Anda di halaman 1dari 12

Bel berbunyi melaksanakan tugasnya, para pelajar mulai memasuki banyak sekali menjawab pertanyaan yang diberikan oleh

erikan oleh bu Rini, memang Radit


penjaranya masing-masing, yahh! Penjara adalah sebutan kelas bagi Radit. Ia anak yang pintar, akan tetapi kenakalan dan kejailannya yang seluas lautan itu
sangat tidak menyukai kelasnya bahkan hampir semua ruangan di sekolah. Radit membuat ia menjadi seorang yang sedikit menyebalkan. Dia bahkan pernah
Putra Susanto nama panjangnya, dia duduk di kelas 12 Teratai salah satu murid terlambat datang ke pertandingnya sendiri hanya karna dia ketiduran,bukan
dari SMA Negeri Nusa Indah Malang. Radit memiliki banyak sekali teman entah hanya itu ia berulang kali membuat guru-guru marah karna kelakuannya yang
itu dari dalam sekolah maupun luar sekolah. Dia adalah murid yang sangat menyebalkan.
populer di sekolah karna ketampanan yang dimilikinya,tubuhnya yang tinggi dan
Bel sekolah berkumandang, hal ini menandakan waktu istirahat dimulai.
berkulit kuning lansat membuatnya terlihat semakin keren saja. Namun, dibalik
“Yesss.. akhirnya kita bebas dari sini.” Kata Radit pada Sanjaya senang. Bu
kelebihannya itu Radit adalah anak yang sangat nakal dan usil.
Rinipun mengakhiri pelajarannya lalu meninggalkan kelas dan berpindah ke
“Assalamualaikum....... Hujan turun rintik-rintik, membasahi bumi yang ruang guru. Saat bu Rini tidak ada di kelas Radit dan Sanjaya mulai bersikap jail
bulat, wahai ibu guru yang cantik, mohon maaf Radit datangnya telat,Hehehe” kepada teman sekelasnya, mulai dari menarik tali kerudung teman ceweknya,
Ucap Radit tanpa berdosa pada bu Rini, seretak seluruh penghuni kelas tertawa memberi kertas tulisan di punggung temannya. Tak lama kemudian “Adit,Jaya...
dan menyoraki alunan pantun Radit.” Wooo.. Woo..Woo!!!!” ”Haduhh..anak ini ayo kita ke ruang musik.” Teriak Rangga dari luar kelas Radit. “ oiiii tunggu
selalu saja setia dengan kebiasaannya.” “Hahaha maaf bu, kali ini alasan saya sebentar....”. Saat istirahat mereka biasanya pergi ke ruang musik, disanalah
telat berbeda. Hari ini Radit cowok paling tampan se SMA ini terlambat karna satu-satunya ruangan yang paling di sukai oleh Radit di sekolah yang luas ini.
telah melaksanakan suatu tugas yang sangat wajib dan penting buk.” Radit Radit menganggap ruang musik itu adalah surga dunia karena disana terdapat
memulai bualannya. “ Memang apa yang kamu lakukan? Menolong anak ayam banyak sekali alat musik yang ia sukai salah satunya yaitu gitar, bukan hanya itu
menyebrang seperti kemarin?” “Bukan bu, kali ini saya terlambat karna Radit di ruang musik dipasang 4 AC dan letaknya yang sangat dekat dengan kantin. Hal
sebelum bel sekolah mampir ke warung belakang sekolah, habisnya Radit lapar ini menambah keistimewaan ruangan tersebut.
bu, Mama seperti biasa tidak memasak sarapan untuk Radit.” “Kamu ini banyak
“Ayo kita berangkat, aku sudah tidak sabar untuk memainkan senar
alasan, sudah sana duduk!.”
gitarku.” Seru Radit bersemangat. “ Kamu ini selalu tidak sabar,coba kalau
Waktu belajar mengajarpun dilanjutkan, hari ini kelas Radit sedang datang ke sekolah pasti selalu terlambat.” Jawab Surya menyindir pada Radit
mempelajari mapel B.Indonesia. Radit bukanlah anak yang pasif ia banyak “Biarin sudah, kalau masalah musik dan basket aku pasti nomor satu.”
mengikuti perlombaan basket di sekolah,festifal musik dan masih banyak lagi. Di Pembelaan Radit pada sahabat-sahabatnya. Mereka menuju surga
kelas Radit membagi mejanya dengan Sanjaya, dia adalah sahabat seperjuangan mereka,diperjalanan Radit dan sahabat-sahabatnya bertemu dengan Melodi dan
Radit, selain Sanjaya Radit juga memiliki 2 sahabat lainnya yaitu Rangga dan teman-temannya.Melodi adalah siswi yang sangat berprestasi di sekolah, bukan
Surya. Namun Rangga dan Surya tidak sekamar dengan mereka,Rangga dan hanya berprestasi dia juga sangat pintar dalam bidang akademik. Selain itu dia
Surya adalah anak kelas sebelah yaitu kelas 12 Dahlia. Saat proses belajar Radit adalah seorang wanita yang baik hati,suka menolong serta suka bercanda. Dia
adalah satu-satunya wanita yang sering sekali digoda oleh Radit, karna Radit kita sudah banyak ujian-ujian yang harus dihadapi. Apabisa kita membagi
sangat suka dengan sikap dan kepribadiannya. “ Heii Melodi yang cantik, mau waktu?, jangankan membagi waktu kadang-kadang aku saja mengerjakan tugas
kemana nih?.” Tanya Radit genit pada Melodi. “Mau ke kantin memangnya disekolah” Jawab Sanjaya mengomentari tanggapan Rangga. “ Kita bisa saja
kenapa? Aku mau di traktir kah?” jawab melodi menjawab godaan Radit. “ Sini membagi waktu latian antara latian musik dan latian basket. Masalah tugas kita
kalau mau sekantin-kantinnya bisa aku beliin hanya untuk kamu.” “Bucin mulu juga bisa mengerjakannya bersama-sama sepulang sekolah, bagaimana ideku?”
ini orang, ketahuan guru BK baru pada taurasa.” Oceh Surya kesal pada Radit. “Iyapss tumben kamu pinter. Caramu bisa dipakai juga.” Teriak Surya
“Sudahlah ngikut ngoceh aja ini orang, sana cepat buka pintu ruang musiknya!” menanggapi Radit. “ Aku memang pintar dari lahir.” “ Halahhhhh sana mainkan
Jawab Radit pada Surya. Selagi Surya membuka pintu ruang musik, Radit gitarmu sudah lama kamu membuai.” Radit kemudian mengambil gitarnya dan
mengantar melodi ke kantin karna kantin tidak terlalu jauh dari surganya, lalu mulai menyamakan nada,ia kemudian memainkan gitarnya dengan sangat
mereka meninggalkan Sanjaya dan Rangga. Teman-teman Melodi kemudian merdu, petikannya yang sangat merdu bersenandung membuat susana hati
kembali ke kelas mereka masing-masing.” Sana tuan putri, kamu mau pilih menjadi tentram dan damai. Hampir seluruh siswa melihat Radit bermain gitar
makanan yang mana,biar aku yang membayarnya.” “Tidak usah,aku hanya diruang musik. Sambil berteriak-teriak mereka mendengarkan alunan musik
bercanda. Aku bisa membeli makananku sendiri.” “Tidak perlu sungkan seperti yang dimainkan oleh Radit. Hal ini menyebabkan Radit menjadi terganggu karna
itu, aku ini adalah anak tunggal dari ibu Irma, dan bapak Jendral Suryadi jadi dia menganggap hal ini sangat mengganggu pendengaran serta konsentrasinya.
