PEREKONOMIAN SUMATERA
Disusun oleh
KELOMPOK 1
Anggota :
1. Agus Prianto
2. Larasati Dwika Putri
3. Safira Almas Pranisa
4. Sehat Junpiter Lumban Gaol
5. Tias Ayu Mustanam
6. Yuliana Daulay
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
E. Sistematika Pembahasan
Pembahasan penelitian disistematikakan menjadi lima bab besar dan sub bab. Di bagian
depan diberikan halaman sampul, halaman judul, dan, halaman daftar isi.
BAB II
LANDASAN TEORI
b. Potensi Pembangunan
Potensi wilayah pesisir dan laut Indonesia dipandang dari segi
Pembangunan adalah sebagai berikut:
1) Sumber daya yang dapat diperbaharui seperti: Perikanan (Tangkap,
Budidaya, dan Pascapanen), Hutam mangrove, Terumbu karang,
Indsutri Bioteknologi Kelautan dan pulau-pulau kecil.
2) Sumber daya yang tidak dapat diperbaharui seperti: Minyak bumi dan
Gas, Bahan tambang dan mineral lainnya serta Harta Karun.
3) Energi kelautan seperti: Pasang-surut, Gelombang, Angin, OTEC
(Ocean Thermal Energy Conversion).
4) Jasa-jasa Lingkungan seperti: Pariwisata, Perhubungan dan
Kepelabuhanan serta Penampung (Penetralisir) limbah.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
B. Jadwal Kegiatan
C. Metode
1. Survei
Survei secara langsung ke lapangan di Dinas Kelauatan dan
Perikanan. Di sana terdapat Pelabuhan Perikanan di mana terdapat
aktivitas perekonomian melalui perairan. Nelayan, distributor,
hingga pelaku konsumen berada di sana sehingga memudahkan dalam
survei.
2. Wawancara
Sasaran wawancara yang dilakukan adalah para nelayan, distributor
dan konsumen untuk mendapatkan data dibutuhkan. Diberikan
kuisioner kepada masing-masing bidang di mana tidak hanya satu
orang, melainkan lebih dari 3 orang per bidang agar bisa
memastikan validasi data. Dari hasil wawancara, didapatkan data
yang konkrit.
3. Data Sekunder
Dalam data sekunder, dicari data yang tidak bisa didapatkan
melalui metode wawancara dan survei. Didapatkan jurnal-jurnal
melalui internet, data dari kementrian dan lainnya agar data yang
didapatkan benar.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Data Pengamatan
Dalam melakukan penelitian, kami melakukan metode survei dan wawancara
terhadap para nelayan, distributor dan masyarakat selaku konsumen.
Kami mengajukan kuisioner yang berbeda-beda di tiap bidang,
yaitu :
a. Wawancara Nelayan
1) Faktor apa saja yang mempepngaruhi kenaikan harga ikan?
2) Semakin tinggi harga jual ikan dipasaran maka akan menurunkan jumlah
konsumen. bagaimana pengaruh terhadap nelayan?
3) Bagaiman pengaruh iklim dan cuaca untuk pendapatakn ikan
b. Wawancara Distributor
1) Bagaimana cara distributor menentukan harga jual ikan?
2)Bagaiman pendapatan dari penjualan ikan setiap bulannya?
3) Bagaimana cara distributor mendapatkan keuntungan yang tinggi tanpa
membuat konsumen mengeluh?
c. Wawancara masyarakat selaku konsumen
1) Bagaimana cara konsumen mengatasi kenaikan harga ikan?
2) Berapa kisaran harga ikan yang dijual?
3) Perbedaan harga di tempat pelelangan ikan dan dipasar?
Grafik 1.1. Faktor apa saja yang mempengaruhi kenaikan harga ikan?
Sales
Grafik 1.2. Semakin tinggi harga jual ikan dipasaran maka akan
menurunkan jumlah konsumen. bagaimana pengaruh terhadap nelayan?
faktor
6
4
Distributor
2
0
Puasa Idul Fitri Idul Adha Tahun
Baru
Bulan
Sales
Grafik 3.2 Jenis ikan apa saja yang biasanya paling sering dibeli?
B. Grafik Data
Grafik 1. Pertumbuhan PDB perikanan selama 2014 hingga 2017
Sumber : Badan Pusat Statistika 2017.
C. Pembahasan
A. Kesimpulan
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di
dunia, kondisi geografis yang strategis, kaya akan sumber
daya alam, tetapi semuanya masih belum dapat dimanfaatkan
secara optimal demi kemakmuran bangsa. Banyak faktor yang
menyebabkan hal tersebut. Mulai dari kesalahan paradigma
pembangunan, hingga pengetahuan masyarakat yang belum
merata. Namun, sejauh ini, masyarakat pesisir mampu membuat
perekonomian Indonesia naik di bidang perikanan.Masyarakat
juga sedikitnya mampu memanfaatkan sumber daya lautan agar
tidak terbuang percuma begitu saja menjadi makanan yang
layak konsumsi. Perairan Indonesia sangat berperan besar
sebagai tempat masyrakat bergantung hidup, terutama di
Lampung. Mereka bisa berperan sebagai nelayan, distributor,
maupun pelaku konsumen. Dengan keadaan inilah, setidaknya
perekonomian Indonesia tertolong, baik untuk masyarakatnya
sendiri maupun negara.
B. Saran
Daftar Pustaka