Obat Kardiovaskular Ekavita A Putri
Obat Kardiovaskular Ekavita A Putri
NIM =20140811014043
SOAL NO.1
A. diuretika untuk pengeluaran cairan sehingga pembebanan jantung berkurang. Contoh obat
: furosemid, jika tidak menghasilkan efek yang cukup bisa ditambahkan thiazida misal
HCT (hidrochlorothiazida).
B. Glikosida jantung (digoksin) bertujuan untuk memperkuat daya kontraksi jantung yang
lemah, shg memperkuat fungsi pompa. Obat ini mempunyai indeks terapi yang sempit
jadi harus berhati – hati dalam penggunaannya, efek samping berupa mual , muntah,
anoreksia, diare, aritmia , sakit kepala, pandangan kabur dsb.
2. INFARK JANTUNG
C. Analgetika narkotik (morfin, petidin atau fentanil ) dan tranquilliser (diazepam dan
droperidol) dapat diberikan guna melawan rasa nyeri & takut.
Semua pengobatan diberikan secara parenteral agar menjamin efek cepat.
Pengobatan selanjutnya sesudah infark dilakukan untuk mencegah infark kedua,
yaitu dengan :
Antikoagulansia, zat pengencer darah (asenokumarol)
Antitrombotika (asetosal, indobufen) dapat merintangi penggumpalan
trombosit & pembentukan trombus.
beta-blocker tertentu (propranolol, metoprolol, dan timolol) perlu diminum
1-2 tahun
ACE inhibitor (captopril, lisinopril)
Antilipemika (simvastatin, atorvastatin, lovastatin, pravastatin) untuk
mengurangi komplikasi & kematian dianjurkan pada pasien dengan kadar
kolesterol tinggi.
3. ANGINA PECTORIS
A. Vasodilator koroner - untuk memperlebar arteri jantung, melancarkan pemasukan darah
& O2 shg meringankan beban jantung. - pd serangan akut, obat pilihan utama :
nitrogliserin (sublingual & oromukosal / spray) dg kerja cepat tapi singkat, efeknya
setelah 2 menit & bertahan 30 menit; jika perlu dapat diulang sesudah 3-5 menit; bila efek
sudah dicapai, obat dikeluarkan dari mulut. Contoh nitrogliserin sublingual :
gliseriltrinitrat, trinitrin, nitrostat; nitrogliserin plester : nitroderm TTS; nitrogliserin spray
: nitrolingual spray.
Penyimpanan tablet/kapsul nitrogliserin dalam wadah gelas tertutup baik karena mudah
menguap. Persediaan obat diperbaharui setiap 2-3 bulan. Aktivitas tablet dites dg cara
menaruh tablet di lidah : harus menimbulkan rasa pedas.
4. ARITMIA
5. SHOCK JANTUNG
Terapi dilakukan dengan zat – zat yang menaikkan volume menit jantung (cardiac output) &
tekanan darah, meliputi :
Stimulan jantung adrenergik (adrenalin 500 mcg i.v. ; isoprenalin 20 mcg/0,1 ml,
dobutamin250mg injeksi, dopamin 200 mg/5ml injeksi i.v.)
Obat-obat antiaritmika
Obat-obat antikolinergik (atropin 400/600 mcg i.v.)
Kalsim glukonat (i.v.) bertujuan untuk merangsang otot jantung berkontraksi spontan,
mengoreksi gangguan keseimbangan calsium dan kalium miokard (otot jantung)
Natrium bicarbonat 8,4% diberikan dengan larutan infus, bertujuan untuk terapi
asidosis akibat anoksia dan hipoksia.
6. HIPERTENSI
A. Hipertensi tunggal
• Pilihan ke-1 : Diuretika dan beta-blockers atau kombinasinya
• Pilihan kedua : ACE inhibitors
B. Hipertensi dengan diabetes
pemberian diuretika dan beta-blokers dapat menyebabkan resistensi insulin maka
sebaiknya digunakan ACE-inhibitors atau beta-blockers selektif. Jika terdapat kontra
indikasi terhadap kelompok obat ini dianjurkan obat lain seperti alfa-blockers dan
antagonis Ca.
C. Krisis hipertensi, dg ciri-ciri :TD naik mendadak, gejala sakit kepala hebat, gangguan
kesadaran, epilepsi; pengobatan dilakukan dengan injeksi i.v., obatnya : nifedipin,
enalapril, labetolol, fentolamin (alfa-blocker).