mereka bekerja uangnya hanya untuk aku saja.” “Haduhh Radit.... terserah Kepalanya mulai pusing dan tiba-tiba keluar darah dari hidungnya. Serentak
kamu sudah.” “Nahh gitu dong nurut, aku kan jadi suka hehe.” Melodi memilih sahabat Radit panik “ Kenapa kamu?...” Tanya Sanjaya.” Ntah lah, mungkin
roti dan sebotol minuman dan seperti janji Radit, ia membayar apa yang dipilih darahku mulai bosan mangkanya dia ingin keluar dari hidungku yang mancung
oleh Melodi. “Sudah kamu kembali sana ke kelasmu, aku mau bermain musik ini.” “ Aishhh, masih saja kamu bergurau saat keadaan seperti ini.” Saut Surya
bersama sahabat-sahabatku. Kamu jangan rindu yahh. Hahaha” ucap Radit marah. “ tenang lah kawan-kawan memangnya aku kenapa? Aku tidak apa-apa,
sangat bahagia. “ Baiklah kalau begitu, aku mau kembali ke kelas terimakasih sudahlah ayok lanjutkan latian kita. Kita masih belum bermain bersama.”
traktirannya, ngomong-ngomog siapa yang mau merindukanmu.” “ Haduhhh, “Hmmmm baiklah ayokk.” Saut Rangga pada sahabat-sahabatnya. Merekapun
jujur saja kamu, tidak ada di dunia ini yang tidak ingin merindukanku yang melanjutkan latihannya, sungguh sangat seirama dan menyejukan hati siapa saja
sangat tampan ini.” Melodipun kembali ke kelasnya, dan Raditpun pergi ke yang mendengarkan alunan musik tersebut. Merdunya alunan senar
ruang musik menemui sahabt-sahabtnya. Radit,berbaur apik dengan petikan Bas Surya,suara Dram Sanjaya menambah
kekuatan musik yang mereka mainkan, begitu pula diiringi oleh permainan jari
“Assalamualaikum.. kawan-kawanku. Sampai mana nihh latiannya, aku
Rangga memainkan keybordnya. Akan tetapi grup band mereka masih belum
denger-denger sebentar lagi ada festifal tahunan tingkat kota di Gedung
memiliki nama dan seorang vokalis, mereka masih bingung apa nama grub band
kesenian.Kita mau ikut nggak?” “Hmmmm itu bisa dijadikan sebagai ajang baru
yang cocok untuk band mereka nantinya. Selain itu mereka juga masih belum
untuk kita, dan apabila kita menang kita bisa menambah prestasi untuk
kelulusan kita nantik.” Saut Rangga menanggapi Radit “Iya juga, tapi kelas 12 ini
menemukan siapakah seseorang yang pantas untuk bernyanyi di bandnya “Assalamualaikum anak-anak. Maaf bapak datang terlambat. Silahkan
tersebut. buka tugas yang bapak berikan kemarin.” “ Haduh harapanmu pupus Radit, pak
Kartawi malah ingin membahas tugas. Untung saja kamu sudah
Kringgg..... Kring..... Bunyi bel penyiksaan dimulai “Haduhhh.. bel segala.
menyelesaikannya kemarin.” “Iya pak Kartawi menggagalkan rencanaku. Untung
Ayok kembali kawan-kawan aku ada ulangan harian B.Indonesia, bu Rini selalu
saja aku sudah menyelesaikan tugasku.” “ Ato yang duduk di tengah! Kenapa
datang tepat waktu.” Ucap Surya cemas. “ Ehh iyah kelas sebelah belum ulangan
bicara terus?” “ Kami minta maaf Pak.” Saut Sanjaya sambil menundukan
harian. Sana kalian kembai duluan bu Rini selalu tepat waktu masuk ke kelas.
kepalanya.
Jangan seperti si Radit ini, haduhh kerjaannya terlambat terus setiap pelajaran
bu Rini.” Saut Sanjaya sambil menaruh Bass yang dipegangnya.” Kalau begitu Kelas Radit dan Sanjaya sangat sunyi dan tertib saat pembelajaran IPA,
kita balik dulu yahh.. jangan lupa tutup pintunya. Assalamualaikumm....” Jawab karna semua murid sangat takut oleh kedisiplinan yang dimiliki oeh pak Kartawi.
Rangga sambil memasang sepatunya. Rangga dan Suryapun kembali ke kelas Memang pak Kartawi adalah salah satu guru tergalak yang ada di sekolah ini,
mereka. Akan tetapi Sanjaya melihat temannya Radit hanya terdiam sambil bukan hanya sebagai guru mata pelajaran IPA beliau juga adalah kesiswaan yang
memandang gitar yang dipegangnya. Dia masih penasaran mengapa Radit akhir- sangat tegas di sekolah kami ini. Sekarang masih pukul 11.00 kurang satu
akhir ini sering sekali mimisan. “ Radit ayok masuk. Sekarang kita pelajaran IPA setengah jam lagi pelajaran IPA berakhir, sungguh itu adalah waktu yang sangat
ntar pak Kartawi marah kalau kita datang terlambat.” Akan tetapi Radit masih panjang dan harus dilalui oleh Radit serta Tean-temanya.
saja melamun menatap gitarnya itu. “ Radit ayok kembali...” Ucap Sanjaya
Kring-kring..... jam yang dinantikanpun telah tiba. Yahh.. waktu istirahat
sambil menepuk punggungnya. Radit terkejut dan mengeluarkan suara yang
telah dimulai kembali. “ Yeiiii istirahat.. Kita sekarang jangan ke ruang musik
lucu, hal ini membuat Sanjaya tertawa lepas mendengar suara Radit. “ Tetaplah
dulu yah. Bagaimana kalau kita latian basket untuk persipan lomba bulan
menjadi sahabatku yahh, walaupun aku sebentar lagi pergi.” Ucap Radit asal “
depan?” “ Huuu.. tapi aku tadi hanya sebentar main gitarnya.” Jawab Radit lesu.
Maksutmu apa? Iyalah aku akan selalu menjadi sahabatmu. Dasar aneh kamu
“ Hayyyyyyy kawan-kawan. Main basket yukkk, sudah lama kita tidak latian.
sekarang.” Jawab Sanjaya sambil terheran-heran. “OK ok ok aku tau kok.
Sebulan lagi kita lomba lohh.” Teriak surya menghampiri Radit dan Sanjaya. “
Kamukan tidak bisa hidup tanpa aku Heheheh.” “iyain dah biar kamu seneng.
