Anda di halaman 1dari 9

METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN PENGADAAN DAN PEMASANGAN BRC SISI DARAT


BANDAR UDARA SIAU KABUPATEN KEP. SITARO PROVINSI
SULAWESI UTARA

A. PEKERJAAN PENDAHULUAN / PERSIAPAN


Yang dimaksud dengan pekerjaan persiapan disini ialah pekerjaan-pekerjaan yang
harus dilaksanakan pertama kali sebelum pelaksanaan pekerjaan pokok dimulai.
Yang termasuk dalam pekerjaan ini ialah :
1) Pekerjan Pembuatan Direksi keet dan Gudang
2) Papan nama proyek
3) Mobilisasi, Demobilisasi selama pekerjaan
4) Penyediaan air kerja
5) Pekerjaan Pengukuran sebelum dan sesudah (Profil Design)
6) Pekerjaan Pembersihan Area Strip Pagar
Pembersihan dilakukan sebelum pekerjaan dimulai agar tidak mengganggu
pelaksanaan pekerjaan dengan melakukan koordinasi ke pihak user sesuai petunjuk
Pengawas. Setelah mendapat persetujuan Direksi lapangan, pembersihan lokasi
pekerjaan dan pengangkutan material hasil pembersihan segera dilaksanakan.
Semua kotoran hasil pembersihan diangkut keluar lokasi/ Sesuai Petunjuk
Pengawas Direksi dengan menggunakan mobil dump truck dengan jumlah unit
sesuai penawaran terlampir. Waktu pelaksanaan disesuaikan dengan time schedule
terlampir, serta tenaga kerja dengan jumlah yang akan disesuaikan dengan volume
pekerjaan.

1. Pekerjan Pembuatan Direksi keet dan Gudang


Pembuatan Direksi keet dan Gudang Semen dan Peralatan disesuaikan dengan
kebutuhan kontraktor dengan tidak mengabaikan keamanan dan kebersihan.
Khusus untuk tempat simpan bahan-bahan seperti : pasir,kerikil harus dibuatkan
kotak simpan yang dipagari dinding papan yang cukup rapat, sehingga masing-
masing bahan tidak tercampur.
2. Papan Nama Proyek
Papan Proyek dibuat dari bahan tripleks tebal atau dari bahan stiker dan
dilengkapi dengan rangka balok sebagai tiang penyanggah dan redaksinya
menyesuaikan petunjuk dari direksi.

3. Mobilisasi, Demobilisasi Selama Pekerjaan


Mobilisasi pendukung pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan setelah
penandatanganan kontrak.Untuk mobilisasi awal meliputi personil, peralatan dan
bahan serta kelengkapan lainnya yang akan digunakan awal pekerjaan. Untuk
demobilisasi dilaksanakan pada akhir pelaksanaan fisik yang meliputi
pengembalian semua alat serta bahan yang tidak terpakai.

4. Peyediaan Air Kerja


Air kerja pihak kontraktor bak penampungan yang disambung dari sumber air
yang diisi menggunakan jet pump dan telah disetujui direksi.

5. Pekerjaan Pengukuran
Pengukuran berdasarkan data titik dasar dan titik tetap ( Bench Mark ) kerangka
dasar eksisting, selanjutnya diikuti dengan pemasangan patok, pengukuran sipat
datar, pengukuran situasi detail dan staking out. Hasil dari Pengukuran ini akan
disajikan dalam bentuk gambar sesuai skala gambar yang ditentukan dalam
spesifikasiteknis, yang akan menghasilkan gambar kerja (shop drawings) berupa
gambar situasi, potongan memanjangdan usulan potongan melintang ( profil
desain). Gambar kerja tersebut akan dimintakan persetujuannya dari Pengawas
Proyek / Direksi. Gambar kerja yang telah disetujui tersebut kemudian akan
menjadi dasar pelaksanaan pekerjaan dilapangan (Site Execution).
6. Pekerjaan Pembersihan Area Strip Pagar
Setelah mendapat persetujuan Direksi lapangan, pembersihan lokasi pekerjaan
dan pengangkutan material hasil pembersihan segera dilaksanakan. Semua
kotoran hasil pembersihan diangkut keluar lokasi dengan menggunakan mobil
dump truck dengan jumlah unit sesuai penawaran terlampir. Waktu pelaksanaan
disesuaikan dengan time schedule terlampir, serta tenaga kerja dengan jumlah
yang akan disesuaikan dengan volume pekerjaan.

7. Program Keamanan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja K3 Konstruksi


1. Pengarahan K3 (Safety Briefing)
Pengarahan K3 sangat diperlukan untuk memberikan pemahaman kepada
pekerja:

- Untuk melindungi dan memelihara kesehatan dan keselamatan tenaga


kerja sehingga kinerjanya dapat meningkat.
- Untuk menjaga dan memastikan keselamatan dan kesehatan semua
orang yang berada di lingkungan kerja.
- Untuk memastikan sumber produksi terpelihara dengan baik dan dapat
digunakan secara aman dan efisien.

2. Pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) yang teridi :


- Helm Proyek
- Sepatu Safety
- Rompi Proyek (Savety Vest)

3. Peralatan P3K
Perlengkapan P3K seperti obat-obatan dan lainnya diadakan untuk
memberikan perlindungan kepada pekerja agar kecelakaan kerja dapat
dihindari atau zero accident, perlengkapan P3K selalu siap dan memiliki SNI
atau standar internasional lainnya yang diakui dan dipergunakan setiap saat
jika diperlukan.
4. Asuransi BPJS ketenaga Kerjaan
Asuransi BPJS ketenaga Kerjaan di berikan sesuai dengan Peraturan Mentri
Ketenagakerjaan RI.

B. PEKERJAAN PEMBUATAN PAGAR T 2,44 M


 Penjelasan Umum
Meliputi pekerjaan tanah, pondasi dan pekerjaan pagar.

 Ruang Lingkup
Pekerjaan ini meliputi galian tanah, pekerjaan urugan pasir, pasangan batu
kali 1:4, pekerjaan pembuatan pondasi beton 1:2:3, pemasangan tiang pagar
pipa galvanis ø 2'', dan pemasangan pagar BRC. pekerjaan dilakukan sesuai
dengan shop drawing.

 Metode dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai


berikut :
1. Pekerjaan Galian Tanah Tanpa menggunakan Alat Berat
1) Pekerjaan galian tanah dengan menggunakan alat manual cangkul dan
belincong, apabila kondisi lahan memungkinkan pekerjaan galian tanah
dapat menggunakan alat bantu excavator.
2) Pasang patok dan benang untuk acuan galian.
3) Gali tanah dengan acuan patok dan benang yang telah dipasang.
4) Buang tanah sisa galian pada area yang telah ditentukan dan tidak
mengganggu pelaksanaan pekerjaan.
5) Galian tanah untuk pondasi dilakukan sampai kedalaman dan lebar
sesuai rencana.
6) Pada setiap periode tertentu kedalaman galian tanah selalu diperiksa
dengan menggunakan alat ukur manual atau dengan theodolith.
2. Pekerjaan Urugan Pasir tebal 5 cm
Dilakukan urugan sirtu pada bagian dasar galian tanpaa disertai dengan
pemadatan. Ratakan agar pasir urug stabil dan didapatkan permukaan tanah
yang rata dan tidak berlubang. Peralatan yang digunakan pada pekerjaan
urugan dapat berupa cangkul, sekop atau peralatan lain yang dapat
digunakan sesuai dengan.

3. Pekerjaan Pemasangan Batu Kali/Gunung ad 1:4 Pondasi Menerus


Pasangan batu kali disini adalah untuk membuat pondasi batu kali adukan
1:4 menggunakan concreat mixer, adapun ketentuan yang akan kami lakukan
disini diantaranya :
a. Adukan untuk spesi digunakan campuran 1 PC berbanding 4 Pasir jadi
didalam pengadukan harus benar-benar merata aduknya sehingga tidak
terjadi kelemahan disuasi sisi spesi nantinya. Adukan yang akan dipasang
harus mendapat persetujuan Direksi dan dibuatkan bak takaran agar tidak
terjadi kekurangan atau kelebihan semen.
b. Air yang digunakan harus air yang bersih dan tidak mengandung zat-zat
yang merusak ikatan semen.
c. Adukan harus diaduk sebanyak yang diperlukan sehingga tidak terjadi
adukan terletak selama + 30 menit (adukan yang sudah terletak + 30
menit tidak dibenarkan memakainya).

4. Pekerjaan Pembuatan Pondasi ad 1:2:3


Pekerjaan pondasi disini adalah untuk membuat pondasi beton dengan
adukan 1:2:3 menggunakan concreat mixer, adapun metode
pelaksanaannya:

1) Menyiapkan Papan Bekisting, Besi Beton, dan Job Mix Design dan Job Mix
Formula untuk pekerjaan kolom beton.
2) Memasang bekisting pondasi beton.
3) Setelah kompenen bekisting serta celah bekisting dirapatkan dan
mendapatkan persetujuan dari direksi, maka dilakukanlah pengecoran
beton sesuai dengan jenis beton yang diinginkan. Untuk hasil pengecoran
merata harus dibantu dengan menggunakan alat concreate mixer.

5. Pekerjaan Pemasangan Tiang Pagar Pipa Galvanis Ø 2'' Type A dan B

Besi yang akan digunakan harus diperiksa terhadap kerusakan-


kerusakan/cacat,yang dinyatakan cacat tidak diperkenankan untuk
digunakan dan harus diganti dengan yang lain dengan biaya ditanggung
oleh pihak pelaksana Konstruksi.

 Penyambungan Dan Pengelasan


1. Sebelum menyambung/Pengelasan, pelaksana Konstruksi harus
menyerahkan kepada pengawas untuk mendapat persetujuan,
rencana pelaksanaan penyambungan/Produser pengelasan untuk
sambungan sesuai dengan ANSI / AWS DLI-1990.
2. Sebelum pelaksanaan pengelasan untuk penyambungan,
pelaksana Konstruksi harus melaksanakan percobaan pengelasan
untuk mendemonstrasikan prosedur pengalasan yang diusulkan
dan untuk memeriksa hasil pengalasan.
3. Pelaksana Konstruksi harus menyediakan peralatan dan mesin las
listrik yang memadai kapasitasnya serta elktroda yang diginakan
harus memenuhi persyaratan yang sesuai dengan tiang yang
akan dilas dan harus dengan persetujuan pengawas.

