Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH SEMINAR BHP

Aspek Etik, Agama, dan Budaya pada Euthanasia

Kelompok Tutorial B2:

Verosa Siregar 1310211002

Tira Kurniati 1310211025

Gina Puspa Endah 1310211066

Nurina Mutia Farah 1310211101

Putri Zhafirah 1310211102

R. Siti Farahnur S 1310211106

Antania Isyatira Kartika 1310211113

Chotijah Auliana Gusti 1310211178

Damas Hendriansyah 1310211185

Sendy Widyadiandini 1310211187

Arum Ambarsari 1310211188

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “ VETERAN ”JAKARTA


2015

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah di Blok GUS
ini dengan kasus dengan sebaik–baiknya.

Tulisan ini adalah materi mengenai ASPEK ETIK, AGAMA, dan BUDAYA terhadap
EUTHANASIA, nantinya akan kami sampaikan pada saat seminar berlangsung. Materi yang
kami dapatkan dari berbagai macam sumber buku dan pembelajaran kuliah pakar dari para
dosen ahli, serta diskusi tutorial yang kami jalani.

Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas BHP. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.

Dalam penyusunan tugas ini tentu jauh dari sempurna, oleh karena itu segala kritik
dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan tugas ini dan untuk
pelajaran bagi kita semua dalam pembuatan tugas-tugas yang lain di masa mendatang.
Semoga dengan adanya tugas ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita dan
kemajuan ilmu pengetahuan.

Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Jakarta, Desember 2015

Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

I.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan

I.4 Manfaat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PEMBAHASAN

BAB IV KESIMPULAN

DAFTAR Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang

Ada dua masalah dalam bidang kedokteran atau kesehatan yang berkaitan dengan aspek
hukum yang selalu aktual dibicarakan dari waktu ke waktu, sehingga dapat digolongkan ke
dalam masalah klasik dalam bidang kedokteran yaitu tentang abortus provokatus dan
euthanasia. Dalam lafal sumpah dokter yang disusun oleh Hippokrates (460-377 SM), kedua
masalah ini telah ditulis dan telah diingatkan. Sampai kini tetap saja persoalan yang timbul
berkaitan dengan masalah ini tidak dapat diatasi atau diselesaikan dengan baik, atau
dicapainya kesepakatan yangdapat diterima oleh semua pihak. Di satu pihak tindakan abortus
provokatus dan euthanasia pada beberapa kasus dan keadaan memang diperlukan sementara
di lain pihak tindakan ini tidak dapat diterima, bertentangan dengan hukum, moral dan
agama.
Mengenai masalah euthanasia bila ditarik ke belakang boleh dikatakan masalahnya
sudah ada sejak kalangan kesehatan menghadapi penyakit yang tak tersembuhkan, sementara
pasien sudah dalam keadaan merana dan sekarat. Dalam situasi demikian tidak jarang pasien
memohon agar dibebaskan dari penderitaan ini dan tidak ingin diperpanjang hidupnya lagi
atau di lain keadaan pada pasien yang sudah tidak sadar, keluarga orang sakit yang tidak tega
melihat pasien yang penuh penderitaan menjelang ajalnya dan minta kepada dokter untuk
tidak meneruskan pengobatan atau bila perlu memberikan obat yang mempercepat kematian.
Dari sinilah dilema muncul dan menempatkan dokter atau perawat pada posisi yang serba
sulit. Dokter dan perawat merupakan suatu profesi yang mempunyai kode etik sendiri
sehingga mereka dituntut untuk bertindak secara professional.
Masalah makin sering dibicarakan dan menarik banyak perhatian karena semakin
banyak kasus yang dihadapi oleh kalangan dokter dan masyarakat terutama setelah
ditemukannya tindakan didalam dunia pengobatan dengan mempergunakan teknologi
canggih dalam menghadapi keadaan-keadaan gawat sehingga mampu mempertahankan hidup
seseorang (walaupun istilahnya hidup secara vegetatif).
Kasus seperti ini sering ditemukan di pusat pelayanan kesehatan terurtama di bagian
gawat darurat dan di bagian unit perawatan intensif pada kasus yang sudah tidak dapat
dibantu lagi.
Dokter dan Perawat merasa mempunyai tanggung jawab untuk membantu
menyembuhkan pasien, sedangkan dipihak lain pengetahuan dan kesadaran masyarakat
terhadap hak-hak individu juga sudah sangat berubah. Mayarakat mempunyai hak untuk
memilih hidup atau mati. Dengan demikian, konsep kematian dalam dunia kedokteran
muncul atau istilah lainnya disebut euthanasia, yaitu melepas kehidupan seseorang agar
terbebas dari penderitaan atau mati secara baik. Dalam dunia kedokteran masa kini hal
tersebut dihadapkan pada kontraindikasi antara etika, moral, hukum, dan agama disaat
kemampuan serta teknologi kedokteran yang semakin maju. Oleh karena itu makalah ini akan
membahas euthanasia dari berbagai sudut pandang.

I.2.Rumusan Masalah

1) ​ ​Apa pengertian dari Euthanasia?


2)​ ​Apa saja jenis-jenis Euthanasia?
3) Bagiamana praktik euthanasia diberbagai negara ?
4) Apa hak pasien dalam kasus Euthanasia ?
5) Apa Kewajiban Dokter dalam kasus Euthanasia ?
6)​ ​Bagaimana Euthanasia menurut KUHP dan Kode Etik Kodekteran?
7) Mengapa dilakukan euthanasia ?
8) Bagiamana Euthanasia dimata pasien dan keluarganya ?
9) Bagaiman Euthanasia dilihat dari sudut pandang agama ?

I.3.Tujuan
1) Mengetahui pengertian dari Euthanasia.
2) Mengetahui jenis-jenis Euthanasia.
3) Mengetahui praktik Euthanasia diberbagai negara.
4) Mengetahui hak pasien dalam kasus Euthanasia.
5) Mengetahui kewajiban dokter dalam kasus Euthanasia.
6) Mengetahui Euthanasia menurut KUHP dan KODEKI.
7) Mengetahi indikasi pelaksanaan Euthanasia.
8) Mengetahui sudut pandang pasien dan keluarga serta sudut pandang agama mengenai
Euthanasia.

1.4. MANFAAT
1) Diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai Euthanasia dan
dampak-dampak serta siasat dan penanggulangan terbaik untuk penyelesaian masalah yang
berhubungan dengan hal tersebut.
2) Sebagai sumbangan pemikiran atau bahan masukkan khususnya bagi mata kuliah terkait.
3) Sebagai bahan bacaan masyarakat umum.

Anda mungkin juga menyukai