Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DISUSUN OLEH :
NIM : 1900096
PRODI : D-III 2B
GRUP : B4
ASISTEN DOSEN :
1. SYAHRUL AMIN
2. NIA DAIATUL ISROQ
2020
PERCOBAAN II
I. TUJUAN PRAKTIKUM
- Untuk mengetahui zat-zat pembawa karbohidrat
- Untuk mengidentifikasikan zat dekstrin
2. Uji Iodium
Dilakukan untuk menentukan polisakarida. Larutan uji dicampurkan dengan
larutan iodium. Hasil positif ditandai dengan amilum dengan iodium berwarna
biru, dan dekstrin dengan iodium berwarna merah anggur.
3. Uji Benedict
Dilakukan untuk membuktikan adanya gula pereduksi. Larutan uji
dicampurkan dengan pereaksi Benedict kemudian dipanaskan. Hasil positif
ditunjukkan dengan terbentuknya endapan berwarna biru kehijauan, merah, atau
kuning tergantung kadar gula pereduksi yang ada.
4. Uji Barfoed
Dilakukan untuk membedakan antara monosakarida dan disakarida. Larutan
uji dicampurkan dengan pereaksi Barfoed kemudian dipanaskan. Hasil positif
ditunjukkan dengan monosakarida menghasilkan endapan Cu2O berwarna merah
bata.
5. Uji Seliwanoff
Dilakukan untuk membuktikan adanya kentosa (fruktosa). Larutan uji
dicampurkan dengan pereaksi Seliwanoff kemudian dipanaskan. Hasil positif
ditunjukkan dengan terbentuknya larutan berwarna merah orange.
6. Uji Osazon
Semua karbohidrat yang mempunyai gugus aladehida atau keton bebas
membentuk hidrazon atau osazon bila dipanaskan bersama fenilhidrazin berlebih.
Osazon yang terjadi mempunyai bentuk kristal dan titik lebur yang spesifik.
Osazon dari disakarida larut dalam air mendidih dan terbentuk kembali bila
didinginkan. Namun, sukros tidak membentuk osazon karena gugus aldehida atau
keton yang terikat pada monomernya sudah tidak bebas. Sebaliknya, osazon
monosakarida tidak larut dalam air mendidih.
8. Hidrolisis Pati
Untuk mengidentifikasi hasil hidrolisis amilum digunakan larutan amilum 1%,
larutan iodium, pereaksi Benedict, larutan HCl 2 N, Larutan NaOH 2%. Amilum
ditambahkan dengan HCl lalu dipanaskan. Dilakukan uji iodium setiap 3 menit
hingga warnanya berubah jadi kuning pucat. Kemudian larutan dihidrolisis lagi
selama 5 menit lalu didinginkan dan dinetralkan dengan NaOH 2%,. Lalu diuji
dengan pereaksi Benedict.
9. Hidrolisis Sukrosa
Untuk mengidentifikasi hasil hidrolisis sukrosa digunakan larutan sukrosa 1%,
pereaksi Benedict, pereaksi Seliwanoff, pereaksi Barfoed, larutan HCl pekat,
larutan NaOH 2% sebagai bahannya. larutan sukrosa ditambahkan dengan HCl
pekat lalu dipanaskan selama 45 menit. Setelah didinginkan dinetralkan dengan
NaOH 2%. Lalu diuji dengan pereaksi Benedict, Seliwanoff, dan Barfoed.
Polisakarida tersusun dari banyak unit monosakarida yang terikat antara satu dengan
yang lain melalui ikatan glikosida. Hidrolisis total dari polisakarida menghasilkan monosakarida.
Polisakarida dapat dihidrolisis oleh asam atau enzim tertentu yang kerjanya
spesifik.Hidrolisis sebagian polisakarida menghasilkan oligosakarida dan dapat digunakan
untukmenentukan struktur molekul polisakarida (Sirajuddin dan Najamuddin, 2011).
Karbohidrat kompleks ini dapat mengandung sampai tiga ribu unit gula sederhana
yangtersusun dalam bentuk rantai panjang lurus atau bercaban. Gula sederhana ini terutama
adalahglukosa. Jenis polisakarida yang penting dalam ilmu gizi adalah pati, dekstrin, glikogen,
dan polisakarida nonpati (Almatsier, 2010).
Pati merupakan simpanan karbohidrat dalam tumbuh-tumbuhan dan
merupakankarbohidrat utama yang dimakan manusia di seluruh dunia. Pati terutama terdapat
dalam padi-padian, biji-bijian, dan umbi-umbian.
Jumlah unit glukosa dan susunannya dalam satu jenis pati berbeda satu sama lain bergant
ung jenis tanaman asalnya. Rantai glukosa terikatsatu sama lain melalui ikatan alfa yang dapat
dipecah dalam proses pencernaan (Almatsier,2010).
Dekstrin merupakan produk antara pada pencernaan pati atau dibentuk melalui
hidrolisis parsial pati. Dekstrin merupakan sumber utama karbohidrat dalam makanan.
