“LKM 6”
Dosen Pengampu:
Dr. Rai Sujanem, M. Si
I Gede Arjana, S.Pd., M.Sc. RWTH
Nama Kelompok :
I Made Alit Adnyana Putra 1713021011/VB
I Wayan Yasana 1713021018/VB
Komang Citra Pramesti 1713021038/VB
2
dasar memprediksi korelasinya. Kita mengasumsikan bahwa entropi sebanding dengan
logaritma probabilitas thermodinamika. Di dalam ekspansi adiabatik reversibel dari gas,
volume bertambah tetapi temperatur berkurang. Entropi yang tersisa adalah konstan,
dengan demikian ketidakteraturan juga tetap. Peningkatan ketidakteraturan sebagai akibat
penambahan volume dikompensasi dengan penurunan ketidakteraturan akibat dari
pemancaran kecepatan yang lebih kecil pada suhu yang lebih rendah. Menurut hukum
thermodinamika, proses ini hanya dapat terjadi di dalam sistem tertutup untuk entropi
yang membesar atau di dalam limit yang tersisa konstan. Setiap proses di mana entropi akan
berkurang merupakan sesuatu yang dilarang. Kita lihat bahwa penjelasan statistic
menginterpretasikan entropi merupakan pernyataan dogmatis yang harus dimodifikasi.
Misalkan sebuah sistem dalam keadaan peluang thermodinamika maksimum atau entropi
maksimum. Keadaan ini bukanlah statis karena perubahan kontinu titik fase di dalam
ruang fase. Kadang-kadang sebuah keadaan akan menghasilkan peluang dan juga entropi
kurang dari harga maksimum. Perubahan kecil lebih mungkin daripada perubahan besar,
namun perubahan besar tersebut tidak mungkin.
2. Sebuah ruang fase terdiri dari 3 cell. Ke dalam ruang fase tersebut didistribusikan 6 buah
partikel.
Tentukanlah :
(a) Probabilitas makrostatenya.
(b) Probabilitas termodinamika untuk W(2, 1, 3), catat tunjukkan susunannya dengan huruf
a, b, c, d, e, dan f.
Pembahasan:
Diketahui:
Sebuah ruang fase terdiri dari 3 cell
6 buah partikel
Ditanya:
a. Probabilitas makrostatenya
b. Probabilitas termodinamika untuk W(2, 1, 3), (tunjukan susunannya dengan huruf a, b, c,
d, e, dan f.)
3
Jawaban.
a. Probabilitas makrostatenya
Ni 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 5 5 6
Nj 0 1 2 3 4 5 6 0 1 2 3 4 5 0 1 2 3 4 0 1 2 3 0 1 2 0 1 0
Nk 6 5 4 3 2 1 0 5 4 3 2 1 0 4 3 2 1 0 3 2 1 0 2 1 0 1 0 0
Berdasarkan tabel di atas, maka diperoleh kemungkinan makrostatenya yakni sebagai berikut:
Kemungkinan W1 pada cell i berisi titik fase, cell j berisi 0 titik fase, dan
1
cel k berisi 6 titik fase.
Kemungkinan W1 pada cell i berisi titik fase, cell j berisi 1 titik fase, dan
2
cel k berisi 5 titik fase.
Kemungkinan W1 pada cell i berisi titik fase, cell j berisi 2 titik fase, dan
3
cel k berisi 4 titik fase.
Kemungkinan W1 pada cell i berisi titik fase, cell j berisi 3 titik fase, dan
4
cel k berisi 3 titik fase.
Kemungkinan W1 pada cell i berisi titik fase, cell j berisi 4 titik fase, dan
5
cel k berisi 2 titik fase.
Kemungkinan W1 pada cell i berisi titik fase, cell j berisi 5 titik fase, dan
6
cel k berisi 1 titik fase.
Kemungkinan W1 pada cell i berisi titik fase, cell j berisi 6 titik fase, dan
7
cel k berisi 0 titik fase.
