Disusun Oleh :
Alifimuzakir A F (201801001)
HikmatusSakdiyah (201801003)
Hari
Tanggal :
Mengetahui,
Pembimbing
Banyuwangi,Maret 2020
penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................. i
KATA PENGANTAR.......................................................................... ii
DAFTAR ISI....................................................................................... . iii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ....................................................................1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................1
1.3. Tujuan .................................................................................1
BAB II. PEMBAHASAN
2.1. Pengertian hiperteni.. ..……………………………………..2
2.2 Klasikasi………. ……………………………………………2
2.3etiologi………….………………………………………..…..2
2.4faktor penyebab….………………………………………..…5
2.5 Patofisiologis…………...…………………………………...7
2.6 Patway………………….………………………….............8
2.7. Manifestasi klinis………….. ………………………………...7
2.8 pemeriksaan penunjang……………………………………….7
2.9. Komplikasi……………………………………………………8
2.10 Penatakasaan ………………………………………………….9
BAB III. KONSEP ASKEP
3.1 Pengkajian………………………………………………. …..9
3.2Diagnosa……………………………….………………………..9
3.3 Intervensi……………………………………………………….11
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan…………………………………………………….10
4.2 Saran…………………………………………………………10
DaftarPustaka
BAB 1
PENDAHULUAN
2.1 Definisi
Menurut Masriadi (2016), hipertensi adalah penyakit dengan tanda adanya gangguan tekanan
darah sistolik maupun diastolik yang naik diatas tekanan darah normal. Tekanan darah sistolik
adalah tekanan puncak yang tercapai ketika jantung berkontraksi dan memompakan darah keluar
melalui arteri. Tekanan darah diastolik diambil tekanan jatuh ketitik terendah saat jantung rileks
dan mengisi darah kembali.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan abnormal tekanan darah dalam
pembuluh darah arteri yang mengangkut darah dari jantung dan memompa keseluruh jaringan dan
organ–organ tubuh secara terus-menerus lebih dari suatu periode. Hal ini terjadi bila arteriol-
arteriol konstriksi. Konstriksi arterioli membuat darah sulit mengalir dan meningkatkan tekanan
melawan dinding arteri. Hipertensi menambah beban kerja jantung dan arteri yang bila berlanjut
dapat menimbulkan kerusakan jantung dan pembuluh darah (Irianto, 2014).
Hipertensi sering juga diartikan sebagai suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik lebih dari
120 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg (Triyanto, 2014)
2.2 Klasifikasi Hipertensi
Klasifikasi tekanan darah sistolik dan diastolik dibagi menjadi empat klasifikasi
(Smeltzer, 2012), yaitu :
Kategori TD Sistolik (mmHg) TD diastolik (mmHg)
Normal <120 mmHg < 80 mmHg
Prahipertensi 120 – 139 mmHg 80 – 89 mmHg
Stadium I 140 – 159 mmHg 90 – 99 mmHg
Stadium II ≥ 160 mmHg ≥ 100 mmHg
Hipertensi juga dapat diklasifikasi berdasarkan tekanan darah orang dewasa menurut
Triyanto (2014), adapun klasikasi tersebut sebagai berikut:
Kategori TD Sistolik (mmHg) TD diastolik (mmHg)
Normal < 130 mmHg < 85 mmHg
Normal Tinggi 130 – 139 mmHg 85 – 89 mmHg
Stadium 1 (ringan) 140 – 159 mmHg 90 – 99 mmHg
Stadium 2 (sedang) 160 – 179 mmHg 100 – 109 mmHg
Stadium 3 (berat) 180 – 209 mmHg 110 – 119 mmHg
Stadium 4 (maligna) ≥ 210 mmHg ≥ 120 mmHg
2.3 Etiologi hipertensi
a. Hipertensi primer atauesensial
Hipertensi primer atau esensial adalah tidak dapat diketahuin penyebabnya. Hipertensi
esensial biasanya dimulai sebagai proses labil (intermiten) pada individu pada akhir 30-an dan
50-an dan secara bertahap “ menetap “pada suatu saat dapat juga terjadi mendadak dan berat,
perjalanannya dipercepat atau “maligna“ yang menyebabkan kondisi pasien memburuk dengan
cepat. Penyebab hipertensi primer atau esensial adalah gangguan emosi, obesitas, konsumsi
alkohol yang berlebihan, kopi, obat – obatan, faktor keturunan (Brunner & Suddart, 2015).