Cairan glukosadalam hal ini merupakan campuran dekstrin, maltosa, glukosa, dan air. Dekstrin
maltosa,suatu produk hasil hidrolisis parsial pati, digunakan sebagai makanan bayi karena
tidakmudah mengalami fermentasi dan mudah dicernakan (Almatsier, 2010).
Glikogen dinamakan juga pati hewan karena merupakan bentuk simpanan karbohidrat
didalam tubuh manusia dan hewan, yang terutama terdapat di dalam hati dan otot.
Glikogenterdiri atas unit-unit glukosa dalam bentuk rantai lebih bercabang. Struktur yang
lebih bercabang ini membuat glikogen lebih mudah dipecah. Glikogen dalam otot hanya dapatdi
gunakan untuk keperluan energi di dalam otot tersebut, sedangkan glikogen dalam hatidapat
digunakan sebagai sumber energi untuk keperluan semua sel tubuh. Kelebihan
glukosamelampaui kemampuan menyimpannya dalam bentuk glikogen akan diubah menjadi
lemakdan disimpan dalam jaringan lemak. Glikogen tidak merupakan sumber karbohidrat
yang penting dalam bahan makanan, karena hanya terdapat di dalam makanan berasal
dari hewanidalam jumlah terbatas (Almatsier, 2010).
Glikogen mempunyai struktur empiris yang serupa dengan amilum pada tumbuhan.
Pada proses hidrolisis, glikogen menghasilkan pula glukosa karena baik amilum maupun
glikogen,tersusun dari sejumlah satuan glukosa. Glikogen dalam air akan membentuk koloid dan
memberikan warna merah dangan larutan iodium. Pembentukan glikogen dari glukosa dalamsel
tubuh diatur oleh hormon insulin dan prosesnya disebut glycogenesis. Sebaliknya,
proseshidrolisis glikogen menjadi glukosa disebut glycogenolisis (Sirajuddin dan
Najamuddin,2011)
Mengenai penjelasan tentang serat, akhir-akhir ini banyak mendapat perhatian
karena peranannya dalam mencegah berbagai penyakit. Definisi terakhir yang diberikan untuk
seratmakanan adalah polisakarida nonpati yang menyatakan polisakarida dinding sel. Ada
duagolongan serat, yaitu yang tidak dapat larut dan yang dapat larut dalam air. Serat yang
tidakdapat larut dalam air adalah selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Serat yang larut dalam
airadalah pektin, gum, mukilase, glukan dan algal (Almatsier, 2010).
Selulosa, hemiselulosa, dan lignin merupakan kerangka struktural semua tumbuh-
tumbuhan. Selulosa merupakan bagian utama dinding sel tumbuh-tumbuhan yang terdiri
atas polimer linier panjang hingga 10.000 unit glukosa terikat dalam bentuk ikatan beta.
Polimerkarbohidrat dalam bentuk ikatan beta tidak dapat dicernakan oleh enzim pencernaan
manusia(Almatsier, 2010).
Pektin, gum, dan mukilase terdapat di sekeliling dan di dalam sel tumbuh-
tumbuhan.Ikatan-ikatan ini larut atau mengembang di dalam air sehingga membentuk gel. Oleh
karenaitu, di dalam industri pangan digunakan sebagai bahan pengental, emulsifer,dan
stabilizer(Almatsier, 2010).
Pada umumnya, karbohidrat berupa serbuk putih yang mempunyai sifat sukar larut
dalam pelarut nonpolar, tetapi mudah larut dalam air. Kecuali polisakarida bersifat tidak
larut dalamair. Amilum dengan air dingin akan membentuk suspensi dan bila dipanaskan akan
terbentuk pembesaran berupa pasta dan bila didinginkan akan membentuk koloid yang kental
semacamgel (Sirajuddin dan Najamuddin, 2011).
Bila tidak ada karbohidrat, asam amino dan gliserol yang berasal dari lemak dapat
diubahmenjadi glukosa untuk keperluan energi otak dan sistem saraf pusat. Oleh sebab itu, tidak
adaketentuan tentang kebutuhan karbohidrat sehari untuk manusia. Untuk memelihara
kesehatan,WHO (1990) menganjurkan agar 50-65% konsumsi energi total berasal dari
karbohidratkompleks dan paling banyak hanya 10% berasal dari gula sederhana (Almatsier,
2010).
B. BAHAN
1. larutan dekstrin
2. uji molish
3. uji Benedict
4. uji selwanof
5. uji iodium
6. H2SO4
V. CARA KERJA
1. Uji molish
Masukkan 15 tetes dekstrin kedalam tabung reaksi lalu tambahkan 3 tetes pereaksi
molish.
kocok sampai tercampur keduanyatambahkan 1 ml H 2SO4 pekat melalui dinding tabung.
lalu perhatikan bentuk cincin berwarna ungu pada batas antara kedua lapisan yang
menandakan reaksi positif karbohidrat.
