FADLIA SUNARTO
03091711020
UNIVERSITAS KHAIRUN
2020
BAB I
PENDAHULUAN
menurut undang-undang SISDIKNAS no.20 tahun 2003, adalah sebagai usaha sadar
sedemikian rupa supaya peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya secara
dengan setelah mengalami situasi tadi. Belajar dipengaruhi oleh faktor dalam diri
18) yang mengatakan bahwa hasil belajar Sehubungan dengan pendapat itu, maka
menjelaskan bahwa sesorang dapat dikatakan telah berhasil dalam belajar jika ia
sikapnya terhadap suatu objek. Sementara menurut Bloom (Sudjana, 2017. hlm.3)
Hasil belajar, menurut Bloom, merupakan perubahan prilaku yang meliputi tiga
Pada kegiatan belajar mengajar di dalam kelas terjadi proses penilaian yang
Hasil belajar merupakan faktor yang sangat penting, karena hasil belajar yang
dicapai siswa merupakan alat untuk mengukur sejauh mana siswa menguasai materi
yang diajarkan oleh guru. Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi keberhasilan
proses dan hasil belajar, yaitu faktor internal (faktor dari dalam individu), faktor
eksternal (faktor dari luar individu), dan faktor pendekatan belajar yakni jenis upaya
belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk
PBM menjadi pembelajaran yang efisien karena siswa tidak hanya belajar,
membuat siswa ketika diberi posttest dapat menjawab dengan baik dengan
Pemahaman yang mendalam terhadap materi, membuat siswa ketika diberi posttest
dapat menjawab dengan baik dengan persentase pencapaian KKM 60 lebih dari
80%.
menjadi siswa yang aktif. Siswa aktif dalam bertanya, berdiskusi, memecahkan
masalah, serta menyampaikan ide dan gagasan lebih terbuka. Pemahaman konsep
baik dengan PBM. Pemahaman konsep yang baik meningkatkan pencapaian hasil
belajar siswanya
B. Identtifikasi Masalah
Dari uraian Latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang dapat
C. Rumusan Masalah
penelitian in yaitu:
2. Apakah pengunaan model problem basic learnig dan hasil belajar di SMA
D. Tujuan penelitian
adalah
E. Manfaat penelitian
1. Manfaat teoritis
sripsi
2. Manfaat prkatis
F. Asumsi penelitian
1. Guru mampu menerapkan model PBL untuk meningkatkan kemampuan
model PBL
Dalam penelitian ini yang menjadi ruang lingkup penelitian adalah SMA
Negeri 2 Kota ternate , pada kelas MIPA- XI -3yang berjumlah 20 siswa yang terdiri
H. Defenisi Operasional
istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan seperti
berikut ini :
belajar. Menurut Santyasa (dalam Ghofur: 2013), Problem Based Learning (PBL)
merupakan suatu strategi atau pendekatan yang dirancang untuk membantu proses
masalah yakni mulai dari analisis, rencana, pemecahan, dan penilaian yang
melekat pada setiap tahap. Problem Based Learning (PBL) tidak disusun untuk
membantu guru dalam menyampaikan banyak informasi tetapi guru sebagai
nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang berfikir kritis dan
konsep esensi materi dan pelajaran. Tan dalam Rusman (2012 hlm, 232)
2. Hasil Belajar Menurut Sudjana (2012, hlm. 22), hasil belajar adalah kemampuan
dalam Depdiknas (2012, hlm. 125) mengemukakan bahwa hasil dari kegiatan
belajar ditandai dengan adanya perubahan perilaku ke arah positif yang relatif
permanen pada diri orang yang belajar. Sehubungan dengan pendapat itu, maka
Wahidmurni, dkk. (2013, hlm. 18) menjelaskan bahwa sesorang dapat dikatakan
telah berhasil dalam belajar jika ia mampu menunjukkan adanya perubahan dalam
atau perubahan prilaku yang menimbulkan kemampuan dapat berupa hasil utama
effect). Hasil utama pengajaran adalah kemampuan hasil belajar yang memang
Sedangkan hasil pengiringan adalah hasil belajar yang dicapai. Misalnya setalah
sukai karena siswa dengan cara guru mengajar guru. Snelbeker (Rusmono,2014.
belajar pada dasarnya adalah bagaimana prilaku seseorang berubah sebagai akibat
belajar, menurut Bloom, merupakan perubahan prilaku yang meliputi tiga ranah,
.
BAB II
KAJIAN TEORI
belajar bersifat progresif dan akumulatif, mengarah yang dihasilkan oleh proses
dari tidak mampu menjadi mampu, dari tidak mengerti menjadi mengerti,baik
suatu proses usaha yang dilakukan suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan
sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.