Iyahh ayok latian, bentar aja kok Radit.” Saut Sanjaya meyakinkankan Radit. “
Sudah ayokk keluar.” Mereka berdua membereskan alat-alat musik yang telah
Hmm baiklah kalau begitu.” Merekapun menuju lapangan basket untuk berlatih,
mereka gunakan. Setelah semua rapi mereka kemudian kembali ke kelas
karena satu bulan lagi mereka akan melaksakan lomba antar SMA.
mereka.
Panas matahari sangat menyengat, sang surya berada tepat diatas
“ Alhamdulillah untuk saja pak Kartawi belum datang. Aku rasa pak
kepala,bayangan tubuh layaknya hilang bersama denga kesejukan hembusan
Kartawi tidak masuk kelas hari ini,tidak seperti biasanya beliau terlambat sampai
angin, yang tersisa hanyalah keringat yang bercucuran disekujur tubuh yang
jam segini.” Ucap Sanjaya pada Radit. “Iya yahh. Semoga saja jamkos, jadi aku
kepanasan. Itulah yang dirasakan oleh Radit dan timnya,namun mereka tetap
bisa ke kelas Melodi. Hahaha...”
semangat untuk berlatih demi bisa melakukan yang terbaik saat perlombaan Radit ini, mulai tadi ngoomongnya ngelantur mulu.” Jawab Sanjaya kesal. “
nanti. Melodi yang kelasnya berada tepat disamping lapangan bola Sudah-sudah ini aku punyak beberapa minuman, silahkan diminum pasti kalian
basket,melihat Radit dan timnya bermain permainan basket. Dia sangat kagum haus setelah latian basket.” Ucap Melodi sambil memberikan beberapa
minumam pada Radit dan kawan-kawannya.
oleh apa yang dimainkan oleh Radit dan tmean-temannya, dia sangat yakin
bahwa teman-temannya itu dapat memenangkan pertandingan basket bulan Tak lama setelah itu bel masuk berbunyi, Radit dan para sahabat-
depan, karna dilihat dari bagaimana temannya berlatih sangat sungguh-sungguh sahabatnya segera kembali ke kelasnya masing- masing. Mata pelaaran Radit
untuk perlombaan tersebut. dan Sanjaya masih belum berganti. Mereka masih mempelajari pelajaran IPA
hingga pulang. Beberapa jam telah mereka lalui kini wakunya untuk keluar dari
“Sudah teman-teman mari kita istirahat, sudah cukup latiannya untuk penjara. Mereka akhirnya dibebaskan dari kurungan. “ Ayok kita jemput Surya,
hari ini. Tetap semangat dan selalu jaga kesehatan kalian untuk kedepannya, dan Rangga.” Ajak Sanjaya pada Radit. “ Yukk, Jaya nantik aku mauin
pertahankan kekompakan kita hingga perlombaan yang akan datang ini. Bukan kerumahmu dulu yahh, orang tuaku tidak ada di rumah . Ibuku masih di
kemenangan yang kita ingin kejar namun keberhasilan dalam bermain Bandung, dan ayahku pulangnya lusa. Jadi aku main ke rumahmu dulu, boleh
kita,apabila kita telah melakukan hal itu InsyaAllah piala akan kita bawa pulang.” yah?” Ucap Radit memohon pada Sanjaya. “ Baiklah, kamu makan bersama
Ucap Radit menyemangati teman-temannya. “ Ok siapp, kita pasti bisa!!” saut keluargaku yahh sore ini?” “Hmmm apakah tidak merepokatkan keluargamu?”
Sanjaya. Teman- teman sanjaya kemudian kembali ke kelasnya masing-masing, “Siapa yang direpotkan? Kau ini sudah aku anggap saudaraku senidiri tau.” “
ada yang menuju kantin, ada yang masih tetap bermain. Namun Radit dan Kalau begitu terimakasih banyak.” “ Sudah-sudah, ayok kita jemput mereka.”
sahabat-sahabatnya lebih memilih untuk nongkrong di depan kelass Melodi. “Ke Jawab Sanjaya sambil menuju ke pintu kelass mereka. Mereka kemudian keluar
kelas Melodi yukk.” Ajak Radit pada sahabat-sahabatnya. ”Ayokkk dahh.” Saut dari kelas,lalu pergi ke kelas Surya dan Rangga.
Surya mengiyakan. Mereka kemudian berjalan menuju kelas Melodi. “Hayyy
Melodi, lagi ngeliatin aku main basket yahh?” tanya Radit mulai menggoda Radit dan sahabat-sahabatnya pulang bersama, mereka menaiki sepeda
Melodi. “ Iiiiisss, aku tidak melihatmu saja,tapi aku ngeliatin tim kamu bermain.” motornya masing-masing, namun hanya Sanjaya yang dibonceng oleh Radit,
“Tapi sama saja kamu ngeliatin aku kan? Ngaku aja deh.” “ Terserah kamu sudah karna dia tidak memiliki sepeda motor. Orang tua Sanjaya tidak mampu untuk
Radit, ngomong-ngomong permainan basket kalian bagus lohhh. Kulihat dari membelikannya sepeda motor,berbeda dengan teman-temannya ia terlahir
latian-latian kalian yang kemarin sudah mulai terlihat kekompakan yang dengan kedua orang tua yang tidak terlalu mampu. “ Kalian ini selalu saja
membuat permainan kalian menjadi lebiih baik.” “ iya dong, kita sudah berdua, seperti Dilan dan Milea saja kalian.” Ucap Surya sambil mendekati
menganggap tim kami keluarga,jadi wajar saja kalau kita bisa kompak.” Saut sepeda Radit. “ Biarlah tidak ada wanita, cowokpun bisa aku jadikan
Rangga menanggapi tanggapan Melodi. “ Selain musik, bermain bola basket penumpanganku. Benar tidak Jaya.” “Hahahaaa, iyah iyah. Tumben aja ini kamu
adalah kehidupan kami. Bener nggak kawan?” ucap Sanjaya sambil merangkul tidak mengantar si Melodi dulu, biasanya kamu selalu mengantarnya pulang
sahabat-sahabatnya. “ Lahhh ini... ini yang benar.” “ Aku sangat menyayangi sebelum kau mengantarku pulang.” Jawab Sanjaya pada Radit. “ Kali ini Milea ku
kalian sahabat-sahabtku, kamu juga kok Mel hehehe.” Saut Radit sambil ada kursus, dia mempersiapkan dan mematangkan cara berbicara B.Inggrisnya.”
