NPM : 17012219
negara berkembang dan mengalihkan kepada aset keuangan dan komoditas yang
dianggap aman seperti UST Bond dan emas. Kondisi ini kemudian menekan pasar
keuangan dunia dan memberikan tekanan depresiasi cukup tajam pada banyak mata
Pemerintah telah dan akan terus meningkatkan ruang stimulus fiskal dan memberikan
1
kemudahan berusaha di sektor riil termasuk kegiatan pariwisata dan ekspor-impor,
menjaga stabilitas moneter, nilai tukar Rupiah, dan pasar keuangan, serta mendorong
untuk melakukan stabilisasi pasar saham serta terus memperkuat ketahanan industri
Pada RDG 19-20 Februari 2020, Bank Indonesia telah menempuh berbagai
Reverse Repo Rate (BI7DRR) diturunkan sebesar 25 bps menjadi 4,75%. Strategi
operasi moneter juga terus diperkuat guna menjaga kecukupan likuiditas dan
mendukung transmisi bauran kebijakan yang akomodatif. Selain itu, Bank Indonesia
pada kantor cabang bank di luar negeri yang diperuntukkan bagi ekonomi Indonesia.
ekonomi antara lain melalui perluasan akseptasi QRIS (Quick Response Code
telah diambil sebelumnya, Bank Indonesia pada hari ini menempuh beberapa
2
Meningkatkan intensitas triple intervention agar nilai tukar Rupiah bergerak sesuai
dengan fundamentalnya dan mengikuti mekanisme pasar. Untuk itu, Bank Indonesia
akan mengoptimalkan strategi intervensi di pasar DNDF, pasar spot, dan pasar SBN
Menurunkan rasio Giro Wajib Minimum (GWM) Valuta Asing Bank Umum
Konvensional, dari semula 8% menjadi 4%, berlaku mulai 16 Maret 2020. Penurunan
rasio GWM Valas tersebut akan meningkatkan likuiditas valas di perbankan sekitar
Menurunkan GWM Rupiah sebesar 50bps yang ditujukan kepada bank-bank yang
diimplementasikan mulai 1 April 2020 untuk berlaku selama 9 bulan dan sesudahnya
Menegaskan kembali bahwa investor global dapat menggunakan bank kustodi global
Ke depan, Bank Indonesia akan terus memantau perkembangan pasar keuangan dan
3
kebijakan dan koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait, untuk