KATA PENGANTAR
1. Umum
Praktikan tidak diperkenankan memakai sandal, sepatu sandal dan
sejenisnya.
Praktikan tidak diperkenankan memakai kaos oblong.
Praktikan dilarang merokok selama praktikum.
2. Mulai Praktikum
Praktikan masuk ruangan 15 menit sebelum praktikum dimulai, dan bila
tidak hadir satu kali dalam praktikum dianggap gugur.
Praktikan harus sudah membuat laporan pendahuluan, bila belum
membuat laporan pendahuluan praktikan tidak diperbolehkan mengikuti
praktikum.
3. Khusus
Apabila praktikan tidak dapat hadir atau berhalangan hadir dapat
memberitahukan sehari sebelum praktikum kepada asisten Laboratorium
dengan membawa bukti-bukti yang diperlukan agar dapat melanjutkan
praktikum pada hari dan sesion yang disepakati. Dan apabila praktikan
yang berhalangan atau tidak dapat hadir tidak memberitahukan
sebelumnya, maka praktikan dianggap gagal atau tidak lulus.
Pedoman Praktikum Getaran Mekanis
Jurusan Teknik Mesin
DAFTAR ISI
1. Kata Pengantar
2. Tata Tertib
3. Daftar Isi
4. Format Laporan
5. Tujuan Percobaan
6. Langkah Percobaan
Pedoman Praktikum Getaran Mekanis
Jurusan Teknik Mesin
FORMAT LAPORAN
LAPORAN SEMENTARA
Dibuat pada waktu praktikum dan dikumpulkan setelah praktikum berakhir pada
asisten untuk disyahkan asisten tentang hasil percobaan yang telah dilakukan
(Tabel dapat dilihat pada buku panduan ini)
LAPORAN RESMI
Paling lambat dikumpulkan 3 minggu setelah seluruh praktikum selesai pada
dosen pembimbing dan dijilid.
DASAR TEORI
k = w mg (1)
Gambar 1
Sistem pegas massa dan diagram benda bebas
Pedoman Praktikum Getaran Mekanis
Jurusan Teknik Mesin
k
2 n (3)
m
x (0)
x sin n t x (0) cos n t (6)
n
m
2 (7)
k
Pedoman Praktikum Getaran Mekanis
Jurusan Teknik Mesin
1 m
n (8)
2 k
1 g
n (9)
2
Dan frekuensi natural system dengan 1o kebebasan ditentukan secara unik oleh
penyimpangan statik
Satuan yang digunakan dalam persamaan diatas harus konsisten. Misalnya
bila g diberikan dalam inch/S2, maka harus dalam inch. Dengan menggunakan g
= 9,81 m/S2 . harus dalam meter. Namun lebih mudah menggunakan dalam
mm . m = mm x 10-3, dalam hal ini persamaan (9) menjadi :
1 9,81 15,76
n ( 10 )
2 mm mm
Dengan F (t) adalah peransang dan Fd gaya redaman. Walaupun gambaran gaya
redaman sebenarnya sulit, dapat diasumsikan model-model redaman ideal yang
sering menghasilkan perkiraan respons yang memuaskan. Dari model-model ini,
gaya redaman karena kekentalan, yang sebanding dengan kecepatan, dan
dinyatakan oleh persamaan
Pedoman Praktikum Getaran Mekanis
Jurusan Teknik Mesin
Fd = c x ( 12 )
Dengan c adalah konstanta redaman secara simbolik gaya ini dinyatakan oleh
peredam seperti dalam gambar 2.2.1. Dari diagram benda bebas persamaan
geraknya dapat ditulis sebagai :
m x c x kx F ( t ) ( 13 )
Solusi persamaan diatas ada dua macam. Jika F (t) = 0, maka diperoleh persamaan
diferensial homogen yang solusinya sesuai dengan getaran teredam bebas. Dengan
F (t) ≠ 0, diperoleh solusi khusus yang disebabkan karena rangsangan tanpa
tergantung pada solusi homogen. Mula-mula akan diperiksa persamaan homogen
yang akan memberi pengertian tentang peranan redaman dengan persamaan
homogen :
m x c x kx 0 ( 14 )
Maka pendekatan yang biasa adalah memisalkan solusi dengan bentuk
X = est ( 15 )
Gambar 2
Sistem Pegas Massa-Redaman dan Diagram Benda Bebas
X = Aes1t + Bes2t ( 18 )
Dengan A dan B adalah kosntanta yang harus dihitung dari kondisi awal x (0) dan
x (0).
