Anda di halaman 1dari 5

VOL. 14 NO.

1, APRIL 2016 ISSN 1693-3761

PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP HYGIENE SANITASI MAKANAN DI INSTALASI GIZI


RUMAH SAKIT ISLAM SITI AISYAH MADIUN TAHUN 2015

Choirul Annisak, Moch.Yulianto, Hurip Jayadi

Abstrak

Pengelolaan makanan di Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun perlu dilakukan pengawasan
khusus diantara kegiatan di rumah sakit, karena pengelolaan makanan merupakan pelayanan dari
rumah sakit dalam upaya penyembuhan dan pemulihan pada pasien. Untuk itu perlu dilakukan
observasi tentang penerapan prinsip hygiene sanitasi makanan dan pengetahuan penjamah
makanannya.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan
pengetahuan penjamah makanan dalam menerapkan prinsip-prinsip hygiene sanitasi makanan dan
minuman di instalasi gizi Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun. Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah pengetahuan penjamah makanan sedangkan variabel terikatnya adalah prinsi-prinsip
hygiene sanitasi makanan. Analisa data menggunakan editing dan rekapitulasi sedangkan
penyajian dalam betuk tabel dan grafik.
Hasil pengetahuan penjamah makanan di instalasi gizi Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun
tentang 6 prinsip hygiene sanitasi makanan pada umumnya baik. Kegiatan penerapan prinsip
hygiene sanitasi makanan di instalasi gizi Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun pada umumnya
baik. Pada umumnya penjamah makanan di instalasi gizi Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun
memiliki pengetahuan yang baik, dimana pengetahuan mereka mendukung kinerja dalam
menerapkan prinsip hygiene sanitasi makanan.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah penjamah makanan di Instalasi Gizi RSI Siti Aisyah
Madiun memiliki pengetahuan dan penerapan yang baik. Untuk lebih meningkatan maka penulis
menyarankan untuk melakukan pelatihan mauun penyuluhan kepada penjamah makanan tentang
hygiene sanitasi makanan dan memperbaiki beberapa fasilitas yang belum memenuhi syarat
kesehatan.

Kata Kunci : Penerapan Prinsip Hygiene Sanitasi Makanan

PENDAHULUAN Upaya hygiene sanitasi makanan


Penyehatan makanan di rumah sakit tersebut dalam pelaksanaannya disebut
juga memiliki tujuan untuk menyediakan dengan 6 prinsip upaya yang meliputi
makanan yang berkualitas baik dan aman pemilihan bahan makanan, penyimpanan
bagi pasien dan konsumen serta bahan makanan, pengolahan makanan,
terwujudnya perilaku kerja yang sehat dan penyimpanan makanan jadi, pengangkutan
higienis dalam penanganan makanan, dna penyajian makanan. Prinsip hygiene
sehingga pasien dan konsumen lainnya sanitasi makanan dan minuman adalah
terhindar dari resiko penularan penyakit atau pengendalian terhadap fisik, kimia dan
gangguan kesehatan dan keracunan mikrobiologi pada makanan. Prinsip-prinsip
makanan. dasar sanitasi penyelenggaraan makanan di
Upaya penyehatan makanan di rumah rumah sakit pada dasarnya tidak berbeda
sakit harus dilakukan untuk menghasilkan dengan tempat - tempat penyelenggaraan
makanan yang sehat, baik dan terhindar dari makanan lain.
Food Born Disease. Hygiene sanitasi Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun
makanan merupakan hal penting mengingat terletak di Jalan Mayjen Sungkono Nomor 38
bahwa makanan yang disajikan kepada Kota Madiun, Kelurahan Nambangan Lor
pasien harus terjaga dan terjamin Kecamatan Mangunharjo Kota Madiun, yang
kualitasnya demi keamanan pangan. Sanitasi merupakan rumah sakit publik dengan tipe
makanan di rumah sakit ditujukan pada C. Pelayanan makanan dan minuman untuk
semua tingkatan, sejak makanan mulai pasien dilakukan pengolahan sendiri di dapur
dibeli, disimpan, diolah dan disajikan. rumah sakit. Dibagian instalasi gizi rumah
Sedangkan hygiene makanan dilakukan sakit memiliki pegawai sejumlah 18
kepada kebersihan penjamah makanan. karyawan yang terdiri dari tenaga pengolah
Karena tenaga penjamah makanan makanan 10 orang, pendistribusian 6 orang
mempunyai peran yang tidak kecil terhadap dan ahli gizi 2 orang.
kemungkinan terjadinya kontaminasi Apabila dicermati setelah melakukan
makanan yang disajikan. observasi awal gambaran pengelolaan