2. Uji iodium
Masukkan 3 tetes dekstrin kedalam tabung reaksi tambahkan 2 tetes larutan iodium
amati.
3. Uji Benedict
Masukkan 5 tetes larutan dekstrin dan 15 tetes pereaksi Benedict kedalam tabung reaksi
campurkan dengan baik, didihkan diatas api kecil selama 2 menit, dinginkan perlahan-
lahan perhatikan.
4. Uji sellwanof
Masukkan 5 tetes larutan dekstrin dan tambahkan 15 tetes pereaksi sellwanof kedalam
tabung reaksi,didihkan diatas api kecil selama 30 detik,lalu amati.
VI. HASIL
KARBOHIDRAT
NO. ZAT UJI HASIL UJI MOLISCH
(+/-)
1. Amilum 1% Terbentuk cincin ungu +
2. Dekstrin 1% Terbentuk cincin ungu +
3. Sukrosa 1% Terbentuk cincin ungu +
4. Maltosa 1% Terbentuk cincin ungu +
5. Galaktosa 1% Terbentuk cincin ungu +
6. Fruktosa 1% Terbentuk cincin ungu +
7. Glukosa 1% Terbentuk cincin ungu +
8. Arabinosa 1% Terbentuk cincin ungu +
POLISAKARIDA
NO. ZAT UJI HASIL UJI IODIUM
(+/-)
1. Amilum 1% Biru +
2. Dekstrin 1% Merah anggur +
3. Sukrosa 1% Kuning -
4. Maltosa 1% Kuning -
5. Galaktosa 1% Kuning -
6. Fruktosa 1% Kuning -
7. Glukosa 1% Kuning -
8. Arabinosa 1% Kuning -
NO MONOSAKARIDA
ZAT UJI HASIL UJI BARFOED
. (+/-)
1. Sukrosa 1% Biru +
2. Maltosa 1% Biru -
3. Galaktosa 1% Merah Bata +
Orange (endapan merah
4. Fruktosa 1% +
bata)
5. Glukosa 1% Merah Bata +
6. Arabinosa 1% Merah Bata +
HASIL UJI
NO. ZAT UJI KETOSA (+/-)
SELIWANOFF
1. Sukrosa 1% Kuning keorengan -
2. Galaktosa 1% Kuning Bening -
3. Fruktosa 1% Merah Orange +
4. Glukosa 1% Bening -
5. Arabinosa 1% Kuning -
N
ZAT UJI HASIL UJI ASAM MUSAT GAMBAR
O
HIDROLISIS
NO HASIL UJI IODIUM HASIL
(MENIT)
1. 3 Biru kehitaman Amilosa
2. 6 Ungu Amilopektin
3. 9 Kuning coklat Akrodekstrin
4. 12 Kuning pucat Glukosa
Hasil akhir dengan uji Benedict : Terbentuk endapan merah bata
VII. PEMBAHASAN
VIII. KESIMPULAN
1. Suatu karbohidrat dapat dibuktikan dengan terbentuknya cincin berwarna ungu
pada amilum, dekstrin, sukrosa, maltosa, galaktosa, fruktosa, glukosa dan
arabinosa.
2. Polisakarida dibuktikan dengan terbentuknya kompleks berwarna spesifik,
amilum berwarna biru dan dekstrin berwarna merah anggur sehingga menandakan
polisakarida.
3. Gula reduksi pada suatu karbohidrat dapat dibuktikan dengan terbentuknya
endapan berwarna merah bata pada maltosa, galatosa, fruktosa, glukosa dan
arabinosa, hijau kekuningan pada dekstrin, dan jingga pada maltosa.
4. Monosakarida dan disakarida dapat dibedakan dengan terbentuknya endapan
merah bata pada monosakarida sedangkan pada disakarida tidak terbentuk
endapan merah bata.
5. Pada pengujian ketosa dibuktikan dengan terbentuknya senyawa kompleks
berwarna merah orange pada fruktosa sehingga mengandung ketosa.
6. Karbohidrat tersebut dibedakan dari gambar kristalnya. Karbohidrat yang
mempunyai gugus aldehida atau keton bebas akan membentuk hidrazon atau
osazon. Sukrosa tidak membentuk osazon karena gugus aldehida atau keton yang
terikat pada monomernya sudah tidak bebas.
7. Glukosa dan galaktosa dibedakan berdasarkan bentuk kristalnya, kristal glukosa
bertebaran dan sangat jarang, sedangkan kristal galaktosa tepisah-pisah dan
berjauhan.
8. Hasil hidrolisis amilum diidentifikasi dengan terbentuknya endapan merah bata
dan warna larutan bening kebiruan.
9. Hasil hidrolisis sukrosa dengan pengujian Benedict menghasilkan endapan merah
bata, dengan Seliwanoff berwarna orange, dan dengan Barfoed tidak berubah
warna.
X. LAMPIRAN
DEKSTRIN