Anda di halaman 1dari 8

 

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang menyelesaikan permasalahan-permasalahan


Matriks merupakan istilah yang digunakan matematika khususnya pada bidang riset
untuk menunjukkan jajaran persegi panjang operasi, salah satunya adalah mengaplikasikan
dari bilangan-bilangan dan setiap matriks akan sifat-sifat matriks kuasidefinit pada metode
mempunyai baris dan kolom. Salah satu jenis titik interior (interior-point method).
matriks yang banyak digunakan adalah Semua bahasan materi tentang matriks
matriks simetrik. Matriks simetrik adalah kuasidefinit pada karya ilmiah ini
matriks yang sama dengan transposnya yaitu direkonstruksi dari tulisan Robert J.
matriks yang kolom-kolomnya adalah baris- Vanderbei (1995) yang berjudul Symmetric
baris matriks itu sendiri. Quasidefinite Matrices.
Matriks yang dibahas pada tulisan ini
adalah matriks kuasidefinit yang dipartisi 1.2 Tujuan
menjadi empat blok dan memuat matriks Tujuan dari karya ilmiah ini adalah untuk
definit positif. Matriks ini mempunyai sifat- membuktikan beberapa sifat dari matriks
sifat yang dapat diterapkan untuk kuasidefinit.

II LANDASAN TEORI
Maksud dari bab ini adalah mengingatkan , jika 1
det
kembali tentang pengertian matriks, jenis- , jika 1
jenis matriks dan memberikan penjelasan
tentang matriks definit positif dan semidefinit dengan
positif serta beberapa sifatnya yang akan
berguna dalam memahami tulisan ini secara 1 det , 1, … ,
keseluruhan.
adalah kofaktor-kofaktor yang diasosiasikan
2.1 Matriks dan Determinan dengan entri-entri dalam baris pertama dari .

Definisi 2.1 (Matriks) [Leon 2001]


Matriks merupakan kumpulan bilangan
yang disusun dalam bentuk persegi panjang Berikut ini akan diberikan pengertian
atau bujur sangkar dan setiap matriks akan beberapa jenis matriks dan sifat-sifatnya yang
mempunyai baris dan kolom. Secara umum berhubungan dengan tulisan ini.
matriks yang berukuran dapat ditulis
dengan dengan adalah unsur Definisi 2.3 (Matriks Transpos)
matriks pada baris ke- dan kolom ke- , dan Transpos dari suatu matriks berukuran
1,2, … , ; 1,2, … , . Matriks dapat , ditulis adalah matriks berukuran
ditulis dalam bentuk: yang diperoleh dengan mengganti
setiap baris dari menjadi kolom dan
sebaliknya, sehingga jika ,
maka .
[Leon 2001]

Teorema 2.1 (Beberapa Aturan Aljabar


[Leon 2001]
pada Matriks Transpos)
Definisi 2.2 (Determinan) 1.
Determinan dari suatu matriks 2.
berukuran , dinyatakan sebagai det 3.
adalah suatu skalar yang diasosiasikan dengan
matriks dan didefinisikan sebagai berikut: [bukti lihat Leon 2001]

 
 

 

Definisi 2.4 (Matriks Simetrik) Contoh 2.3:


Suatu matriks berukuran disebut
simetrik jika . Matriks adalah
[Leon 2001]
2 4
Contoh 2.1: invers dari karena
3 1
4 2 2
Misalkan matriks 2 10 2 . 2 4
2 2 5 3 1
Karena matriks , maka matriks
disebut matriks simetrik. 2 4 1 0
.
3 1 0 1
Definisi 2.5 (Matriks Satuan)
Matriks satuan adalah matriks Teorema 2.2 (Sifat Matriks Invers)
berukuran dengan, Jika adalah suatu matriks yang
mempunyai invers (invertible), maka untuk
1, jika
sembarang skalar taknol k, matriks
0, jika
.
dan berlaku untuk sembarang [Anton 2000]
matriks berukuran .
[Leon 2001] Bukti:
Jika k adalah sembarang skalar taknol,
Definisi 2.6 (Matriks Permutasi) maka untuk membuktikan teorema di atas,
Suatu matriks berukuran disebut sesuai dengan Definisi 2.7 akan ditunjukkan
matriks permutasi, jika pada setiap baris dan bahwa:
kolomnya mempunyai tepat satu entri yang
.
benilai 1 (satu) dan entri yang lainnya bernilai
0 (nol).
[Horn & Johnson 1985] a.