Persamaan (17) yang disubtitusikan kedalam persamaan (18) menghasilkan :
(c / 2m) 2 ( k / m) t
(c / 2 m) t (c / 2m) 2 ( k / m) t Be
Xe Ae
– ( c / 2m )t
Suku pertama e adalah fungsi waktu yang meluruh (decaying) secara
eksponensial. Tetapi sifat suku-suku didalam kurung tergantung pada nilai
numeric dibawah akar yaitu apakah positif, nol atau negatif.
Bila suku redaman (c/2m)2 lebih besar dari k m, maka eksponen pada
persamaan diatas merupakan bilangan riil dan getaran tidak mungkin keadaan ini
disebut teredam (overdamped).
Bila suku redaman (c/2m)2 kurang dari k m, maka eksponen menjadi
2 2
k c k c
e k / m ( c / 2m ) t cos
2
t i sin t
m 2m m 2m
S1.2 2 1 n ( 22 )
Dan ketiga keadaan redaman yang dibahas diatas sekarang tergantung pada
apakah lebih besar dari, kurang dari, atau sama dengan satu.
Gambar (3) menunjukkan persamaan (2.2) yang digambar pada bidang kompleks
dengan sepanjang sumber horizontal. Bila = 0, persamaan (2.2) menjadi S1,2 /
n = ± 1 sehingga akar pada sumbu khayal menunjukkan keadaan tanpa redaman.
Untuk 0 1, persamaan (2.2) ditulis kembali menjadi
S1.2
i 1 2
n
Pedoman Praktikum Getaran Mekanis
Jurusan Teknik Mesin
Gambar 3
Pertambahan Nilai
Jadi akar-akar S1 dan S2 adalah titik-titik yang kompleks konjugasi pada busur
lingkaran yang konvergen dititik S1.2 / n = -1,0 pada gambar 3. Bila bertambah
sebelum satu maka akar-akr terpisah sepanjang sumbu horizontal dan tetap
merupakan bilangan nyata/riil. Dengan mengingat diagram ini solusi yang
diberikan oleh persamaan (2) akan diperiksa.
Gerak berosilasi 1,0 keadaan kurang teredam. Dengan mensubtitusikan
persamaan (2.2) keadaan (18), solusi umum menjadi :
2 2
X e nt Ae n t nt Be n t n t ( 23 )
Persamaan diatas juga dapat ditulis menjadi salah satu dari bentuk berikut :
X Xe n t sin 1 2 n t ( 24 )
c n t C1 sin 1 2 n t C2 cos 1 2 n t ( 25 )
Gambar 4
Getaran Teredam 1,0
X ( a b ) e n t Ce n t ( 28 )
Yang kurang dalam jumlah konstanta yang dibutuhkan untuk memenuhi kondisi
awal. Solusi untuk kondisi awal X (0) dan X (0) dapat dicari dari persamaan (28)
dengan mengambil 1
Dimana :
X O n X O
C1 ; C2 XO
n 1 2
Gambar 5 menunjukkan tiga jenis respon dengan simpangan awal x (0). Bagian-
bagian yang bergerak pada banyak meter dan instrumen adalah teredam untuk
Pedoman Praktikum Getaran Mekanis
Jurusan Teknik Mesin
Gambar 5
Gerak Teredam Kritis = 1,0
3. Penurunan Logaritmik
Salah satu cara untuk menentukan jumlah redaman yang ada dalam system
dengan cara mengukur laju peluruhan osilasi bebas. Makin besar redamannya,
makin besar laju peluruhannya.