Kemungkinan W1 pada cell i berisi titik fase, cell j berisi 0 titik fase, dan
8
cel k berisi 5 titik fase.
Kemungkinan W1 pada cell i berisi titik fase, cell j berisi 1 titik fase, dan
9
cel k berisi 4 titik fase.
Kemungkinan W1 pada cell i berisi titik fase, cell j berisi 2 titik fase, dan
10
cel k berisi 3 titik fase.
Kemungkinan W1 pada cell i berisi titik fase, cell j berisi 3 titik fase, dan
11
cel k berisi 2 titik fase.
4
Kemungkinan W1 pada cell i berisi titik fase, cell j berisi 4 titik fase, dan
12
cel k berisi 1 titik fase.
Kemungkinan W1 pada cell i berisi titik fase, cell j berisi 5 titik fase, dan
13
cel k berisi 0 titik fase.
Kemungkinan W1 pada cell i berisi titik fase, cell j berisi 0 titik fase, dan
14
cel k berisi 4 titik fase.
Kemungkinan W1 pada cell i berisi titik fase, cell j berisi 1 titik fase, dan
15
cel k berisi 3 titik fase.
Kemungkinan W1 pada cell i berisi titik fase, cell j berisi 2 titik fase, dan
16
cel k berisi 2 titik fase.
Kemungkinan W1 pada cell i berisi titik fase, cell j berisi 3 titik fase, dan
17
cel k berisi 1 titik fase.
Kemungkinan W1 pada cell i berisi titik fase, cell j berisi 4 titik fase, dan
18
cel k berisi 0 titik fase.
Kemungkinan W1 pada cell i berisi titik fase, cell j berisi 0 titik fase, dan
19
cel k berisi 3 titik fase.
Kemungkinan W1 pada cell i berisi titik fase, cell j berisi 1 titik fase, dan
20
cel k berisi 2 titik fase.
Kemungkinan W1 pada cell i berisi titik fase, cell j berisi 2 titik fase, dan
21
cel k berisi 1 titik fase.
Kemungkinan W1 pada cell i berisi titik fase, cell j berisi 3 titik fase, dan
22
cel k berisi 0 titik fase.
Kemungkinan W1 pada cell i berisi titik fase, cell j berisi 0 titik fase, dan
23
cel k berisi 2 titik fase.
Kemungkinan W1 pada cell i berisi titik fase, cell j berisi 1 titik fase, dan
24
cel k berisi 1 titik fase.
Kemungkinan W1 pada cell i berisi titik fase, cell j berisi 2 titik fase, dan
25
cel k berisi 0 titik fase.
Kemungkinan W1 pada cell i berisi titik fase, cell j berisi 0 titik fase, dan
26
cel k berisi 1 titik fase.
5
Kemungkinan W1 pada cell i berisi titik fase, cell j berisi 1 titik fase, dan
27
cel k berisi 0 titik fase.
Kemungkinan W1 pada cell i berisi titik fase, cell j berisi 0 titik fase, dan
28
cel k berisi 0 titik fase.
( )
Ni bc cd de ef ab ac ab ac ae af ce cd
Nj a b c d e f f e d c b a
Nk def aef abf abc cdf bde cde bdf bcf bde adf bef
Ni bd ac ad ab ad ad ae af ac ab ad be
Nj a b c d e f f e d c b a
Nk cef def bef cef bcf bce bcd bcd bef def cef cdf
Ni bf ae ae af bc bd bc bd be bf cf ce
Nj a b c d e f f e d c b a
Nk cde cdf bdf bce adf ace ade acf acf ade ade bdf
Ni cf de bd bc bf be cd cf bf be af de
Nj a b c d e f f e d c b a
Nk bde acf aef aef acd acd abe abd ace adf cde bcf
Ni df ef df cf cd ce de df ce ef df ef
Nj a b c d e f f e d c b a
Nk bce acd abe abe abf abd abc abc abf abd ace bcd
6
3. Ada 52 kartu dari sebuah deck disepakati menjadi empat susunan dengan mengundi kedalam
kotak yang terdiri dari empat bagian (kompartemen). Setiap kartu mempunyai kemungkinan
yang sama untuk ditemptkan pada salah satu kompartemen.
