Anda di halaman 1dari 6

Nama : Anisa fajar Wati rohrohmana

NIM : 2195011001

Kelas : Reguler E

Mata kuliah : Perencanaan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

Dosen Pengampu : Dra. Rosmaini, M.Pd.

LEMBAR KERJA 10

SOAL:

1. Apa saja metode pembelajaran bahasa Indonesia?


2. Bagaimana menggunakan metode tersebut dalam pembelajaran?

JAWAB :

1. Ada beberapa metode pembelajaran bahasa indonesia yang dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a. Metode Tata Bahasa/Terjemahan
Metode tata bahasa/terjemahan sering juga disebut dengan metode tradisional.
Hal itu tidak berarti metode tata bahasa merupakan metode yang sangat tua.
Metode tata bahasa sangat kuat berpegang pada disiplin mental dan
pengembangan intelektual.
b. Metode Membaca
Di Eropa, pada tahun 1920-an, metode langsung mulai mengalami kejenuhan
dan semakin banyak revisinya. Revisi yang dilakukan itu menghasilkan versi
yang menyatakan antara metode tata bahasa dan langsung. Metode membaca
bertujuan agar siswa mempunyai kemampuan memahami teks bacaan yang
diperlukan dalam belajar mereka.
c. Metode Audiolingual
Metode audilingual sangat mengutamakan drill (pengulangan). Metode itu
muncul karena terlalu lamanya waktu yang ditempuh dalam belajar bahasa target.
Padahal, untuk kepentingan tertentu, perlu penguasaan bahasa dengan cepat
misalnya perang, kunjungan dan seterusnya.
d. Metode Reseptif dan Produktif
Metode reseptif adalah metode yang proses penerimaan isi bacaan baik yang
tersurat, tersirat, maupun yang tersorot. Metode tersebut sangat cocok diterapkan
kepada siswa yang dianggap telah banyak menguasai kosakata, frase, maupun
kalimat. Yang dipentingkan bagi siswa dalam suasana reseptif adalah bagaimana
isi bacaan diserap dengan bagus.
e. Metode Langsung
Metode langsung berasumsi bahwa belajar bahasa yang baik adalah belajar
yang langsung menggunakan bahasa dan secara intensif dalam komunikasi.
Tujuan metode tersebut adalah penggunaan bahasa secara lisan agar siswa dapat
berkomunikasi secara alamiah seperti penggunaan bahasa Indonesia di
masyarakat.
f. Metode lntegratif
Integratif berarti menyatukan beberapa aspek ke dalam satu proses. Integratif
terbagi menjadi interbidang studi dan antarbidang studi. Interbidang studi artinya
beberapa aspek dalam satu bidang studi diintegrasikan.
g. Metode Tematik
Dalam metode tematik, semua komponen materi pembelajaran diintegrasikan
dalam tema yang sama dalam satu unit pertemuan. Yang perlu dipahami adalah
bahwa tema bukanlah tujuan tetapi alat yang digunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Tema tersebut harus diolah dan disajikan secara kontekstualitas,
kontemporer, konkret dan konseptual.
h. Metode Kuantum
Quantum Learning (QL) merupakan metode pendekatan belajar yang
bertumpu dari metode Freire dan Lozanov. QL mengutamakan percepatan belajar
dengan cara partisipatori peserta didik dalam melihat potensi diri dalam kondisi
penguasaan diri.
Gaya belajar dengan mengacu pada otak kanan dan otak kiri menjadi ciri khas QL.
i. Metode Konstruktif
Asumsi sentral metode konstruktivistik adalah bahwa belajar itu menemukan.
Meskipun guru menyampaikan sesuatu kepada siswa, mereka melakukan proses
mental atau kerja otak atas informasi itu agar informasi tersebut masuk ke dalam.
pemahaman mereka. Konstruktivistik dimulai dari masalah (sering muncul dari
siswa sendiri) dan selanjutnya membantu siswa menyelesaikan dan menemukan
langkah-langkah pemecahan masalah tersebut.
j. Metode Partisipatori
Metode pembelajaran partisipatori lebih menekankan keterlibatan siswa secara
penuh. Siswa dianggap sebagai penentu keberhasilan belajar. Siswa didudukkan
sebagai subjek belajar. Dengan berpartisipasi aktif, siswa dapat menemukan hasil
belajar. Guru hanya bersifat sebagai pemandu atau fasilitator.
k. Metode Kontekstual
Pembelajaran kontekstual adalah konsepsi pembelajaran yang membantu guru
menghubungkan mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan pembelajaran
yang memotivasi siswa agar menghubungkan pengetahuan dan terapannya dengan
kehidupan sehari-hari sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
l. Metode komunikatif

2. Adapun cara yang dapat dilakukan untuk menggunakan metode tersebut dengan
menggunakan langkah sebagai berikut :
Metode Tatabahasa/Terjemahan

Metode ini sering juga disebut dengan metode tradisional karena sangat kuat berpegang pada disiplin
mental dan pengembangan intelektual.

