Anda di halaman 1dari 22

HUKUM KOPERASI INDONESIA

PERISTILAHAN :

 Dari segi bahasa, berasal dari Bahasa Latin, yaitu


Cum=dengan, dan Aperari=bekerja.
 Dalam Bahasa Inggris dikenal istilah Co dan
Operation, yang dalam Bahasa Belanda disebut
dengan istilah Cooperatieve Vereneging, yang
artinya bekerja sama dengan orang lain untuk
mencapai suatu tujuan.
PENGERTIAN:
 Nindyo Pramono:
Koperasi adalah suatu perkumpulan atau organisasi
yang beranggotakan orang-orang atau badan-
badan, yang memberikan kebebasan masuk dan
keluar sebagai anggota menurut peraturan yang
ada, dengan bekerja sama secara kekeluargaan
menjalankan suatu usaha, dengan tujuan
mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para
anggota.
 UU No. 25 Tahun 1992 Tentang Koperasi:
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan
orang seorang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
LANDASAN KOPERASI
DI INDONESIA

 Koperasi merupakan salah satu sarana untuk


mencapai masyarakat adil dan makmur
sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD
1945.
 Berdasarkan Pasal 2 UU No. 25 Tahun 1992, yang
menjadi landasan koperasi Indonesia adalah
Pancasila.
ASAS KOPERASI DI INDONESIA

 Berdasarkan Pasal 2 UU No. 25 Tahun 1992,


Koperasi Indonesia berasaskan kekeluargaan.
 Asas kekeluargaan sesuai dengan jiwa dan
kepribadian bangsa Indonesia.
 Koperasi sebagai suatu usaha bersama, harus
mencerminkan ketentuan-ketentuan seperti lazimnya
dalam suatu kehidupan keluarga.
 Usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan
biasanya disebut dengan istilah gotong royong, yang
mencerminkan semangat kebersamaan.
TUJUAN KOPERASI
DI INDONESIA

 Pasal 3 UU No. 25 Tahun 1992:


Memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya serta ikut
membangun tatanan perekonomian nasional dalam
rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil,
dan makmur berlandaskan Pancasila, dan UUD
1945.
FUNGSI DAN PERAN KOPERASI
DI INDONESIA

 MEMBANGUN DAN MENGEMBANGKAN POTENSI DAN


KEMAMPUAN EKONOMI ANGGOTA PADA KHUSUSNYA DAN
MASYARAKAT PADA UMUMNYA UNTUK MENINGKATKAN
KESEJAHTERAAN EKONOMI SOSIALNYA.
 BERPERAN SERTA SECARA AKTIF DALAM UPAYA MEMPERTINGGI
KUALITAS KEHIDUPAN MANUSIA DAN MASYARAKAT.
 MEMPERKOKOH PEREKONOMIAN RAKYAT SEBAGAI DASAR
KEKUATAN DAN KETAHANAN PEREKONOMIAN NASIONAL
DENGAN KOPERASI SEBAGAI SOKOGURUNYA.
 BERUSAHA UNTUK MEWYJUDKAN DAN MENGEMBANGKAN
PEREKONOMIAN NASIONAL YANG MERUPAKAN USAHA
BERSAMA BERDASAR ATAS ASAS KEKELUARGAAN DAN
DEMOKRASI EKONOMI.
PRINSIP KOPERASI DI INDONESIA

 Beradasarkan Pasal 5 UU No. 25 Tahun 1992, Koperasi


melaksanakan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
2. Pengelolaan diklakukan secara demokratis.
3. Pembagian SHU dilakukan secara adil, sebanding dengan
besarnya jasa usaha masing-masing anggota.
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
5. Kemandirian.
6. Pendidikan perkoperasian.
7. Kerja sama antar koperasi.
BENTUK KOPERASI DI INDONESIA

 Koperasi Primer, terdiri dari sekurang-kurangnya


20 orang anggota.
 Koperasi sekunder, meliputi semua koperasi yang
didirikan oleh dan beranggotakan koperasi primer
dan/ atau koperasi sekunder.
CIRI KHAS KOPERASI

 Dual Identity:
1. Sebagai owners (pemilik)
2. Sebagai customers (pelanggan)
TINGKATAN KOPERASI
DI INDONESIA