menggombal. “ Ini orang slalu saja nyempetin waktu untuk menggombal.” Oceh “ Ohh Iyaaa... Diakan dapat biasiswa yang berkuliah di Cina itu.” Saut Rangga
surya pada Radit. “ Hehehe tidak apalah kawan-kawanku. Belum tentu kita bisa menyautu perkataan Radit. “ Iyahhh, benar sekali. Sungguh beruntung
bercanda seperti ini lagi besok.” Jawab Radit mulai mengada-ngada. “ Entahlah hidupnya.” Radit menanggapi apa yang dibicarakan oleh Rangga. “ Tunggu
sebentar, bukannya waktu itu kamu juga didaftarkan oleh pak Kartawi untuk menyalimi tangan ibunya, Raditpun ikut menyalimi tangan ibu Snanjaya. “
mengikut tes biasiwa itu. Bener nggak sihh? Kalau tidak salah kamu tidak Oalahh ini temenmu lee, lumayan tampan lahh haha. Tunggu sebentar kamu ini
mendatanginya waktu itu.” Tanya Surya pada Radit sambil menurunkan anaknya pak Suryadi dan bu Irma kan?” “ Hehehe iyah bukkk, ibuk ini suka
kecepatan sepedanya. “ Heheheheh... Kalian kok tua semua sihh nggak seru bener. Memang saya tampan bukk, bukan lumayan lagi.” Ibuk Suryadi mengenal
Ahhh kalian ini.Lagipula meskipun aku mengikuti tes itu aku tidak akan mungkin ayah dan ibu Radit, karena orang tu Radit memang terkenal dengan
bisa seperti Melodi.” “ Pasti bisa, walaupun kamu gombalnya masyaAllah kamu kewibawaannya. “ Sudah,sudah mari masuk, tapi rumah ibuk berantakan dan
itu pintar.” Jawab Surya pada Rangga. “ Hidupku tak selama kalian atuhhhh.” tak sebesar rumahmu lee.” Ucap ibuk Sanjaya sambil mendekati pintu
Saut Radit tak jelas. “ Ini orang, selalu saja ngomonnya nyeleneh.” Saut Sanjaya rumahnya. “ Tidak masalah kok bukkk, Radit disini mau main-main sama Sanjaya
menanggapi ocehan Radit. “ Kamu jangan sering ngomong gitu lohh.... Ntar dan ibuk hehehe.” Jawab Radit menanggapi ucapan ibu Ratih. Ibu Ratih adalah
kejadian gimana?” Jawab Rangga menjaili Radit. “ Ini juga.. sudah diammm nama ibu Sanjaya. “ Ayo sini masuk.” Ajak ibu Ratih. “ Ayok dit masukk, maaf ni
jangan membahas itu.” Ucap Sanjaya kesal. Tak lama seperti itu mereka telah yah rumahku berantakan.” “ Haduhh ini, iya nggk masalah kok.
mencapai perempatan, hal ini sebagai petanda bahwa mereka harus berpisah. Assalamualaikumm.” “ Waalaikumsalam.” Jawab ibu Ratih dan Sanjaya. “
Karna dari perempatan ini rumah mereka tak searah, Rangga yang rumahnya Ngomong-ngomong ayahmu mana Jaya?” “ Owhh ayahku, nantik magrib baru
berada di ujung perempatan, Surya berada di sisi sebelah kiri perempatan. pulang.” Ayah sanjaya bekerja sebagai tukang parkir di salah satu mall besar di
Sedangkan rumah Sanjaya dan Radit searah, rumah Radit berada di gang Malang, sedangkan ibunya hanya bekerja sebagai cuci gosok dirumahnya. Adik
sebelum rumah Sanjaya. “ Kita berpisah disini yahhh, selamat tinggal kawan- Sanjaya sekarang duduk di kelas 6 SD, dia bernama Nani. “ Haiii kakak, salam
kawan.” Ucap Surya sambil membelokkan sepedanya. “ Iyahh, selamat tinggal. kenal. Namaku Nani.” “ Owhh iya,salam kenal. Kenalin namuku Radit siswa
Hati-hati semuanya. Radit besok jangan sampai terlambat OK.” Jawab Rangga paling keren di sekolah haha.” “ Oalahhh, kalau begitu aku mau pergi dulu
sambil mempercepat laju sepeda motornya. “ OK siap. Baikklahhh, selamat yahhh. Kakak Jaya aku mau pergi je rumah temen untuk kerja kelompok.” “
tinggal kawan-kawan” Baiklah, hati-hati jangan pulang terlalu sore yahh.” “ iyahhh kak siap.
Assalamualaikum.” “ Waalaikum salam. Sini duduk ngapain kamu berdiri gitu.”
Radit melaju santai bersama Sanjaya di belakangnya. Kali ini ia tidak Ucap Sanjaya sambil duduk di kursi rotan miliknya. “ Owhh iyah heheh..”
langsung pulang kerumahnya karna dia tau bahwa rumahnya pasti sepi.
Dirumahnya hanya terdapat Bibi dan pak Yanto, yang selalu memasak dan Tak lama setelah itu ibu Sanjaya kembali sambil membawa beberapa
melaksanakan tugas di belakan rumah. Tak lama setelah itu mereka melewati cankir berisikan es tehh. “ Tidak perlu repo-repot tante.” “ Siapa yang rept. Ayok
rumah besar Radit, dan seperti yang diperkirakan rumahnya sepi layaknya tidak silahkan diminum, kalau tidak habis tidak boleh main disini lagi lohh.” “ Hehehe
berpenghuni. “ Kamu yakin masih mau bermain dirumahku? Apakah kamu tidak iya tanten, pasti Radit habiskan. “ “ Gitu dongg, tante mau ke dalam dulu yahh.
dimarahi oleh kedua orang tuamu?” “ Iya aku yakinn, bolehkan aku main ke Maungelajutin pesenan cucian. Kalian silahkan kalau mau kedalam.” “ Iyaa te
rumahmu.” “ Kalau masalah itu boleh kok.” “ Kalau begitu baiklan.” Tak terasa terimakasih, semangat nyucinya” “ Terimakasih nak Radit.” “ Iya te sama-sama.”
mereka telah sampai dirumah Sanjaya. Rumah Sanjaya berada di ujung gang “Ibu kamu baik yahh Jaya, penuh perhatian beda sekali dengan mamaku.” “
rumah Radit. Rumah Sanjaya tidak terlalu besar, ia tinggal bersama orang tuanya Belia memang baik sekali, memangnya mamamu kenapa?” “ Mamaku sering
dan seorang adik yang masih berumur 12 tahun. “ Kamu sudah datang nakk.” keluar kota, dan aku selalu ditemani oleh bibi. Terkadang bibi yang mengambil
Sambut ibu Radit di depan itu. “ Enggeh bukkk, ini ada teman Sanjaya Namanya rapotku saat kedua orang tuaku sibuk.” “ Yang sabar yahh Dit, kamu kalau mau
Radit. Ini teman Sanjaya yang paling gombal buk. Hehehe” jawab Sanjaya sambil bertemu ibuku silahkan kesini, kapanpun itu.” “ iya terimakasih banyak.” “ Ayokk
kita ke kamarku.” “ ok ayokk.” “ Kamarku tepat disebalah kamar orangtuaku, hati-hati di jalan yahh na. Ini sudah malam, jangan ngebut-ngebut bawa
nahh ruangan ini adalah kamar Nina.” Ucap Sanjaya sambil menunjuk sebuah motornya.” “ Enggeh bu, terimakasih banyak, Sanjaya aku pamit dulu yahh.
ruangan. “ Owhh, Nina tidur disini.” Terimakasih banyak telah memperbolehkankanku main disini. Akhirnya setelah
sekian lama aku bisa merasakan kehangatan keluarga seperti ini.” “ Iya sama-
Mereka menghabiskan waktu bersama hingga sore, dan di sore hari itu sama, hati-hati yahh. Jangan negbut-ngebut kalau nyetir.” “ Siapp, Nina kakak
Radit dan Sanjaya membantu ibu Ratih memasak untuk menu makan malam. “ pulang dulu yahh.” “ Iya kak hati-hati.” “ Asaalamualaikumm.”