(a) berapa banyak mikrostate yang berkaittan dengan susunan 13-13-13-13 ?
(b) berapa peluang relaif makrostate: 12-13-14-13, 12-14-10-16, 16-22-10-4
dibandingkan dengan makrostate 13-13-13-13 ?
Pembahasan:
Diketahui:
N = 52
Ditanya:
a. W (13-13-13-13)
b. W (12-13-14-13), W (12-14-10-16), W (16-22-10-4) dibandingkan dengan W (13-13-13-
13)
Jawab:
7
Jadi, peluang relatif makrostate untuk W(12-13-14-13) dibandingkan dengan W(13-13-13-
13) adalah 0,9285
Untuk W(12-14-10-16) : W(13-13-13-13)
8
Jadi, peluang relatif makrostate untuk W(16-22-10-4) dibandingkan dengan W(13-13-13-13)
adalah
3. Buktikanlah bahwa
Pembahasan:
Jumlah keadaan mikro yang berkaitan dengan keadaan makro tertentu, atau peluang
termodinamika dari keadaan makro ( ), untuk kasus gas dimana jumlah dan semua adalah
sangat besar. Faktorial untuk jumlah bilangan yang besar dapat dilakukan dengan pendekatan
Stirling. Logaritma asli (alamiah) dari 𝑥 faktorial adalah :
𝑥 𝑥 𝑥 𝑥 𝑥 𝑥 𝑥 ………………………………………(1)
Harga logaritme ini secara eksak sama dengan luas daerah di bawah kurva tangga yang
ditunjukkan engan garis putus-putus pada Gambar 1, antara 𝑥 = 1 dan 𝑥 = 𝑥, karena masing-
masing segiempat lebarnya satu satuan dan tinggi yang pertama 2, tinggi yang kedua 3, dan
seterusnya
Luas daerah kurva pada Gambar 1 secara aproksimasi sama dengan luas kurva di bawah
fungsi y = 𝑥 dengan batas-batas yang sama dengan kurva tangga. Secara pendekatan untuk x
yang besar, maka diperoleh:
𝑥 𝑥 𝑥 𝑥 𝑥 𝑥 𝑥 ………………………….(2)
9
Pada x yang besar faktor 1 dapat diabaikan, maka dengan demikian :
𝑥 𝑥 𝑥 𝑥 ………………………………………………………….. (3)
Persamaan (2) dikenal dengan Pendekatan Stirling. Untuk kasus jumlah partikel yang mendekati
orde 1023 digunakan pendekatan Stirling yatu dengan formulasi sebagai berikut:
...................................................................................................(4)
……………………………………………………………(5)
Bentuk persamaan (3), (4), dalam persamaan (5), dengan pendekatan Starling persamaan (3)
menjadi :
4. Buktikanlah bahwa: ∑ 𝛿 =0
Pembahasan :
Seiring dengan perubahan perubahan waktu dan titik fase di dalam sel dari ruang fase berubah,
maka jumlah Ni akan berubah. Jika sistem dalam keadaan peluang termodinamika maksimum
( 0), variasi pertama ( 0) muncul dari variasi Ni. Dalam hal ini variasi Ni adalah nol.
