Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BISNIS INTERNASIONAL

“ DAMPAK COVID 19 TERHADAPBISNIS INTERNASIONAL ”

DOSEN PEMBIMBING : WARTI RATNASARI, SE., M.Si

DISUSUN OLEH :

VENTY IRBAH (17110176)

MANAJEMEN B SEMESTER 6 MALAM

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUHAMMADIYAH TANJUNG REDEB


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatulahi Wr.Wb, puji syukur kami


panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan petunjuk dan
kemudahan kepada saya sehingga dapat menyelesaikan tugas individu
membuat makalah yang berjudul “DAMPAK COVID 19 TERHADAP
BISNIS INTERNASIONAL”

Karena keterbatasan kemampuan maupun pengetahuan saya,


saya yakin ada kekurangan dalam makalah ini oleh karena itu,saya
mengharapka kritik dan saran yang membangun dari pembaca guna
perbaikan dan penyempurnaan penulisan makalah berikutnya.

I
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................... i

Daftar Isi ..................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian COVID-19 .......................................................................... 2


2.2 Dampak COVDID-19 terhadap bisnis Internasional ........................... 3
2.3 Cara Menjalankan Bisnis Internasional ditengah Wabah COVID-19 ... 4
2.4 Cara mengatasi agar bisnis berjalan lancar ......................................... 6

BAB III PENUTUP

3.1 Keimpulan dan Saran .......................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Bekalang

Mewabahnya virus corona (Covid-19) sejak akhir Desember 2019


menyebabkan lalu lintas perdagangan internasional terhambat. Betapa
tidak, virus corona bahkan menyebar ke berbagai penjuru dunia dengan
cepat. Adanya kenaikan harga sejumah komoditas pangan terjadi lantaran
terhambatnya bisnis Internasional akibat wabah Covid-19.

Sebelumnya Kementerian Perdagangan mengungkapkan, jika


panic buying justru dapat merugikan masyarakat, kondisi ini dapat memicu
ketidakstabilan harga yang disebabkan oleh ketidakseimbangan pasokan.
Selain itu, pemerintah juga mengimbau agar tidak menyebar informasi
yang tidak jelas terkait pasokan dan harga bapok, serta tidak mudah
terpancing oleh berita-berita yang tidak benar terkait isu ini, sehingga
menimbulkan kekhawatiran yang berlebihan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian COVID-19 ?
2. Apa dampaknya COVID-19 terhadap bisnis Internasional?
3. Bagaimana cara menjalankan bisnis Internasional ditengah
wabah COVID-19 ?
4. Bagaimana cara mengatasi agar bisnis Internasional
berjalan lancar meskipun ditengah wabah COVID-19 ?

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 COVID-19

COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis


coronavirus yang baru ditemukan. kasusnya dimulai dengan pneumonia
atau radang paru-paru misterius pada Desember 2019. Kasus ini diduga
berkaitan dengan pasar hewan Huanan di Wuhan yang menjual berbagai
jenis daging binatang, termasuk yang tidak biasa dikonsumsi, misal ular,
kelelawar, dan berbagai jenis tikus.

PANDEMI COVID-19

Pandemi atau epidemi global mengindikasikan infeksi COVID-19


yang sangat cepat hingga hampir tak ada negara atau wilayah di dunia
yang absen dari virus Corona. Peningkatan jumlah kasus terjadi dalam
waktu singkat hingga butuh penanganan secepatnya. Sayangnya, hingga
kini belum ada obat spesifik untuk menangani kasus infeksi virus Corona
atau COVID-19.

2
2.2 DAMPAK COVID-19 TERHADAP BISNIS
INTERNASIONAL

Virus Corona atau COVID-19 menyebabkan penurunan


pendapatan di berbagai sektor terutama pada sektor ekspor dan
impor.

Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS) mencatat pada bulan


Februari 2020 terjadi penurunan nilai ekspor hingga 18,69% dibanding
dengan bulan Januari 2020, sedangkan nilai impor bulan Februari 2020 
turun hingga 5,11% dibanding bulan Januari 2020.

