Anda di halaman 1dari 16

SISTEM MANAJEMEN KINERJA

(pada PT. Javasindo Mitra Lestari)

Di susun oleh :
Nama : Dwi Nanda (43117110423)
Kelas/ruang : Karyawan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


UNIVERSITAS MERCUBUANA MENTENG
Tahun 2019/2020
Daftar Isi
Daftar Isi .............................................................................................. 2
BAB I MANAJEMEN KINERJA ................................................ 3
A. Latar Belakang ......…………………………………………… 3
B. Pengertian .....................……………………………………… 4
C. Mengapa Manajemen Kerja Diperulkan.................................... 5
D. Tujuan Manajemen Kerja.......................................................... 6
E. Prinsip Dasar ............................................................................. 7
F. Model Manajemen Kerja............................................................ 7
BAB II KASUS.............................................................................. 9
A. Sejarah Umum.......................................................................... 9
B. Lokasi Perusahaan.................................................................... 10
BAB III RANCANGAN MANAJEMEN KERJA......................... 11
BAB IV TEKNIK PENILAIN KERJA.......................................... 13
A. Bagian Lapangan..................................................................... 13
B. Bagian Staff............................................................................. 14
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN......................................... 15

2
BAB I MANAJEMEN KINERJA

A. Latar Belakang
Sebagai salah satu cabang ilmu sosial, teori dan penerapan ilmu manajemen telah
menyentuh keseluruhan jenis organisasi dan seluru aspek kehidupan, dari yang sifatnya
pribadi hingga Negara. Manajemen biasanya diartikan sebagai proses mencapai hasil melalui
dan dengan orang dengan memaksimumkan pendayagunaan sumber daya yang tersedia.
Manajemen merupakan suatu proses yang sangat dibutuhkan dalam dunia
perusahaan, karena dalam proses manajemen terdapat langka-langka atau tahapan dalam
mencapai tujuan perusahaan sehingga dapat mencapai tujuan tersebut secara efektif dan
efisien
Selain proses manajemen yang perlu diperhatikan dalam sebuah instansi atau
organisasi, kinerja dalam sebuah instansi juga perlu diperhatikan. Karena, kinerja merupakan
hasil kerja dan juga penilaian atas kerja seseorang yang berkecimpung dalam dunia kerja
sebuah instansi. Oleh karenanya, kinerja juga membutuhkan manajemen, agar hasil yang
diperoleh atau kinerja dari para pekerja atau karyawan dapat mencapai hasil yang ditujukan
oleh perusahaan.
Saat ini perusahaan menghadapi banyak tantangan dari lingkungan. Perubahan–
perubahan terjadi begitu cepat dan kadang-kadang tidak dapat diduga. Perubahan-perubahan
ini antar lain dalam bidang ekonomi, teknologi, pasar dan persaingan. Perubahan ini
mengharuskan perusahaan untuk mengubah semua kebiasaan yang sudah dilakukan selama
ini untuk menghadapi tingkat persaingan yang tinggi dan untuk mencapai sasaran yang
diinginkan. Untuk itu diperlukan pendekatan baru dalam mengevaluasi kinerja karyawan
yang dikenal dengan Manajemen Kinerja (Performance Management).
Melaksanakan manajemen kinerja akan memberikan manfaat bagi organisasi, tim, dan
individu. Manajemen kinerja mendukung tujuan menyeluruh organisasi dengan mengaitkan
pekerjaan dari setiap pekerja dan manajer pada keseluruhan unit kerja.
.

3
B. Pengertian
Kata Manajemen Kinerja merupakan penggabungan dari kata manajemen dan kinerja.
Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur. Menurut George R Terry
dalam bukunya Principles of Management. Manajemen merupakan suatu proses
menggunakan metode ilmu dan seni untuk menerapkan fungsi-fungsi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok
manusia yang dilengkapi dengan sumber daya/faktor produksi untuk mencapai tujuan
yang sudah ditetapkan lebih dahulu, secara efektif dan efisien. Sedangkan menurut John
R Schermerhorn Jr dalam bukunya Management, manajemen adalah proses yang
mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian terhadap
penggunaan sumber daya yang dimiliki, baik manusia dan material untuk mencapai
tujuan.
Istilah manajemen (management) telah diartikan oleh berbagai pihak dengan perspektif
yang berbeda. Manajemen berasal dari kata to manage yang diartikan dengan
mengendalikan, mengenai atau mengelola. Secara umum, pengertian manajemen adalah
pengelolaan suatu pekerjaan untuk memperoleh hasil dalam rangka mencapai tujuan yang
telah ditentukan dengan cara menggerakkan orang lain untuk bekerja.
Menurut G. R. Terry, manajemen diartikan sebagai proses yang khas yang terdiri
atas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan yang dilakukan untuk
menentukan dan usaha mencapai sasaran-sasaran dengan manfaat kan sumber daya
manusia dan sumber daya lainnya..
Menurut jemes A. F. Stoner, manajemen diartikan sebagai proses perencanaan,
pengorganisasian , kepemimpinan, dan pengawasan upaya (usaha-usaha) anggota
organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang
telah diterapkan.

4
Manajemen adalah proses penggunaan sumber daya organisasi dengan menggunakan
orang lain untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Yakin dengan
menjalankan fungsi-fungsi manajemen seperti, perencanaan, pengorganisasian ,
pengarahan dana pelaksanaan, pengawasan, dll. Manajemen dapat didefenisikan sebagai
sebuah proses yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian.

C. Mengapa Manajemen Kinerja Diperlukan


Suatu organisasi dibentuk untuk mencapai tujuan organisasi. Pencapaian tujuan
organisasi menunjukkan kinerja organisasi. Hasil kerja organisasi diperoleh dari
serangkaian aktivitas yang dijalankan. Aktivitas tersebut dapat berupa pengelolaan
sumber daya organisasi maupun proses pelaksanaan kerja yang diperlukan untuk
mencapai tujuan organisasi. Untuk menjamin agar aktivitas tersebut dapat mencapai hasil
yang diharapkan, diperlukan upaya manajemen dalam pelaksanaan aktivitasnya.
Dengan demikian, hakikat manajemen kinerja adalah bagaimana mengelola
seluru kegiatan organisasi untuk mencapai organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Manajemen kinerja bukannya memberi manfaat kepada organisasi saja tetapi juga
kepada manajer dan individu. Bagi organisasi, manfaat manajemen kinerja adalah
menyesuaikan tujuan organisasi dengan tujuan tim dan individu, memperbaiki kinerja,
memotivasi pekerja, meningkatkan komitmen, mendukung nilai-nilai inti, memperbaiki
proses pelatihan dan pengembangan meningkatkan dasar keterampilan, mengusahakan
perbaikan dan pengembangan berkelanjutan, mengusahakan basis perencanaan karier,
membantu menahan pekerja tidak pindah, mendukung inisiatif kualitas total dan
pelayanan pelanggan, mendukung program berubah budaya.
Bagi manajer, manfaat manajemen kinerja antara lain : mengupayakan klarifikasi
kinerja dan harapan perilaku, menawarkan peluang menggunakan waktu secara
berkualitas, memperbaiki kinerja tim dan individual, mengusahakan penghargaan non
finansial pada staf, membantu karyawan yang kinerjanya rendah, digunakan untuk
mengembangkan individu, mendukung kepemimpinan, proses motivasi dan
pengembangkan tim, mengusahakan kerangka kerja untuk meninjau ulang kerja dan
tingkat kopensasi.

5
Bagi individu, manfaat manajemen kinerja antara lain dalam bentuk: memperjelas
peran dan tujuan, mendorong dan mendukung untuk tampil baik, membantu
pengembangan kemampuan dan kinerja, peluang menggunakan waktu secara berkualitas
, dasar objektivitas dan kejujuran untuk mengukur kinerja, dan memformulasi tujuan dan
rencana perbaikan cara bekerja dikelola dan dijalankan.

D. Tujuan Manajemen Kinerja


Manajemen kinerja dalam praktiknya memiliki berbagai tujuan yang dapat
membantu kefektifan dan keefisienan kerja. Adapun tujuan dari manajemen kinerja
tersebut menurut Noe dkk (1999) ada tiga tujuan manajemen kinerja, diantaranya :
1. Tujuan Strategik
Manajemen kinerja harus mengaitkan kegiatan pegawai dengan tujuan organisasi.
Pelaksanaan strategi tersebut perlu mendefenisikan hasil yang akan dicapai, perilaku,
karakteristik pegawai yang dibutuhkan untuk melaksanakan strategi, mengembangkan
pengukuran dan sistem umpan balik terhadap kinerja pegawai.
2. Tujuan Administrastif
Kebanyakan organisasi menggunakan informasi manajemen kinerja khususnya
evaluasi kinerja untuk kepentingan keputusan administratif , seperti: pengajian,
promosi, pemberhentian pegawai dan lain-lain.
3. Tujuan Pengembangkan
Manajemen kinerja bertujuan mengembangkan kapasitas pegawai yang berhasil
dibidang kerjanya.
Tujuan umum manajemen kinerja adalah menciptakan budaya para individu dan
kelompok memikul tanggung jawab bagi usaha peningkatan proses kerja dan
kemampuan yang berkesinambungan. Selain itu, Tujuan umum manajemen kinerja
adalah membangun perusahaan yang mendorong individu kelompok untuk
bertanggung jawab memperbaiki secara terus menerus kegiatan operasional
perusahaan serta kemampuan dan kontribusi mereka.

6
E. Prinsip Dasar
Terdapat 10 prinsip dasar manajemen kinerja yang dapat menjadi fondasi yang kuat bagi
kinerja organisasi.
1. Menghargai Kejujuran
2. Memberikan Pelayanan
3. Tanggung Jawab
4. Dirasakan seperti bermain
5. Adanya perasaan kasihan
6. Adanya perumusan tujuan
7. Terdapat konsensus dan kerja sama
8. Sifatnya berkelanjutan
9. Terjadi komunikasi dua arah
10. Mendapatkan umpan balik

F. Model Manajemen Kinerja


1. Model Deming
Deming menjelaskan proses manajemen kinerja dimulai dengan menyusun rencana,
melakukan tindakan pelaksanaan, memonitor jalannya dan hasil pelaksanaan , dan
akhirnya melakukan review atau peninjauan kembali atas jalannya pelaksanaan
kemajuan pekerjaan yang telah dicapai. ( Armstrong, 2010)
2. Model Torrington dan Hall
Torrington dan Hall mengambarkan proses manajemen kinerja dengan merumuskan
terlebih dahulu harapan terhadap kinerja atau hasil yang diharpakan dari suatu
kinerja. Kemudian, ditentukan dukungan yang diberikan terhadap kinerja untuk
mencapai tujuan. Sementara itu , pelaksanaan kinerja berlangsung dilakukan
peninjauan kembali dan penilaian terhadap kinerja. Langka selanjutnya melakukan
pengelolaan terhadap standar kinerja. Standar kinerja harus dijaga agar tujuan yang
diharapkan dapat dicapai. (Wibobo,2009).

7
3. Model Costello
Proses manajemen kinerja dikemukakan oleh Costello dalam bentuk siklus. Siklus
dimulai dengan melakukan persiapan perencanaan sehingga dapat dibuat suatu
rencana dalam bentuk rencana kerja dan pengembangan. Untuk meningkatkan
kinerja, diberikan coaching pada sumber daya manusia dan dilakukan pengukuran
kemajuan kinerja. Peninjuan kembali selalu dilakukan terhadap kemajuan pekerjaan
dan apabila diperlukan dilakukan perubahan rencana. Coaching and Review
dilakukan secara berkala dan pada akhir tahun akan melakukan penilaian kinerja
tahunan dan dipergunakan kembali untuk meninjau perkembangan. Akhirnya, hasil
penilaian tersebut digunakan untuk pertimbangan pengajian dan menjadi umpan
balik untuk rencana akhir tahun berikutnya, (Wibowo,2009)
4. Model Armstrong dan Baron
Armstrong dan Baron dalam Irham Fahmi (Fahmi,2012) mengemukakan bahwa
siklus manajemen kinerja sebagai sekuen atau urutan. Proses manajemen kinerja
merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara berurutan agar dapat hasil
yang diharapkan.
a. Orporate mission and strategic (Misi Organisasi dan Tujuan Strategis)
b. Business and departemental plans and goals
c. Performance Contract (Kesepakatan Kinerja dan Pengembangan)
d. Rencana Kinerja dan Pengembangan
e. Tindakan Kinerja dan Pengembangan
f. Monitoring dan Umpan Balik Berkelanjutan
g. Review Formal dan Umpan Balik
h. Penilain Kinerja Menyeluruh
5. Model Ken Blanchard dan Gary Ridge
Model Manajemen Kinerja yang dikemukakan Ken Blanchard dan Gary Ridge
(Blanchard,2009) cukup sederhana, dan mereka menyebutnya sebagai sistem terdiri
dari 3 bagian y0aitu Performance Planing (perencanaan kerja), Day-to-Day
Coaching (coaching setiap hari) atau Execution (pelaksanaan), dan Performance
Evaluation (evaluasi kinerja) atau Review and Learning (peninjauan ulang dan
pembelajaran)

8
BAB II KASUS

A. Sejarah Umum

PT. Javasindo Mitra Lestari merupakan perusahaan yang bergerak dibidang


persewaan alat berat dan pelayanan transportasi untuk alat berat, perusahaan ini berdiri sejat
tahun 1998. Sebelum berdirinya usaha alat berat ini, perusahaan ini mendirikan jasa
konstruksi gedung dan jalan. Namun karna banyaknya kendala maka, Bapak Djamal Wolly
selaku pemilik perusahaan inovasi dengan mendirikan usaha baru yaitu jasa sewa alat berat
dan transportasi untuk alat berat. PT. Javasindo Mitra Lestari mendatangkan barang-barang
yang diperlukan untuk alat-alat berat misalkan Sel Loader dan Bulldozer dan sebagain ada
yang ready di workshop dan sebagian di rental oleh perusahaan yang bekerja sama dengan
PT. Javasindo Mitra Lestari, jadi perusahaan PT. Javasindo Mitra Lestari melakukan
penyewaan alat-alat berat. Proses yang dilakukan oleh perusahaan ini jadi pertama-pertama
memberikan penawaran dan apabila perusahaan atau bisa disebut sebagai pihak kedua
setuju maka PT. PT, Javasindo Mitra Lestari akan menyewakan alat-alat yang dipesan. PT.
Javasindo Mitra Lestari ini terdiri dari Lapangan Staff. Di mana untuk bagian lapangan
meliputi Driver, Oprator, Asisten Driver/ kenek, Mekanik. Sedangkan untuk bagian Staff
terdiri dari Accounting, HRD dan Marketing
Dalam pengelolaan untuk mencapai hasil target PT. Javasindo Mitra Lestari sering
sekali mengalami kendala yaitu keterlambatan pengirim unit datang ke lokasi dan juga unit
yang tiba-tiba rusak ketika sudah sampai di lokasi untuk digunakan untuk proyek penyewa.
Hal ini diakibatkan sering terjadi Oprator tidak berkomunikasi dengan baik dengan Driver
untuk pengiriman dan mekanik tidak mengecek ulang sebelum unit akan dikirim.
Dari permasalahan yang timbul tersebut adalah akibat lemahnya kinerja karyawan,
kurang rasa memiliki perusahaan dan kurangnya perhatian atau kontrol dari pemimpin atau
manajer yang ada di perusahaan tersebu. Manajer atau pimpinan perusahaan hanya
memperhatikan faktor pencapaian target. Sehingga karyawan hanya dianggap sebagai faktor

9
tenaga kerja saja bukan merupakan aset perusahaan (Human Capital). Merupakan Davenport
(Davenport , 2000) menyebut bahwa pekerja tidak boleh diperlakukan sebagai aset pasif yang
dibeli, dijual dan diganti sekehendak pemilik. Untuk perlu adanya perbaikan kinerja
perusahaan dilakukan dengan mengevaluasi kinerjanya terlebih dahulu.
B. Lokasi Perusahaan

 Kantor Puasat :

Komplek Gading Bukit Indah Blok U18-U19-U20 Kelapa Gading, Jakarta 14240 -
Indonesia.
Phone: +62-21-45844453 / 54, +62-21-29574215 / 16
Fax: +62-21-45846856; +62-21-45850958

 Waerhouse :

Jl. Raya Pantai Makmur No. 41 Marunda - Indonesia


Phone: +62-21-8118158206

10
BAB III RANCANGAN MANAJEMEN KERJA

Implementasi Model Manajemen Kerja


Implementasi manajemen kerja PT. Javasindo Mitra Lestari telah menerapkan model
yang ditemukan oleh Deming (Armstrong, 2010) yaitu :
1. Planning
Dalam menentukan rencana kerja perusahaan menetapkan memperhatikan alat yang
akan disewa. Dalam rencana kegiatan perusahaan akan menyesuaikan standar alat
yang akan di sewa oleh konsumen. Aktivitas yang dilakukan dalam tahap ini
merupakan rencana yang hendak dicapai (goal setting) dari perusahaan melalu
teamwork di perusahaan ini. Waktu yang diperlukan untuk mencapainya serta strategi
apa saja yang diperlukan untuk mencapai target yang telah ditetapka.
2. Coaching
Coaching atau pelatihan di perusahaan dilakukan setiap bulan untuk membicarakan
masalah-masalah yang terkait dengan kegiatan di perusahaan. Dengan melibatkan
karyawan dilevel manajer dan supervisor setiap bagian yang diperlukan untuk
menyelesaikan berbagi permasalahan yang dihadapi oleh teamwork
3. Reviewing
Dalam tahap ini dilakukan penilaian terhadap kinerja yang telah dijalankan oleh
teamwork. Dengan mengevaluasi kinerja para mekanik saat check unit bersekala dan
surat-surat unit (STNK, dan KIR) dan juga surat oprator dan driver (SIO dan SIM)
agar tidak ada kesalahan, manajemen dan marketing telah menyusun rencana ini
secara saksama dan persiapan yang serius, terjadwal, serta analisis yang mendalam
agar mampu mengukur sejauh mana prestasi kerja teamwork terhadap pencapaian
target yang telah ditetapkan.

11
Implementasi manajemen kinerja dalam PT. Javasindo Mitra Lestari diharapkan
mampun meminimalisasi kegagalan mencapai target yang telah ditentukan. Mereka
pun siap mengarahkan segala skill dan kemampuan untuk menghadapi segala
tantangan dengan job description yang telah ditentukan. Manajemen kinerja
diharapkan akan memberikan hasil yang optimal bagi perusahaan dan memebentuk
teamwork yang solid yang akan menumbuhkan keterbukaan, kepercayaan, dan
komunikasi yang efektif sehingga akan mampu mencapai tujuan perusahaan.

12
BAB IV TEKNIK PENILIAN KINERJA

A. Bagian Lapangan

Manajemen kinerja PT. Javasindo Mitra Lestari akan ditinjau dari


kinerja bagian per bagian terutama dalam permasalahan kinerja karyawan yang
berada di lapangan. Dalam perusahaan karyawan adalah salah satu faktor kunci
yang dominan yang mempunyai pengaruh sangat berarti bagi keberhasilan
perusahaan untuk menghasilkan outcomes yang telah direncanakan . sehingga
keberhasilan akan sangat berpengaruh bagi tingkat keuntungan perushaaan.
PT. Javasindo Mitra Lestari untuk bagian lapangan dibagi menjadi
beberapa bagian yaitu:
a. Bagian Workshop
Bagian workshop adalah bagian penyimpanan unit yang akan disewa, di mana
unit-unit dalam pengawasan supervisor adanya pengecekan bersekala dan juga
pengecekan pada Driver dan Oprator untuk surat-surat yang dimiliki. Bagian ini
kadang ada kesalahan pada tahap pengecekan biasanya mekanik lupa untuk cek.
Tetapi dengan bagian admistrasi bagian yang mampu mengkordinasi sehingga
dapat hubungan kerja sama yang solid.
b. Bagian Gudang
Bagian gudang adalah tempat penyimpanan dari sparepart alat-alat berat,
jika ada kendala pada unit perlengkapannya ada di gudang seperti : Baut, Oli,
Ban, dan perlengkapan lainnya. Karyawan bagian gudang dituntut adanya
kinerja yang benar-benar bagus terutama berhubungan dengan kontrol

13
persediaan barang untuk persediaan jika mekanik membutuhkan pada saat unit
ada kendala.

B. Bagian staff
Bagian staff dari PT. Javasindo Mitra Lestari terdiri dari bagian keuangan,
marketing, admistrasi, HRD. Kinerja bagian staff secara keseluruhan sudah bagus.
Semua rencana yang telah dibuat kuat untuk membangun dan mendukung
perjalanan perusahaan. Karyawan bagian staff ini mendapatkan pengawasan
langsung dari direktur sehingga semua permasalahan dan kendala akan cepat
selesaikan dengan keterlibatan seorang pemimpin. Target dari karyawan staff adalah
sesuai bidang dan bidang pekerjaan masing-masing melakukan dukungan atas
pelaksanaan kegiatan karyawan di perusahaan untuk mencapai hasil yang maksimal.
Sehingga pelaksaan manajemen kinerja di bagian ini sudah terlaksanakan dengan
sangat baik karna karyawan staff sebagian besar mempunyai pengalaman sesuai
pendidikan dan kopentesi yang dimiliki

14
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Implementasi model manajemen kinerja yang telah diterapkan pada PT. Javasindo
Mitra Lestari sudah berjalan dengan baik dan model manajemen kinerja karyawan
pada PT. Javasindo Mitra Lestari perlu terus dikembangkan untuk menjadi budaya
kerja di PT. Javasindo Mitra Lestari. Memperkuat rasa kepemilikan perusahaannya
untuk para karyawaan.

15
16

Anda mungkin juga menyukai