Sedangkan menurut Irianto (2014), beberapa faktor yang berperan dalam hipertensi primer atau
esensial mencakup pengaruh genetik dan pengaruh lingkungan seperti:stress, kegemukan,
merokok, aktivitas fisik yang kurang, dan konsumsi garam dalam jumlah besar dianggap
sebagai faktor eksogen dalam hipertensi.
b. Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder adalah kenaikan tekanan darah dengan penyebab tertentu seperti
penyempitan arteri renalis, penyakit parenkim ginjal, berbagai obat, disfungsi organ, tumor dan
kehamilan (Brunner & Suddart, 2015). Sedangkan menurut Wijaya & Putri (2013), penyebab
hipertensi sekunder diantaranya berupa kelainan ginjal seperti tumor, diabetes, kelainan adrenal,
kelainan aorta, kelianan endokrin lainnya seperti obesitas, resistensi insulin, hipertiroidisme dan
pemakaian obat-obatan seperti kontasepsi oral dankartikosteroid.
2.5 Patofisiologis
Menurut Padila (2013), Tekanan darah dipengaruhi oleh curah jantung dan tahanan
perifer. Tubuh mempunyai sistem yang berfungsi mencegah perubahan tekanan darah
secara akut.Sistem tersebut ada yang bereaksi ketika terjadi perubahan tekanan darah dan
ada juga yang bereaksi ketika terjadi perubahan tekanan darah secara akut.Sistem tersebut
ada yang bereaksi ketika terjadi perubahan tekanan darah dan ada yang bereaksi lebih
lama. Sistem yang cepat tersebut antara lain reflek kardiovaskular melalui baroreseptor,
reflek kemorereptor, respon iskemia susunan saraf pusat, dan reflek yang berasal dari
atrium, arteri pulmonalis, dan otot polos. Sistem lain yang kurang cepat merespon
perubahan tekanan darah melibatkan respon ginjal dengan perngaturan hormon
angiotensin dan vasopresor. Kejadian hipertensi dimulai dengan adanya atherosklerosis
yang merupakan bentuk dari arterioklerosis (pengerasan arteri). Antherosklerosis ditandai
oleh penimbunan lemak yang progresif pada dinding arteri sehingga mengurangi volume
aliran darah ke jantung, karena sel-sel otot arteri tertimbun lemak kemudian membentuk
plak, maka terjadi penyempitan pada arteri dan penurunan elastisitas arteri sehingga tidak
dapat mengatur tekanan darah kemudian mengakibatkan hipertensi. Kekakuan arteridan
kelambanan aliran darah menyebabkan beban jantung bertambah berat yang
dimanisfestasikan dalam bentuk hipertrofo ventrikel kiri (HVK) dan gangguan fungsi
diastolic karena gangguan relaksasi ventrikel kiri sehingga mengakibatkan peningkatan
tekanan darah dalam sistem sirkulasi. Berdasarkan uraian patofisiologi hipertensi diatas
dapat disimpulkan bahwa hipertensi dimulai adanya pengerasan arteri. Penimbunan lemak
terdapat pada dinding arteri yang mengakibatkan berkurangnya volume cairan darah ke
jantung. Penimbunan itu membentuk plak yang kemudian terjadi penyempitan dan
penurunan elastisitas arteri sehingga tekanan darah tidak dapat diatur yang artinya beban
jantung bertambah berat dan terjadi gangguan diastolik yang mengakibatkan peningkatan
tekanan darah.