Beberapa ekonom mengatakan, selain karena produksi dari


Tiongkok, faktor penurunan nilai ekspor terjadi karena industri pemasok
sengaja mengurangi stok karena rendahnya ekspektasi pemerintah dan
juga antisipasi karena melemahnya nilai tukar rupiah.
Hal ini menjadi pukulan telak bagi industri ekspor-impor bahkan secara
keseluruhan. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Hariadi Sukmadi, Ketua
Asosiasi Pengusaha Indonesia bahwa jika nilai ekspor-impor dapat
mempengaruhi seluruh industri dan mencerminkan perlambatan ekonomi.
Hal ini juga berimbas pada UMKM dan industri manufaktur. seperti
pasokan bahan-bahan mentah, alat, spare part menjadi mahal karena
proses yang lebih lama.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga
Hartarto, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat dipengaruhi oleh
pertumbuhan ekonomi China. Jika ekonomi China mengalami pelambatan
sebesar 1-2%, maka akan berdampak pada menurunnya ekonomi
Indonesia sebesar 0,1- 0,3% terhadap

3
ekonomi Indonesia 7 Februari 2020). Pembatasan keluar masuknya
barang dari dan/atau ke China serta banyaknya usaha atau pabrik yang
tutup akibat wabah virus corona membuat perekonomian China menjadi
terganggu.
Mengingat China merupakan negara yang perekonomiannya
sangat berpengaruh di dunia, maka hal tersebut pasti juga akan
berdampak pada perekonomian negara lain yang menjadi mitra
dagangnya, salah satunya Indonesia.

2.3 CARA MENJALANKAN BISNIS DITENGAH WABAH COVID-19


Menjalankan bisnis saat perekonomian Internasional terdampak
Virus Corona sangat sulit.  Bahkan beberapa sektor usaha hampir
mengalami kelumpuhan yang ujung-ujungnya mempengaruhi
perekonomian negara dan menyebabkan perlambatan aktivitas ekonomi
secara global. Pada akhirnya, pelaku bisnis harus memutar otak untuk
menjaga kondisi perusahaannya agar tetap prima, tanpa perlu saling
bertatap muka dan khawatir tertular Virus Corona. Untuk mengatasi
persoalan ini, pelaku bisnis bisa menjalankan sejumlah strategi agar bisnis
tetap berjalan lancar di tengah ancaman resesi ekonomi akibat Corona.

 Pastikan Cashflow Terjaga dengan Sehat

Arus kas adalah salah satu unsur yang paling penting dalam berbisnis.
Sehingga suatu bisnis harus mampu mengelola uang tunai secara optimal
dan baik. Jika tidak maka risikonya bisnis yang Anda jalankan mengalami
kebangkrutan. Untuk itu penting bagi Anda untuk menjaga kondisi arus
kas agar tetap seimbang. Pengelolaan arus kas dapat menentukan hidup
dan matinya bisnis Anda. Misalnya dalam situasi seperti saat ini, pelaku
bisnis rentan melakukan penagihan atau pembayaran secara langsung
kepada mitra usaha. Pasalnya, hal itu bisa meningkatkan risiko terkena
Virus Corona.
4
 Rencanakan Ulang Pendapatan dan Pangkas Anggaran Biaya
Rencana anggaran biaya dalam bisnis adalah sebuah outline yang
sengaja dibuat untuk mengorganisir bisnis mereka sesuai dengan budget
atau pengeluaran yang diperlukan. Langkah ini perlu dilakukan terutama
untuk mengevaluasi kinerja bisnis, apakah menguntungkan atau justru
dalam posisi rugi.
Tidak hanya itu, membuat rencana anggaran biaya terbilang sangat
penting dalam bisnis untuk mengkalkulasikan seluruh anggaran yang akan
dilakukan dalam business plan di periode selanjutnya. Tanpa adanya
rencana yang jelas, pengusaha akan merasa kesulitan untuk menentukan
biaya modal yang akan digelontorkan dan target pendapatan yang ingin
dicapai.
 Selalu Monitor Transaksi Bisnis
Para pelaku bisnis tak terlepas dari aktivitas transaksi perbankan. Untuk
menghindari risiko terkena Virus Corona di ruang publik, Anda sebaiknya
menghindari kunjungan ke kantor cabang perbankan secara langsung dan
lebih memilih transaksi via online. 
 Perhatikan Kondisi Stok Barang
Penyebaran Virus Corona yang semakin agresif membuat Anda perlu
berpikir dua kali untuk mengunjungi gudang usaha secara langsung.
Langkah alternatif yang perlu dilakukan adalah memeriksa status
persediaan barang secara berkala melalui jarak jauh.