GEMA KESEHATAN LINGKUNGAN 37


VOL. 14 NO. 1, APRIL 2016 ISSN 1693-3761

makanan di unit gizi rumah sakit Islam cukup-cukup di instalasi gizi Rumah Sakit
Aisyah Madiun tersebut menunjukkan belum Islam Siti Aisyah Madiun.
diterapkannya prinsip-prinsip hygiene
sanitasimakananminuman. METODE PENELITIAN
Rendahnya upaya hygiene sanitasi Penelitian ini bersifat deskriptif dengan
makanan ini menurut beberapa ahli jumlah populasi adalah 18 orang terdiri dari
disebabkan oleh komitmen manajemen 2 orang ahli gizi, 10 orang pengolah
khususnya dalam hal standardisasi layanan, makanan dan 6 orang pendistribusian
kurangnya sarana, ketersediaan dana dan makanan. Sampel sebanyak 16 orang yaitu
biaya, serta perilaku penjamah makanan pada pengolah makana dan pendistribusian
(WHO, 1996) makanan.
Pengumpulan data dilakukan dengan
Tujuan Penelitian: Mengetahui tingkat melalui kuesioner tentang pengetahuan
pengetahuan tentang prinsip-prinsip hygiene penjamah makanan tentang hygiene sanitasi
sanitasi makanan menjadi penyebab makanan, lembar observasi untuk observasi
kurangnya penerapan prinsip-prinsip hygiene penerapan prinsip hygiene sanitasi makanan
sanitasi makanan di instalasi gizi Rumah serta melalui wawancara. Analisa data
Sakit Islam Siti Aisyah Madiun, yang dirinci dilakukan dengan menggunakan tabel
menjadi: distribusi dan frekuensi dengan menghitung
persentase yaitu dengan cara, editing,
1. Mengobservasi bagaimana pengetahuan coding, skoring, dan tabulating.
masing-masing kelompok kegiatan
prinsip hygiene sanitasi makanan di HASIL DAN PEMBAHASAN
instalasi gizi Rumah Sakit Islam Siti 1. Karakteristik responden
Aisyah Madiun. Responden berjumlah 16 orang yang
2. Mengobservasi bagaimana penerapan terdiri dari 10 orang bagian pengolah
masing-masing kelompok kegiatan makanan dan 6 orang pada bagian
prinsip hygiene sanitasi makanan di distribusi makanan. Karakteristik
instalasi gizi Rumah Sakit Islam Siti responden mencakup usia, jenis
Aisyah Madiun. kelamin,pendidikan dan status
3. Mengukur hubungan antara pengetahuan kepegawaian. Berikut akan disampaikan
dan penerapan berdasarkan kategori karakteristik responden tersebut :
baik-baik, baik-cukup, cukup-baik dan

Tabel 1 Karakteristik Penjamah Makanan di Instalasi Gizi RSI Madiun


No. Karakteristik Frekuensi Persentase (%)
1 Usia
25 – 35 4 25
36 – 46 7 43,75
47 - 57 5 31,25
2 Jenis Kelamin
Laki-laki 6 37,5
Perempuan 10 62,5
3 Pendidikan
Tamat SMP 2 12,5
Tamat SMA 14 87,5
4 Status Kepegawaian
Tetap 11 68,75
Kontrak 5 31,25

2. Pengukuran pengetahuan
Tenaga penjamah makanan di Instalasi makanan sedangkan di bagian distribusi
Gizi RSI Madiun dibagi menjadi 2 bagian terdapat 6 orang. Kuesioner dibagikan
yaitu tenaga pengolah makanan dan kepada 16 orang tersebut sesuai dengan
tenaga distribusi. Pada bagian pengolah tugas dan tanggung jawab masing-
makanan terdapat 10 orang penjamah masing.