Cara menggunakan metode ini ialah :

1) memulai pembelajaran dengan memberikan definisi jenis kata, imbuhan, atau kaidah-kaidah yang
lainnya, contoh-contoh, dan perkecualian kaidah yang harus dihafalkan siswa;

2) melatih siswa dalam kalimat-kalimat kemudian paragraph. Materi yang digunakan dipilih dari buku
sastra yang bahasanya memiliki ragam yang estetis;

3) memberikan daftar kosakata untuk dihafalkan dan diartikan oleh siswa;

4) memberikan pekerjaan rumah berupa persiapan terjemahan halaman buku sastra untuk dibicarakan
pada pertemuan berikutnya.

metode ini hanya menekankan pada keterampilan membaca, mengarang, dan terjemahan sedangkan
keterampilan berbicara dan menyimak diabaikan. Selain itu, bahasa yang dijadikan sebagai pengantar
dalam terjemahan, keterangan, perbandingan, dan penghafalan kaidah bahasa adalah bahasa daerah.
Metode Audiolingual

Dalam audiolingual yang berdasarkan pendekatan struktural itu, bahasa yang diajarkan
dicurahkan pada lafal kata, dan pelatihan pola-pola kalimat berkali-kali secara intensif. Guru
meminta siswa untuk mengulang-ulang sampai tidak ada kesalahan. Langkah-langkah yang
biasanya dilakukan adalah :

1) penyajian dialog atau teks pendek yang dibacakan guru berulang-ulang


dan siswa menyimak tanpa melihat teks yang dibaca,
2) peniruan dan penghafalan teks itu setiap kalimat secara serentak dan siswa
menghafalkannya,
3) penyajian kalimat dilatihkan dengan pengulangan,
4) dramatisasi dialog atau teks yang dilatihkan kemudian siswa
memperagakan di depan kelas, dan
5) pembentukan kalimat lain yang sesuai dengan yang dilatihkan

Metode Komunikatif

Contohnya menyampaikan pesan kepada orang lain yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Tujuan itu dapat dipecah menjadi:

1) memahami pesan,
2) mengajukan pertanyaan untuk menghilangkan keraguan,
3) mengajukan pertanyaan untuk memperoleh lebih banyak informasi,
4) membuat catatan,
5) menyusun catatan secara logis, dan
6) menyampaikan pesan secara lisan. Dengan begitu, untuk materi bahasan
penyampaian pesan saja, aktivitas komunikasi dapat terbangun secara
menarik, mendalam, dan membuat siswa lebih intensif.

Metode Langsung

Siswa diberi latihan-latihan untuk mengasosiasikan kalimat dengan artinya melalui


demonstrasi, peragaan, gerakan, serta mimik secara langsung.
Metode Membaca

Berikut langkah-langkah metode membaca:

1) pemberian kosakata dan istilah yang dianggap sukar dari guru ke siswa.
Hal ini diberikan dengan definisi dan contoh ke dalam kalimat.
2) Penyajian bacaan di kelas. Bacaan dibaca dengan diam selama 10-15
menit (untuk mempercepat waktu, bacaan dapat diberikan sehari
sebelumnya).
3) Diskusi isi bacaan dapat melalui tanya jawab.
4) Pembicaraan tata bahasa dilakukan dengan singkat. Hal itu dilakukan jika
dipandang perlu oleh guru.
5) Pembicaraan kosakata yang relevan.
6) Pemberian tugas seperti mengarang (isinya relevan dengan bacaan) atau
membuat denah, skema, diagram, ikhtisar, rangkuman, dan sebagainya
yang berkaitan dengan isi bacaan.

Metode Tematik

Tema yang telah ditentukan haruslah diolah dengan perkembangan lingkungan siswa yang
terjadi saat ini. Begitu pula isi tema disajikan secara kontemporer sehingga siswa senang.
Apa yang terjadi sekarang di lingkungan siswa juga harus terbahas dan terdiskusikan di
kelas. Tema tidak disajikan secara abstrak tetapi diberikan secara konkret. Semua siswa dapat
mengikuti proses pembelajaran dengan logika yang dipunyainya. Konsep-konsep dasar tidak
terlepas. Siswa berangkat dari konsep ke analisis atau dari analisis ke konsep kebahasaan,
penggunaan, dan pemahaman.

Metode integratif

integrative berarti menyatukan beberapa aspek kedalam satu proses. Integratif terbagi menjadi inter
bidangstudi dan antarbidang studi. Interbidang studi artinya beberapa aspek dalam satu bidang studi
diintegrasikan. Misalnya, menyimak diintergasikan dengan berbicara dan membaca. Sedangkan antar
bidang studi merupakan pengintegrasian bahan dari beberapa bidang studi. Misalnya, antara bahasa
Indonesia dengan matematika atau dengan bidang studi lainnya.

Integratif khususnya inter bidang studi sangat diharapkan oleh Kurikuklum Bahasa Indonesia. Untuk
pengintegrasiannya diaplikasikan sesuai dengan kompetensi dasar yang perlu dimiliki siswa. Materi
yang diajakan sebenarnya tidak perlu dipisah-pisahkan, karena materi ajar justru merupakan kesatuan
yang perlu dikemas secara menarik sehingga tujuan pengajaran dapat tercapai dengan baik.

Sebagai guru kita dapat memilih cara yang mana yang dapat kita lakukan dalam
menerapkan metode tersebut.

Anda mungkin juga menyukai