Asuhan Keperawatan Klien Dengan Fraktur
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Fraktur
A. Konsep Medis
a. Anatomi Tulang
bentuknya :
tulang.
(kap lutut).
pembentuk tulang.
tekanan).
Pembentukan tulang berlangsung secara terus menerus
yaitu osteoblas.
mudah patah.
Aktivitas osteoblas dan osteoklas dikontrol oleh beberapa
dirangsang oleh olah raga dan stres beban akibat arus listrik
dalam makanan
akan menyebabkan absorpsi tulang.
2. Pengertian
yang datang lebih besar dari yang dapat diserap oleh tulang.
1992).
3. Etiologi
1) Kekerasan langsung
miring.
penarikan.
4. Patofisiologi
yang datang lebih besar dari yang dapat diserap tulang, maka
berdekatan ke bagian
tulang yang patah. Jaringan yang mengalami nekrosis ini
1) Faktor Ekstrinsik
2) Faktor Intrinsik
kekerasan tulang.
5. Klasifikasi Fraktur
bawahnya.
panjang.
langsung.
lain.
masih utuh.
atas:
saling menjauh).
f. Berdasarkan posisi frakur
1. 1/3 proksimal
2. 1/3 medial
3. 1/3 distal
ulang.
patologis tulang.
jaringan subkutan.
6. Manifestasi Klinik
a. Deformitas
b. Bengkak/edema
c. Echimosis (Memar)
d. Spasme otot
e. Nyeri
f. Kurang/hilang sensasi
g. Krepitasi
h. Pergerakan abnormal
i. Rontgen abnormal
7. Test Diagnostik
trauma.
ginjal.
8. Penatalaksanaan Medik
a. Fraktur Terbuka
6-
8 jam (golden period). Kuman belum terlalu jauh meresap
dilakukan:
1) Pembersihan luka
2) Exici
3) Hecting situasi
4) Antibiotik
b. Seluruh Fraktur
1) Rekognisis/Pengenalan
tindakan selanjutnya.
2) Reduksi/Manipulasi/Reposisi
3) Retensi/Immobilisasi
mengimobilisasi fraktur.
4) Rehabilitasi
tulang. Tulang baru dibentuk oleh aktivitas sel-sel tulang. Ada lima
dan osteogenik, bila diberikan keadaan yang tepat, sel itu akan
menyatu.
4) Stadium Empat-Konsolidasi
dengan tulang yang baru. Ini adalah proses yang lambat dan
5) Stadium Lima-Remodelling
10. Komplikasi
1) Komplikasi Awal
a. Kerusakan Arteri
b. Kompartement Syndrom
d. Infeksi
e. Avaskuler Nekrosis
tulang
dan diawali dengan adanya Volkman’s Ischemia.
f. Shock
b. Delayed Union
ke tulang.
c. Nonunion
d. Malunion
1. Pengkajian
a. Pengumpulan Data
1) Anamnesa
a) Identitas Klien
b) Keluhan Utama
digunakan:
(1) Provoking Incident: apakah ada peristiwa yang
penyembuhan tulang
1995).
f) Riwayat Psikososial
klien.
bau, dan jumlah. Pada kedua pola ini juga dikaji ada
D, 1995).
rasa nyeri
yang dialami klien. Selain itu juga, perlu dikaji status
2) Pemeriksaan Fisik
a) Gambaran Umum
Perlu menyebutkan:
klien.
akut.
(b) Kepala
kepala.
(c) Leher
(d) Muka
(e) Mata
(f) Telinga
(g) Hidung
hidung.
(i) Thoraks
simetris.
(j) Paru
(1) Inspeksi
(2) Palpasi
sama.
(3) Perkusi
tambahan lainnya.
(4) Auskultasi
ronchi.
(k) Jantung
(1) Inspeksi
(2) Palpasi
(3) Auskultasi
(l) Abdomen
(1) Inspeksi
(2) Palpasi
tidak teraba.
(3) Perkusi
cairan.
(4) Auskultasi
(m) Inguinal-Genetalia-Anus
b) Keadaan Lokal
(c) Fistulae.
hyperpigmentasi.
Normal 3
–5“
persendian.
3) Pemeriksaan Diagnostik
a) Pemeriksaan Radiologi
mengalaminya.
trauma.
b) Pemeriksaan Laboratorium
membentuk tulang.
penyembuhan tulang.
c) Pemeriksaan lain-lain
infeksi.
fraktur.
Trauma
Fraktur
Kurang
Degranulasi Terapi Lepasnya Port de’ entri Gg. Integritas kulit Edema
informasi
sel mast restrictif lipid pada kuman
sum-sum Penekanan pada
tulang jaringan
Kuran
Pelepasan Gg. Mobilitas Terabsorbsi Resiko Infeksi vaskuler
g
penget mediator fisik masuk
kimia kealiran
a Penurunan
Medulla darah Nekrosis aliran darah
Korteks spinali Nociceptor Oklusi arteri Jaringan paru
serebri paru
Emboli
Resiko
Gangguan pertukaran Penurunan laju Luas permukaan disfungsi
Nyeri gas difusi paru menurun neurovaskule
r
Ns.Arifianato, S,Kep
47
3. Diagnosa Keperawatan
kongesti)
tulang)
(Doengoes, 2000)
Ns.Arifianato, S,Kep
4. Intervensi Keperawatan
Mengevaluasi perkembangan
5. Pantau kualitas nadi perifer, masalah klien dan perlunya
aliran kapiler, warna kulit dan intervensi sesuai keadaan klien.
kehangatan kulit distal cedera,
bandingkan dengan sisi yang
normal.
c. Gangguan pertukaran gas b/d perubahan aliran darah, emboli,
kongesti)
melakukan aktivitas
lesi terjadi
tulang
penyakitnya