4. Ahli las yang melaksanakan pengelasan harus yang benar-


benar “ Qualifled “ sesuai dengan AWS D1. 1-86 yang dibuktikan
dengan sertifikat dari instansi berwenang.

 Pemeriksaan Hasil Pengelasan Dilapangan

1. Terhadap hasil pekerjaan las harus dilakukan pemeriksaan dan


testing untuk menjamin bahwa hasil pengelasan cukup memenuhi
syarat yaitu padat dan tidak poreus serta ukurannya sesuai dengan
gambar kerja. Untuk itu pelaksana Konstruksi harus
menyediakan tenaga ahli, peralatan dan bahan yang diperlukan
untuk pekerjaan testing tersebut.

2. Hasil pengelasan harus di tes secara visual dengan


menggunakan methode Liquid Ppenetrant dan contrast sesuai dengan
prosedur AWS.

3. Hasil pengetesan dilaporkan secara tertulis kepada pengawas dalam


waktu paling lama 24 jam untuk dievaluasi dan mendapatkan
persetujuan.

4. Hasil yang tidak memenuhi persyaratan yang ditentukan harus


diperbaiki, diperkuat atau dipotong, dan dilas kembali sesuai petunjuk
pengawas.

6. Pekerjaan Pemasangan Pagar BRC


1. Tiang dan Pagar Besi menggunakan besi dengan dimensi seperti pada
gambar.
2. Pagar Besi buatan pabrik harus dibuat dari baja anti karat kualitas klas
3-SC46 mengikuti standart JIS G 5101 (kelas 3 menunjukan
generasi struktur dan simbul SC 46 menunjukan mechanical
property : tensile strengt minimum 4600 Kg/cm2).

3. Komposisi kimia kandungan Fosfor dan Belerang tidak melebehi 0.4 %


Sifat Mekanis, batas tegangan leleh (yield point) minimum 2300
Kg/cm2 kekuatan tarik putus 4.600 Kg/cm2
4. Mutu yang akan digunakan Besi beton, baut angker dan kelengkapan
untuk sendi dan roll harus sesuai dengan standart JIS 33101 KELAS
2 SS41 : Baut angker, Mur, Plat, dan Ring.
5. Angker baut untuk pemasangan harus terpasang secara kokoh
dan harus dipasang sebelum pengecoran. Selain angker harus
pula ditanam stek-stek tulangan yang juga dicor bersamaan dengan
pondasi setelah selesai pemasangan, rongga bagian dalam diisi
dengan beton campuran 1:2:3.
6. Gambar rencana kerja untuk Pagar Besi meliputi rencana pemotongan,
Pelubangan, sambungan dan penghentian harus dibuat dan
disampaikan oleh pelaksana Konstruksi kepada pengawas untuk
mendapatkan persetujuan terlebih dahulu. Semua detail harus
memenuhi persyaratan seperti yang dicantumkan dalam gambar kerja
dan syarat-syarat yang harus diikuti menurut PBI 1971, N2.
7. Ukuran-Ukuran Pagar Besi Baja pengenal harus sama seperti
persyaratan dalam gambar kerja dan bila mana ukuran tersebut akan
diganti maka jumlah luas penampang persatuan lebar beton minimal
harus sama dengan luas penampang rencana. Sebelum melakukan
perubahan-perubahan pelaksana Konstruksi harus meminta
persetujuan terlebih dahulu dari pengawas.
8. Tidak diperkenankan membengkokkan baja bila sudah ditempakan
kecuali apabila hal itu terpaksa dan sudah mendapat persetujuan dari
pengawas.
9. Pagar Besi harus ditempatkan dengan teliti pada posisi sesuai
rencana, dan harus dijaga agar jarak sesuai dengan gambar
rencana.
10. Pagar Besi harus dilas/ Dipasang dengan baik dan kokoh
sehingga dijamin tidak bergeser pada waktu pemasangan.
11. Sebelum melakukan pemasangan, semua Pagar Besi harus
terlebih dahulu diperiksa untuk memastikan penempatannya,
kebersihan dan untuk mendapatkan perbaikan bila mana perlu
12. Pagar Besi yang berkarat harus segera dibersihkan atau diganti bila
mana dianggap pengawas akan melemahkan konstruksi.
13. Setelah tiang terpasang dan panel pagar terpasang dengan U- Clip
dan Baut antikarat yang sempurna penyetelan kawat duri dilakukan
dengan cara memasang sanggahan berbentuk V diujung tiang setelah
kokoh maka pemasangan kawat duri melintang diatas pagar BRC
dengan rerentangan yang diperiksa manual.

Makassar, 19 April 2020


CV. PERMATA KATULISTIWA

Erlin Pnto
Direktris

Anda mungkin juga menyukai