GEMA KESEHATAN LINGKUNGAN 38


VOL. 14 NO. 1, APRIL 2016 ISSN 1693-3761

Tabel 2 Hasil Pengetahuan Tenaga Pengolah MakananTentang Prinsip Hygiene Sanitasi


Makanan di Instalasi Gizi RSI Siti Aisyah Madiun
Pengetahuan
Prinsip Hygiene Sanitasi Baik Cukup
No.
Makanan Persentase Persentas
Frekuensi Frekuensi
(%) e (%)
1 Pemilihan bahan makanan 8 80 2 20
2 Penyimpanan bahan makanan 9 90 1 10
3 Pengolahan makanan 7 70 3 30
4 Penyimpanan makanan 3 30 7 70
5 Pengangkutan makanan 3 50 3 50
6 Penyajian makanan 6 60 4 40

Secara umum pengetahuan penjamah yang lebih rasional terhadap informasi yang
makanan tentang prisip-prinsip hygiene datang, akan berpikir sejauh mana
sanitasi makanan di instalasi gizi RSI Siti keuntungan yang mungkin akan mereka
Aisyah Madiun adalah baik. Hal ini bisa saja peroleh dari gagasan tersebut. Namun pada
dipengaruhi oleh pendidikan penjamah beberapa prinsip hygiene sanitasi makanan
makanan yanag rata-rata berpendidikan penjamah makanan memiliki pengetahuan
terakhir adalah SMA atau sederajat yaitu cukup yaitu pada penyimpanan makanan,
sebesar 87,5% atau 14 orang. Tingkat penyajian makanan, pengangkutan
pendidikan seseorang akan berpengaruh makanan, pengolahan makanan, pemilihan
dalam memberi respon terhadap sesuatu bahan makanan dan penyimpanan bahan
yang datang dari luar. Orang yang makanan.
berpendidikan tinggi akan memberi respon
instalasi gizi RSI Siti Aisyah Madiun yaitu
3. Observasi Penerapan Prinsip Hygiene pada 16 orang responden. Berikut
Sanitasi Makanan Observasi dilakukan disampaikan hasil observasi tersebut.
kepada seluruh penjamah makanan di

Tabel 3 Hasil Observasi Penerapan Prinsip Hygiene Sanitasi Makanan Tenaga Pengolah Makanan
di Instalasi Gizi RSI Siti Aisyah Madiun
Penerapan
Prinsip Hygiene Sanitasi Baik Cukup
No.
Makanan Persentase Persentase
Frekuensi Frekuensi
(%) (%)
1 Pemilihan bahan makanan 10 100 0 0
2 Penyimpanan bahan makanan 2 20 8 80
3 Pengolahan makanan 0 0 10 100
4 Penyimpanan makanan 10 100 0 0
5 Pengangkutan makanan 6 100 0 0
6 Penyajian makanan 10 100 0 0

Secara umum penerapan penjamah makanan pertama adalah fasilitas yang


makanan pada prinsi-prinsip hygiene sanitasi disediakan. Fasilitas tersebut berpengaruh
makanan adalah baik. Hal ini terjadi karena terhadap proses kerja dan makanan yang
didukung oleh pengetahuan penjamah dihasilkan. Kedua adalah prosedur kerja
makanan yang secara umum adalah baik. yang megatur urutan dalam proses memasak
Karena penerapan prinsip hygiene sanitasi makanan. Adanya sanksi kepada penjamah
makanan ini penting untuk diketahui karena makanan yang melanggar prosedur kerja
berperan besar sebagai faktor kunci dapat mempengaruhi penjamah makanan
keberhasilan usaha makanan. Selain itu dalam menerapkan prinsip hygiene sanitasi
pengtingnya penerapan prinsip hygiene makanan. Adanya motivasi yang diberikan
sanitasi makanan karena jika tidak oleh manajer kepada penjamah makanan
diterapkan dalam pengolahan makanan akan bisa mempengaruhi kinerja para penjamah
menjadikan makanan berbahaya, yaitu dapat makanan.
mengakibatkan keracunan maupun food
born deases. 4. Hubungan Pengetahuan dan
Yang mempengaruhi seseorang Penerapan Prinsip Hygiene Sanitasi Makanan
menerapkan atau tidak menerapkan prinsip Setelah mendapatkan hasil dari
hygiene sanitasi makanan oleh penjamah