2.6 Pathway
Faktor Prediposisi: Usia, Jenis Kelamin, Merokok, Stres, Kurang Olaraga, Faktor Genetik,
Alkohol, Konsentrasi Garam, Obesitas
Cardiac output
Gangguan perfusi Oksigen
Ketidakefektifan koping
Perfusi keotak ↓
Kerusakan vaskuker
Ketidakefektifan perfusi
jaringan
Nyeri akut
Retensi Natrium
edema
3.1 Pengkajian
Pengkajian Primer
1. Airway :terdapat secret, lidah tidak jatuh kebelakang, pasien kesulitan bernapas, suara nafas
mengi/krakles,adanya perubahan pola napas (apnea yang diselingi oleh hiperventilasi)
2. Breathing :terlihat pengembangan dada, teraba hembusan napas, pasien kesulitan saat
bernapas, RR, irama napas tidak teratur, terlihat adanya penggunaan otot bantu rongga dada
dalam pernapasan, napas cepat dan pendek.
3. Circulasi :TD biasanya tinggi biasanya pada diastolenya , Nadi apakah teraba atau tidak
terdengar suara jantung S3 dan S4 reguler, tidak ada bunyi jantung tambahan, capillary
refille, kaji apakah adanya tanda syok
4. Disability :kesadaran pasien spoor dengan GCS (E2,V2,M4), keadaan umum lemah, pasien
mengalami penurunan kesadaran, saat dirumah bicara pasien pelo. Kaji kemampuan
,motorik dan sensorik
PengkajianSekunder
1. Anamase riwayat dengan SAMPLE
a. Symptom ( gejala sakit kepala/ pusing dan leher terasa tegang)
b. Alergi ( adakah alergi pada pasien seperti obat-obatan maupun makanan)
c. Medikasi (obat-obatan apa yang diminum seperti sedang menjalani pengobatan
hipertensi,kencing manis, jantung, dosis dan penyalah gunaan obat)
d. Pertinent (Riwayat medis pasien seperti penyakit yang pernah diderita,obat
apa,berapa dosisnya dan penggunaan obat herbal)
e. Last meal (Obat atau makanan apa yang baru saja dikonsumsi, dikonsumsi berapa
jam sebelum kejadian ,selain itu periode menstruasi pada pasien perempuan)
f. Even (Hal-hal yang menyebabkan terjadi nya keluhan utama)
2. Exposure (buka semua pakaian pasien, lihat apakah adanya injury pendarahan, rambut dan kulit
kepala tampak bersih tidak terdapat hematoma, Apakah terdapat luka atau tidak pada tubuh
pasien
3. Enviromental control( lindungi dari lingkungan yang dapat membahayakan kondisi pasien)
4. Full set signt
a. Tekanan darah tinggi terutama pada diastolenya
b. Nadi cepat/lambat
c. Suhu tubuh menurun
d. Pernafasan cepat
5. Five intervension
a. Monitor irama jantung
b. Berikan cateter
c. Pasang pulse oximetri,
d. Pasang ekg
e. Fasilitasipemerikaaanlaboratorium)
6. Facilitasi family drence (mengizinkan orang tedekat untuk mendampingi pasien, kaji kebutuhan
dan harapan, dukung keterlibatan keluarga, tugaskan seseorang untuk memberitahu
kondisinnya)
7. Give comfort
a. Terapifarmakologi
- Diuretika : untuk menurunkan edema serebral.
- Angiotensin converting enzyme inhibitor
b. Terapi non farmakologis
- Menurunkan kerusakan iskemik serebral.Tindakan awal difokuskan untuk
menyelamatkan sebanyak mungkin area iskemik dengan memberikan oksigen,
glukosa dan aliran darah yang adekuat dengan mengontrol atau memperbaiki
disritmia serta tekanan darah.
- Mengendalikan hipertensi dan menurunkan TIK. Dengan meninggikan kepala
15-30 derajat menghindari flexi dan rotasi kepala yang berlebihan.