Assalamualaikumm,,,, Ibu, kakak aku pulang.” “ Iyahh Nin, langsung mandi “Waalaikumsalam.” Jawab keluarga Sanjaya menyauti salamku. Akupun menaiki
sana.” “ Iya kak, ini para lelaki kenapa pada di dapur.” “ Kita hari ini menjadi chef motorku dan segera pulag kerumah.
dadakan tau, Sudah sana kamu mandi lalu kamu rasakan masakan kami yang
sangat lezat ini.” “ Hmmm,,, Baikalah kak Radit.” Ninapun pergi meninggalkan Dirumah hanya ada bibi dan pak Yanto mereka menungguku di meja
dapur dan bersiap untuk mandi. Disamping itu Sanjaya dan Radit membantu makan.Kedua orang tuaku masih belum pulang, dan lebih parahnya lagi ternyata
memasak, menu makanan keluarga Sanjaya malam ini adalah oseng ayah akan datang satu bulan kedepan “ Nak Radit kok baru pulang, bibik cemas
kangkung,tahu dan tempe bacem, juga semorong besar teh hangat. Menu yang menunggu Radit.” “ Radit dari rumah temen, dan Radit sudah makan tadi
sangat sederhana namun memiliki cita rasa yang sangat lezat. Ibu Sanjaya disana.” “ Setdaknya, nak Radit kalau mau pergi ke rumah temennya pulang
sangat pintar memasak. dulu, ganti baju kemudian makan. Lalu bisa langsung berangkat, kalau seperti ini
kita takut nak Radit terjadi apa-apa.” “ Iya maaf pak Yanto, bibik. Besok- besok
Adzan magrib berkumandang, tak lama setelah itu ayah Radit datang. kalau Radit keluar pasti Radit telfon rumah.” “ Iyah nak Radit, silahkan madi lalu
“Assalamualaikum, Ayah datang.” “ Waalaikumsalam.” Jawab kita semua cepat tidur. Ini sudah malam besok masih harus sekolah.” “ Iyah bik, siap. Ohh
kompak “ Ayah selamat datang.” Ucap Nina sambil menghampiri ayahnya. yah Radit minta air putih hangat yahh. Nantik langsung ditaruh di kamar Radit
“Selamat datang om.” Ucapku sambil menyalimi tangannya. “ Ini siapa yahh, apa aja.” “ Iya nak Radit.” Raditpun pergi ke kamarnya, ia kemudian mandi dan saat
tukang listrik buk?” “ Bukan yah, itu temennya Sanjaya.” “ Perkenalkan nama ia mandi rambut di kepalanya tiba-tiba rontok.” “ Nak Radit, ini minumannya.
saya Radit om, masak saya seperti tukang listrik.” Jawab Radit cemberut. Bibik taruh meja dekat tempat tidur yahh.” “ Iyahh bik, terimakasihh banyak.”
“Hahahahaa, om bercanda nak.” Jawab ayah Sanjaya sambil tertawa. Kitapun
masuk dan duduk di meja makan, ibu Sanjaya mengeluarkan semua makanan Radit menyelesaikan mandinya, kemudian ia melempar sesuatu ke
yang sudah kami masak tadi sore. Kami makan bersama malam itu, keceriaan mulutnya lalu meminum air hangat yang diberikan oleh bibi. Setelah Radit
dan kehangatan keluarga yang sudah lama tidak aku rasakan,kini aku melakukan hal itu ia memandang Handphone nya, dia memandang foto
merasakannya walau ku tahu bahwa mereka bukanlah keluarga kandungku. keluarganya kemudian menangis, “ Aku merindukan kalian.” Ucap Radit sambil
memejamkan matanya. Tak lama setelah itu ia terlelap sambil memegang
Tak terasa sekarang sudah pukul 9 malam, saatnya aku pulang ke rumah. Handphone miliknya
“ Permisi tante, om Radit mau ijin pulang. Mohon maaf kalau Radit
merepotkan.” “ Lohh, mau pulang aja nak, baru saja bertemu dengan om, saya Ayam berkokok melaksanakan tugasnya, adzan berkumandang dengan
kira kamu akan menginap disini.” “ Hehehe tidak om Radit masih beum ijin, sangat merdu, membangunkan Radit yang telah terlelap. Ia kemudian
kalau mau menginap.” “ Oalah iya sudah, sering-sering mampir kesini yahh. mengambil wudhu untuk melaksankan tugas sebagai seorang muslim untuk
Anggap kita ini keluarga kamu senidri.” “ Iya om, terimakasih banyak.” “ Radit, shalat subuh, terlihat bibi sudah mulai memasak dan pak Yanto membuka
semua jendela yang ada dirumah, sinar surya yang masih berwarna orange shampo, mangkanya jadi seperti itu.” “ Oalah gitu toh.” Jawab Rangga pada
berpadu dengan hilangnya kegelapan malam. Udara sejuk dan embun-embu Radit.
pagi sangat menyejukan pikiran ini. “ Selamat pagi nak Radit, sudah shalat?”
“Selamat pagi kembali bibik, Radit sudah shalat kok.” “ Alhamdulillah.” Kringg,,,,,, kringg ( Waktu memasuki kegiatan mengajar ) bel sekolah
berbunyi, mereka langsung masuk ke kelasnya masing-masing. Hari ini saat jam
Radit selalu bangun subuh-subuh, akan tetapi dia malas untuk pergi ke ostirahat dimulai mereka akan berkumpul di dekat tangga menuju kelas atas.
sekolah pagi-pagi, ia lebih memilih lari pagi di sekitar gang rumahnya sebelum Beberapa jam telah ditempuh oleh mereka. Jam istirahatpun berbunyi. Suasana
berangkat sekolah. Hal ini yang menyebabkan ia selalu terlambat datang ke sekolah yang tadinya sepi, seketika menjadi ramai, banyak siswa yang keluar
sekolah. Namun untuk hari ini ia tidak akan lari pagi, dia akan berangkat pagi. dari kelasnya, seolah-olah seperti semut-semut yang berjalan ditanah. Namun
Namun sebelum berangkat sekolah, Radit ingin menjemput Sanjaya. Dia ingin kali ini banyak siswa yang berkumpul di sebuah mading papan informasi
pergi ke sekolah bersama Sanjaya. “ Waduhhhh, tumben nak Radit jam segini sekolah. Radit dan kawan-kawannyapun tertarik untuk melihatnya. Mereka
sudah siap- siap ke sekolah.” “ Hehehe, iya bik kali ini Radit mau datang pagi. akhirnya ikut melihat papan informasi tersebut. Ternyata disana terdapat
Radit sarapan di sekolah saja ya bik.” “ Iya sudah nak Radit, nantik jangan pulang pengumuman perlombaan musik atau yang biasa kami sebut festifal musik
malam lagi yah. Kalau mau pulang malam jangan lupa telfon rumah.” “ Siap tingkat SMA/Sederajat sekota Malang, perlombaan ini akan dilaksanaan sebulan
bibik, aku berangkat dulu yah.” Ucap Radit sambil menyalimi tangan bibi. “ pak setelah perlombaan basket, bulan Februari tepatnya. Hal ini adalah waktu yang
Yanto, Radit berangkat dulu. Assalamualaikum.” “ Iya nak, waalaikumsalam.” dinanti-nanti oleh kami ternyata memang benar apa yang dikatakan oleh Radit.