GEMA KESEHATAN LINGKUNGAN 39


VOL. 14 NO. 1, APRIL 2016 ISSN 1693-3761

pengukuran pengetahuan dan hasil observasi pengkategorian yaitu pengetahuan baik dan
penerapan prinsip kepada setiap penjamah peneraan baik, pengetahuan baik tetapi
makanan di intalasi gizi RSI Siti Aisyah penerapan cukup, pengetahuan cukup tetapi
Madiun, maka dilakukan pengolahan data penerapan baik serta pengetahuan cukup
lebih lanjut agar menjadi lebih bermakna, dan penerapan cukup. Berikut akan disajikan
yakni dengan meghubungkan antara hubungan dengan menggunakan kategori
pegetahuan dan penerapan prinsip hygiene tersebut :
sanitasi makanan. Dalam hal ini dilakukan

Tabel 4 Hasil Observasi Dan Penerapan Hygiene Sanitasi Makanan Tenaga Pengolah
Makanan di Instalasi Gizi RSI Siti Aisyah Madiun

Kategori Pengetahuan dan Penerapan


Prinsip Hygiene Sanitasi
No. Baik- Baik- Cukup-
Makanan Cukup-Cukup
Baik Cukup Baik
1 Pemilihan bahan makanan 8 0 2 0
2 Penyimpanan bahan makanan 2 7 0 1
3 Pengolahan makanan 0 7 0 3
4 Penyimpanan makanan 3 0 7 0
5 Pengangkutan makanan 2 0 4 0
6 Penyajian makanan 6 0 4 0

Penjamah makanan memiliki 3. Pada umumnya penjamah makanan di


pengetahuan dan penerapan baik karena instalasi gizi Rumah Sakit Islam Siti
karena sumber daya manusia penjamah Aisyah Madiun memiliki pengetahuan
makanan yang didalamnya memiliki yang baik, dimana pengetahuan mereka
kemampuan yang baik, memiliki pengalaman mendukung kinerja dalam menerapkan
yang cukup dalam mendapatkan bahan prinsip hygiene sanitasi makanan.
makanan yang berkualitas. Dan penjamah
makanan yang memiliki pengetahaun dan SARAN
penerapan cukup dikarenakan sumber daya 1. Memberikan sanksi yang telah
manusia yang belum pernah mengikuti disepakati bersama bagi penjamah
pelatihan maupun penyuluhan tenang makanan yang tidak melakukan sesuai
hygiene sanitasi makanan. dengan prosedur kerja dan prinsip
Penjamah makanan yang memiliki hygiene sanitasi makanan.
pengetahuan baik tetapi penerapan cukup 2. Memasang prosedur kerja di tempat
hal ini dimungkikan karena beberapa faktor yang bisa dibaca oleh seluruh
diataranya adalah tingginya motivasi dari diri penjamah makanan.
sendiri maupun dari pihak keluarga. 3. Memberikan himbauan berupa poster
Penjamah makanan yang memiliki atau leaflet tentang pentingnya
pengetahuan baik tetapi penerapannya menerapkan prinsip hygiene sanitasi
cukup hal ini terjadi karena adanya faktor makanan untuk menghasilkan makanan
yang mempermudah dan faktor pendukung yang aman, sehat dan bersih.
sehingga memiliki pengetahuan yang baik, 4. Melakukan kontrol rutin pada makanan
namun memiliki motivasi yang rendah yang dihasilkan oleh penjamah
sehingga mempengaruhi kinerja penjamah makanan serta alat makan dan alat
makanan tersebut. masak.
5. Penanggungjawab instalasi gizi
KESIMPULAN memberikan motivasi kepada penjamah
1. Pengetahuan penjamah makanan di makanan agar menerapkan prinsip
instalasi gizi Rumah Sakit Islam Siti hygiene sanitasi makanan sehingga
Aisyah Madiun tentang 6 prinsip hygiene mnghasilkan makanan yang sehat,
sanitasi makanan pada umumnya baik aman dan bersih.
yaitu dengan persentase sebesar 60% - 6. Pihak menejemen atau yang
80%. bertanggungjawab pada instalasi gizi
2. Kegiatan penerapan prinsip hygiene memenuhi sarana sanitasi yang belum
sanitasi makanan di instalasi gizi Rumah lengkap seperti tempat cuci tangan dan
Sakit Islam Siti Aisyah Madiun pada memperbaiki tempat sampah dan
umumnya baik dengan persentase sarana pembauang air limbah yang
sebesar 100%. sesuai dengan syarat kesehatan.

