Anda di halaman 1dari 3

Nama : Yunita Linda Kaerala,S.

Pd
NIP : 19940610 201903 2 009
Kelas : Kota Jasa/1
NDH : 21
Widyaiswara : Nansi Mokoagow, SE, MSC
KOMITMEN MUTU
CASE :
1. Berdasarkan definisi dan karakteristik diatas, coba saudara amati dg cermat, adakah
kejadian di intansi anda bekerja yg anda nilai tidak efektik dan tidak efisien?
2. Apa saran anda agar kejadian tersebut tdk terulang lagi?

JAWABAN :
1. Masalah yang saya temui di tempat saya bekerja (Dinas Pendidikan, Guru kelas) yang
berkaitan dengan definisi dan karakteristik efektif dan efisiensi adalah kurangnya mutu
mengajar guru. Aspek ini merupakan refleksi dari kinerja professional guru apalagi di
sekolah tempat saya bekerja hampir semua guru-guru yang ada di sekolah berstatus guru
professional, tentu sebagai guru yang professional dituntut untuk menguasai 4
kompetensi guru yang ditunjukkan dalam penguasaan bahan ajar, metode dan teknik
mengajar untuk mengembangkan interaksi dan suasana belajar mengajar yang
menyenangkan, pemanfaatan fasilitas dan sumber belajar, melaksanakan evaluasi hasil
belajar dan sebagainya, tetapi yang saya lihat justru sebaliknya masih banyak teman-
teman guru yang belum sepenuhnya menguasai 4 kompetensi guru, masih banyak guru
yang datang terlambat di sekolah, kemudian masih banyak guru yang malas membuat
administasi pembelajaran padahal itu semua merupakan indikator mutu mengajar guru.
2. Saran saya sebagai berikut :
 Dinas terkait harus sering melaksanakan diklat, bimtek atau seminar dalam rangka
peningkatan disiplin dan kompetensi guru
 Pemberian contoh atau teladan oleh kepala sekolah
 Interaksi kolegialitas di antara guru-guru
 Peningkatan keterampilan mengajar
PELAYANAN PUBLIK

Menurut UU No 25 Tahun 2009, Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian


kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundangundangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau
pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

1. Barang dan jasa publik


Yaitu barang / jasa yang derajat eksklusivitas dan derajat keterhabisannya sangat rendah.
Contoh : listrik, air bersih oleh PDAM, pelayanan kesehatan, pelayanan pendidikan,
pelayanan transportasi, penerangan jalan, keamanan atau kenyamanan lingkungan yang
tidak dapat dibatasi penggunaannya dan tidak habis meski telah dinikmati banyak pengguna.
2. Barang dan jasa semi publik
Yaitu disediakan oleh pemerintah maupun swasta: barang yang dari aspek penggunaanya
non rivalry tetapi biaya namun ketika konsumen mengkonsumsi secara berlebihan maka
akan timbul kebosanan , misalnya : laut, padang gembala taman, klub olah raga, jalan tol
atau jembatan
3. Barang dan jasa privat
Yaitu barang / jasa yang derajat ekslusivitas dan derajat keterhabisannya sangat tinggi.
Contoh : Pakaian atau jasa tukang pijat yang dapat dibagi-bagi untuk beberapa pengguna,
tetapi kemudian tidak tersedia lagi untuk orang lain jika telah dibeli oleh beberapa
pengguna.
4. Barang dan jasa semi privat
Yaitu disediakan oleh pemerintah maupun swasta, contoh : barang yang penggunaannya
bersifat rivalry , tetapi pemanfataan tidak bersifat exlusive. Misalnya : rumah sakit,
pemancar radio, rumah sakit swasta, sekolah swasta, dan siaran televisi khusus.

Adapun prinsip-prinsip pelayanan publik adalah sebagai berikut:


1. Kesederhanaan.
Prosedur pelayanan publik tidak berbelit- belit, mudah dipahami dan mudah
dilaksanakan. 
2. Kejelasan.
Persyaratan teknis dan administratif pelayanan publik; unit kerja atau pejabat yang
berwenang dan bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan dan penyelesaian
keluhan atau persoalan dan sengketa dalam pelaksanaan pelayanan publik; rincian biaya
pelayanan publik dan tata cara pembayaran. 
3. Kepastian waktu.
Pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah
ditentukan. 
4. Akurasi.
Produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat dan sah.
5. Keamanan.
Proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa aman dan kepastian hukum.
6. Tanggung jawab.
Pimpinan penyelenggara pelayanan publik atau pejabat yang ditunjuk bertanggung jawab
atas penyelenggaraan pelayanan dan penyelesaian keluhan atau persoalan dalam
pelaksanaan pelayanan publik. 
7. Kelengkapan sarana dan prasarana.
Tersedianya sarana dan prasarana kerja dan pendukung lainnya yang memadai termasuk
penyediaan sarana teknologi telekomunikasi dan informatika. 
8. Kemudahan akses.
Tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang memadai, mudah dijangkau oleh
masyarakat, dan dapat memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informatika. 
9. Kedisiplinan, kesopanan dan keramahan.
Pemberi pelayanan harus bersikap disiplin, sopan dan santun, ramah, serta memberikan
pelayanan dengan ikhlas. 
10. Kenyamanan.
Lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, disediakan ruang tunggu yang nyaman,
bersih, rapi, lingkungan yang indah dan sehat serta dilengkapi dengan fasilitas pendukung
pelayanan seperti parkir, toilet, tempat ibadah, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai