830-Article Text-1034-1-10-20200123
830-Article Text-1034-1-10-20200123
Sofyan Hamid*)
Abstract: decision makers have the same position, and act fairly in providing services to
customers either individually or in groups. Why is business ethics in the company feels is
very important at this time? Due to form a strong company and has a highly competitive and
has the ability to create value (value-creation) is high, we need a solid foundation. Usually
starting from strategic planning, good organization, the system transparent procedures
backed by a powerful corporate culture and ethics of the company that carried out
consistently and consistently
588
bisnis terdapat pengertian tentang etika tersedia mekanisme yang memungkinkan
perusahaan, etika kerja dan etika perorang- permasalahan mengenai etika dapat diatasi.
an, yang menyangkut hubungan-hubungan Terdapat tiga faktor utama yang
sosial antara perusahaan, karyawan dan memungkinkan terciptanya iklim etika
lingkungannya. Etika perusahaan dalam perusahaan.
menyangkut hubungan perusahaan dan 1. Terciptanya budaya perusahaan secara
karyawan sebagai satu kesatuan dengan baik.
lingkungannya (misalnya dengan perusaha- 2. Terbangunnya suatu kondisi organisasi
an lain atau masyarakat setempat), etika berdasarkan saling percaya (trust-
kerja terkait antara perusahaan dengan based organization).
karyawannya, dan etika perorangan 3. Terbentuknya manajemen hubungan
mengatur hubungan antar karyawan. antar pegawai (employee relationship
Perilaku etis yang telah berkem- management).
bang dalam perusahaan menimbulkan Iklim etika dalam perusahaan di-
situasi saling percaya antara perusahaan pengaruhi oleh adanya interaksi beberapa
dan stakeholders, yang memungkinkan faktor, yaitu faktor kepentingan diri
perusahaan meningkatkan keuntungan sendiri, keuntungan perusahaan, pelaksana-
jangka panjang. Perilaku etis akan mence- an efisiensi dan kepentingan kelompok.
gah pelanggan, pegawai dan pemasok Penciptaan iklim etika mutlak
bertindak oportunis, serta tumbuhnya diperlukan, meskipun memerlukan waktu,
saling percaya. biaya dan ketekunan manajemen. Dalam
Budaya perusahaan memberi kont- iklim etika, kepentingan stakeholders
ribusi yang signifikan terhadap pemben- terakomodasi secara baik karena dilandasi
tukan perilaku etis, karena budaya per- rasa saling percaya.
usahaan merupakan seperangkat nilai dan
norma yang membimbing tindakan karya- Tanggung Jawab Sosial Bisnis
wan. Budaya dapat mendorong terciptanya Saat ini perusahaan dihadapkan
perilaku, dan sebaliknya dapat pula padaparadigma yang relatif masih baru di
mendorong terciptanya perilaku yang tidak Indonesia, yaitu paradigma yangmelihat
etis. antara pihak perusahaan dan masyarakat
Kebijakan perusahaan untuk mem- bukanlah dua pihak yangberbeda dan
berikan perhatian serius pada etika per- bertolak belakang, namun merupakan
usahaan akan memberikan citra bahwa bagian yang takterpisahkan.
manajemen mendukung perilaku etis dalam Fakta masyarakat ada realita
perusahaan. Kebijakan perusahaan biasa- kontradiktif, dimanadi satu pihak ada
nya secara formal didokumentasikan dalam perusahaan besar yang aktivitas usahanya
bentuk Kode Etik (Code of Conduct). Di banyakdiwarnai dengan konflik sosial,
tengah iklim keterbukaan dan globalisasi tetapi di sisi lain ada perusahaanbesar yang
yang membawa keragaman budaya, code berkinerja baik tanpa harus mengalami
of conduct memiliki peran yang semakin konflik sosial.Kondisi yang demikian
penting, sebagai buffer dalam interaksi diduga sangat dipengaruhi oleh derajat
intensif beragam ras, pemikiran, pendidik- perilakuetis perusahaan, yang diwujudkan-
an dan agama. nya melalui kadar tanggung jawab
Sebagai persemaian untuk menum- sosialperusahaan.
buhkan perilaku etis, perlu dibentuk iklim Perusahaan sebagai sebuah sistem,
etika dalam perusahaan. Iklim etika dalam keberlanjutan dan keseimbangannya
tercipta, jika dalam suatu perusahaan tidak bisa berdiri sendiri.Perusahaan
terdapat kumpulan pengertian tentang memerlukan kemitraan yang saling timbal
perilaku apa yang dianggap benar dan balik denganinstitusi lain. Perusahaan selain
mengejar keuntungan ekonomi untuk
589
kesejahteraan dirinya, juga memerlukan rekanan/mitra kerja, telah ramai dibicara-
alam untuk sumber daya olahannya dan kan sejauhmana hal-hal itu telah melanggar
stakeholders lain untuk mencapai tujuan- etika bisnis. Termasuk di dalamnya ter-
nya. Dengan menggunakan pendekatan dapat dilema etika bisnis. Praktek penerap-
tanggung jawab sosial perusahaan, per- an etika bisnis yang paling sering kita
usahaan tidak hanya mendapatkan jumpai pada umunya diwujudkan dalam
keuntungan ekonomi, tetapi juga keun- bentuk buku saku “code of conducts” atau
tungan secara sosial. Dengan demikian kode etik dimasing-masing perusahaan.
keberlangsungan usaha tersebut dapat Hal ini barulah merupakan tahap awal dari
berlangsung denganbaik dan secara tidak praktek etika bisnis yakni mengkodifikasi-
langsung akan mencegah konflik yang kan nilai-nilai yang terkandung dalam etika
merugikan. bisnis bersama-sama corporate-culture atau
Etika dalam berbisnis adalah mut- budaya perusahaan, kedalam suatu bentuk
lak dilakukan. Maju mundurnya bisnis pernyataan tertulis dari perusahaan untuk
yang dijalankan adalah tergantung dari dilakukan dan tidak dilakukan oleh
pelaku bisnis itu sendiri. Apa yang dia manajemen dan karyawan dalam melaku-
perbuat dengan konsekuensi apa yang akan kan kegiatan bisnis
dia peroleh sudah sangat jelas. Jika aturan secara umum mengenai
Pebisnis yang menjunjung tinggi etika mengatakan bahwa berlaku tidak
nilai etika akan mendapat point reward jujur adalah tidak bermoral dan beretika,
terhadap apa yang telah dia lakukan. maka setiap insan bisnis yang tidak berlaku
Kemajuan perusahaan, kepercayaan jujur dengan pegawainya, pelanggan,
pelanggan, profit yang terus meningkat, kreditur, pemegang usaha maupun pesaing
pangsa pasar terus meluas, merupakan dan masyarakat, maka ia dikatakan tidak
dambaan bagi setiap pebisnis dan ini akan etis dan tidak bermoral. Intinya adalah
diperoleh dengan menjungjung tinggi nilai bagaimana kita mengontrol diri kita sendiri
etika. untuk dapat menjalani bisnis dengan baik
Sebaliknya,pelanggaran etika yang dengan cara peka dan toleransi. Dengan
sedikit saja bias menyebabkan kondisi kata lain, etika bisnis untuk mengontrol
berbalik 180 derajat dalam waktu sekejap. bisnis agar tidak tamak. Bahwa itu bukan
Kehilangan pelanggan, defisit keuangan bagian kita.
sampai ditutupnya perusahaan dengan Walaupun persaingan bisnis yang
jumlah utang serta kerugian yang meng- kian sengit memang mengakibatkan ter-
gunung merupakan punishment dari distorsinya batas-batas antara right-wrong
pelanggaran etika. atau good-bad. Lumrah sekali kita jumpai
praktik bisnis yang menembus area abu-
Pandangan Etika Terhadap Praktek abu. Belum lagi jika harus berbisnis kepada
Bisnis yang Curang teman, daerah abu-abu akan semakin
Etika berarti pandangan hidup atau nampak jelas terlihat. Karena merasa
pedoman bagaimana sebaiknya berlaku. teman, maka kita berpikir teman akan bisa
Jadi, etika bisnis adalah bagaimana pan- lebih memaklumi, memaafkan dan menger-
dangan hidup atau bagaimana sebaiknya ti jika ada yang kurang-kurang. Yang lebih
berlaku dalam bisnis. Etika bisnis memiliki buruk lagi, etika bisnis benar-benar hilang
semangat mempersempit wilayah abu-abu jika berbisnis kepada teman atau saudara.
