1 Latar Belakang
Menurut WHO, jumlah penderita diabetes meningkat dari 108 juta orang di tahun 1980
menjadi 422 juta di tahun 2014. Pada tahun 1980, kurang dari 5% orang dewasa ( di atas 18
tahun) menderita diabetes di dunia - tahun 2014, tingkatnya adalah 8,5%.
Selain cara pencegahan dan penanganan seperti mengkonsumsi makanan sehat dan
obat-obatan yang diberikan oleh dokter, penulis berfikiran bahwa dibutuhkannya semacam
obat herbal alami yang mudah didapatkan yang memiliki kemampuan mengurangi kadar gula
darah dalam tubuh.
Sumber dari herbal ini haruslah tanaman yang ada banyak disekitar kita namun belum
dimanfaatkan dengan maksimal. Dalam hal ini penulis memilih tanaman adam hawa dan
pucuk merah sebagai bahan dasarnya.
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat disimpulkan rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Apa yang harus dilakukan agar penderita diabetes di dunia terutama di Indonesia
tidak terus meningkat?
2. Tanaman apa yang digunakan agar herbal yang dibuat dapat mudah di dapatkan?
3. Apakah tanaman yang dipilih dapat mengurangi kadar gula dalam darah?
Laporan ini dibuat guna mencari cara penanggulangan diabetes mellitus dan mengetahui
bahwa ekstrak daun adam hawa dan ekstrak daun pucuk merah dapat menurunan kadar
glukosa darah sehingga dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal untuk diabetes melitus.
Dengan membaca laporan ini, penulis berharap dapat memberi manfaat dimana
pembaca dapat menemukan, mengetahui, dan mengembangkan obat herbal untuk diabetes
mellitus.
Sumber yang penulis gunakan sebagai landasan salah satunya adalah hasil penelitian
Elza Sundhani, Della Caya Nur Syarifah, Lita Ratriyana Zumrohani, Nunuk Aries Nurulita
dari Fakultas Farmasi,Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Penelitian tersebut berisikan
bagaimana tanaman adam hawa dan pucuk merah memiliki ekstrak yang mempunyai aktivitas
antidiabetik yang tergantung dosis (dose dependent) (Elza Sundhani, 2016).
Penelitian ini digunakan dengan menggunakan tikus jantan galur wistar dibagi menjadi
5 kelompok yaitu kontrol normal, kontrol positif (glibenklamida0,6 mg/kg bb), kontrol
negatif (CMC-Na), tiga kelompok ekstrak etanol daun adam hawa (dosis 100,200,dan 400
mg/kg bb)dan tiga kelompok ekstrak etanol daun pucuk merah (dosis 300,600,dan
1200mg/kg bb. Data diperoleh dengan mengukur kadar gula darah tikus 30 menit
setelah pemberian glukosa dan pada menit ke-30, 60, 90, dan 120 setelah perlakuan.
Hasil uji penelusuran kandungan senyawa kimia menggunakan Kromatografi Lapis Lipis
(KLT) dan pereaksi semprot menunjukkan adanya golongan senyawa flavonoid,
alkaloid, dan terpenoid pada ekstrak daun adam hawa,sedangkan ekstrak etanol daun
pucuk merah hanya mengandung flavonoid dan terpenoid. (Elza Sundhani, 2016).
Gambar 2.Kurva hubungan kadar glukosa darah terhadap waktu setelah pemberian
ekstrak etanol daun pucuk merah.
Tabel 2. Nilai AUC(-60)-120(menit mg/dL) tiap perlakuan ekstrak etanol daun adam hawa
dan daun pucuk merah
Senyawa aktif dalam ekstrak etanol daun adam hawa dan pucuk merah yang
diduga memiliki aktivitas dalam penurunan kadar glukosa darah salah satunya adalah
flavonoid.Mekanisme flavonoid dalam menurunkan kadar glukosa darah tikus yaitu
dengan merangsang pelepasan insulin pada sel beta pankreas untuk disekresikan ke
dalam darah, selain itu flavonoid juga dapat mengembalikan sensitivitas reseptor
insullin pada sel (Atiqoh et al., 2011). Dalam ekstrak etanol adam hawa mengandung
senyawa antosianin yaitu suatu senyawa flavonoid (Sitorus et al.,2012). Antosianin dapat
menghambat peningkatan kadar glukosa darah dan meningkatkan sensitivitas insulin
(Lucioli, 2012). Antosianin dapat meningkatkan pelepasan adipositokinin (khususnya
adiponektin dan leptin) dan adiposity tikus yang dapat meningkatkansensivitas insulin
tanpa mengaktivasi PPAR-y (peroxisomeproliferator activated receptor) yang diinduksi
lipogenesis (Tsuda et al., 2004).