Radit menaiki motor pemberian ayahnya. Sampailah Radit di rumah “Yesss, benar katakukan. Bagaimana ini kita ikut atau tidak festival ini?”
Sanjaya. “ Assalamualaikum. Jaya,Jaya.” “ Waalaikumsalam.” Jawab Sanjaya Tanya Radit pada kawan-kawannya. “ Hmmm tentu saja kita harus iku dong.”
terkejut melihat Radit. “ Ayokk kita berangkat bareng.” “ Ehh Radit, tumben jam Saut Rangga. “ Ok, kalau begitu mari kita mulai mempersiapkannya mulai dari
segini kerumah, dan masih jam segini. Kamu kesambet apa kemaren.” “ Ehhh ini sekarang.” Jawab Surya. “ Iya,,, memang kita harus mempersiapkannya mulai
orang ngejek mulu, emang aku setiap hari seperti ini. Kamu aja yang gak tau.” dari sekarang. Akan tetapi permasalahannya sekarang, siapa yang akan menjadi
“Hmm iyah sudah.” “ Ayok berangkat, ntar kita terlambat.” “ Ibuuu, aku vokalis di band kita nanti?” Ucap Sanjaya sambil berpikir “ Benar juga siapa yah
berangkat bareng Radit buu.” “ Ehh ada Radit, hati- hati yah nak.” “ Iyahh bu di sekolah iniyang bisa bernyanyi, dan memiliki suara yang merdu?” jawab
siap, anak anda aman ditangan saya hehehe.” “Assalamualaikum.” “ Waalaikum Rangga. “ Tunggu sebentar. Aku pernah mendengar bahkan melihat langsung
salam.” Melodi bernyanyi di kelasnya. Suaranya sangat merdu, sepertinya dia cocok
untuk menjadi vokalis di band kita.” “ Tunggu sebentar, melodi bisa bernyanyi?
Mereka melaju menuju sekolah dan sampailah mereka di seolah dengan Emangnya iya, kenapa dia tidak pernah cerita kepadaku. Dan kamu kenapa
tepat waktu. Mereka bertemu dengan Surya dan sedang menunggu kedatangan memperhatikan Melodi.” “ Sabar dong, Melodikan sekelas dengan Bunga, masak
Rangga. “ Hai kawan-kawan, tumben ini anak datang tepat waktu?” tanyak kamu lupa sihh.” Jawab Surya sambil menatap kelas Melodi.
Rangga sambil mengacak-acak rambut Radit. “ Aku terlambat di protesin, aku
tepat waktu di komenin. Dasar kalian.” “ Hahaha habisnya kamu aneh.” Jawab Bunga adalah nama seorang gadis yang disukai oleh Surya, Ia satu kelas
Sanjaya pada kawan-kawannya. “ Dit, rambut kamu kok banyak yang rontok.” dengan Melodi. “ Bagaimana kalau kita ke Melodi saja.” Saut Sanjaya memotong
Tanyak Rangga heran kepada Radit. “ Owhh, ini gara-gara aku selalu ganti merek perkataan Surya dan Radit. “ Iyaa,, benar kata Sanjaya, bagaimana kalau kita ke
Melodi saja langsung.” Ujar Rangga sambil mengajak sahabtnya. Merekapun Waktu yang telah ditunggu-tunggupun tiba. Hari ini adalah hari
akhirnya pergi kelas Melodi. Mereka terkejut saat masuk ke kelas Melodi, berlangsungnya perlombaan basket. Suasana lapangan yang sangat berbeda dari
mendengar serta melihat secara langsung suara Melodi yang sangat merdu biasanya membuat hati menjadi sangat berdebar. Sorakan penonton yang
bernyanyi di dalam kelasnya. Melodi adalah siswi terbaik di SMA Negeri Nusa menyoraki jagoannya membuat kami seolah-olah tak berhenti terpejam
Indah, dia bahkan hampir jarang masuk ke sekolah, pernah Ia 3 bulan lamanya menatapnya. Peraturan yang dibacakan oleh wasit serta panitia membuat kami
tidak memasuki sekolah karena mengikuti perlombaan Story Telling di Jakarta. semakin tak sabar untuk merebut bola tersebut. Peluit berbunyi sebagai
Hal ini menyebabkan dirinya tidak begitu dikenal oleh siswa-siswi di sekolahnya. dimulainya pertandingan ini. Suara teman-teman yang mendukung kami
“ Melodi suara kamu merdu sekali.” Teriak Radit kagum pada Melodi. “ Ehh membuat semangat Radit dan timnya menjadi lebih berkobar. Kepala sekolah
Radit, tumben masuk ke kelasku biasanya kamu cuman menungguku diluar sengaja memulangkan muridnya lebih awal, hal ini dilakukan hanya karna
kelas.” “ Aku dengar kamu pintar bernyanyi, mangkanya aku kesini ternyata mereka harus menjadi sporter SMA Negeri Nusa Indah saat perlombaan basket
memang benar. Mengapa tidak pernah cerita kepadaku.” Tanya Radit pada dimulai. Terlihat di tempat sporter paling depan Melodi yang sedang memberi
Melodi. “ Hehehe, aku malu untuk mengatakannya.” Jawan Melodi malu. semangat serta dukungan untuk sahabat-sahabatnya
“Mengapa kamu malu, dasar Melodi.” “ Sudah-sudah kok bertengkar sihh?” Saut
Sanjaya memotong perkataan Radit. “ Ohh iya Melodi kamu mau nggak gabung Perlombaan basket ini dilaksanakan pada siang hari, diamana cuaca dan
di grup band kita.” Ajak Rangga pada Melodi. “ Mau yahh melodi, lagi pula suasana semakin lama semakin memanas, lapangan basket terlihat seolah
suaramu bagus banget kok.” Saut Surya menanggapi Sanjaya “ Emmm... kalau bersinar oleh pancaran mentari yang sangat panas. “ Hari ini kita harus
begitu aku mau gabung ke band kalian.” “ Yeiiii, sekarang kita bisa mengikuti mencetak angka teman-teman.” Ucap Surya sambil menyemangati teman-
festifal itu.” Ucap Radit girang. “ Kalau bigitu aku mau daftar ke pak Kartawi dulu temannya. “ Okk marilah kita berusaha sekuat tenaga, yokk semangat!!!” Teriak
yahh, dadah kawan-kawan.” Saut Sanjaya sambil berlari menuju kantor. “ Aku Radit sambil merebut bola lawan. Bola yang dipegang oleh Radit kemudian Ia
ikutt Jaya.” Teriak Rangga sambil membuntuti Sanjaya. oper kepada Surya, dan dengan sigap Surya melemparnya ke ring lawan, dan
masukkkk 2 poi untuk SMA Negeri Nusa Indah. Para supoter serta guru-guru
Setelah Sanjaya dan Rangga mendaftar untuk mengikuti lomba musik yang melihat seketika teriak bahagia, karena bola tersebut masuk ke ring lawan
