OLEH:
Amalia Anisa - N11118069
Anugrah Rosando Siwy - N11119010
Julianto Rizal Tangkelangi - N11118076
Noer Fatma - N11118086
Suryani Rahman - N11118061
Yosia Kevin Poluan - N11118059
PEMBIMBING
Dr. Sumarni.,M.Kes.,Sp.Gk
Seorang anak laki-laki, berusia 4 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan tidak mau
makan. Menurut ibunya pasien memang memiliki nafsu makan kurang, walaupun ibu pasien
sering membujuk pasien. Pasien hanya suka menkonsumsi snack buatan pabrik, dan tidak
suka makan makanan rumahan, dan walaupun makan, pasien hanya mengkonsumsi ikan dan
tidak suka mengkonsumsi sayur, buah dan susu. Riwayat nutrisi pasien: pasien tidak pernah
mendapat ASI eksklusif diakrenakan ibu sibuk bekerja, sejak lahir hingga hingga usia 18
bulan mendapatkan susu formula, lalu pemberian bubur saring sejak usia 18 bulan hingga
usia 36 bulan, dan makanan dewasa sejak 36 bulan hingga sekarang. Pada pemeriksaan fisik,
tampak pasien kurus, Berat badan 12 kg, Tinggi badan 96 cm, LILA 12 cm. Iga nampak
terlihat namun wajah pasien tidak tampak tua, dan tidak terdapat baggy pants
JAWAB
Hal apa saja yang perlu diberikan untuk meningkatkan status kesehatan anak tersebut.
a. Definisi
Manan tambahan adalah makanan yang bergizi sebagai tambahan selain
makanan makanan utama bagi balita untuk memenuhi kebutuhan gizi.
Makanan tambahan bagi balita dapat berupa makanan yang dibuat dengan
bahan pangan local yang tersedia dan mudah diperoleh oleh masyarakat
dengan harga terjangkau atau makanan hasil olahan pabrikan (4).
b. Tujuan Pemberian Makanan Tambahan
PMT bertujuan untuk memperbaiki keadaan gizi pada anak golongan
rawan gizi yang menderita kurang gizi, dan diberikan kepada anak balita
dengan kriteria tiga kali berturut-turut naik timbangannya serta yang berat
badannya pada KMS terletak di bawah garis merah (4).
c. Jenis Pemberian Makanan Tambahan
Jenis-jenis pemberian makanan tambahan (PMT) menurut Kemenkes RI
(2011), terdiri dari PMT-Pemulihan dan PMT-Penyuluhan .
PMT-Pemulihan
Diperuntukan bagi anak usia 6-59 bulan terutama yang menderita gizi kurang guna
mencukupi kebutuhan gizi. Kegiatan PMT-penmulihan memiliki tiga aspek yaitu :
Aspek rehabilitasi, aspek penyuluhan, dan aspek peran serta masyarakat (4)..
PMT-Penyuluhan
Diberikan untuk balita satu kali perbulan saat kegiatan
penimbangan di Posyandu. Pada kegiatan PMT-Penyuluhan terdapat
beberapa hal yang harus dilakukan yaitu penyuluhan/penjelasan tentang
triguna makanan (makanan pokok sebagai sumber tenaga, lauk pauk
sebagai zat pembangun, serta sayur dan buah sabagai zat pengatur),
penyuluhan mengenai makanan sehat dan manfaatnya untuk tubuh
serta kesehatan.
d. Syarat-syarat Pemberian Makanan Tambahan
Menurut Kemenkes RI, terdapat persyaratan dalam pemberian makanan
tambahan diantaranya (4):
Makanan tambahan diutamakan berbasis bahan makanan atau makanan
lokal
Makanan tambahan diberikan untuk memenuhi kebutuhan gizi balita
sasaran dengan kandungan energi sebesar 300-400 kkal/anak/hari,
protein sebesar 10-15g/hari/anak. setiap tahapan usia memiliki anjuran
Pemberian makanan tambahan merupakan tambahan makanan untuk
memenuhi kebutuhan gizi balita dari makanan keluarga
Makanan tambahan balita diutamakan berupa sumber hewani maupun
nabati
Makanan tambahan diberikan berkala biasanya selama 90 hari
berturut-turut
Makanan tambahan berbasis bahan makanan/makanan local terdapat 2
jenis berupa : MP-ASI (untuk usia 6-23 bulan) dan makanan tambahan
untuk usia 24-59 bulan berupa makanan keluarga
Pemberian makanan tambahan untuk balita berbasis makanan lokal
dapat diberikan berupa kudapan lainnya
Bentuk makanan tambahan diberikan sesuai dengan pola makanan
yang disajikan.
2. Putri ASR, Mahmudiono T. Efektivitas Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan Pada
Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Simomulyo, Surabaya. 2020;7.
3. Fitri DI, Chundrayetti E, Semiarty R. Hubungan pemberian ASI dengan tumbuh kembang bayi
umur 6 bulan di Puskesmas Nanggalo. J Kesehat Andalas. 2014;3(2).