.
Contoh 2.2:
0 1 0 .
Matriks 1 0 0 adalah suatu
0 0 1 b.
matriks permutasi dan
.
1 1 1 0 1 0 1 1 1
2 2 2 1 0 0 2 2 2 .
3 3 3 0 0 1 3 3 3 Jadi terbukti bahwa . ■
2 2 2
1 1 1
Teorema 2.3
3 3 3
Suatu matriks berukuran adalah
adalah suatu permutasi dari baris matriks singular, jika dan hanya jika det 0.
1 1 1
2 2 2 . [Leon 2001]
3 3 3 (bukti di Lampiran 1)

Definisi 2.7 (Matriks Taksingular dan Karena implikasi suatu pernyataan setara
Matriks Invers) dengan kontraposisinya,
Suatu matriks berukuran ~ ~ dan ~ ~
dikatakan taksingular atau mempunyai invers maka ~ ~ . Jadi pernyataan
(invertible) jika terdapat matriks sehingga pada Teorema 2.3 setara dengan pernyataan:
. Matriks disebut sebagai
invers perkalian dari . Suatu matriks berukuran adalah
[Leon 2001] taksingular, jika dan hanya jika det 0.

 

 

Teorema 2.4 Definisi 2.10 (Submatriks)


Jika adalah matriks taksingular, maka Suatu submatriks dari matriks adalah
merupakan matriks taksingular dan matriks yang diperoleh dengan meng-
. hilangkan baris dan/atau kolom dari . Perlu
diketahui bahwa sembarang matriks adalah
[Anton 2000]
submatriks dari matriks itu sendiri, yaitu
Bukti: dengan menghilangkan 0 (nol) baris dan 0
Sesuai dengan Definisi 2.7 akan (nol) kolom.
ditunjukkan . Dari [Harville 2008]
Teorema 2.1 diperoleh: Contoh 2.6:
• Misalkan diberikan matriks

Jadi terbukti bahwa . ■ 2 1 2 3
1 2 0 6 .
Definisi 2.8 (Matriks Segitiga) 1 3 6 9
Suatu matriks berukuran disebut Jika baris kedua dari matriks dihilangkan,
matriks segitiga atas (upper triangular) jika maka diperoleh submatriks
0 untuk dan matriks segitiga
bawah (lower triangular) jika 0 untuk 2 1 2 3
.
. disebut juga matriks segitiga 1 3 6 9
(triangular) jika matriks segitiga atas atau
Jika baris kedua, kolom pertama dan kolom
matriks segitiga bawah.
[Leon 2001] ketiga dari matriks dihilangkan, maka akan
diperoleh submatriks
Contoh 2.4:
1 3
.
3 2 1 1 0 0 3 9
0 2 0 dan 6 2 0
0 0 1 0 5 0 Definisi 2.11 (Submatriks Utama)
Misalkan himpunan bagian dari
keduanya adalah matriks segitiga. Yang 1, 2, … , dan didefinisikan
pertama adalah matriks segitiga atas dan yang sebagai matriks yang diperoleh dengan
kedua adalah matriks segitiga bawah.
menghilangkan baris dan kolom dari matriks
Definisi 2.9 (Matriks Diagonal) berukuran yang letaknya merupakan
Suatu matriks berukuran disebut komplemen dari himpunan pada . Maka
matriks diagonal jika 0 untuk . disebut submatriks utama (principal
submatrix) dari matriks . Jadi submatriks
[Leon 2001] utama diperoleh dengan menghilangkan
| | baris dan kolom yang bersesuaian,
Contoh 2.5:
1 0 0 0 0 0 dengan | | adalah banyaknya elemen dari .
1 0
0 2 0 0 3 0
0 1
0 0 3 0 0 0 [Horn & Johnson 1985]

semuanya adalah matriks diagonal. Suatu


Contoh 2.7:
matriks diagonal adalah matriks segitiga atas
juga matriks segitiga bawah. Misalkan matriks
4 2 2
2.2 Submatriks 2 10 2 .
2 2 5
Berikut ini akan diberikan pengertian
tentang submatriks dan jenis-jenisnya yang Beberapa submatriks utama yang dimiliki
berhubungan dengan tulisan ini. matriks adalah:

 