Selain flavonoid, senyawa aktif dalam ekstrak etanol daun adam hawa yang dapat
berpengaruh dalam penurunan kadar glukosa darah adalah alkaloid dan terpenoid,
sedangkan dalam daun pucuk merah hanya terpenoid. Mekanisme alkaloid dalam
menurunkan kadar glukosa darah adalah dengan menghambat enzim α-glukosidase
pada mukosa duodenum sehingga penguraian polisakarida menjadi monosakarida dapat
terhambat. Dengan demikian glukosa yang dilepaskan juga lebih lambat dan
absorbsinya ke dalam darah kurang cepat dan lebih rendah sehingga puncak kadar gula
darah dapat dihindari (Tjay dan Rahardja, 2007). Mekanisme terpenoid dalam
menurunkan kadar glukosa darah yaitu dengan merangsang pengeluaran insulin dan
membantu penyerapan glukosa dengan cara merangsang GLUT-4 di dalam sel (Tjay dan
Rahardja, 2007).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun adam hawa (dosis 200
dan 400 mg/kg bb) dan pucuk merah (300 dan 600 mg/kg bb) dapat menurukan kadar
glukosa darah yang setara dengan pemberian glibenklamida0,6 mg/kg bb.
Data yang diambil mengenai penulisan ilmiah tentang pembuatan herbal antidiabet dari
adam hawa dan pucuk merah adalah data yang sifatnya kuantitatif dan kualitatif berupa
berapa banyak dosis ekstrak yang dibutuhkan untuk membuat herbal tersebut efektif dan tipe
herbal apa yang sebaiknya dibuat. Data tersebut digunakan untuk menentukan cara pembuatan
herbal. Data yang diambil dalam penulisan laporan karya tulis ilmiah ini diambil dari
literature yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas.
Informasi didapatkan dari berbagai literature dan disusun berdasarkan hasil studi dari
informasi yang diperoleh. Penulisan diupayakan saling terkait antar satu sama lain dan sesuai
dengan topic yang dibahas.
IV. Analisis
Analisis yang dilakukan adalah mengenai penentuan dosis yang digunakan untuk
pembuatan obat herbal. Dosis yang digunakan sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Elza Sundhani, Della Caya Nur Syarifah, Lita Ratriyana Zumrohani, Nunuk Aries
Nurulita dari Fakultas Farmasi,Universitas Muhammadiyah Purwokerto yaitu ekstrak etanol
daun adam hawa dengan dosis 200 dan 400 mg/kg bb dan pucuk merah dengan dosis 300
dan 600 mg/kg bb.
Selanjutnya dilakukan analisis mengenai tipe herbal yang akan dibuat. Di putuskan
membuat herbal dengan tipe kapsul sehingga lidah tidak merasakan kontak langsung dengan
ekstrak dari adam hawa dan pucuk merah. Kapsul yang digunakan merupakan kapsul
berbahan dasar rumput laut yang diciptakan dosen Unair. Hal ini dikarenakan beberapa alasan
diantaranya selain memanfaatkan produksi rumput laut Indonesia yang cukup besar, cangkang
kapsul ini juga diklaim 100% halal karena menggunakan bahan nabati. Dirjen Agro Industri
Kementerian Pertanian Abdul Rochim mengatakan penggunaan rumput laut sebagai bahan
baku utama turut menunjang perekonomian di pesisir.
V. Kesimpulan
Ekstrak adam hawa dan pucuk merah diduga mempunyai aktivitas antidiabetik yang
tergantung dosis (dose dependent) sehingga dapat digunakan untuk mengatasi penyakit
diabetes. Dapat dibuatnya obat herbal dengan menggunakan ekstrak tersebut. Herbal yang
dibuat merupakan tipe kapsul dimana kapsul yang digunakan berbahan dasar rumput laut
sehingga halal dan dapat meningkatkan perekonomian di Indonesia.
Dengan menggunakan adam hawa dan pucuk merah sebagai bahan dasar herbal maka
dapat memaksimalkan penggunaan tanaman tersebut yang sebelumnya hanya sebgai tanaman
hias dan juga dapat mudah didapat karena tanaman tersebut tersebar luas.