JL.MONGINSIDI NO: 2
LAPORAN PELAKSANAAN
PRAKERIN
NISN : 153015
SMKN 2 Makassar untuk memenuhi salah satu syarat guna mengikuti Ujian Akhir
Makassar, 2017
Pembimbing Siswa,
Mengetahui :
Kepala Sekolah,
Baharuddin, S.Pd,.M.Pd
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena rahmat dan
penjelasan dan pengamatan langsung di tempat praktek. Hal ini di maksudkan agar
kami tidak hanya memperoleh teori, tetapi dapat sekaligus mengetahui dan mengenal
Menyadari bahwa dalam laporan ini masih banyak terdapat kekurangan yang
perlu di sempurkan, dalam hal ini penulis sangat mengharapkan bantuan berupa kritik,
saran ataupun masukan-masukan dari berbagai pihak terutama Bapak/Ibu Guru demi
Dengan selesainya penyusunan laporan kegiatan Prakerin ini, tak lupa penulis
Bapak/Ibu serta semua pihak yang telah memberikan dukungan atau bimbingannya
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang praktek kerja industri (prakerin)
1. Visi
2. Misi
3. Motto
B. Kepegawaian
1. Kepegawaian
2. Disiplin kerja
C. Struktur organisasi
B. Teori Campuran
C. Hasil produksi
BAB IV PENUTUP
A.Kesimpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
tenaga kerja yang siap pakai dimana siswa-siswi tersebut dapat terjun langsung
kedalam dunia usaha. Oleh karena itu pelaksanaan PRAKERIN ini, yang
dan industri.
bersifat soft skill tidak cukup hanya dilakukan disekolah, tetapi juga sangat perlu
Makassar agar dapat menjadi tenaga-tenaga terampil, terlatih, siap pakai, dan
2. Tujuan
Penyelenggaraan pendidikan dengan praktek kerja industri pada SMK
bertujuan untuk :
kerja berkulitas.
Industri.
Usaha/Industri.
BAB II
TINJAUAN UMUM TENTANG PERUSAHAAN
1. Visi
BAB III
LANDASAN TEORI
B. Teori Campuran
Fuse cut out (FCO) Dan Cut out (CO)
Fuse cut out atau biasa disingkat FCO adalah peralatan proteksi yang bekerja apabila terjadi
gangguan arus lebih. Alat ini akan memutuskan rangkaian listrik yang satu dengan yang lain
apabila dilewati arus yang melewati kapasitas kerjanya.
Prinsip kerjanya adalah ketika terjadi gangguan arus maka fuse pada cut out akan putus, seperti
yang ada pada SPLN 64 tabung ini akan lepas dari pegangan atas, dan menggantung di udara,
sehingga tidak ada arus yang mengalir ke sistem.
Adapun cara perlindungannya adalah dengan melelehkan fuse link, sehingga dapat memisahkan
antara bagian yang sehat dan yang terganggu. Sedangkan fuse link itu sendiri adalah elemen inti
dari FCO yang terletak di dalam fuse holder dan mempunyai titik lebur tertentu. Jika beban
jaringan sesudah FCO menyentuh titik lebur tersebut, maka fuse link akan meleleh dan akan
memisahkan jaringan sebelum FCO dengan jaringan sesudah FCO.
Cut out biasanya digunakan pada jaringan distribusi 20 kV untuk proteksi trafo distribusi dari
arus lebih akibat hubung singkat,dan juga diletakkan pada percabangan untuk proteksi jaringan.
Namun ada kelemahan dari pengaman jenis ini, yaitu penggunaannya terbatas pada penyaluran
daya yang kecil, serta tidak dilengkapi dengan alat peredam busur api yang timbul pada saat
terjadi gangguan hubung singkat.
Fuse link
fungsinya adalah seperti dalaman pada FCO (fuse cut out) yang berfunsi
Tugas pokok peralatan pelindung lebih pada tegangan menengah adalah mendeteksi adanya
gangguan dalam rangkaian dan memutus arus lebih pada harga rating pemutusnya , misal 6 A,
jika arus tersebut lebih dari pengaman tersebut maka Fuse link dalam FCO akan putus dan
akan diganti dengan yang baru.
lightning aresster
fungsinya Pada keadaan normal arrester berlaku sebagai isolator, bila timbul tegangan
surja alat ini bersifat sebagai konduktor yang tahanannya relatif rendah, sehingga dapat
mengalirkan arus yang tinggi ke tanah. Setelah surja hilang, arrester harus dapat dengan cepat
kembali menjadi isolasi. Arrester melindungi peralatan listrik pada sistem jaringan terhadap
tegangan lebih yang disebabkan petir atau surja hubung, maka pada umumnya arrester
dipasang pada ujung SUTT yang memasuki Gardu Induk. Di Gardu Induk besar adakalanya
pada trafo dipasang arrester untuk menjamin terlindungnya trafo dan peralatan lainnya dari
tegangan lebih tersebut.