8. History (dari pertugas prehospital seperti mekanisme, injuri suppect, vital sign on scene,
treatment received)
9. Head to toe assement (inspeksi,auskultasi,perkusi,palpasi)
a. Kepala
- Inspeksi (lihat bentuk kepala simestris atau tiak adanyanya lesi atau tidak)
- Palpasi (ada nyeri tekan atau tidak)
b. Mata
- Inspeksi (Simestris antara mata kanan kiri,ada secret atau tidak, Isokor atau
ansokor)
c. Wajah
- Inspeksi(bentuk wajah)
d. Hidung
- Inspeksi ( danya sumbtan atau tidak,Ada pernafasan cuping hidung atau tidak)
e. Mulut
- Inspeksi (Liahat apakah ada kemencengan pda mulut,birirkering atau
lembab,lidah besih atau kotor)
f. Telinga
- Inspeksi (Lihat kesimentrisan,lihat apakah ada serumen)
g. Leher
- Inspeksi(Adnya bejolon atau tidak)
- Palpasi ( adanya nyeri tekan atau tidak)
h. Thorak
- Inspeksi( lihat pergerakan dada,lihat adanya lesi atau tidak,lihat retraksi
dinding dada)
- Palpasi (adanya nyri tekan atau tidak)
- Perkusi(dengarkan suara ketukan dada apakah ada suara yg tidak norma)
- Auskultasi (dengarkan apakah ada suara tambahn seperti rockhi,wheezing)
i. Jantung
- Inspeksi(lihat apakah ada lesi atau pergerakan tidak normal)
- Palpasi(adanya nyeri tekan atau tidak)
- Perkusi ( ketuk dan dengarkan apakah ada suara yg tidak normal pad ICS)
- Auskultasi(Dengarkan apakah ada suara tambahan)
j. Abdomen
- Inspeksi( lihat pergerakan abdomen,lihat ada lesi atau tidak)
- Paplasi(adanya nyeri tekan atau tidak)
- Perkusi (dengarkansuara ketukan pada masing-masing kuadran)
- Auskultasi(dengarkan bising usus,normal bising usu 5-15 x/menit)
k. Genetalia
- Inspeksi (apakah ada lesi ,biasanya terpasang cateter)
l. Ekremitas
- Inspeksi (apakah ada luka atau cedera)
- Kekuatan otot biasanya lemah tergantung kondisi px
0 ( tidak ada kontaraksi)
1 (terlihat atau terba getaran kontaksi otot tetapi tidak ada gerakan)
2 (dapat menggerakan anggota gerak tanpa gravitasi)
3 (dapat mengerakan anggota gerak dengan menahan berat gravitasi)
4 (dapat menggerakan an melawan tahanan)
5 (normal)
10. Inspect posterior survapac ( pemeriksaan dengan teknik medical jagularis,logroll,palpasi
columna vetebralis)
11. Monitoring (evaluasi temuan yang didapatkan)
3.2 Intervensi
4.1 Kesimpulan
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan abnormal tekanan darah
dalam pembuluh darah arteri yang mengangkut darah dari jantung dan memompa keseluruh
jaringan dan organ–organ tubuh secara terus-menerus lebih dari suatu periode.Hal ini terjadi
bila arteriol- arteriol konstriksi.Konstriksi arterioli membuat darah sulit mengalir dan
meningkatkan tekanan melawan dinding arteri. Hipertensi menambah beban kerja jantung
dan arteri yang bila berlanjut dapat menimbulkan kerusakan jantung dan pembuluh darah
4.2 Saran
Jagalah kesehatan mulai dari sekarang mulailah hidup sehat sedini mungkin ,imbangi
dengan olah raga dan makan-makanan bergizi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Penyakit Hipertensi Dan Cara Penanganannya. Diakses Mei 2018
darihttps://health.detik.com/beritadetikhealth.ac/3503396/penanga
nahipertensi6789- sebut-kasus-hipertensi-di-indonesia-terus-
089/unfiles/sehat.html
Black & Hawk. 2014. Medikal Surgical Nursing Clinical Management for
Positive outcomes (Ed. 7). St. Louis : Missouri ElsevierSaunders.
Brunner & Suddarth. 2015. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 12. Jakarta : ECG.
Dinkes Prov.NTT. 2016. Profil Kesehatan Nusa Tenggara Timur Tahun 2016.
Kupang: Dinkes Ntt
Kemenkes RI. Info Data Dan Informasi Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Jakarta
: Kemenkes RI; 2014.
Koes Irianto. 2014. Epideminologi Penyakit Menular dan Tidak Menular Panduan
Klinis. Bandung: IKAPI