun pertama. Jika tk. Bunga
diperhitungkan sebesar 15 % per tahun,
berapa jumlah yang harus ia bayar ?
P = A ((1+i)n-1/(i(1+i)n)
= 25.000((1+0,15)5 – 1/(0,15(1+0,15)5)
= US$ 83.803.88
6. Capital Recovery Factor (A/P)in, utk
mencari A jika diketahui P, i, n dgn
rumus :
A = P( i(1+i)n/(1+i)n -1)
Mis : Bu Afra menyerahkan uang
sebanyak Rp 25.000.000 kepada bank
yang akan membayar kepada anak Bu
Afra sesuatu jumlah yang sama setiap
tahun untuk biaya pendidikan
selama perguruan tinggi mulai tahun pertama
selama 5 tahun. Jika tk. Bunga berlaku 12 % per
tahun, berapa jumlah yang diterima anaknya
Bu Afra setiap tahunnya.

Jawab : A = P i(1+i)n/(1+i)n – 1
= 25.000.000 0,12 (1+0,12)5/(1+0,12)5 -1
= Rp 6,93 juta
Latihan Soal (Kerjakan !)

1. Ibu Amanda berencana ingin mengganti


mobilnya dengan mobil baru setelah
anaknya yang paling kecil masuk TK. Mobil
yang Ibu Amanda inginkan seharga Rp 200
jt, sementara anaknya yang paling kecil
baru masuk TK sekitar 3 tahun lagi.
Berapa jumlah uang yang harus Ibu Amanda
kumpulkan setiap akhir tahun jika suku bunga
yang berlaku saat ini adalah 15 % per tahun ?

2. Pak Andika harus membayar uang asuransi


pendidikan anaknya sebanyak Rp 3.500.000
setiap akhir tahun selama 5 tahun. Setelah
mengadakan kesepakatan dengan pihak asuransi
Pak Andika setuju untuk membayar
Jumlah keseluruhan sekaligus pada tahun
pertama. Jika tk. Bunga yang
diperhitungkan adalah 14 %, berapa
jumlah uang yang harus Pak Andika
bayarkan ?
TRIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai