Di susun oleh :
Nama : Dwi Nanda (43117110423)
Kelas/ruang : Karyawan
2
BAB I MANAJEMEN KINERJA
A. Latar Belakang
Sebagai salah satu cabang ilmu sosial, teori dan penerapan ilmu manajemen telah
menyentuh keseluruhan jenis organisasi dan seluru aspek kehidupan, dari yang sifatnya
pribadi hingga Negara. Manajemen biasanya diartikan sebagai proses mencapai hasil melalui
dan dengan orang dengan memaksimumkan pendayagunaan sumber daya yang tersedia.
Manajemen merupakan suatu proses yang sangat dibutuhkan dalam dunia
perusahaan, karena dalam proses manajemen terdapat langka-langka atau tahapan dalam
mencapai tujuan perusahaan sehingga dapat mencapai tujuan tersebut secara efektif dan
efisien
Selain proses manajemen yang perlu diperhatikan dalam sebuah instansi atau
organisasi, kinerja dalam sebuah instansi juga perlu diperhatikan. Karena, kinerja merupakan
hasil kerja dan juga penilaian atas kerja seseorang yang berkecimpung dalam dunia kerja
sebuah instansi. Oleh karenanya, kinerja juga membutuhkan manajemen, agar hasil yang
diperoleh atau kinerja dari para pekerja atau karyawan dapat mencapai hasil yang ditujukan
oleh perusahaan.
Saat ini perusahaan menghadapi banyak tantangan dari lingkungan. Perubahan–
perubahan terjadi begitu cepat dan kadang-kadang tidak dapat diduga. Perubahan-perubahan
ini antar lain dalam bidang ekonomi, teknologi, pasar dan persaingan. Perubahan ini
mengharuskan perusahaan untuk mengubah semua kebiasaan yang sudah dilakukan selama
ini untuk menghadapi tingkat persaingan yang tinggi dan untuk mencapai sasaran yang
diinginkan. Untuk itu diperlukan pendekatan baru dalam mengevaluasi kinerja karyawan
yang dikenal dengan Manajemen Kinerja (Performance Management).
Melaksanakan manajemen kinerja akan memberikan manfaat bagi organisasi, tim, dan
individu. Manajemen kinerja mendukung tujuan menyeluruh organisasi dengan mengaitkan
pekerjaan dari setiap pekerja dan manajer pada keseluruhan unit kerja.
.
3
B. Pengertian
Kata Manajemen Kinerja merupakan penggabungan dari kata manajemen dan kinerja.
Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur. Menurut George R Terry
dalam bukunya Principles of Management. Manajemen merupakan suatu proses
menggunakan metode ilmu dan seni untuk menerapkan fungsi-fungsi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok
manusia yang dilengkapi dengan sumber daya/faktor produksi untuk mencapai tujuan
yang sudah ditetapkan lebih dahulu, secara efektif dan efisien. Sedangkan menurut John
R Schermerhorn Jr dalam bukunya Management, manajemen adalah proses yang
mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian terhadap
penggunaan sumber daya yang dimiliki, baik manusia dan material untuk mencapai
tujuan.
Istilah manajemen (management) telah diartikan oleh berbagai pihak dengan perspektif
yang berbeda. Manajemen berasal dari kata to manage yang diartikan dengan
mengendalikan, mengenai atau mengelola. Secara umum, pengertian manajemen adalah
pengelolaan suatu pekerjaan untuk memperoleh hasil dalam rangka mencapai tujuan yang
telah ditentukan dengan cara menggerakkan orang lain untuk bekerja.
Menurut G. R. Terry, manajemen diartikan sebagai proses yang khas yang terdiri
atas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan yang dilakukan untuk
menentukan dan usaha mencapai sasaran-sasaran dengan manfaat kan sumber daya
manusia dan sumber daya lainnya..
Menurut jemes A. F. Stoner, manajemen diartikan sebagai proses perencanaan,
pengorganisasian , kepemimpinan, dan pengawasan upaya (usaha-usaha) anggota
organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang
telah diterapkan.
4
Manajemen adalah proses penggunaan sumber daya organisasi dengan menggunakan
orang lain untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Yakin dengan
menjalankan fungsi-fungsi manajemen seperti, perencanaan, pengorganisasian ,
pengarahan dana pelaksanaan, pengawasan, dll. Manajemen dapat didefenisikan sebagai
sebuah proses yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian.
5
Bagi individu, manfaat manajemen kinerja antara lain dalam bentuk: memperjelas
peran dan tujuan, mendorong dan mendukung untuk tampil baik, membantu
pengembangan kemampuan dan kinerja, peluang menggunakan waktu secara berkualitas
, dasar objektivitas dan kejujuran untuk mengukur kinerja, dan memformulasi tujuan dan
rencana perbaikan cara bekerja dikelola dan dijalankan.
6
E. Prinsip Dasar
Terdapat 10 prinsip dasar manajemen kinerja yang dapat menjadi fondasi yang kuat bagi
kinerja organisasi.
