Anda di halaman 1dari 3

DRAMA

A. Mengidentifikasi Alur Cerita, Babak, dan Konflik dalam Drama

Drama diartikan sebagai syair atau prosa yang menggambarkan kehidupan dan
watak melalui tingkah laku ( akting ) atau dialog yang dipentaskan. Pengertian lain,
drama adalah kisah hidup manusia yang dikemukakan di pentas berdasarkan naskah,
menggunakan percakapan, gerak laku, unsur unsur pembantu ( dekor, kostum, rias,
lampu, musik), serta di saksikan oleh penonton. Ketiga bagian itu diapit oleh dua
bagian penting lainnya, yakni prolog dan epilog.
1. Prolog adalah kata kata pembuka, pengantar, ataupun latar belakang cerita,
yang biasanya disampaikan oleh narator atau tokoh tertentu.
2. Epilog adalah kata kata penutup yang yang berisi simpulan ataupun amanat
tentang isi keseluruhan dialog.

Selain kedua hal tersebut, dalam drama terdapat dialog. Dialog dalam drama
meliputi bagian orientasi, komplikasi, dan resolusi ( denouement ).

1. Orientasi suatu cerita menentukan aksi dalam waktu yang tepat ;


memperkenalkan para tokoh, menyatakan situasi suatu cerita, mengajukan
konflik yang akan dikembangkan dalam bagian utama cerita tersebut, dan
ada kalanya membayangkan resolusi yang di buat dalam cerita itu.
2. Komplikasi atau bagian tengah cerita, mengembangkan konflik.
3. Resolusi atau ( denouement ) hendaklah muncul secara logis dari apa apa
yang telah mendahuluinya didalam komplikasi.

Teks drama dibentuk dari beberapa unsur berikut.

1. Tema
Tema adalah gagasan yang menjalin struktur isi drama.
2. Latar
Latar adalah tempat, suasana, ruang dan waktu terjadi cerita dalam
pementasan drama.
3. Tokoh
Tokoh adalah orang orang yang berperan dalam suatu pementasan drama.
4. Dialog
Dialog adalah segala ucapan dari pelaku ( tokoh ) sesuai dengan petunjuk
dalam naskah drama. Percakapan atau dialog harus memenuhi dua syarat
berikut.
a. Dialog harus turut menunjang gerak laju tokoh.
b. Dialog yang di ucapkan diatas pentas lebih tajam dan terbit dari pada ajaran
sehari hari.
5. Amanat
Pesan atau amanat merupakan ajaran moral yang disampaikan kepada
pembaca atau penonton.

B. Mempertunjukan Salah Satu Tokoh dalam Drama


Untuk dapat mementaskan drama dengan baik, anda harus benar benar mengenai
watak / karakter tokoh tokohnya. Ada beberapa cara untuk memerankan tokoh
dengan tepat dan menjiwai, yaitu sebagai berikut.
1. Survei ke lapangan tentan si tokoh dengan cara membandingkan karakter
yang akan diperankan dengan kenyataan yang ada.
2. Membaca buku tentang cara menggali emosi, penjiwaan, dan teknik
bermain drama juga dapat di lakukan.
3. Berlatih di alam bebas atau berlatih di depan cermin dapat dilakukan agar
bisa melihat bagaimana ujaran yang keluar dengan ekspresi wajah yang
terbentuk.

Sementara itu, teknik yang di gunakan untuk mengidentifikasi tokoh ada dua
macam, yaitu teknik analitik dan dramatik.

1. Teknik analitik, yaitu karakter tokoh diceritakan secara langsung oleh


sutradara. Tokoh digambarkan secara utuh dari segi fisik/jasmani, sikap,
watak, dan karakternya.
2. Teknik dramatik, yaitu karakter tokoh diungkapkan melalui
penggembaran fisik, lingkungan, dialek/bahasa, pola pikir, dan sikap
terhadap tokoh lain.

C. Menganalisis isi dan Kebahasaan dalam Drama


Tema adalah gagasan umum dalam suatu drama yang disampaikan oleh pengarang
kepada pembaca atau penonton. Berdasarkan keluasaan tema itu dapat
dikelompokan kedalam dua jenis, yakni tema utama dan tema tambahan
1. Tema utama adalah tema secara keseluruhan yang menjadi landasan dari
lakon drama.
2. Tema tambahan merupakan tema tema lain yang terdapat dalam drama
yang mendukung tema utama.

Drama merupakan karya fiksi yang di nyatakan dalam bentuk dialog atau
tuturan langsung para tokohnya. Adapun kata ganti pada bagian dialog
adalah kata ganti orang pertama dan kedua, misalnya saya, kami, kita,
anda, atau bisa pula menggunakan kata sapaan. Dialog dalam teks drama
seringkali menggunakan kosakata percakapan seperti oh, ya, aduh, sih,
dong.
Teks drama juga memiliki ciri ciri kebahasaan sebagai berikut.
1. Menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu ( konjungsi
kronologis) contoh: sebelum, sekarang, setelah itu, mula mula, kemudian.
2. Menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu pristiwa yang
terjadi seperti menyuruh, menobatkan, menyingkirkan, menghadap,
beristirahat.
3. Menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang di pikirkan atau
dirasakan oleh tokoh. Contoh: merasakan, menginginkan,
mengharapkan, mendambakan, mengalami.
4. Menggunakan kata kata sifat ( descriptivr language ) untuk
menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana. Kata kata yang dimaksud,
misalnya, rapi, bersih, baiak, gagah, kuat.

D. Mendemonstrasikan Sebuah Naskah Drama


Sebelum memerankan drama, kegiatan awal yang perlu kita lakukan adalah
membaca dan memahami naskah drama. Naskah drama adalah karangan atau
tulisan yang berisi nama nama tokoh, dialog yang di ucapkan, latar panggung yang di
butuhkan, dan pelengkapan lainya ( kostum, lighting, dan musik pengiring).
Agar anda dapat bermain drama dengan bagus, maka perhatikanlah hal hal berikut
ini.
1. Hafalkan dan pahami teks drama yang akan anda perankan.
2. Perhatikan wawancang, kramagung, dan dialognya.
a. Wawancang adalah dialog atau percakapan yang harus diucapkan oleh tokoh
cerita.
b. Kramagung adalah petunjuk, perilaku, tindakan, atau perbuatan yang harus di
lakukan oleh tokoh.Dalam naskah drama, kramagung biasa di tulis dengan cetak
miring dan berada didalam kurung.
c. Ucapkan dialog secara ekspresif sesuai dengan jenis tokoh dan karakter yang
diperankan.
3. Lakukan gerak gerik ( gesture ) anggota tubuh/pantomimik sesuai dengan
penghayatan perannya.
4. Lakukan gerakan mimik ( roman ) muka yang sesuai dengan naskah
drama.

Anda mungkin juga menyukai