Anda di halaman 1dari 2

INFEKSI BOVINE VIRAL DIARRHEA (BVD) VIRUS

Bovine Viral Diarrhea (BVD) merupakan penyakit viral pada sapi yang disebabkan oleh
virus BVD. Pertama kali penyakit ini ditemukan di Amerika. Ketika itu, kejadiannya adalah
wabah yang bersifat akut, ditandai dengan kematian seperti penyakit rinderpest. Virus BVD
termasuk pestivirus yang diklasifikasikan sebagai virus RNA famili Flaviviridae.
Diperkirakan kejadian penyakit meningkat pada musim dingin, dan kasus dapat terjadi baik
pada hewan yang dilepas maupun yang dikandangkan. Penyakit BVD lebih umum terjadi
pada sapi potong dibanding pada sapi perah. Pada anak sapi, penyakit biasanya terjadi pada
usia 6 -10 bulan. Penularan, prevalensi antibodi yang tinggi, dan frekuensi kejadian subklinis
atau infeksi yang sulit didiagnosis menghasilkan tingginya prevalensi antibodi terhadap
BVD. Masa inkubasi yang tidak menentu dan adanya infeksi persisten yang kronis
menambah kompleksnya kejadian penyakit.

Gejala-gejala

Sapi yang menderita dapat mengalami diare berat, nafsu makan menurun dan terjadi
dehidrasi yang cukup berat. Beberapa sapi mengalami diare beberapa minggu lamanya,
sedangkan sebagian lagi akan mati dalam beberapa hari. Gejala gastrointestinal juga meliputi
erosi pada mukosa pipi sebelah dalam, palatum durum, bibir bawah sebelah dalam dan bagian
bawah dari lidah. Papilae pada selaput lendir mulut jadi menumpul. Leleran hidung yang
bersifat mukopurulen juga sering teramati. Suhu tubuh penderita yang bertahan hidup akan
berpuncak dua (biphasic). Suhu tubuh pada waktu kritis mencapai 40℃−41℃.

Diagnosa Banding

BVD secara klinis bisa dikelirukan dengan Malignant Catharal Fever (MCF). MCF
merupakan penyakit yang sporadik, demam yang lama, disertai radang mata dan radang
saluran pencernaan. Sering pula dikelirukan dengan Infectious Bovine Rhinotrachetis (IBR),
tetapi di sini perubahan terutama pada saluran pernafasan tanpa erosi pada mulut, esofagus
dan usus, sedangkan pada rinderpest penyakit berlangsung lebih hebat dan cepat meluas
dengan mortalitas yang tinggi. Penyakit lain yang perlu dipertimbangkan dalam diagnosa
adalah penyakit jembrana pada sapi bali.

Pengobatan

Pengobatan secara khusus terhadap BVD tidak ada. Pengobatan dapat dilakukan secara
sistematis untuk mencegah, mengurangi infeksi sekunder dan mengurangi kekurusan yang
melanjut. Makanan diganti dengan makanan yang lunak, tapi bergizi (konsentrat).

Pencegahan

Langkah yang perlu diambil adalah menjaga kebersihan lingkungan dan alat-alat kandang.
Kelompok sapi yang sakit, diisolasi dan dilarang dipindahkan ke kelompok sapi yang sehat.
Vaksinasi BVD pada setiap hewan ternak yang baru lahir atau masuk ke peternakan.
Selanjutnya, bila ada hewan yang mati atau sakit karena BVD, perbaikan pengelolaan
peternakan juga harus diperhatikan.
Sumber:

1. Jurnal : WARTAZOA Vol. 21 No. 1 Th. 2011


Judul : BOVINE VIRAL DIARRHEA PADA SAPI DI INDONESIA DAN
PERMASALAHANNYA
Oleh : SUDARISMAN
2. Buku
Judul : ILMU PENYAKIT TERNAK I
Oleh : Prof. Dr. Subronto, M.Sc.
Diterbitkan : Gadjah Mada University Press
Tahun terbir : 1985

Anda mungkin juga menyukai