Perkembangan Sosial
Perkembangan Sosial
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan sebagai bukti rasa terimakasih kami atas
terselesaikannya makalah “Kajian Psikologis Terhadap Realitas Perkembangan Peserta Didik”.
Kami mengucapkan kepada dosen mata kuliah Landasan Pedagogik dan rekan-rekan atas
dukungannya dalam terselesaikannya makalah ini.
Melalui makalah ini kami mencoba mengkaji psikologis terhadap realitas perkembangan
peserta didik. Bayak aspek yang berkaitan dengan perkembangan peserta didik, diantaranya
perkembangan kognitif, emosi, sosial, moral dan religi yang mana akan berpengaruh pada proses
kegiatan belajar dan mengajar. Kami mencoba untuk mengkajinya, mendiskusikannya, serta
menerapkannya dalam kehidupan akademis.
Akhirnya kami menyadari bahwa makalah sederhana ini tak menutup kemungkinan
terdapat kesalahan. Oleh karena itu, kepada Dosen dan teman-teman sejawat yang Arif dan
Bijaksana, kami sangat mengharapkan koreksinya untuk kebaikan dan perbaikan makalah ini.
Kepada Allah SWT, kami memohon petunjuk-Nya semoga upaya ini senantiasa dalam Ridlo-
Nya. Aamiin.
Bandung, April 2020
Tim Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Proses pendidikan merupakan proses sosial yang terjadi tidak hanya satu arah,
melainkan dua arah antara guru dan peserta didik. Perserta didik merupakan anak yang
terus menerus mengalami perubahan seiring dengan berjalannya waktu. Anak tidak saja
bertumbuh seiring perjalanannya dalam menempuh pendidikan, tapi juga berkembang.
Banyak sekali hal yang berkaitan dengan peserta didik, diantaranya adalah
perkembangan kognitif, emosi, sosial, moral dan religi. Hal-hal tersebut akan
mempengaruhi performa peserta didik di dalam kelas. Maka, perkembangan peserta didik
beserta tahapan dan hal-hal yang terjadi pada masa perubahan tersebut haruslah diketahui
oleh para pendidik agar bisa menghadapi perubahan tersebut dengan lebih siap dan dapat
menentukan tindakan yang paling tepat selama masa pembelajaran kepada peserta didik
sesuai dengan proses perkembangan peserta didik yang sedang terjadi.
Perkembangan peserta didik ini dapat menjadi hal yang kompleks, sehingga guru
atau tenaga pendidik harus dibekali dengan pengetahuan mengenai hal tersebut. Sebab,
perkembangan peserta didik dari berbagai sisi dan dalam waktu yang relatif bersamaan
memberikan kemungkinan untuk terjadinya perubahan terhadap metode belajar. Dengan
adanya pembekalan bagi para pendidik maupun calon pendidik, diharapkan tercipta
tenaga pendidik yang terampil tidak hanya pada penguasaan materi, tetapi juga pada
penguasaan diri dan situasi dalam menghadapi perubahan yng terjadi pada para peserta
didik sehingga tidak terjadi masalah selama proses pembelajaran dan lingkungan sekolah.
Microsystem adalah zona dimana seseorang menghabiskan waktu paling banyak dan
merupakan zona terpenting bagi seseorang. Zona tersebut meliputi keluarga, sekolah, teman,
tetangga, tempat belajar agama dan fasilitas kesehatan. Dalam zona ini, seseorang berinteraksi
secara langsung dengan orang-orang yang berada dalam zona tersebut. Sementara mesosystem
meliputi hubungan yang ada di dalam mikrosistem. Sebagai contoh, adanya hubungan antara
pengalaman yang dimiliki seseorang didalam keluarga dan pengalaman yang ia alami di sekolah
juga pengalaman bersama teman-temannya. Exosystem merupakan suatu zona yang memberikan
pengalaman atau pengetahuan yang tidak dialami oleh seseorang secara langsung. “Seseorang”
ini boleh jadi tidak memiliki pernanan aktif atas apa yang terjadi padanya. Misalkan, pemerintah
mengadakan program BOS atau Bantuan Operasional Sekolah, sehingga anak dapat bersekolah
secara gratis pada jenjang SMP. Anak ini tidak berperan secara langsung, melainkan ada banyak
pihak yang terlibat dalam terjadinya hal ini. Macrosystem meliputi budaya yang mempengaruhi
lingkungan sekitar anak dan memberikan dampak bagi anak tersebut. Budaya ini juga meliputi
nilai-nilai ajaran yang dianut oleh anak dan mempengaruhi persepsi anak tersebut, sehingga hal
tersebut juga mempengaruhi perilaku anak tersebut. Chronosystem merupakan kondisi sejarah
sosial bagi anak. Maksudnya, kehidupan anak zaman sekarang dan orang tua zaman dahuu akan
jauh berbeda, sehingga hal tersebut memberikan dampak yang berbeda bagi perkembangan sosial
anak.
Seiring dengan pertambahan usia dan terjadinya proses kedewasaan, terjadi pula
perkembangan moral. Moral keadilan berkenaan dengan hak azasi manusia, keadilan, kesetaraan
dan kemandirian. Moral kepedulian berhubungan dengan tanggung jawab manusia, diantaranya
kepedulian terhadap sesama, menunjukkan perhatian terhadap kebutuhan orang lain dan saling
membantu satu sama lain.
References
Seifert, K., Sutton, R. (2009). Educational psychology. Edisi Kedua. Switzerland: The Saylor
Foundation.
Santrock, J. W. (2011). Educational psychology. Edisi Kelima. New York: McGraw-Hill.