Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Waktu Penelitian

Waktu penelitian yang akan dilaksanakan yaitu mulai bulan April 2019

sampai dengan bulan September 2019.

2. Tempat Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian dilakukan, yang mana

peneliti menemukan keadaan yang sebenarnya dari obyek yang diteliti untuk

mendapatkan data yang valid, akurat, dan merupakan keperluan dalam penelitian.

Sedangkan situs penelitian adalah letak dimana peneliti mengetahui keadaan yang

sebenarnya dari obyek yang diteliti. Penelitian ini mengambil lokasi di wilayah

provinsi Kalimantan Tengah tepatnya di kota Palangka Raya, sedangkan situs

penelitiannya pada Rumah Sakit Bhayangkara Palangka Raya.

B. Pendekatan Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan

pendekatan kualitatif. Kaitan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tipe

penelitian deskriptif kualitatif untuk menjelaskan dan menggambarkan mengenai

kualitas pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit dengan fenomena

yang ada di lapangan, dengan peneliti sendiri sebagai instrumen kunci, menggunakan

32
33

tehnik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi , yang

mana hasil dari penelitian ini akan lebih menekankan pada makna daripada

generalisasi.

Menurut Indrawan dan Yaniawati (2017:29) Pendekatan Kualitatif adalah

pendekatan penelitian yang diarahkan untuk mencapai tujuan memperoleh penjelasan

secara mendalam atas penerapan sebuah teori. Sedangkan menurut Karsadi (2018:27)

Penelitian Kualitatif analisis datanya memerlukan interpretasi dari data yang

dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan focus group discussion.

C. Sumber Data dan Informan Penelitian (Subjek penelitian)

Data merupakan komponen atau bagian penting dalam proses penelitian.

Keberhasilan sebuah penelitian salah satunya ditentukan dari kualitas data. Oleh

karena itu, langkah atau tahap pengumpulan data merupakan tahapan penelitian yang

harus diperhatikan oleh peneliti dengan baik dan benar.

Menurut Karsadi (2018:73) sumber data dalam penelitian dikelompokkan

menjadi dua macam, yakni sumber data primer dan sumber data sekunder.

1. Data Primer

Yakni data yang diperoleh dari sumber pertama, baik dikumpulkan

melalui wawancara, angket, observasi, diskusi kelompok terfokus (focus

group discussion), dan lain – lain. Data primer merupakan data utama

yang diperoleh dari responden dan informan.


34

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari

sumber-sumber yang telah ada. Data ini digunakan untuk mendukung informasi

primer yang telah diperoleh yaitu dari bahan pustaka, literatur, penelitian terdahulu,

buku, dan lain sebagainya.

Sedangkan data sekunder diperoleh peneliti dari sumber-sumber yang sudah

ada seperti dokumentasi, arsip, laporan-laporan, buku-buku atau literatur lainnya

yang relevan dengan masalah penelitian dan ada pada Rumah Sakit Bhayangkara

Palangka Raya Polda Kalteng yaitu :

a. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;

b. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 56 tahun 2014

tentang Perizinan dan Klasifikasi Rumah Sakit;

c. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 129 tahun

2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit;

d. Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia nomor:

KEP/132/X/2014 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit

Bhayangkara Palangka Raya Polda Kalteng;

e. Peraturan Kapolri nomor 11 tahun 2011 tentang Susunan Organisasi dan

Tata Kerja Rumah Sakit Bhayangkara;

f. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 856 tahun

2009 tentang Standar Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah

Sakit.
35

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan kegiatan yang penting bagi kegiatan penelitian,

karena pengumpulan data tersebut akan menentukan berhasil tidaknya suatu

penelitian. Sehingga dalam pemilihan teknik pengumpulan data harus cermat. Teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Observasi

Menurut Karsadi (2018:77) observasi atau pengamatan adalah proses

mengamati fenomena social yang dilakukan secara sistematis dan

terorganisir, sehingga diperoleh data yang objektif, utuh, dan sesuai

dengan fakta di lapangan. Observasi atau pengamatan tidak hanya sekedar

mengamati gejala atau fakta, tetapi dalam melakukan observasi diperlukan

kemampuan dan pengetahuan peneliti untuk melakukan perekaman,

pencatatan, pemotretan, dan lain – lain.

2. Wawancara Mendalam

Menurut Indrawan dan Yaniawati (2017:136) Wawancara mendalam,

suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi secara

langsung dengan mengajukan pertanyaan kepada narasumber (informan

atau informan kunci) untuk mendapat informasi yang mendalam. Dalam

melakukan wawancara peneliti telah menyiapkan instrumen-instrumen

penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis sebelumnya. Namun,

daftar pertanyaan tersebut dapat mengalami perubahan sesuai situasi dan


36

kondisi pada saat wawancara berlangsung. Informan yang akan di

wawancarai merupakan aktor-aktor yang terlibat dalam pelayanan IGD

Rumah Sakit Bhayangkara Palangka Raya Polda Kalteng. Informan-

informan tersebut terdiri dari penerima pelayanan, penyelenggara

pelayanan, serta pengawas pelaksanaan pelayanan.