Ada empat pilar belajar yang dikemukakan oleh UNESCO, diantaranya:
mengatasi konflik.
bersama dengan orang lain yang berbeda dengan penuh toleransi, saling
ini diperlukan dukungan keberhasilan dari pilar pertama, kedua dan ketiga.
Tiga pilar tersebut ditujukan bagi lahirnya siswa yang mampu mencari
Aksara,2013), h.3
prediksi dan proyeksi tentang apa yang akan dilakukan pada saat kegiatan
pembelajaran.
dapat mencapai sasaran. Sasaran tersebut harus sesuai dengan Standar kompetensi
dan kompentensi dasar yang harus dicapai oleh peserta didik. Artinya, materi yang
tercapainya indikator.
didik dalam mencapai standar kompentensi dan kompentensi dasar. Hal-hal yang
Suatu pembelajaran yang efektif dapat ukur dari seberapa besar perencanaan
pembelajaran (2) kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran (3) Aktivitas siswa
(4) Respon siswa terhadap pembelajaran (5) Efesiensi waktu dalam pelaksanaan
pembelajaran. Suatu pembelajaran sudah dikatakan efektif dan efisien apabila paling
sedikit tiga dari lima aspek tersebut terpenuhi dengan syarat utama ketuntasan belajar
terpenuhi.
pembelajaran yang menggunakan masalah nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk
belajar tentang berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk
Dalam hal ini siswa terlibat dalam penyelidikan untuk pemecahan masalah yang
sesuatu yang harus dipelajari siswa untuk melatih dan meningkatkan keterampilan
berpikir kritis dan memecahkan masalah, serta mendapatkan pengetahuan dan konsep
penting. Pendekatan pembelajaran ini mengutamakan proses belajar, di mana tugas guru
penelitian. Selain itu, guru menyiapkan dukungan dan dorongan yang dapat
belajar siswa, baik secara individual maupun secara kelompok. Di sini guru berperan
sebagai pemberi rangsangan, pembimbing kegiatan siswa, dan penentu arah belajar
siswa. Rencana pembelajaran terdiri dari pengetahuan pilihan dan bentuk masalah yang
diperoleh dari pengetahuan kritis siswa, kemampuan memecahkan masalah dan strategi
masalah berkisar pada masalah atau pertanyaan yang penting bagi siswa maupun
sebagai berikut :
penyelesaian siswa.
dipahami siswa. Selain itu, masalah disusun dan dibuat sesuai dengan
dengan waktu, ruang dan sumber yang tersedia. Selain itu, masalah yang
telah disusun tersebut harus didasarkan pada tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan.
Sosial), masalah yang akan diselidiki telah dipilih yang benar-benar nyata agar
dalam pemecahannya, siswa meninjau dari berbagai mata pelajaran yang lain.
membuat kesimpulan.
,siswa bertugas menyusun hasil penelitiannya dalam bentuk karya (karya tulis
dan penyelesaian) dan memamerkan hasil karyanya. Artinya, hasil penyelesaian
masalah harus diselesaikan bersama-sama antar siswa dengan siswa, baik dalam
kelompok kecil maupun kelompok besar, dan bersama-sama antar siswa dengan
Hal.130
1) Kelebihan
2) Kekurangan
F. Aktivitas Belajar
peserta didik, baik jasmani maupun rohani sehingga perubahan prilaku dapat terjadi
secara tepat, mudah dan benar, baik berkaitan dengan aspek kognitif, efektif,
maupun psikomotorik.
interaksi (guru dan murid ) dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Aktivitas
dalam belajar dapat memberkan nilai tambahan (Added Value) bagi peserta didik,
integral.
terjadinya valisme.
peserta didik untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Ketika peserta didik
pasif, atau hanya menerima dari pengajar, ada kecendrungan untuk cepat
melupakanapa yang telah diberikan. Oleh sebab iru diperlukan perangkat tertentu
untuk dapat mengikat informasi yang baru saja diterima dari guru.
G. Hasil Belajar
belajar sema jangka waktu tertentu.dengan demikian dapat dikatakan bahwa hasil
belajar tingkat penguasaan yang diraih siswa setelah mengalami proses kegiatan
pembelajaran dalam waktu tertentu dan sesuai dengan tujuan yang telah
diterapkanHasil belajar adalah hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar
mengajar, karena hasil belajar adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam
melakukan kegiatan tertentu. Kingsley membagi tiga macam hasil belajar yaitu: (a)
Keterampilan dan kebiasaan (b) pengetahuan dan pengertian (c) sikap dan cita-cita
yang masing-masing golongan dapat diisi dengan bahan yang ada pada kurikulum
sekolah.