 

i) 2 10 merupakan submatriks Karena determinan submatriks utama yang


utama yang diperoleh dengan pertama dari matriks adalah
menghilangkan baris dan kolom pertama det |10| 10 0;
dan ketiga; 10 10
det 50 0; dan
4 2 20 25
ii) 1,3 merupakan sub-
2 5 10 10 20
matriks utama yang diperoleh dengan det 20 25 40 50 0, maka
menghilangkan baris dan kolom kedua; 30 50 61
dan semua submatriks utama yang pertama dari
4 2 2
iii) 1,2,3 2 10 2 merupakan matriks merupakan matriks taksingular. Jadi
2 2 5 matriks dapat difaktorisasi ke dalam bentuk
submatriks utama yang diperoleh dengan perkalian sebagai berikut:
menghilangkan 0 (nol) baris dan 0 (nol)
kolom. 10 10 20
20 25 40
Definisi 2.12 (Submatriks Utama yang 30 50 61
1 0 0 10 0 0 1 1 2
Pertama)
2 1 0 0 5 0 0 1 0
Diberikan suatu matriks berukuran 3 4 1 0 0 1 0 0 1
. Misalkan adalah matriks yang
terbentuk dengan menghilangkan baris
terakhir dan kolom terakhir dari , dengan
maka disebut submatriks utama yang 1 0 0 10 0 0
pertama (leading principal submatrix) dari 2 1 0 , 0 5 0 dan
dengan yang berukuran 1 ). 3 4 1 0 0 1
1 0 0
[Leon 2001] 1 1 0 .
2 0 1
Contoh 2.8: Unsur-unsur matriks , dan ditentukan
Dari Contoh 2.7, submatriks utama yang dengan eliminasi Gauss (Golub & van Loan
pertama dari matriks adalah 4 ; 1985).
4 2 2
4 2
; dan 2 10 2 .
2 10 Matriks pada Contoh 2.9 bukan matriks
2 2 5
simetrik. Jika matriks simetrik (dan
Teorema 2.5 taksingular), maka Teorema 2.6 menjamin
Jika semua submatriks utama yang bahwa matriks .
pertama dari matriks adalah matriks
taksingular, maka terdapat matriks segitiga Teorema 2.6
bawah dan dengan entri-entri 1 pada Jika adalah matriks taksingular dan
diagonal utama (unit lower triangular matrix) simetrik yang memenuhi , maka
dan matriks diagonal yang memenuhi .
. [Golub & van Loan 1985]
[Golub & van Loan 1985]
(bukti di Lampiran 3)
(bukti di Lampiran 2)

Contoh 2.10:
Contoh 2.9:
Misalkan diberikan matriks simetrik
Misalkan diberikan matriks

10 10 20 10 20 30
20 25 40 . 20 45 80 .
30 50 61 30 80 171

 

 

Karena det 50 0, maka dapat Teorema 2.7 (Determinan Matriks yang


difaktorisasi ke dalam bentuk perkalian Dipartisi)
sebagai berikut: Misalkan adalah matriks segi yang
dipartisi menjadi dengan
10 20 30 matriks berukuran dan matriks
20 45 80 berukuran . Jika matriks taksingular,
30 80 171 maka
1 0 0 10 0 0 1 2 3
2 1 0 0 5 0 0 1 4 det det det .
3 4 1 0 0 1 0 0 1 [Zhang 1999]
. (bukti lihat Lampiran 4)
2.3 Partisi Matriks dan Operasi- Teorema 2.8 (Invers Matriks yang
Operasinya Dipartisi)
Berikut ini akan dijelaskan tentang partisi Misalkan merupakan
suatu matriks dan invers dari matriks yang matriks yang dipartisi dan mempunyai invers
dipartisi. matriks yang juga merupakan matriks
Definisi 2.13 (Partisi Matriks) yang dipartisi dengan bentuk
Matriks dapat dipartisi menjadi matriks- dengan , , dan adalah matriks segi.
matriks yang lebih kecil dengan cara
menggambar garis-garis horizontal antara Jika adalah submatriks utama dari matriks
baris-baris dan garis-garis vertikal antara , maka diperoleh:
kolom-kolom. Matriks-matriks yang lebih ,
kecil seringkali disebut blok. ,
[Leon 2001] ,
.
Contoh 2.11: [Zhang 1999]
Misalkan matriks
(bukti di Lampiran 5)
1 2 4 1 2
2 1 1 3 4 Teorema 2.9
4 2 1 1 3 Misalkan dan
2 1 1 4 2
adalah matriks taksingular, serta dan
Jika garis-garis digambarkan antara baris berturut-turut adalah matriks berukuran
kedua dan baris ketiga, serta antara kolom
dan . Jika matriks
ketiga dan keempat, maka akan terbagi
taksingular, maka
menjadi empat blok, yaitu , , ,
dan .

dengan adalah himpunan matriks


1 2 4 1 2
bernilai real dan berukuran .
2 1 1 3 4
4 2 1 1 3
[Zhang 1999]
2 1 1 4 2
dengan (bukti di Lampiran 6)
1 2 4
, 2.4 Matriks Definit Positif dan Semidefinit
2 1 1 Positif
1 2
,
3 4 Berikut ini akan diberikan pengertian
4 2 1 tentang matriks definit positif dan semidefinit
,
2 1 1 positif serta beberapa sifatnya. Terlebih
1 3 dahulu akan dibahas pengertian bentuk
dan
4 2 kuadrat.