3. Studi Dokumentasi

Teknik pengumpulan data melalui studi dokumen menurut Indrawan dan

Yaniawati (2017:139) diartikan sebagai upaya untuk memperoleh data dan

informasi berupa catatan tertulis / gambar yang tersimpan berkaitan

dengan masalah yang diteliti. Sedangkan menurut Sugiyono (2014:240),

teknik dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen dalam penelitian ini berbentuk foto, data-data statistik, laporan-

laporan kegiatan, dokumen-domkumen Rumah Sakit, serta peraturan-

peraturan yang berkaitan dengan fokus penelitian yang diteliti.

E. Teknik Analisis Data

Banyak pakar mengelompokkan tahapan mengolah, menganalisis dan

menafsirkan data kualitatif setidak – tidaknya pada lima bentuk kegiatan, yakni

memvalidasi data, mengorganisasi data, koding (coding database), menyajikan

temuan,menafsirkan makna temuan, dan memvalidasi akurasi temuan.


37

Menurut Karsadi (2018:89-91) terdapat beberapa model analisis data

kualitatif, yaitu analisis data kualitatif model Miles dan Huberman dan model

Spradley. Berikut diuraikan cara kerja kedua model analisis tersebut :

1. Analisis data kualitatif model Miles dan Huberman

Ada tiga kegiatan / aktivitas atau komponen yang dilakukan oleh

peneliti setelah pengumpulan data (data collection), yakni data

reduction (reduksi data), data display (penyajian data), dan

conclusion: drawing / verifying (penarikan kesimpulan / verifikasi).

Dalam melakukan analisis data model ini tidak perlu berurutan dari

tiga aktivitas tersebut, karena pada saat itu pula peneliti secara

bersamaan dan jalin menjalin (terjadi interaksi) antara reduksi data,

penyajian data, dan penarikan kesimpulan / verifikasi.

2. Analisis data kualitatif model spradley

Analisis data kualitatif model spradley sering kali disebut sebagai

analisis etnografi yang tujuannya untuk mengetahui tema budaya suatu

masyarakat tertentu yang menjadi objek atau subjek penelitian.

Analisis data model spradley memiliki empat tahap atau komponen

utama dalam proses analisis, yakni analisis domain, analisis

taksonomi, analisis komponen, dan analisis tema budaya.

Menurut Indrawan dan Yaniawati (2017:153) Seorang peneliti kualitatif

melakukan pengumpulan data dengan membuat catatan observasi atau wawancara

dengan narasumber, mentranskripsi kaset audio hasil wawancara. Transkrip yang


38

dibuat dicatat beberapa hal di margin, yaitu merupakan catatan berisi hal – hal yang

dianggap istimewa.

F. Keabsahan Data

Menurut Sugiyono (2014:270) uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif

meliputi uji credibility (derajat kepercayaan), uji transferability (derajat keteralihan),

uji dependability (derajat kebergantungan), uji confirmability (derajat kepastian).

Dalam penelitian ini, teknik keabsahan data yang digunakan oleh peneliti antara lain

sebagai berikut:

1. Uji Credibility (Derajat Kepercayaan Data)

Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data pada penelitian ini

dilakukan dengan triangulasi dan menggunakan bahan referensi.

a. Triangulasi

Menurut Wiliam dalam Sugiyono (2014:273) triangulasi dalam penguian

kredibilitas data adalah pengecekan data dari berbagai sumber dengan

berbagai cara dan berbeda waktu. Penelitian ini menggunakan triangulasi

teknik pengumpulan data. Triangulasi teknik pengumpulan data dilakukan

peneliti dengan pengecekan data terhadap sumber yang sama dengan

teknik yang berbeda, yakni perpaduan dari teknik observasi, wawancara,

dan dokumentasi.

b. Mennggunakan Bahan Referensi


39

Bahan referensi dalam uji credibilty adalah adanya pendukung untuk

membuktikan data-data yang telah di kumpulkan peneliti. Referensi

dalam penelitian ini dapat berupa rekaman wawancara, gambar atau foto,

dokumen, dan lain sebagainya.

2. Uji Transferability (Derajat Keteralihan)

Menurut Sanafian dalam Sugiyono (2014:276) laporan yang memenuhi

standar transferability adalah laporan yang dapat memberikan

gambaran sedemikian jelasnya seperti apa suatu hasil penelitian dapat

di berlakukan (transferability). Teknik ini dilakukan peneliti dengan

menguraikan hasil dari penelitian dengan rinci, dan mendalam. Peneliti

juga akan menggambarkan tempat di selenggarakannya penelitian

secara detail untuk menggambarkan bagaimana situasi dan kondisi

lokasi penelitian secara jelas.

Anda mungkin juga menyukai