model pembelajaran berdasarkan masalah terdiri dari lima langkah. Kelima langkah
itu dimulai dengan orientasi guru dan siswa pada masalah serta diakhiri dengan
Berbasis Masalah
1 Orientasi siswa pada masalah Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran, menjelaskan
mengorganisir tugas-tugas
sesuai, melaksanakan
1. Mengorientasikan Siswa
pada Masalah
2. Mengorganisir Siswa untuk
Belajar
3. Membantu Siswa
Memecahkan Masalah pada
Materi Usaha dan Energi
4. Membantu Mengumpulkan
dan Menyajikan Hasil
Pemecahan Masalah
5. Menganalisis dan
Mengevaluasi Proses
Pemecahan Masalah
J. Usaha
1. Pengertian Usaha
diartikan sebagai suatu bentuk kerja atau kegiatan yang berupa tenaga atau pikiran
Usaha berkaitan langsung dengan gaya, gaya melakukan usaha jika gaya
tersebut dapat memindahkan benda dari suatu tempat atau kedudukan yang lain.
meter, ini berarti anak tersebut melakukan usaha karena meja berpindah tempat.
Seekor kuda menarik kereta menyebabkan kereta berpindah sejauh 100 meter, kuda
tersebut melakukan usaha karena kereta berpindah tempat. Seorang bapak sekuat
berpindah tempat, maka bapak tidak melakukan usaha (usahanya nol) karena
benda. Sehingga pengertian usaha dalam fisika mempunyai hubungan erat dengan
gaya dan jarak perpindahannya. Besarnya usaha yang dilakukan oleh gaya sama
dengan hasil kali gaya (F) dan jarak perpindahan (s). Sehingga dapat dituliskan:
𝑊=𝐹.𝑠
Keterangan:
W = usaha (joule)
F = gaya (N)
S = perpindahan (m)
2. Macam-macam Usaha.
a. Usaha Bernilai Positif Usaha yang dilakukan adalah searah dengan arah
gaya yang bekerja maka usaha tersebut bernilai positif. Contoh usaha yang
bernilai positif jika ada anak akan mendorong kursi dan kursi tersebut
namun usaha yang dilakukan oleh regu tarik tambang kalah tadi berlawan,
c. Usaha Bernilai Nol Usaha dikatakan bernilai nol jika gaya yang bekerja
seorang anak kecil mendorong tembok walaupun dengan gaya yang besar
memberikan gaya pada benda dan benda yang dikenai gaya tersebut mengalami
perpindahan.
K. Energi
1. Pengertian Energi
Di rumah, disekolah atau di media massa sering kita mendengar tentang energi.
untuk keperluan rumah tangga, industri dan transportasi. Mampu berjalan kaki,
mampu belajar atau melakukan kegiatan yang lain karena kita memiliki
Dalam bahan minyak seperti minyak tanah, bensin, solar dan batu bara.
Semakin besar massa zat, semakin besar pula energi kimia yang dimiliki.
b. Energi ListrikEnergi listrik adalah energi yang terdapat pada arus listrik,
alat yang memiliki energi listrik misalnya baterai, aki dan generator.
disekitarnya.
d. Energi CahayaEnergi cahaya adalah energi yang terdapat pada cahaya.
Energi cahaya di miliki oleh sinar matahari, cahaya lampu, sinar bulan
PanasEnergi panas terdapat pada sumber panas. Jika suhu benda makin
tinggi maka energi panas semakin besar. Dengan energi panas benda
METODE PENELITIAN
menjelaskan bahwa seorang peneliti bukan sebagai penonton tentang apa yang
guru mencari solusi terbaik terhadap masalah yang dihadapi. Selain itu dalam
penelitian tindakan kelas dimungkinkan siswa secara aktif berperan serta dalam
Pendahuluan
Tuntas
evaluasi pada siklus I masih belum tuntas, sehingga dilakukan perbaikan pada
a. Tempat Penelitian
siswa kelas XI . Lokasi tersebut dipilih karena tempat tersebut sangat bagus,
b. Waktu Penelitian
Waktu penelitian perbaikan pembelajaran ini dilakukan pada semester ganjil tahun
c. Siklus PTK
PTK ini dilakukan melalui 2 siklus, setiap siklus dilaksanakan mengikuti prosedur
Subjek penelitian adalah siswa kelas XI-2 SMA Negeri 2 Kota Ternate Kecamatan
ternate selatan yang berjumlah 28 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki – laki dan
16 siswa perempuan. Mata pelajaran yang menjadi sasaran penelitian adalah mata
siklus. Hasil evaluasi pada siklus I masih belum tuntas, sehingga dilakukan
perbaikan pada siklus II. Refleksi siklus I dilakukan untuk menentukan langkah-
langkah perbaikan pada siklus II. Tahap-tahap penelitian yang dilakukan adalah
sebagai berikut.
a. Pendahuluan
2 kota ternate
3. melakukan observasi,
Setelah dilakukan observasi, diperoleh data berupa hasil tes siswa untuk mengukur
kemampuan siswa dalam mempelajari usaha dan energy dan kendala-kendala yang
dihadapi guru selama proses pembelajaran. Seluruh data yang diperoleh dari tindakan
b. Pelaksanaan Siklus
Siklus I
1) Perencanaan
2) Tindakan
a. Kegiatan Awal
b. Kegiatan Inti
Guru menjelaskan materi usaha dan energi dengan disertai contoh usaha dan
energi
Guru menunjukkan gambar yang sesuai dengan contoh usaha dan energy
c. Kegiatan Akhir
tugas dikumpulkan.
