Anda di halaman 1dari 5

STANDAR OPERASINAL PROSEDUR

BILAS LAMBUNG ( GASTRIC LAVAGE )

DISUSUN OLEH :
MAHASISWA TINGKAT II B

1. IGO GUNAWAN 2018.C.10a.0969


2. LEONARDO 2018.C.10a.0975
3. RIVALDO SETYO P. 2018.C.10a.0982
4. TRI HARIANTO 2018.C.10a.0989

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2019/2020
1. Definisi
Bilas lambung, atau disebut juga pompa perut dan irigasi lambung merupakan suatu prosedur
yang dilakukan untuk membersihkan isi perut dengan cara mengurasnya
Membilas lambung adalah membersihkan lambung dengan cara memasukkan air/cairan
tertentu ke dalam lambung dan mengeluarkan kembali dengan menggunakan selang penduga
lambung (NGT)

2. Tujuan
1) untuk pembuangan urgen substansi dalam upaya menurunkan absorpsi sistemik;
2) untuk mengosongkan lambung sebelum prosedur endoskopik;
3) untuk mendiagnosis hemoragi lambung dan menghentikan hemoragi.

3. Ruang Lingkup
Semua pasien anak dan dewasa yang memerlukan bilas lambung

4. Kriteria Pencapaian
Mahasiswa mampu melakukan tindakan pemeriksaan Bilas Lambung.

5. Standar Tenaga
Perawat, Bidan, dan tenaga medis lainnya.

6. Standar Alat dan Bahan


1) Sarung tangan bersih
2) Slang penduga lambung sesuai ukuran yang diperlukan dan corongnya.
3) Bengkok besar
4) Perlak dan alasnya
5) Ember penampung
6) Air hangat-dingin 1-2 liter / NaCl 0,9 %, sesuai kebutuhan
7) Gelas ukuran
8) Celemek dari karet
9) Gelas berisi air matang
10)Pelicin / jelly
11)Set therapy oksigen lengkap dan siap pakai
12)Pinset anatomi
13)Obat-obatan (sulfas atropine, norit/susu yang diperlukan dalam tempatnya)

7. SOP Terkait
1) SOP Mencuci tangan
2) SOP Memasang sarung tangan
3) SOP Melepas sarung tangan

8. Prosedur Tetap
1) Memeriksa kelengkapan alat yang akan digunakan.
2) Menyapa dan mengucapkan salam kepada klien
3) Memperkenalkan diri
4) Melakukan anamnesa
5) Menjelaskan prosedur pada klien
6) Meminta persetujuan kepada klien
7) Menutup sampiran atau sketsel
8) Mencuci tangan
9) Memakai sarung tangan
10) Mengatur posisi klien
11) Menyakan keluhan
12) Menanyakan pola makan & minum
13) Melakukan pemeriksaan dengan benar
14) Merapikan klien, mengevaluasi respon klien & mengucapkan salam penutup
15) Membereskan peralatan
16) Melepas sarung tangan dan masukkan ke dalam bengkok yang berisi lisol
17) Mencuci tangan
18) Dokumentasi tindakan

9. Prosedur Operasional Tetap (Standard Operasional Prosedure/SOP)

NO KEGIATAN/TINDAKAN

A FASE ORIENTASI
1 Mempersiapkan alat
Semua alat dan bahan diatas baki dan taruh diatas troli
2 Memberi salam dan menyapa nama klien
Menyapa : Dengan suara lembut dan ramah sambil menatap mata pasien mengucapkan
“Selamat pagi/siang/sore/malam ……”
3 Memperkenalkan diri
Memperkenalkan diri pemeriksa : “Perkenalkan ibu/bapak nama saya…….” (jika sudah berkenalan
tanyakan: “ibu/bapak masih ingat sama saya?”