Cross arm
bagian tower yang berfungsi untuk tempat menggantungkan atau mengaitkan
isolator kawat fasa serta clamp kawat petir. Pada umumnya cross arm berbentuk
segitiga kecuali tower jenis tension yang mempunyai sudut belokan besar berbentuk
segi empat.
NT fuse
Suspension
Kwh meter
dalam dunia PLN disebut Alat Pembatas dan alat Pengukur (APP) adalah Alat
milik PT PLN (Persero) yang berfungsi untuk membatasi daya listrik yang dipakai serta
mengukur pemakaian energi listrik.Bagian KWH Meter:
1. Kumparan arus digunakan untuk membangkitkan fluks bolak balik yang berbanding
lurus dengan arus beban
2. kumparan tegangan digunakan untuk membangkitkan fluks bolak balik yang
berbanding lurus dengan tegangan beban
3. rotor (piringan) digunakan sebagai suatu bagian yang berputar, fungsinya untuk
merubah fluks bolak balik menjadi bentuk putaran
4. penumpu digunakan untuk tempat sandaran poros berputar
5. magnet tetap digunakan untuk mengontrol secara otomatis kecepatan dari
piringan yang berbanding lurus dengan momen putar
6. register digunakan untuk mencatat banyaknya perputaran dari piringan
7. kotak pelindung digunakan untuk melindungi semua komponen KWH Meter
RECLOSER
adalah alat pemutus otomatis yang dimiliki PLN .alat ini menggunakan timer,
coil ,dan relay,juga peralatan control yang canggih yang diletakkan dalam box
controlnya. alat ini bekerja secara NC atau normaly close (tersambung.) jika ada
ganguan maka relay akan memutus jaringan yang dipasangi recloser tersebut. dan akan
kembali tersambung dalam waktu yang ditentukan secara otomatis misal jika tiba tiba
terjadi gangguan sesaat recloser akan membuka atau kan menjadi NO dan akan
tersambung lagi dalam 5 detik (misal waktu temponya 5 detik) dan jika itu terjadi sampai
tiga kali (timer dan coil yang menjadi alat utama pendeteksi) maka artinya ganguan
terjadi permanen dan pihak PLN kan mencari dimana asal ganguan tersebut, dan
setelah selesai maka Recloser harus dihidupkan atau disambung secara manual
menggunakan alat control yang ada di tiang bawah recloser tersebut
Travo Distribusi
C. Hasil Produksi
BAB IV
PENUTUP
1.Kesimpulan
a. Dengan adanya Praktek Kerja Industri ini, para peserta PRAKERIN cukup banyak
mendapat informasi dengan pengalaman khususnya sehinggga menambah motivasi
bagi peserta dalam memperdalam ilmu tentang kelistrikan
b. Setelah pelaksanaan PRAKERIN ini dapat disimpulkan antara teori yang dapat di
sekolah dengan praktek kerja di dunia usaha memiliki banyak perbedaan. Teori lebih
sulit jika dibandingkan dengan praktek secara langsung.
c. Keberhasilan pelaksanaan Praktek Kerja Industri ini sangat dibutuhkan oleh para
siswa/siswi agar dapat bisa mengikuti salah satu syarat untuk menempuh UAS/UAN.
Dengan dibuatnya laporan PRAKERIN ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi
lancarnya pelaksanaan Praktek Kerja Industri, terutama pada tahap awal kerja
berkaitan dengan paket keahlian yang ada di Dunia usaha/Dunia industri.
2.Saran
Dalam proses PRAKERIN ini dibutuhkan kedisiplinan dan keseriusan dalam
mengerjakannya. Dan sebelum bekerja alat dan bahan harus disiapkan selengkap-
lengkapnya agar tidak menimbulkan kendala-kendala yang menghambat proses
praktek yang dikerjakan.