Anda di halaman 1dari 1

1. Karena ilmu matematika berarti ilmu pengetahuan yang dapat didapat dengan berfikir.

matematika dipandang sebagai cabang yang logika yaitu berfikir menggunakan akal dan
kemampuan serta penalaran dari suatu permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang
kemudian dibawa ke pemikiran - pemikiran sehingga menjadi suatu hal yang abstrak. Oleh
karena itu matematika dipandang sebagai cabang logika , serta dasar  terbentuknya
matematika adalah atas berfikir manusia secara logika atau logis. 

Permasalahan - permasalahan yang berkaitan dengan penjumlahan, pengurangan, pembagian,


perkalian dan lain - lain dapat diartikan suatu perhitungan yang menggunakan pemikiran,
kemampuan menyelesaikan suatu permasalahan menjadi hal yang sangat komplek. Artinya
pemikira - pemikiran yang semula menggunakan benda – benda kongkrit menjadi perhitungan -
perhitungan yang berdasarkan logika.

2. Kontribusi matematika dalam sains empiris adalah sebagai analisis atau ekspliaktif yaitu
membuka asersi-asersi yang termuat dalam premis-premis argument. Matematika membuka data,
yakni, mana yang diketahui dan mana yang dipersoalkan. Jadi, penalaran matematis dan logis
adalah teknik konseptual membuka perangkat premis-premis yang implisit menjadi premis-
premis yang eksplisit.
Tentang kontribusi matematika dalam sains empiris, harus dilihat dengan telaah lebih
mendalam. Sebagian terbesar perkembangan sains empiris (IPA dan IPS) telah
diperoleh melalui penerapan terus menerus proposisi-proposisi matematika. Akan tetapi
perlu diingat, bahwa fungsi matematika di sini bukan memprediksi, melainkan sebagai
analisis atau ekspliaktif. Matematika membuka asumsi-asumsi secara eksplisit atau
membuka asersi-asersi yang termuat dalam premis-premis argumen. Matematika
membuka data, yakni, mana yang diketahui dan mana yang dipersoalkan. Jadi,
penalaran matematis dan logis adalah teknik konseptual membuka perangkat premis-
premis yang implisit menjadi premis-premis yang eksplisit.

Anda mungkin juga menyukai