 

 

Definisi 2.14 (Bentuk Kuadrat) Teorema 2.10


Suatu persamaan kuadrat dengan dua Misalkan matriks simetrik berukuran
variabel dan adalah suatu persamaan dan adalah submatriks utama yang
berbentuk: pertama dari matriks dengan 1,2, … , ,
maka adalah matriks definit positif jika dan
2 0. (1)
hanya jika det 0.
Persamaan (1) dapat ditulis ulang dalam
bentuk: [bukti lihat Horn & Johnson 1985]
0.
Contoh 2.13:
(2) Misalkan diberikan matriks simetrik
Misalkan
dan 4 2 2
2 10 2
maka bentuk 2 2 5
2
dan submatriks utama yang pertama dari
dinamakan bentuk kuadrat yang berhubungan matriks seperti pada Contoh 2.8. Karena
dengan persamaan (1). determinan submatriks utama yang pertama
[Leon 2001] dari matriks adalah:
i) det |4| 4 0;
4 2
Definisi 2.15 (Matriks Definit Positif dan ii) det 36 0; dan
2 10
Semidefinit Positif) 4 2 2
Suatu matriks simetrik berukuran iii) det 2 10 2 108 0
disebut matriks definit positif, jika bentuk 2 2 5
kuadrat 0 untuk semua taknol
dalam . Jika bentuk kuadrat 0, maka sesuai dengan Teorema 2.10, matriks
maka disebut matriks semidefinit positif. adalah matriks definit positif.

[Leon 2001] Matriks-matriks definit positif mempunyai


beberapa sifat, di antaranya:
Contoh 2.12:
2 1 Teorema 2.11
Matriks merupakan
1 2 1. Jika adalah matriks definit positif, maka
matriks definit positif karena bentuk kuadrat det 0.
2 1 2. Jika adalah matriks definit positif, maka
1 2 matriks taksingular.
2 2 2 [Leon 2001]
0
Bukti:
untuk 0 0 .
1. Jika adalah matriks definit positif maka
1 1
Matriks adalah matriks sesuai dengan Teorema 2.10, det 0
1 1
semidefinit positif karena bentuk kuadrat dengan 1,2, … , . Karena
1 1 maka det det , jadi det 0.
1 1
2. Karena det 0, maka terbukti matriks
2
definit positif adalah matriks taksingular.
0.
1 3 ■
Matriks bukan matriks
3 1
definit atau semidefinit positif karena bentuk Teorema 2.12 (Invers Matriks Definit
1 3 Positif)
kuadrat Jika adalah matriks definit positif, maka
3 1
6 matriks definit positif.
4
[Horn & Johnson 1985]
dapat bernilai positif atau negatif.

 

 