tersebut, mereka membicarakan jadwal latian agar tidak bertabrakan dengan
latian basket serta les privat Melodi. Mereka sering berlatih bersama, bahkan Pertandingan masih berlanjut, tertinggal beberapa menit lagi
mereka akhirnya menjadi sahabat yang sangat dekat. Tak tersa mereka telah pertandingan ini akan berakhir. Wasitpun meniup pluitnya dan mengatakan
melewati satu bulan, layaknya masih kemarin mereka membahas tentang siapa waktu yang tersisa adalah 5 menit lagi. Rangga berhasil mengambil bola dari
yang akan menjadi vokalis di band mereka sekarang telah memasuki bulan tangan lawan dan ia masih menguasai bola tersebut dan sayangnya bola
dimana mereka akan bertanding basket untuk memperebutkan sebuah tersebut direbut kembali oleh tangan lawan. Dengan mengecoh lawan mainnya
kejuaraan. Yahh sekarang adalah bulan Januari di bulan inilah mereka akan Radit berhasil kembali menguasai bola, dan waktu yang tersisa sudah tidak lama
melaksanakan lomba basket tersebbut. Radit dan kawan-kawannya telah lagi. Akan tetapi saat Radit memainkan bola tersebut tiba-tiba kepalanya pusing
mempersiapkan banyak hal untuk perlombaan basket tahun ini,mulai dari dan sekali lagi keluarlah dari dari dalam lubang hidungnya, akan tetapi halini
kekompakan,kekuatan fisik, dan mental mereka. Segalanya telah mereka tidak membuat Radit patah semangat. Ia dengan sangat yakinnya melakukan
lakukan dan tak lupa berdoa agar sukses saat perlombaan berlangsung lemparan dari luar garis dann bola tersebut masuk ke dalam ring gawang. “ Tri
point untuk SMA Negeri Nusa Indah.” Ucap wasit. Di samping itu darah yang
keluar dari hidung Radit semakin lama semakin banyak, dan Raditpun terjatuh Pintu UGD itupun terbuka keluarlah seorang dokter dari balik pintu
lalu kemudian pingsan di tengah lapangan yang sangat panas tersebut. tersebut dan menyakan siapa keluarga pasian. Serontak kedua orang tua Radit
berdiri dan langsung pergi menemui dokter tersebut. “ Mohon maaf ibu,
Teman-teman Radit yang melihat hal itu lansung berlarian menuju Radit, kesehatan Radit semakin lama semakin buruk penyakit yang dideritanya
pak Kartawi yang berada di lapangan langsung menggendong Radit dan semakin lama semakin menggerogoti tubuhnya. Ditambah lagi nak Radit yang
membawanya ke rumah sakit. Disamping itu Sanjaya menelfon telfon rumah jarang datang kemari dan terkadang ia lupa untuk meminum obatnya.” Ucap
Radit dan memberitahukan keadaan Radit pada bibik. Bibik yang menerima dokter sambil melihat data hasil pemeriksan kesehatan Radit. Disamping itu
telfon dari Sanjaya seketika langsung terkejut dan segera menelfon kedua kedua orang tua Radit terheran-heran dan bingung dengan apa yang dikatakan
majikannya, bibik menelfon kedua orang tua Radit sambil menangis. Ibu Radit oleh dokter tersebut tentang Radit. “ Memangnya penyakit apa yang dihidap
yang mendengar hal itu langsung meneteskan air matanya dan langsung berniat oleh anak kami dok?” Tanya ayah Radit mulai cemas. “ Apa? Jadi bapak dan ibu
untuk kembali ke kota Malang, Ayah Radit yang sedang dinas di luar kotaun tidak mengetahui penyakit yang sekarang dihadapi oleh Radit.” “ Memang kami
memutuskan untuk segera pulang ke rumah karna mendengar anaknya yang tidak selalu bersama Radit dok.” Jawan Ibu radi menyesal. “ Di usia yang masih
sekarat. dini ini biasanya menjadi beban yang sunggu berat bagi seseorang dalam
Diperjalanan menuju rumah sakit Radit terlihat sangat pucat dan banyak hidupnya. Pantas saja Radit apabila kontrol ke rumah sakit ini selalu sendiri dan
sekali darah yang keluar dari hidungnya tersebut. Sesampainya di rumah sakit tanpa didampingi oleh siapun. Radit Putra Susanto telah berobat di rumah sakit
Radit langsung ditangani oleh suster yang ada di rumah sakit ini. Akan tetapi ada ini selama 3 bulan yang lalu, ia mengidap penyakit kangker darah dan akan
yang aneh para perawat dan suster itu malah membawanya ke ruang UGD, memasuki tahapan stadium 4,yang artinya umurnya bisa saja dihitung mulai dari
disini kami bingun antara cemas dan khawatir mengapa Radit langsung di bawa detik ini.” Mendengar penjelasan dari dokter Orangtua Radit langsung
ke ruang UGD padahal diakan hanya mimisan, sepertinya ada yang yang aneh. meneteskan air matanya, ibu Radit tidak henti-hentinya mengeluarkan air
Kami semua curiga, ataukah Radit menyembunyikan sesuatu dari kami. Sudah 2 matanya. “ Dokter, apakah anak saya masih bisa disembuhkan?” Tanya ayah
jam Radit berada didalam ruangan UGD, dan tak lama kia menunggu datanglah Radit penuh harapan sambil menangis pada dokter. “ Untuk disembuhkan
kedua orang tua Radit dengan cemas. mungkin sangat minim agar nak Radit ini benar-bear sembuh, namun kita bisa
melakukan pengobatan secara teratur dengan cara cuci darah sekurang-
“ Assalamualaikum.. mohon maaf kenapa anak saya bisa masuk UGD. kurangnya 2 kali dalam 1 bulan. Kita dapat mencukur habis rambutnya agar
Bukannya dia hanya ada pendarahan di hidungnya?” Tanya ibu Radit pada Pak darah Radit yang sudah tercemar tidak mengalir ke syaraf otaknya.” Jawab
Kartawi. “ Waalaikum salam, mohon maafsebelumnya buk. Kami juga tidak tahu dokter kepada ayah Radit. “ Apapun itu asalkan anak kami bisa tertolong
mengapa Radit langsung dimasukan ke ruang UGD. Saya tadi berpikir bahwa dokter.”
keluar Radit memang mengetahui apa yang terjadi oleh Radit, ternyata tidak.”