Selanjutnya akan menggunakan simbol δ yang menyatakan perubahan kecil yang muncul dari
10
gerak kontinu titik fase di dalam ruang fase. Jika peluang termodinamika 0 adalah maksimum,
maka logaritmanya juga maksimum dengan demikian untuk peluang maksimum adalah :
𝛿 𝛿 𝛿
𝛿 𝛿 ……………………………………………… … (1)
Sesuai dengan aturan logaritma, maka persamaan (1) pada bagian pertama bisa dirubah menjadi:
𝛿 𝛿
𝛿 𝛿
𝛿 𝛿
𝛿 …………………………………………………………………… (2)
Jika nilai pada persamaan (2) disubstitusikan ke persamaan (1), maka diperoleh :
5. Buktikanlah bahwa: 𝑥
Pembahasan :
Peluang termodinamika
𝛿
𝛿 ………………………………………………(1)
Jumlah partikel total
𝛿
𝛿 ………………………………………………(2)
Energi intenal total
11
𝛿 𝛿
𝛿 𝛿 …………………………………………(3)
Persamaan (1), (2) dan (3) dikombinasika dengan pengali Lagrange tak tentu, dimana persamaan
(2) dikalikan dengan (− ), persamaan (3) dikalikan dengan , maka diperoleh :
…………………………………………....(4)
𝛿 ……………………………………………….(5)
………………………………………………. (6)
Pembahasan :
……………………………………………………….. (1)
( ) ……………………………………………………………. (2a)
Atau
……………………………………………………………... (2b)
12
dengan mensubstitusi persamaan (1) ke persamaan (2b) akan diperoleh :
( ) ( )
( ) ( ( ))
( ) ( ( ))
( ) ( )
( ) ( ( ))
( ) ( ( ))
( ) ( ) ( )
( )
( ) …………………………………………….. (3)
diketahui persamaan
………………………………………………………………….. (4)
sehingga :
( )
( )
……………………………………………………………….. (5)
13
untuk persamaan energi internal sistem kita ketahui:
………………………………………………………………………(6)
………………………………………………………………………….. (7)
( ) ( ) ………………………………………………………(8)
( ) ( )( )
( )
…………………………………………………………………….. (9)
………………………………………………………………………..……(10)
………………………………………………………………………(11)
dimana variabel Z menyatakan fungsi partisi yang dapat ditulis dengan persamaan:
……………………………………………………………………….(12)
∑ ( )
14
…………………………………………………………………. (13)
penyelesaian dari persamaan (3) dapat diperoleh dengan: turunkan Z terhadapt T maka:
sehingga diperoleh:
∑ ⁄
( )
∑ ∑
( )
apabila , maka
( )
7. Buktikanlah bahwa:
Pembahasan:
15
………………………………………………………………….(1)
………………………………………………………………..…...(2)
………………………………………………………(3)
……………………………………………………………………(4)
…………………………………………………………………………(5)
dalam peluang termodinamika maksimum, jumlah partikel di dalam sel ke-i dinyatakan dengan:
…………………………………………………………………(6)
……………………………………………………………………..(7)
∑ ( )
∑ ( )
∑ ( )
16
∑ ∑
apabila diketahui
8. Misalkan di dalam suatu ruang fase terdapat tiga buah cell: 1, 2, dan 3. Ambillah = 30, 1 = 2
Pembahasan:
Diketahui: Terdapat 3 buah cell :1, 2, dan 3
N = 30
1 = 2 = 3 = 10
1 = 2 𝑗𝑜 , 2 = 4 𝑗𝑜 , 3 = 6 𝑗𝑜 . Jika 𝛿 3 = −2
𝛿 dan 𝛿 = 0
Ditanya: 𝛿 1 𝛿 2
Jawab :
Berdasarkan persamaan Maxwell-Boltzmann berlaku:
𝛿 = ∑𝛿 = 0 ..............................................................................................(1)
𝛿 =∑ 𝛿 = 0 .........................................................................................(2)
Sehingga dari persamaan (1) akan diperoleh:
𝛿 = ∑𝛿 =0
𝛿 =𝛿 +𝛿 2 +𝛿 3
𝛿 1 +𝛿 2 +𝛿 3 =0
𝛿 1 +𝛿 2 = 2 ................................................................................................(3)
17
berdasarkan persamaan (2) diperoleh:
𝛿 =∑ 𝛿 =0