Bukti: Bukti:
Perhatikan persamaan . Karena Misalkan adalah submatriks utama
matriks definit positif, maka taksingular. dari matriks definit positif (Definisi 2.11)
Jadi terdapat yang merupakan
dan misalkan adalah vektor dengan entri
solusi persamaan tersebut. Maka bentuk
kuadrat taknol yang berubah posisi menyesuaikan
. Karena adalah matriks definit pada dan mempunyai entri nol
positif, maka 0 untuk selainnya. Didefinisikan sebagai vektor
semua di . Jadi 0, untuk yang diperoleh dari dengan menghilangkan
semua di . entri nol yang dimiliki oleh .
Untuk membuktikan bahwa juga Untuk membuktikan submatriks utama
matriks simetrik, maka akan ditunjukkan
dari matriks definit positif juga
.
Dari Teorema 2.4, dan merupakan matriks definit positif, sesuai
karena adalah matriks definit positif, maka dengan Definisi 2.15 akan diperlihatkan
adalah matriks simetrik. Sehingga diperoleh bahwa 0 untuk semua
. taknol dalam .
Jadi terbukti bahwa matriks simetrik. Menurut definisi , , dan
Oleh karena itu, terbukti bahwa adalah diperoleh 0
matriks definit positif. ■
untuk taknol dalam . Jadi terbukti bahwa
Teorema 2.13 submatriks utama dari matriks definit
Jika matriks merupakan matriks definit positif juga merupakan matriks definit
positif berukuran dan matriks adalah positif. ■
sembarang matriks berukuran , maka
matriks adalah matriks semidefinit Contoh 2.14:
positif. Misalkan diberikan matriks definit
[Horn & Johnson 1985]
4 2 2
positif 2 10 2 dan submatriks
Bukti:
2 2 5
Karena matriks definit positif, maka
utama matriks pada Contoh 2.7, maka akan
0 untuk semua di .
diperlihatkan bahwa semua submatriks utama
Misalkan matriks sembarang. Bentuk
kuadrat matriks adalah juga merupakan matriks definit positif.
0 untuk
semua di . i) Submatriks utama berukuran 1 1
Karena dan sembarang maka terdapat
kemungkinan . Oleh karena itu, 1 4 , 0 dan 1 ,
bentuk kuadrat 0
0 untuk semua di . maka 1 1 1
Untuk membuktikan bahwa
4 4 0
juga matriks simetrik, maka akan ditunjukkan
. Dari Teorema 2.1 diperoleh dengan 0.
, dan
karena adalah matriks definit positif, maka Terbukti 1 adalah matriks definit
adalah matriks simetrik. Sehingga diperoleh positif. Dengan cara yang sama dapat
dan terbukti matriks ditunjukkan bahwa 2 dan 3 juga
merupakan matriks simetrik. matriks definit positif (Lampiran 7).
Jadi sesuai dengan Definisi 2.15,
adalah matriks semidefinit positif. ■ ii) Submatriks utama berukuran 2 2
Teorema 2.14 4 2
1,2 , dan
Semua submatriks utama dari matriks 2 10 0
definit positif adalah matriks definit positif.
1,2 ,
[Horn & Johnson 1985] maka 1,2 1,2 1,2

 

 

4 2
2 10 iii) Submatriks utama berukuran 3 3
4 4 10 4 2 2
2 9 0 Karena 1,2,3 2 10 2 ,
dengan 0 dan 0. 2 2 5
dan diketahui adalah matriks definit
Terbukti 1,2 adalah matriks definit positif, maka 1,2,3 juga merupakan
positif. Dengan cara yang sama dapat matriks definit positif.
ditunjukkan bahwa 1,3 dan 2,3
juga matriks definit positif (Lampiran 7).

III PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai 1 3 2 5


matriks kuasidefinit dan beberapa sifatnya 3 1 1 2
antara lain: matriks kuasidefinit merupakan 2 1 2 1
matriks taksingular; invers dari matriks 5 2 1 2
kuasidefinit merupakan matriks kuasidefinit; bukan merupakan matriks kuasidefinit karena
1 3
dan matriks kuasidefinit merupakan matriks matriks bukan matriks definit
3 1
strongly factorizable; yang merupakan inti positif (Contoh 2.12).
dari tulisan ini.
3.2 Sifat-sifat Matriks Kuasidefinit
3.1 Matriks Kuasidefinit
Berikut ini akan dijelaskan sifat-sifat dari
Definisi 3.1 matriks kuasidefinit.
Suatu matriks simetrik dikatakan
Teorema 3.1
kuasidefinit jika mempunyai bentuk:
Matriks kuasidefinit
(3)
merupakan matriks taksingular.
dengan dan adalah
matriks definit positif dengan , 0. [Vanderbei 1995]
Bukti:
[Vanderbei 1995] Menurut Teorema 2.3, untuk membuktikan
bahwa merupakan matriks taksingular
Contoh 3.1: adalah dengan menunjukkan bahwa
Misalkan diberikan matriks det 0.
2 1 2 4 2 Karena adalah matriks definit positif
1 2 2 5 7 (oleh karena itu taksingular), maka –
2 2 4 2 2 . matriks taksingular (Teorema 2.2). Sesuai
4 5 2 10 2
dengan Teorema 2.7 didapat
2 7 2 2 5
merupakan matriks kuasidefinit dengan det det det . (4)
2 1
matriks matriks definit Karena – matriks taksingular, maka
1 2
positif (Contoh 2.12) dan sesuai dengan Teorema 2.3, det 0.
4 2 2 Begitu pula karena matriks
2 10 2 juga matriks definit merupakan matriks definit positif (bukti lihat
2 2 5 Lampiran 8), maka det 0 (Teorema
positif (Contoh 2.13). Sedangkan matriks 2.11).

Anda mungkin juga menyukai