Suatu getaran teredam yang dinyatakan oleh persamaan (24) yaitu :
X Xe n t sin 1 2 n t
Yang ditunjukkan secara grafik pada gambar (6) disini dengan menggunakan
istilah pengurangan logaritmik (logarithmic decrement) yang didefinisikan
sebagai logaritma natural dan rasio dua amplitudo yang berurutan. Jadi
pengurangan logaritmik menjadi :
1n
X1
e n t sin 1 2 nt1
X2
1n t
e n ( t1 d ) m 1 n ( t1 d ( 30 )
Dan nilai-nilai dari sinusnya adalah sama bila waktu ditambah dengan periode
redaman d mak hubunhan diatas menjadi :
Pedoman Praktikum Getaran Mekanis
Jurusan Teknik Mesin
Gambar 6
Laju Peluruhan Osilasi Yang diukur Dengan Pengurangan Logaritmik
e nt1
1n n ( t1 d )
1n e nd nd ( 31 )
e
2
( 32 )
2
1
persamaan pendekatan
2π ( 28 )
Tentukan / carilah :
a. Jumlah dof, apa saja
b. Persamaan getaran sistem
3. Hitunglah massa batang / pipa jika diketahui material batang terbuat dari besi.
Pedoman Praktikum Getaran Mekanis
Jurusan Teknik Mesin
Gambar 7
Pengurangan Logaritmik Sebagai Fungsi
LANGKAH PERCOBAAN
1. Siapkan perlatan, pasang ball point & kertas grafik pada tempatnya
2. Pasang beban F (buah timbangan) pada pegas untuk harga beban N; 1 kg,
1,25 kg, 1,5 kg, 1,75 kg dan 2 kg (sambil harga g = 10 m/det2) sebagaimana
pada tabel dibawah
3. Catat perpindahan (displacement) pegas pada tiap perubahan beban
4. Pasang pegas dan redaman dengan fluida pelumas mesran MS-40 pada
tempatnya dan ukur posisi masing-masing lc = 0,2 m dan lk = 0,6 m
5. Hidupkan motor pemutar kertas grafik
6. Berikan simpangan pada ujung poros sebesar X = 30 mm kemudian lepaskan
7. Ukur X1 dan X2 dari grafik yang diperoleh
8. Lakukan langkah 4 denagn merubah lc = 0,4 m
9. Lakukan langkah 5,6 dan 7
10. Lakukan langkah 4 denagn merubah lc = 0,6 m
11. Lakukan langkah 5,6 dan 7
12. Pasang pegas dan redaman dengan fluida pelumas mesran minyak tanah pada
tempatnya dan ukur posisi masing-masing lc = 0,6 dan lk = 0,4
Pedoman Praktikum Getaran Mekanis
Jurusan Teknik Mesin
F
Gaya F L0 L1 k
No x = L1 – L0 x
(N) (m) (m)
(N/m)
1 10
2 12,5
3 15
4 17,5
5 20
F
Gaya F L0 L1 k
No x = L1 – L0 x
(N) (m) (m)
(N/m)
1 10
2 12,5
3 15
4 17,5
5 20
n
k ki / n
i 1
PEMODELAN MEKANIK
c k
lc
lk
TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengetahui harga K
Untuk mengetahui pengaruh viskositas fluida terhadap harga redaman
(damping system) C
Untuk mengetahui pengaruh variasi posisi pegas – redaman (lk) dan (lc)
terhadap perilaku system (respon)
Pedoman Praktikum Getaran Mekanis
Jurusan Teknik Mesin
Minyak
1 0.2 0.6
Tanah
Tanah
Minyak
1 0.6 0.2
Tanah
Minyak
2 Tanah 0.6 0.4