di dalam pengambilan keputusan. Jelas, Padahal yang perlu kita sadari, teman dan
meninggalkan wilayah merah yang tidak saudara itu bisa menjadi media sarana bagi
diterima secara etika. Benturan kepenting- kita untuk dapat melanjutkan kelangsungan
an, penyalahgunaan jabatan, menerima atau hidup bisnis yang kita jalani karena secara
memberi gratifikasi, menerima atau mem- tidak langsung mereka bisa menjadi media
beri gift dan entertainment dari atau kepada kita untuk berpromosi kepada khalayak
590
lain. Dengan berbisnis, diharapkan kita Reputasi yang mendunia akan
akan membangun network pertemanan kejujuran dan perilaku bisnis yang handal,
yang jauh lebih luas dan komplek. Tapi itu yang dibangun oleh banyak orang selama
hanya bisa diraih jika dalam berbisnis kita bertahun-tahun, akan diuji dan dibuktikan
membangun relationship yang sangat dalam setiap transaksi bisnis yang dilaku-
bagus. kan. Semakin mengglobal, dinamis dan
Untuk menjalankan bisnis yang berorientasi kepada pelanggan disbanding-
beretika kita harus memulainya dari diri kan sebelumnya. Namun upaya untuk
kita sendiri. Jangan sampai ketika bisnis memuaskan pelanggan dan memperoleh
semakin berkembang dan menjadi besar, keunggulan kompetitif bermula dan
bisnis yang kita jalani semakin tidak mem- berakhir dengan komitmen untuk bertindak
punyai etika karena si pemilikpun kurang sesuai hukum dan etika, dan jika sebagai
mengerti etika berbisnis. Walaupun bisnis perusahaan global harus membuat dan
kita kecil dan dianggap kacangan tetap mengikuti seperangkat peraturan global
perlu rambu-rambu etika itu diperhatikan. Sebagai calon dari pebisnis, baik itu
Yang penting harus diingat perlakukan yang menjalankan bisnis pribadi ataupun
orang lain sebagaimana kita ingin yang menjalankan bisnis oranglain tinggal
diperlakukan. menentukan pilihan apakah bisnis dengan
Etika bisnis merupakan cara untuk etika atau bisnis tanpa etika
melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup
seluruh aspek yang berkaitan dengan DAFTAR PUSTAKA
individu, perusahaan dan juga masyarakat.
Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat Agoes., Sukrisno & I Cenik Ardana. 2009.
membentuk nilai, norma dan perilaku Etika Bisnis dan Profesi
karyawan serta pimpinan dalam mem- (Tantangan Membangun Manusia
bangun hubungan yang adil dan sehat Seutuhnya). Penerbit Salemba
dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang Empat, Jakarta
saham, masyarakat. Perusahaan meyakini
prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang Berenheim Ronald, The Enron Ethics
beretika, yakni bisnis dengan kinerja ung- Breakdown, The Conference
gul dan berkesinambungan yang dijalankan Board Inc., New York (2001)
dengan mentaati kaidah-kaidah etika
sejalan dengan hukum dan peraturan yang Fusaro Peter C., and Miller Ross M., What
berlaku. Etika Bisnis dapat menjadi standar Went Wrong at Enron, John
dan pedoman bagi seluruh karyawan Willey & Sons, New Jersey, 2002.
termasuk manajemen dan menjadikannya
sebagai pedoman untuk melaksanakan Guffey E.M. dkk. 2006. Business
pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi Commucation Process & Product
moral yang luhur, jujur, transparan dan (Komunikasi Bisnis: Proses dan
sikap yang professional Produk). Edisi 4 Penerbit Salemba
Empat, Jakarta.
Kesimpulan
Masa depan pasti akan mendatang- Lewis. Richard D. 2004. Komunikasi
kan lingkungan yang lebih kompetitif dan Bisnis Lintas Budaya. Penerbit PT. Remaja
harus siap untuk menghadapi tantangan- Rosdakarya Bandung
nya; akan tetapi harus siap untuk mela-
kukannya tanpa mengurangi standar etika Machfoedz. 2002. Dasar-Dasar
perilaku yang merupakan batu landasan Komunikasi Bisnis. Penerbit Unit
dalam menjalankan usaha. Penerbit dan Percetakan AMP
YKPN, Yogyakarta.
591
Machfoedz. 2005. Komunikasi Bisnis Purwanto, Djoko. 2003. Komunikasi
Modern untuk Mahasiswa dan Bisnis. Edisi Kedua. Penerbit
Profesi. Edisi 2004/2005. Penerbit Erlangga, Jakarta.
BPFE Yogyakarta.
*) Penulis adalah adalah Dosen Yayasan
Purwanto, Djoko. 1996. Komunikasi pada STIE Nobel Indonesia Makassar
Bisnis. Penerbit Erlangga, Jakarta
592