NIM : D1819030
Mata Kuliah : Azas-Azas Manajemen
Prodi : D3 Perpustakaan
Perihal : Remidi UTS
1. Mengapa keluwesan (flexibility) merupakan suatu ciri dari suatu rencana yang baik?
Jawab : Karena fleksibitas adalah esensi bagi kesuksesan perencanaan strategik
dan dibutuhkan dalam mempertimbangkan perencanaan agar mampu
menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi baru secepat mungkin tanpa
kehilangan efektivitas.
2. Uraikan langkah-langkah pokok dalam proses perencanaan. Mengapa setiap langkah itu
penting?
Jawab : Langkah-langkah proses perencanaan :
a. Merumuskan Tujuan
Perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang keinginan
atau kebutuhan organisasi. Karena tanpa rumusan yang jelas, organisasi
akan menggunakan sumber daya - sumber dayanya secara tidak efektif.
b. Menentukan Keadaan Saat Sekarang
Pemahaman akan posisi perusahaan sekarang dari tujuan yang hendak
dicapai atau sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan adalah
sangat penting. Karena tujuan dan rencana menyangkut waktu yang akan
datang.
c. Identifikasi Hambatan dan Kemudahan
Segala kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu
diidentifikasikan untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai
tujuan. Karena sebuah antisipasi keadaan, masalah dan kesempatan serta
ancaman yang mungkin terjadi di waktu mendatang adalah bagian esensi
dari proses perencanaan.
d. Mengembangkan Kegiatan
Pengembangan berbagai alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan dan
menjadi alternative terbaik. Karena agar rencana yang telah disusun dapat
terlaksana dengan akurat.
6. Suatu rintangan perencanaan yang efektif ialah keenggan calon perencanaan untuk
menetapkan sasaran. Mengapa para manajer enggan untuk menetapkan sasaran?
Jawab: a. Kurangnya pengetahuan. Para manajer kurang mempunyai pengetahuan
tentang pekerjaan satuan kerja dari organisasi secara keseluruhan.
b. Kurang pengetahuan tentang lingkungan. Para manajer sering kurang
memahami lingkungan eksternal organisasi sehingga menjadi bingung
tentang arah yang diambil dan enggan menetapkan tujuan.
c. Ketidakmampuan melakukan pemahaman secar efektif. Rencana dibuat
berdasarkan pengalaman masa lalu dan kondisi di masa depan .
d. Kesulitan perencanaan operasi-operasi tidak berulang.
e. Biaya. Perencanaan memerlukan banyak biaya, phisik, dan manusia.
f. Takut gagal. Para manajer sering memandang kegagalan sebagai ancaman
terhadao keamanan jabatannya, sehingga hal ini mebuat para manajer
enggan mengambil resiko.
g. Kurang berani atau percaya diri dengan tujuan yang menantang.
i. Ketidaksediaan untuk menyingkirkan tujuan-tujuan alternative. Para manajer
sering sulit menerima kenyataan bahwa mereka tidak dapat mencapai
semua hal yang penting baginya.
Jawab:
Jawab: Ada 9 langkah yang dapat dilakukan atasan dalam menetapkan sasaran
a. Menjelaskan kepada karyawan hasil apa yang akan dicapai
b. Menjelaskan secara spesifik tugas yang harus dikerjakan oleh karyawan
c. Menjelaskan bagaimana pengukuran kinerja (performance) atau sasaran kerja
akan dilakukan
d. Menentukan standar kerja dan kinerja
e. Meminta para karyawan untuk menjelaskan kembali sasaran yang akan
dicapai dan meminta meraka untuk membuat suatu perencanaan yang baik
f. Terus menerus melakukan pengendalian atas proses kerja
g. Memberikan umpan balik yang sesuai dengan hasil kerja
h. Menentukan prioritas sasaran untuk mendorong karyawan mengambil
tindakan dan membagi usaha dan sumber daya yang digunakan dalam
menyelesaikan pekerjaannya secara professional
i. Penekanan akan pentingnya kerja sama dan koordinasi
Jawab: a. Konflik antara proses perencanaan yang formal dan gaya manajemen
b. Ketidakpastiaan perencanaan yang formal bagi perusahaan
c. Biaya yang harus dikeluarkan untuk proses tersebut
d. Kerawanan perencanaan yang formal terhadap kejadian yang tidak diharapkan
11. MBO dapat dikatakan sebagai suatu proses yang berisi peran serta (partisipatif). Apa
artinya ini?
Jawab: MBO sebagai proses yang berisi peran serta artinya peran serta dalam
menetapkan sasaran dapat menyababkan prestasi yang lebih tinggi gimana sasaran
akan diterima dan lebih mungkin dicapai serta membawa prestasi yang tinggi karena
sasaran yang tinggi. Hal tersebut dikarenakan peran serta atau komunikasi antara
manajer dan bawahan.