4 Melakukan anamnesa
Menanyakan dengan lembut dan tenang :
Memastikan Identitas pasien: “Maaf apa benar ini dengan ibu/bapak….A? nama lengkapnya boleh
saya tau ibu/bapak?”
Menanyakan keadan saat ini, apakah ada masalah pada bagian mulut, lidah, gigi, gusi, tenggorokan,
perut, rektum dan anus “Bagaimana keadan ibu/bapak sekarang……??”
5 Menjelaskan prosedur kepada pasien
a. Membawa alat ke dekat pasien
b. Menjelaskan tujuan dari pemeriksaan fisik
c. Menjelaskan langkah – langkah kegiatan Bilas Lambung
“Ibu/bapak saya akan melakukan kegiatan Bilas lambung
6 Melakukan Kontrak Waktu
“Bagaimana ibu/bapak apakah bersedia? Baiklah ibu/bapak akan kita mulai pemeriksaan, waktu
pelaksaan kurang lebih 30 menit “(jika bersedia)
(Jika pasien tidak bersedia maka jelaskan kembali kepada pasien dan tujuan lebih ditegaskan)
“Ibu/bapak pemeriksaan ini berguna untuk ibu/bapak karena jika tidak dilakukan pemeriksaan ini kami
akan mengalami kesulitan bahkan tidak dapat menentukan tindak lanjut dalam perawatan
ibu/bapak…”
FASE KERJA
7 Menutup sampiran atau sketsel
Menutup pintu dan gorden jendela yang ada di kamar pasien jika pasien di kamar sendiri, Apabila
pasien berada pada bangsal, mengambil sketsel dari tempat alat di bawa ke kamar pasien pasang
sketsel tepat di antara pasien yang di lakukan tindakan dengan pasien yang lain, sebelumnnya minta
izin terlebih dahulu kepada pasien dan keluarga (permisi ibu/bapak ini saya akan memasang
sampiran/sketsel), kemudian meminta keluarga untuk keluar dari ruangan.
“Mohon maaf bapak/ibu keluarga pasien untuk sementara mohon untuk menunggu diluar karena akan
dilakukan tindakan agar pasiennya tidak kepanasan karena kita berebutan udara didalam” (seraya
tersenyum).
8 Mencuci tangan bersih (Lihat SOP Terkait)
9 Memasang sarung tangan bersih (Lihat SOP Terkait)
10 Memposisikan pasien supinasi
Mengatur posisi pasien supinasi (baring)
“Permisi Ibu/bapak silakhan baring di tempat yg telah disediakan
11 Memasang perlak dan alasnya di dada pasien Meletakkan bengkok di bawah dagu pasien

13 Meletakkan ember yang diberi alas kain pel ke dekat pasien

14 Menentukan panjang slang penduga yang masuk ke dalam lambung

15 Memberi pelicin pada ujung penduga lambung

16 Menutup  pangkal slang penduga  lambung dengan cara menekuk/diklem

Memasukkan slang penduga pelan-pelan ke dalam lambung melalui hidung. Bagi pasien sadar
17 dianjurkan menelan slang penduga perlahan-lahan sambil menarik nafas dalam

18 Meyakinkan slang penduga masuk ke dalam lambung dengan cara :

1. Memasukkan ujung slang penduga sampai terendam dalam mangkok berisi air dan tidak
tampak gelembung udara dan air.
2. Setelah yain slang penduga masuk ke lambung pasien, psosisi diatur miring tanpa bantal
dan letak kepala lebih rendah.
3. Memasang corong pada pangkal slang kemudian masukkan air/cairan. Selanjutnya
ditunggu sampai air/cairan tersebut keluar dari lambung dan ditampung dalam ember.
4. Membilas lambung dilakukan berulang kali sampai air/cairan yang keluar dari lambung
berwarna jernih/tidak berbau racun.
19 Merapikan klien, Mengevaluasi Respon Klien & Mengucapkan salam penutup
(komunikasi bahwa tindakan telah selesai sambil memberi reward)
“Ibu/bapak pemeriksaan telah selesai dilakukan, bagaimana ibu atau bapak keadaannya setelah saya
lakukan pemeriksaan? Nanti saya akan bekerjasama dengan dokter dalam menyampaikan hasil
pemeriksaan ini ya….senang bekerja sama dengan bapak/ibu…(seraya tersenyum)
20 Merapikan alat
21 Melepas sarung tangan & mencuci tangan
22 Mendokumentasikan dalam catatan perawatan
Mencatat pada status pasien dan buku laporan:
1. Nama, No RM, Kamar/ruang, Diagnosa Medis
2. Tanggal dan jam pemasangan pemeriksaan fisik sistem pencernaan
3. Hambatan dalam pemeriksaan fisik
4. Keadaan pasien (kerjasama)
5. Hasil pemeriksaan fisik
6. Tanda tangan perawat pelaksana

Anda mungkin juga menyukai