Jawab Pak Kartawi pada ibu Radit. “ Kami juga tidak tahu pak, karena kami Dokterpun menyuruh perawat untuk mencukur habis rambut yang ada di
jarang di rumah. Setahu kami Radit di Malang baik-baik saja.” Disaat orang tua kepala Radit. “ Silahkan pak, bu Radit sudah diperboleh untuk dilihat,akan tetapi
Radit berbincang dengan Pak Kartawi datanglah tim basket Radit sambil sebelum itu silahkan untuk memakai pakaian ini dan masker agar mengurangi
membawa piala penghargaan perlombaan basket tadi. Mereka semua terkejut radiasi penyakit pasien” Ucap perawat pada kedua orang tua Radit. Kedua orang
karena melihat susana rumah sakit yang seketika sunyi tua Raditpun melakukan apa yang diperintahkan oleh perawat tersebut.
“Assalamualaikummm nak,” Salam yang diberikan oleh ibu Radit sambil
menangis. “ Waalaikumsalam. Mama apa benar itu mama?” Ujar Radit sambil saat itulah Radit berobat secara diam-diam, Ia tidak menceritakannya kepada
menengok ke arah pintu. “ Iya ini mama nak.” Jawab ibu Radit sambil memeluk siapaun, karena ia tahu bahwa kedua orang tuanya sedang sibuk di luar sana.
erat Radit. “ Ma, Radit kangen mama.” Tangis Radit dalam pelukan ibunya, ayah Dia menyembunyikan rasa sakitnya itu sendiri dengan senyuman dan sifat
Raditpun langsung memeluk Radit dari sampingnya, Radit yang sangat kegombalannya itu. Semua teman Radit merindukan sosok Radit yang dulu
merindukan sosok ayah yang tidak pernah bertemu selama berbulan-bulan
sekita langsung menangis, sebuah keluar kecil yang jarang sekali Sebulan te;ah berlalu, bulan ini adalah bulan dimanaperlombaan musik
berpelukan,jangankan berpelukan untuk duduk bersama di tempak yang dimulai. Teman-teman Radit mengikuti perlombaan tersebut tanpa kehadiran
seatappun mereka jarang melakukan hal itu. Seorang anak tunggal yang begitu Radit. Sahabat-sahabat Radit menginginkan Radit bisa ikut bersama dengan
sangat dibanggakan, disayangi sedang terbaring lemah di ranjang rumah sakit. mereka, akan tetapi kondisi Rait tidak memungkinkan hal itu. Mereka berjanji
Hal ini lah yang saat ini dirasakan oleh kedua orang tuanya. akan apabila mereka memenangkan perlombaan tersebut, juara tersebut akan
diberikannya kepada sahabat terbaik mereka
“ Assalamualaikummm... “ Ucap sahabat-sahabat Radit memasuki
kamarnya kemudian menyalimi tangan kedua orang tua Radit . Mereka berlombaan, dan tak lupa berdoa. Doa mereka terkabul,
“Waalaikumsalam sahabat-sahabatku, kenalin Ma,Yah. Ini Sanjaya, kalau yang Sahabat-sahabat Radit memenangkan perlombaan festival musik tersebut.
hitam manis ini Surya, yang tinggi ini Rangga, dan yang cantik ini namanya Mereka berencana akan menjenguk Radit dan menunjukan piala yang telah
Melodi.” Ucap Radit sambil memperkenalkan sahabat-sahabatnya pada kedua mereka peroleh. Sesampainya di rumah sakit mereka terkejut melihat kondisi
orang tuanya. “ Oalahh ini tohh teman-temannya Radit.” Ucap Ayah Radit “ Nak Radit yang kian memburuk. Melihat kedua orang tua Radit menangis membuat
Melodi ini, pacarnya Radit kah?” Tanya ibu Radit sambil tersenyum. “ Bukan ma, mereka tak mampu menjaga air mata ini untuk tidak terjatuh. Seolah rumah
itu teman Radit hehe. Dia pinter banget bernyanyi loh ma. Ohh ya Melodi jangan sakit tersebut sepi, sungyi yang tersisa hanyalah suara dengusan nafas tangis
karna aku sekarang botak kamu jadi tidak menykaiku.” “ walaupun kamu botak oleh kami.
kami tetap menyukaimu kok.” Jawan Melodi sambil menahan air matanya. “ Dokter keluar dari ruangan Radut dan berkata. “ Mohon maaf nyawa
Hehhh kamu mangkanya jangan jadi jagoan, sekaranf lihat ini kamu hanya bisa Radit tidak bisa tertolong. Kami dari pihak rumah sakit turut berduka cita atas
terbaring saja. Besok-besok kita nakal bareng lagi ok.” Ujar Surya sambil kepergian nak Radit.” Kami mendengar ucapan dari dokter terdiam dan terpaku
mengelus kepala Radit. “ Hahaha kamu ini jangan pegang-pegang kepalaku dan tak percaya sahabat kami yang sangat kami saynagi telah meninggalkan
yangmulus ini.” “ Kamu ini Radit,Radit, selalu saja membuat kami tertawa.” Saut kami. Meninggalkan segala kenangan yang telah kami lewati bersama, tawa,
Rangga sambil duduk disamping Radit. “ Kamu juga main rahasia-rahasiaan pada sedih,canda yang telah ia ukir dihati kami, kini kami tidak bisa mersakan itu lagi.
kami. Kalau udah begini baru kami tahu.” “ Aku tidak merahasiakan apapun Seorang anak yang sangat disayangi kini telah pergi jauh dan tak akan pernah
pada kalian, begitu juga pada Ayah dan Ibu. Lagipula mengapa aku harus kembali. Rasa sesal kedua orang tua Radit yang selama ini menyibukan diri
mengumbar kesusahanku pada kalian yang aku sayangi?” mereka masing-masing, sekarang hanyalah tinggal kisah lama yang hingga saat
Radit ternyata telah menyembunyikan penyakit berat yang dideritanya ini menjadikan seorang Radit tinggal sebuah nama. Kami semuanya merasa
sejak ia baru pertama naik kelas 9. Ia menyadari penyakitnya itu saat dia sering kehilangan sudah tak ada lagi sosok penghibur dikala kami susah. Kami akan
sekali mimisan, ia lalu memeriksakan kondisinya ke pukesmas. Namun pihak selalu mengingat semua kenangan yang telah kita ukir bersama.
pukesmas malah menyruhnya ke rumah sakit tempat sekarang ia dirawat. Sejak
CELAH Siapa sangka seorang remaja lelaki yang sangat
sempurna memiliki sebuah rahasia yang sangat besar.
Rahasia tersebut membuat hujan di mata semua

RAHASIA orang yang Ia sayangi

KARYA:
FIRLI AULIA ARSY
CELAH RAHASIA

Profil pengarang:

Nama : FIRLI AULIA ARSY


Kelas : IX B
No : 13
Tempat/tanggal lahir : Prob, 23 Juni 2004

Anda mungkin juga menyukai