3) Pengamatan (Observasi)
Pelaksanaan pengamatan melibatkan beberapa pihak diantaranya guru,
peneliti, dan teman sejawat. Pelaksanaan observasi dilakukan pada saat proses
dibuat oleh peneliti. Hal yang harus diamati oleh observer adalah aktivitas siswa
analisis hasil observasi untuk mengetahui keaktifan siswa, guru dan jalannya
pembelajaran.
4) Refleksi
Seluruh hasil observasi, evaluasi siswa, dan catatan lapangan dianalisis, dijelaskan,
dan disimpulkan pada tahap refleksi. Tujuan dari refleksi adalah untuk mengetahui
gambar. Peneliti bersama observer menganalisis hasil tindakan pada siklus I dan II
Siklus II
Siklus II merupakan tindakan perbaikan dari siklus I yang masih belum berhasil.
pembelajaran pada siklus I, hanya saja dilakukan lebih cermat dan memperhatikan
hal-hal yang masih belum tercapai pada saat siklus I. Hal ini dilakukan untuk
Sumber data diperoleh dari siswa kelas MIA XI-2. SMA NEGERI 2 Kota ternate
usaha dan energi setelah menggunakan media gambar dan bagaimana proses
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Observasi
pengamatan pada objek penelitian. Pada penelitian ini melibatkan 2 observer, antara
lain guru dan peneliti. Proses observasi dilakukan dengan mengacu pada pedoman
observasi yang telah disusun. Aktivitas dan perhatian siswa diamati untuk
materi usaha dan energi dengan menggunakan media gambar dapat mempengaruhi
aktifitas siswa dan apakah kegiatan yang dilakukan guru telah sesuai dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran.
2. Tes
Teknik tes digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa usaha dan energi
3. Wawancara
Dalam penelitian ini digunakan jenis wawancara bebas terpimpin yaitu saat
mewawancara hanya berpedoman pada garis besar tentang hal-hal yang akan
ditanyakan.
4. Catatan Lapangan
tidak terangkum dalam pedoman observasi yang telah dibuat oleh peneliti. Dalam
penelitian ini yang menulis catatan lapangan adalah peneliti sebagai pelaksana
tindakan.
G. Analisis Data
Analisis data dilakukan dalam suatu penelitian untuk menarik kesimpulan dari seluruh
data yang telah diperoleh. Data-data yang dianalasis adalah hasil observasi aktivitas
guru dan siswa, hasil wawancara, hasil catatan lapangan, dan hasil evaluasi siswa. Data
berupa hasil observasi aktivitas guru, hasil wawancara, dan hasil catatan lapangan
dianalisis berupa deskripsi dalam bentuk penarikan kesimpulan. Data hasil evaluasi
siswa dan hasil observasi aktivitas siswa dianalisis dengan angka-angka. Kriteria
ketuntasan belajar individu siswa SMA negeri 2 kota ternate mencapai 76. Sementara
kriteria ketuntasan belajar klasikal yaitu apabila terdapat 70% siswa yang telah
NP = Nilai Persentase
Keterangan :
Pa= A/N*100%
Indikator kinerja merupakan suatu kriteria yang digunakan untuk melihat tingkat
Dalam PTK ini yang akan dilihat adalah indikator kinerjanya. Maka diperlukan
2. Ketuntasan hasil belajar termasuk dalam kategori baik dari jumlah peserta didik
seluruhnya.
3. Keaktifan guru dan peserta didik dalam ketegori baik berdasarkan hasil pengamatan
4. Setelah pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini diharapkan peserta didik dapat
DAFTAR PUSTAKA
Argaw, A. S., Haile, B. B., Ayalew, B. T., & Kuma, S. G. (2017). The Effect of Problem
Based Learning (PBL) Instruction on Students’ Motivation and Problem Solving Skills of
857871
Kritisdengan Hasil Belajar Biologi Siswa yang menjalani Pembelajaran Problem based
Learning (PBL) pada Kelas XI SMA di Kota Malang. Tesis Pendidikan Fisika Universitas
Negeri Malang
Bahasa.Yogyakarta: Deepublish.
Anderson, L.W. & David R. Krathwohl. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching, and