1. Menghargai Kejujuran
2. Memberikan Pelayanan
3. Tanggung Jawab
4. Dirasakan seperti bermain
5. Adanya perasaan kasihan
6. Adanya perumusan tujuan
7. Terdapat konsensus dan kerja sama
8. Sifatnya berkelanjutan
9. Terjadi komunikasi dua arah
10. Mendapatkan umpan balik
7
3. Model Costello
Proses manajemen kinerja dikemukakan oleh Costello dalam bentuk siklus. Siklus
dimulai dengan melakukan persiapan perencanaan sehingga dapat dibuat suatu
rencana dalam bentuk rencana kerja dan pengembangan. Untuk meningkatkan
kinerja, diberikan coaching pada sumber daya manusia dan dilakukan pengukuran
kemajuan kinerja. Peninjuan kembali selalu dilakukan terhadap kemajuan pekerjaan
dan apabila diperlukan dilakukan perubahan rencana. Coaching and Review
dilakukan secara berkala dan pada akhir tahun akan melakukan penilaian kinerja
tahunan dan dipergunakan kembali untuk meninjau perkembangan. Akhirnya, hasil
penilaian tersebut digunakan untuk pertimbangan pengajian dan menjadi umpan
balik untuk rencana akhir tahun berikutnya, (Wibowo,2009)
4. Model Armstrong dan Baron
Armstrong dan Baron dalam Irham Fahmi (Fahmi,2012) mengemukakan bahwa
siklus manajemen kinerja sebagai sekuen atau urutan. Proses manajemen kinerja
merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara berurutan agar dapat hasil
yang diharapkan.
a. Orporate mission and strategic (Misi Organisasi dan Tujuan Strategis)
b. Business and departemental plans and goals
c. Performance Contract (Kesepakatan Kinerja dan Pengembangan)
d. Rencana Kinerja dan Pengembangan
e. Tindakan Kinerja dan Pengembangan
f. Monitoring dan Umpan Balik Berkelanjutan
g. Review Formal dan Umpan Balik
h. Penilain Kinerja Menyeluruh
5. Model Ken Blanchard dan Gary Ridge
Model Manajemen Kinerja yang dikemukakan Ken Blanchard dan Gary Ridge
(Blanchard,2009) cukup sederhana, dan mereka menyebutnya sebagai sistem terdiri
dari 3 bagian y0aitu Performance Planing (perencanaan kerja), Day-to-Day
Coaching (coaching setiap hari) atau Execution (pelaksanaan), dan Performance
Evaluation (evaluasi kinerja) atau Review and Learning (peninjauan ulang dan
pembelajaran)
8
BAB II KASUS
A. Sejarah Umum
9
tenaga kerja saja bukan merupakan aset perusahaan (Human Capital). Merupakan Davenport
(Davenport , 2000) menyebut bahwa pekerja tidak boleh diperlakukan sebagai aset pasif yang
dibeli, dijual dan diganti sekehendak pemilik. Untuk perlu adanya perbaikan kinerja
perusahaan dilakukan dengan mengevaluasi kinerjanya terlebih dahulu.
B. Lokasi Perusahaan
Kantor Puasat :
Komplek Gading Bukit Indah Blok U18-U19-U20 Kelapa Gading, Jakarta 14240 -
Indonesia.
Phone: +62-21-45844453 / 54, +62-21-29574215 / 16
Fax: +62-21-45846856; +62-21-45850958
Waerhouse :
10
BAB III RANCANGAN MANAJEMEN KERJA
11
Implementasi manajemen kinerja dalam PT. Javasindo Mitra Lestari diharapkan
mampun meminimalisasi kegagalan mencapai target yang telah ditentukan. Mereka
pun siap mengarahkan segala skill dan kemampuan untuk menghadapi segala
tantangan dengan job description yang telah ditentukan. Manajemen kinerja
diharapkan akan memberikan hasil yang optimal bagi perusahaan dan memebentuk
teamwork yang solid yang akan menumbuhkan keterbukaan, kepercayaan, dan
komunikasi yang efektif sehingga akan mampu mencapai tujuan perusahaan.
12
BAB IV TEKNIK PENILIAN KINERJA
A. Bagian Lapangan
13
persediaan barang untuk persediaan jika mekanik membutuhkan pada saat unit
ada kendala.
B. Bagian staff
Bagian staff dari PT. Javasindo Mitra Lestari terdiri dari bagian keuangan,
marketing, admistrasi, HRD. Kinerja bagian staff secara keseluruhan sudah bagus.
Semua rencana yang telah dibuat kuat untuk membangun dan mendukung
perjalanan perusahaan. Karyawan bagian staff ini mendapatkan pengawasan
langsung dari direktur sehingga semua permasalahan dan kendala akan cepat
selesaikan dengan keterlibatan seorang pemimpin. Target dari karyawan staff adalah
sesuai bidang dan bidang pekerjaan masing-masing melakukan dukungan atas
pelaksanaan kegiatan karyawan di perusahaan untuk mencapai hasil yang maksimal.
Sehingga pelaksaan manajemen kinerja di bagian ini sudah terlaksanakan dengan
sangat baik karna karyawan staff sebagian besar mempunyai pengalaman sesuai
pendidikan dan kopentesi yang dimiliki
14
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Implementasi model manajemen kinerja yang telah diterapkan pada PT. Javasindo
Mitra Lestari sudah berjalan dengan baik dan model manajemen kinerja karyawan
pada PT. Javasindo Mitra Lestari perlu terus dikembangkan untuk menjadi budaya
kerja di PT. Javasindo Mitra Lestari. Memperkuat rasa kepemilikan perusahaannya
untuk para karyawaan.
15
16