Anda di halaman 1dari 2

Al-Ummah

Afra Fairuz Ramadhani


11171120000072

a. Pengertian dan Makna Ummah


Istilah Ummah dalam Bahasa Indonesia memiliki arti umat, yang merupakan istilah
yang tidak asing lagi di telinga masyarakat. Akan tetapi kata Ummah ini memiliki
banyak makna tidak hanya sebatas umat, Ummah juga dapat digunakan untuk
menyebutkan suatu kelompok, komunitas bahkan pemimpin. Pernyataan tersebut
menunjukan bahwa istilah Ummah memiliki makna yang luas. Kata ummah diambil
dari kata amma yang berarti menuju dan berniat. Makna ini terdiri dari tiga arti,
gerakan, tujuan, dan ketetapan kesadaran. Dan karena amma pada asalnya
mencangkup makna kemajuan (taqaddum), maka sekaligus makna ini tersusun dalam
empat arti: 1. Ikhtiar, 2. Gerakan, 3. Kemajuan, 4. Tujuan. Dan dengan menjaga
makna ini, kata Ummah tetap akan pada akarnya dengan arti “jalan yang jelas”,
artinya sekelompok manusia yang bermaksud menuju “jalan”.1
Ummah dalam Bahasa arab adalah bentuk tunggal dari uat dan bentuk jamaknya
umam yang berasal dari kata al-ummah ya’ummu. Dalam kamus lisan al-Arab,
ummah diartikan sebagai “tujuan, kehendak” (al-qasd), “jalan” (at-tariqah)
merupakan jalan yang lurus, “masa” (al-hin) adalah suatu kurun dari manusia, agama
(ad-dinn), “kelompok” (al-jamaah), yaitu suatu golongan manusia atau suatu generasi
manusia atau suatu generasi manusia yang dinisbatkan kepada seseorang nabi
misalnya umat nabi Muhammad, umat nabi Musa dan seterusnya.2
Ummah memiliki keistimewaan tersendiri dibandingkan dengan kata nation, kabilah,
kaum, sya’b (rakyat), karena setiap kata ini tidak mengandung makna kemanusiaan
yang maju, kecuali kata kabilah, kata yang paling mengena yang dipilih oleh manusia
untuk memberikan nama kelompoknya. Kata itu berarti kesamaan umat manusia
dalam kiblat dan tujuan. Keistimewaan ini juga dimiliki oleh kata ummah. 3 ummah
dan kabilah menjadikan kesamaan kiblat sebagai sendi ikatan kemanusiaan,
kekerabatan yang maknawi dan nyata, dan sebagai alasan untuk berkumpul disatu
tempat. Akan tetapi ummah dan kabilah memiliki makna yang sedikit berbeda dimana
kabilah tidak mengharuskan umatnya berjalan ke tujuan itu dalam kabilah mereka
hanya bersatu dalam keyakinan dan tujuan yang sama sedangkan dalam ummah,
gerakan itu mengarah ke kiblat yang sama sebagai asas pikir dan ummah adalah
istilah yang bergerak “dinamis”.
Kehidupan individu ummah sejalan dengan awal pertumbuhan yang berarti
pertumbuhan harus mengetahui imamah-nya umat ini, kemudian menerima dan
mengimaninya. Imamah bukanlah mengelola dan memelihara masyarakat dengan
bentuk yang mandek dan tetap. Tanggung jawab imamah paling utama dan paling
penting artinya falsafah siyasah untuk membentuk imamah dan yang terkadang dalam
maknanya adalah mewujudkan tegaknya asas pemerintahan menurut kaidah
kemajuan, perubahan dan penyempurnaan dengan cara paling cepat, sekalipun proses
pemacuan dan bimbingan ummah yang mengarah ke kesempurnaan dan kesenangan.4

1
Ali Syariati, Ummah dan Imamah (Bandar Lampung- Jakarta: 1410-1990) hal.36.
2
M Nur Kholis dan Djaka Soetapa, Meniti Kalam Kerukunan: Beberapa istilah Kunci dalam Islam dan Kristen,
Vol. I (Jakarta:Gunung Mulia,2010) hal. 196
3
Ibid.
4
Ibid. hal 51-52
Ummah adalah suatu konsep kesatuan manusia, dari kesatuan yang lebih kecil sampai
kesatuan yang lebih besar, hinga mencapai kesatuan umat manusia. D sini perlu
dibedakan antara kesatuan komunitas yang bersifat gemeinschaft, yang sifatnya tidak
sukarela yang merupakan kesatuan karena persamaan ras, warna kulit, Bahasa,
keturunan, darah, dan factor-faktor alami lainnya dengan kesatuan masyarakat
(society), yang sifatnya sukarela dan dibentuk untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu
(gesellschaft). 5
Apabila menuruti pengertian aslinya dari bahasa Arab, maka pengertian ummah
mencangkup factor-faktor geografi, genealogi, Bahasa atau nasib sekelompok
manusia dalam sejarah. Ummah menurut pengertiannya bersifat trans-lokal, trans-
rasial, dan trans-politik, yakni mengatasi batasan-batasan local, rasial, dan satuan
politik negara.6
Dalam bukunya Quraish Shihab disebutkan bahwa ummah berasal dari kata amma-
yaummu yang berarti menuju, menumpu dan meneladani. Karenanya muncul kata
umm berarti ibu dan imam berarti pemimpin, karena keduanya menjadi teladan,
tumpuan pandangan, dan harapan anggota masyarakat.7

5
Dawan Rahardjo, Ensiklopedi Al-Quran: Tafsir Sosial Berdasarkan Konsep-konsep Al-Quran
(Jakarta:PARAMADINA, 1996) hal.504
6
Ibid.
7
Quraish Shihab, Wawasan al-Qur’an, Tafsir Maudhu’i atas Pelbagai Persoalan Umat (Bandung: Mizan,
1996),hal.325.

Anda mungkin juga menyukai