Jawab:
a) Tidak semua risiko dapat dicover oleh asuransi. Hanya risiko fundamental dan risiko
murni saja yang bisa diasuransikan dengan syarat-syarat tertentu sebagai berikut:
Risiko harus terjadi dengan ketidaksengajaan dan tidak bisa diprediksi
Risiko yang dapat ditanggung harus berisifat homogen dan umum terjadi
Dampak dari risiko tersebut bisa dinilai dengan uang atau secara financial
Harus ada obyek yang dipertanggungkan atau yang diasuransikan misalnya harta
benda, sakit, kerugian dan lain sebagainya.
Obyek yang diasuransikan tidak bertentangan dengan aturan yang berlaku dan
kepentingan umum. Misalnya, narkoba tidak bisa dijadikan sebagai obyek asuransi.
Premi yang dibebankan harus sesuai dengan tingkat risiko yang diasuransikan.
Meskipun pertanggungan boleh melebihi harga atau kepentingan yang sebenarnya,
namun hanya dalam batas tertentu saja (asuransi ganda).
b) Contoh risiko yang dapat dicover oleh asuransi:
Risiko kerugian yang terjadi begitu saja atau tidak disengaja. Dimana kerugian yang
terjadi merupakan sesuatu yang tidak diharapkan atau tidak ada unsur kesengajaan
untuk dilakukan, seperti misalnya menderita cacat akibat penyakit ataupun
kecelakaan.
Risiko kerugiannya bersifat riil atau nyata. Yaitu kerugian harus dapat dibatasi
dengan jumlah atau waktu. Seperti misalnya, sampai kapan polis akan dibayarkan
atau seberapa banyak kerugian yang harus ditanggung.
Risiko kerugian harus cukup berarti. Maksudnya yaitu, kerugian atau risiko yang
terjadi dapat menimbulkan beban berat, seperti misalnya akibat kecelakaan kerja,
seseorang menjadi tak bisa bekerja lagi selama satu tahun, menjadikannya tidak
memperoleh penghasilan untuk menanggung biaya hidup keluarganya.
Tingkat risiko kerugian harus bisa diprediksi. Yang dimaksud di sini adalah seberapa
besar kerugian yang akan ditanggung oleh perusahaan asuransi, jumlahnya harus
bisa diperkirakan. Dengan demikian, besaran premi yang harus dibayarkan pun
dapat dihitung dengan tepat.
Risiko kerugiannya tidak menjadi suatu bencana besar. Maksudnya, perusahaan
asuransi tidak akan mau menanggung risiko kerugian yang muncul akibat bencana
alam, seperti misalnya daerah tertentu yang sudah langganan banjir, daerah yang
dekat dengan gunung berapi, atau berpotensi sering mengalami bencana yang
lainnya.
Contoh risiko yang tidak dapat dicover oleh asuransi:
Serangan terorisme
Sakit akibat konsumsi narkoba dan alcohol
Peristiwa bencana alam
Kecelakaan yang direncanakan
Cedera akibat ikut turnamen tertentu
Tindakan melawan hukum
Ibu hamil yang keguguran
2. Industri asuransi memiliki karakteristik yang berbeda dengan industri lainnya. Salah satu
yang membedakan adalah dalam hal menentukan tarif. Pada saat menentukan tarif,
sebaiknya harus memperhatikan beberapa faktor-faktor agar diperoleh tarif ideal.
a) Jelaskan perbedaan tersebut.
b) Jelaskan unsur-unsur yang terdapat pada tarif yang ideal.
Jawab:
a) Salah satu hal yang membedakan industri asuransi dengan industri lainnya adalah
dalam hal menentukan tarif premi. Setiap perusahaan asuransi jiwa membebankan
biaya premi yang berbeda-beda terhadap tertanggung yang menjadi kliennya. Telah
umum diketahui bahwa perusahaan asuransi jiwa menetapkan, bahwa tertanggung pria
harus membayar premi lebih besar daripada tertanggung wanita, dan orang yang telah
berumur (tua) membayar premi lebih mahal daripada orang muda. Demikian pula, orang
yang merokok wajib membayar premi lebih besar daripada orang yang tidak merokok.
Mengapa bisa terjadi demikian?
Jenis kelamin sangat menentukan besarnya premi asuransi jiwa yang harus dibayar
tertanggung. Sudah umum diketahui bahwa pria harus membayar premi yang lebih
mahal dibanding wanita. Pertama, di kalangan perusahaan asuransi jiwa, secara
statistik telah diketahui bahwa pria cenderung lebih banyak yang menderita
penyakit jantung (dan meninggal dunia karenanya) dibanding wanita. Kedua, pria
juga lebih banyak yang menderita (dan meninggal) karena bermacam sakit kanker
dibanding wanita. Saat ini kanker prostat pada pria sudah membunuh lebih banyak
orang dibanding kanker payudara pada wanita. Ketiga, masalah gaya hidup. Saat
ini, lebih banyak pria yang meninggal karena bermacam kecelakaan (dan perang)
dibandingkan wanita. Pria umumnya lebih berani mengambil resiko dibandingkan
wanita.
Secara statistik kita dapat mengatakan bahwa setiap orang (manusia) memiliki usia
harapan hidup tertentu. Jika usia harapan hidup berkurang, maka premi asuransi
yang harus dibayarkan akan menjadi lebih mahal karena kemungkinan orang itu
meninggal dunia menjadi semakin besar. Dengan kata lain, semakin tua umur
seseorang, semakin mahal premi asuransi jiwa yang harus ditanggung orang itu.
Pada waktu orang berusia 5 tahun sampai dengan 18 tahun, premi asuransi yang
harus dibayar umumnya tetap sama, demikian juga pada usia 31 s/d 35 tahun.
Merokok telah diketahui menjadi penyebeb bermacam penyakit sehingga premi
asuransi jiwa untuk perokok menjadi sangat mahal.