5
2.4 CARA MENGATASI AGAR BISNIS BERJALAN LANCAR
MESKIPUN DITENGAH WABAH COVID-19
Langkah pemerintah untuk mengantisipasi perlambatan ekonomi bahkan
hingga defisit ekonomi karena pengaruh ekspor-impor terdampak Corona,
pemerintah mengeluarkan paket stimulus jilid II. Bagian dari paket
tersebut di antaranya adalah stimulus non-fiskal yang bertujuan memberi
dorongan terhadap kegiatan ekspor-impor,yaitu :

Penyederhanaan dan Pengurangan Larangan dan Pembatasan


Ekspor
Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan kelancaran ekspor dan
daya saing para pelaku ekspor dalam negeri. Kebijakan ini meliputi
pengurangan larangan dan pembatasan ekspor sebanyak 749
kode harmonized system (HS) terdiri dari 443 HS untuk komoditi ikan dan
produk ikan dan 306 HS untuk produksi industri kehutanan.
Penyederhanaan dan Pengurangan Larangan dan Pembatasan
Ekspor
Bertujuan untuk meningkatkan kelancaran kegiatan impor bahan
baku dan juga daya saing. Kebijakan tersebut diberikan kepada
perusahaan produsen bahan baku. Tahap awal kebijakan diberikan
kepada komoditas besi baja, kemudian produk pangan strategis bagi
industri manufaktur seperti gula, garam, dan tepung. Selain itu
penyederhanaan dilakukan dengan menyederhanakan duplikasi peraturan
impor untuk komoditi produk hewan, hortikultura, obat, bahan obat dan
juga makanan.

6
Percepatan Proses Ekspor-Impor untuk Reputable Trader
Hal ini bertujuan untuk memberikan insentif tambahan bagi
perusahaan bereputasi baik. Pemerintah dalam kebijakan ini
menerapkan auto response dan auto approval proses pelarangan dan
pembatasan baik impor dan ekspor. Kebijakan ini juga mencakup
penghapusan laporan surveyor terhadap komoditas yang diwajibkan.
Menciptakan National Logistic Ecosystem (NLE)
National logistic ecosystem merupakan platform tunggal yang
mengintegrasikan platform layanan pemerintah dengan dunia usaha
yaitu government to government dan juga business to business. NLE
dapat menyelaraskan arus lalu lintas barang dengan arus dokumen
internasional sejak kedatangan sarana pengangkut hingga barang keluar
dari pelabuhan dan masuk gudang.

Dengan diberlakukan 4 kebijakan tersebut, kegiatan ekspor-impor


negara diharapkan dapat berjalan lancar. Selain itu, ketersediaan bahan
baku yang dibutuhkan terjamin mengingat wabah COVID-19 juga
mempengaruhi tingkat ketersediaan barang.

7
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Para Pelaku bisnis di seluruh dunia menerima kenyataan bisnis
untuk kembali normal imbas virus corona masih membutuhkan beberapa
bulan ke depan. Kendati begitu, mayoritas pelaku bisnis tetap yakin
bahwa perusahaan akan kembali kuat tahun ini.

Saran

Hal yang harus diperhatikan agar bisnis tetap berjalan lancar


meskipun ditengah COVID-19 adalah mengambil langkah-langkah baru
untuk mengantisipasi dampak corona dalam dunia bisnis. Mulai
berkomunikasi lebih teratur dengan karyawan, mengadopsi prosedur
kesehatan dan keselamatan baru, membatalkan acara besar, dan
menghentikan perjalanan bisnis.
Hal itu dapat memberikan kesempatan bagi para pemimpin untuk
berinovasi dan menemukan cara baru dalam berbisnis. "Virus telah benar-
benar mengganggu cara bisnis. Maka wajib dilakukan adopsi teknologi
dan komunikasi jarak jauh

DAFTAR PUSTAKA

https://news.detik.com/berita/d-4943950/latar-belakang-virus-corona-perkembangan-
hingga-isu-terkini
https://news.trubus.id/baca/35780/dampak-covid-19-ekspor-impor-terhambat-
mengindikasikan-harga-pangan-naik-begini-penjelasan-kadin

https://www.jurnal.id/id/blog/4-stimulus-non-fiskal-dari-pemerintah-sektor-ekspor-
impor-akibat-corona/

https://www.merdeka.com/uang/saran-untuk-para-pengusaha-supaya-bisnis-bertahan-
di-tengah-badai-corona.html

Anda mungkin juga menyukai