GEMA KESEHATAN LINGKUNGAN 40


VOL. 14 NO. 1, APRIL 2016 ISSN 1693-3761

DAFTAR PUSTAKA WHO, 1989. Health Surveilance and


Anwar H, 1989. Sanitasi Makanan dan Management Procedure For F
Minuman Pada Institusi ood-handling Personnel.
Pendidikan Tenaga Sanitasi.
Depkes RI, Proyek Pengembangan Adam,Yosvita Maria Nurmayasi
Pendidikan Tenaga Sanitasi Pusat. Nurwyn,2011. Pengetahuan dan
Perilaku Hygiene Tenaga Pengolah
Departemen Kesehatan RI, 1995. Pedoman Makanan di Instalasi Gizi Rumah
Sanitasi Rumah Sakit di Indonesia. Sakit Umum Daerah Dr.Kanujoso
Jakarta, Direktorat Jendral PPM Djatiwibowo Balikpapan.
dan PLP dan Depkes RI. http://eprints.undip.ac.id/32574/1
/386_Yosvita_Maria_G2C309009.p
_____________________ 1999 .Kursus df, diakses pada tanggal 01
Penyehatan Makanan Bagi Pebruari 2014.
Pengusaha
Sinaga,Mulverawaty,2010. Hygiene Dan
Makanan dan Minuman. Jakarta, Sanitasi Pengelolaan Makanan Di
Direktorat PLP, Ditjen PPM Instalasi Gizi Rumah Sakit Martha
dan PLP. Friska Medan Tahun
2010. http://repository.usu.ac.id/b
_____________________, 1998. Penjamah itsream/123456789/2393/4/chapt
Makanan dan Minuman Pedoman er%2011.pdf, diakses pada
Pelatihan Untuk Pengusaha dan tanggal 27 Januari 2014
Penjamah Makanan. Jakarta,
Direktorat Jendral PPM dan PLP Sukana,Bambang,Djarismawati dan
dan Depkes RI. Sugiharti,2004. Pengetahuan dan
Perilaku Penjamah Makanan
Kementerian Kesehatan Keputusan
RI. Tentang Sanitasi Pengolahan
Menteri Kesehatan Republik Makanan Pada Instalasi Gizi
Indonesia Nomor Rumah Sakit di
1204/Menkes/SK/X/2004 Tentang Jakarta.http://ejournal.litbang.dep
Persyaratan Kesehatan kes.go.id/index.php/MPK/article/vi
Lingkungan Rumah Sakit. ewFile/905/819, diakses pada
tanggal 01 Pebruari 2014.
_____________________. Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1096/Menkes/Per/VI/2011
Tentang Hygiene Sanitasi Jasa
Boga
DR.Notoatmojo, Soekidjo, 1993. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta,
PT.Rineka Cipta; Cetakan Pertama

Republik Indonesia. Undang-UndangRepublik


Indonesia Nomor 40Tahun 2009
TentangRumahSakit.

Sanropie,Djasio,dkk, 1989. Komponen


Sanitasi Rumah Sakit Untuk
Institusi Pendidikan Tenaga
Sanitasi. Jakarta, Departemen
Kesehatan RI Proyek
Pengembangan Pendidikan
Tenaga Sanitasi Pusat Pendidikan
Tanaga Kesehatan.

GEMA KESEHATAN LINGKUNGAN 41

Anda mungkin juga menyukai