𝛿 =∑ 1𝛿 1 + 2𝛿 2 + 3𝛿 3 =0
1𝛿 1 + 2𝛿 2 + 3𝛿 3 =0
2𝛿 1 + 4𝛿 2 + (10 × −2) = 0
2𝛿 1 + 4𝛿 2 − 12 = 0 ....................................................................................(4)
dari persamaan (3) dan (4) dapat dieliminasi untuk menentukan nilai 𝛿 1 𝛿 2 maka:
𝛿 1 +𝛿 2 =2
2𝛿 1 + 4𝛿 2 − 12 = 0
Persamaan (3) dikali dnegan 4 dan persamaan (4) dikali dengan 1 maka diperoleh:
4𝛿 1 + 4𝛿 2 = 8 ...........................................................................................(5)
2𝛿 1 + 4𝛿 2 − 12 = 0 ....................................................................................(6)
Persamaan (5) dikurangkan dengan persamaan (6) maka diperoleh:
2𝛿 1 = −4
maka diperoleh nilai 𝛿 1 adalah:
𝛿 1 = −2 ........................................................................................................(7)
untuk memperoleh nilai 𝛿 2 dapat mensubstitusi nilai dari 𝛿 1 ke persamaan (3)
𝛿 1 +𝛿 2 =2
−2 + 𝛿 2 =2
𝛿 2 =4
Maka diperoleh:
𝛿 1 = −2 dan 𝛿 2 = 4 ....................................................................................(8)
9. Sebuah ruang fase terdiri dari 5 × 105 cell dan ke dalam ruang fase didistribusikan 106 partikel.
Energi 1 adalah sama untuk semua cells. Tentukanlah peluang termodinamika:
(a) peluang distribusi yang sering muncul,
(b) peluang distribusi yang paling kecil.
18
Pembahasan:
Diketahui:
Sebuah ruang fase terdiri dari 5 ×105 cell dan ke dalam ruang fase didistribusikan 106 partikel.
Energi 1 adalah sama untuk semua cells.
Ditanyakan:
a) N = ...?
b) W = ...?
Jawab:
a. Mencari N yaitu :
𝑥 ( )
𝑥 ( )
𝑥 ( )
𝑥 ( )
( )
( )
19
10. Misalkan dalam sebuah sistem terdapat N partikel dan ruang fase terdiri dari empat cell 1, 2, 3,
dan 4. Anggaplah energi 1 = 0, 2 = , 3 =, 4 =3
Tentukanlah:
(a) Distribusi partikel pada masing-masing cell, berikanlah interpretasi fisis untuk kasus
temperatur sangat rendah dan sangat tinggi.
(b) Energi internal sistem dan berikanlah interpretasi fisis untuk kasus temperatur sangat rendah
dan sangat tinggi.
(c) Entropi sistem berikanlah interpretasi fisis untuk kasus temperatur sangat rendah dan sangat
tinggi.
Pembahasan :
a. Distribusi partikel pada masing-masing cell untuk kasus temperatur sangat rendah dan
sangat tinggi.
Fungsi partisinya adalah:
𝑥 ( )
𝑥 ( ) 𝑥 ( ) 𝑥 ( ) 𝑥 ( )
𝑥 ( ) 𝑥 ( ) 𝑥 ( ) 𝑥 ( )
( )
( )
( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( )
20
Untuk temperature rendah, artinya maka 𝑥 ( ) 𝑥 ( ),
𝑥 ( ) 𝑥 ( ) 𝑥 ( )
Cell 2
( )
( )
( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( )
𝑥 ( ) 𝑥 ( ) 𝑥 ( )
Cell 3
( )
( )
( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( )
21
Untuk temperature rendah, artinya maka 𝑥 ( ) 𝑥 ( ),
𝑥 ( ) 𝑥 ( ) 𝑥 ( )
Cell 4
( )
( )
( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( )
𝑥 ( ) 𝑥 ( ) 𝑥 ( )
Jadi dapat dikatakan bahwa temperature sangat rendah mirip seluruh parikel yang
berada pada cell 1 dan pada temperature sangat tinggi, partikel tersebar merata di
setiap cell.
b. Energi Internal Sistem
22
( ( ) ( ) ( ))
( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( )
c. Entropi
23