 Induk Koperasi, terdiri dari sekurang-kurangnya 3


gabungan koperasi berbadan hukum. Daerah
kerjanya adalah Ibu kota.
 Gabungan Koperasi, terdiri dari sekurang-
kurangnya 3 pusat koperasi yang berbadan
hukum. Daerah kerjanya tingkat propinsi.
 Pusat Koperasi, terdiri sekurang-kurangnya 5
koperasi primer yang berbadan hukum. Daerah
kerjanya pada tingkat kota/kabupaten.
 Koperasi primer, terdiri sekurang-kurangnya 20
orang yang telah memenuhi syarat keanggotaan
yang ditentukan dalam undang-undang.
JENIS KOPERASI
DI INDONESIA

 Berdasarkan pendekatan sejarah, meliputi: koperasi


konsumsi, koperasi kredit, koperasi produksi.
 Berdasarkan pendekatan menurut lapangan usaha
dan/atau temapt tinggalnya, meliputi: koperasi
desa, koperasi unit desa (KUD), koperasi konsumsi,
koperasi pertanian (Koperta), koperasi peternakan,
koperasi perikanan, koperasi kerajinan/industri,
koperasi simpan pinjam, dll.
 Berdasarkan pendekatan menurut golongan
fungsional, meliputi: koperasi pegawai negeri
(KPN), koperasi angkatan darat (KOPAD),
koperasi angkatan laut (KOPAL), koperasi
angkatan udara (KOPAU), Koperasi karyawan, dll.
 Berdasarkan pendekatan sifat khusus dari aktivitas
dan kepentingan ekonominya, meliputi: koperasi
batik, bank koperasi, koperasi asuransi, dll.
PROSES PENDIRIAN KOPERASI
DI INDONESIA

• Tahap Persiapan Pendirian Koperasi


• Tahap Rapat Pembentukan Koperasi
• Tahap Pengesahan Badan Hukum.
ORGAN KOPERASI
 Rapat Anggota sebagai organ tertinggi.
 Pengurus, sebagai pemegang kuasa Rapat
Anggota.
 Pengawas, bertugas :
a. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
kebijaksanaan dan pengelola Koperasi;
b. membuat laporan tertulis tentang hasil
pengawasannya .
ANGGARAN DASAR KOPERASI
 Dalam anggaran dasar koperasi, memuat hal-hal sbb:
1. Nama koperasi

2. Tempat atau daerah kerja

3. Maksud dan tujuan

4. Syarat-syarat keanggotaan

5. Permodalan

6. Hak dan kewajiban serta tanggung jawab anggota

7. Pengurus dan pengawas koperasi

8. Rapat Anggota dan Keputusan rapat Anggota

9. Penetapan tahun buku, dll.


MODAL KOPERASI
 Modal sendiri:
 Simpanan pokok;

 Simpanan wajib;

 Dana cadangan;

 hibah

 Modal pinjaman:
 Anggota

 Koperasi lainnya atau anggotanya

 Bank dan lembaga keuangan lainnya

 Penerbitan surat obligasi dan surat utang lainnya;

 Sumber lain yang sah.


PEMBUBARAN KOPERASI
 Keputusan Rapat Anggota, diberitahukan secara tertulis oleh
Kuasa Rapat Anggota kepada :
a. semua kreditor;
b. pemeritah .
 Keputusan Pemerintah, apabila:
a. terdapat bukti bahwa Koperasi yang bersangkutan
tidak memenuhi ketentuan Undangundang ini;
b. kegiatan bertentangan dengan ketertiban umum
dan/atau kesusilaan ;
c. kelangsungan hidupnya tidak dapat lagi diharapkan
PENGGABUNGAN, PELEBURAN KOPERASI
(AMAL GAMASI)
 Pasal 14 UU Koperasi, dalam rangka keperluan
pengembangan dan/atau efisiensi usaha, satu
Koperasi atau lebih dapat :
a. menggabungkan diri menjadi satu dengan Koperasi
lain ,atau
b. bersama Koperasi lain meleburkan diri dengan
membentuk Koperasi baru .
 Penggabungan atau peleburan dilakukan dengan
persetujuanRapat Anggota masing-masing
 Akibat Penggabungan, maka harta kekayaan dan
tanggung jawab koperasi yang bergabung
diambil alih seluruhnya oleh koperasi penerima
atau koperasi yang baru dibentuk.

Anda mungkin juga menyukai