Anda di halaman 1dari 5

TUGAS EQUITY ANALYSIS

SUMMARY EARNINGS SURPRISES, GROWTH EXPECTATIONS AND


STOCK RETURNS
By: SKINNER & SLOAN (1999)

Disusun Oleh :
01619190006 - Kevin Pratama

JURUSAN INVESTMENT MANAGEMENT


FAKULTAS MANAGEMENT
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN

JAKARTA

2020
I. PENDAHULUAN
Sudah dapat dipastikan bahwa saham 'pertumbuhan' atau 'glamor' secara historis
berkinerja buruk di antara saham lainnya dalam hal realisasi pengembalian saham
selama lima tahun berikutnya. Penulis menunjukkan bahwa fenomena ini dapat
dijelaskan oleh fakta bahwa pertumbuhan saham menunjukkan respons asimetris
terhadap kejutan pendapatan negatif. Setelah mengendalikan respons asimetris dari
saham pertumbuhan terhadap kejutan pendapatan negatif, tidak ada lagi bukti
perbedaan pengembalian saham antara saham pertumbuhan dan saham lainnya. Hal
yang membuat paper ini berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah
penelitinya fokus pada pengujian apakah return saham value di masa kini memiliki
keterkaitan dengan kesalahan prediksi dari return di masa depan. Secara definisi
saham, growth sendiri dapat diartikan sebagai saham yang diperdagangkan dengan
market to book price ratio yang sangat tinggi. Hal ini dikarenakan perusahaan yang
memiliki growth opportunities memiliki tekanan untuk memenuhi earnings
thresholds sehingga perusahaan dengan potensi pertumbuhan yang tinggi akan
cenderung melakukan manajemen laba. Penelitian yang dilakukan di paper ini
memiliki beberapa langkah. Pertama, peneliti mengizinkan segala bentuk asimetri
respon harga saham growth terhadap berita mengenai earning negatif. Kedua,
mereka menyesuaikan interval pengukuran return terhadap saham growth tersebut
menjadi beberapa minggu sebelum negative earning tersebut diumumkan. Ketiga,
mereka melakukan tes untuk mengukur apakah earning surprise memiliki kaitan
dengan prediksi earning kwartalan. Contoh simulasi yang digunakan dalam penelitian
ini adalah kasus pengumuman laba Oracle untuk yang kuartal kedua tahun 1998.
Oracle mengumumkan bahwa market-to-book dan rasio harga terhadap laba masing-
masing adalah 12 dan 45, jelas memenuhi syarat sebagai saham growth. Penghasilan
untuk kuartal kedua yang berakhir pada November 1997 diperkirakan oleh para analis
menjadi $ 0,23. Pada 8 Desember, Oracle mengumumkan yang bahwa sebenarnya
pendapatannya adalah $ 0,19, menghasilkan penurunan harga saham 29% terlepas
dari kenyataan bahwa hal ini mewakili kekurangan hanya $ 0,04, atau sekitar 17%,
dari perkiraan analis prediksi penghasilan dan di atas penghasilan untuk kuartal yang
sama tahun sebelumnya ($ 0,18).
Research Question
Apakah terdapat perbedaan antara return dari saham value dengan saham growth.?
Hypothesis
Dari contoh yang dilampirkan diatas, dapat menjawab tiga prediksi kunci hipotesis
yang diuji.
H1: Saham pertumbuhan yang melaporkan berita laba negatif akan mengalami
pengembalian saham negatif negatif asimetris yang besar.
H2: Bahwa respons besar saham pertumbuhan terhadap berita laba yang merugikan
akan menjelaskan perbedaan pengembalian anomali antara saham pertumbuhan dan
nilai.
H3: Bahwa pengembalian saham yang asimetris besar akan dikelompokkan sekitar
tanggal berita buruk pendapatan diungkapkan kepada investor.

II. LANDASAN TEORI


Penelitian yang ada berfokus pada pembedaan antara dua penjelasan untuk
diferensial pengembalian. Pertama, variabel pertumbuhan seperti price-to-earning dan
market-to-book capture tidak diketahui faktor risiko sistematis [Fama dan France (FF,
1992)]. Kedua, harga pasar tidak sepenuhnya mencerminkan informasi dalam
variabel-variabel ini, dalam arti bahwa investor memiliki ekspektasi yang terlalu
optimis tentang prospek pertumbuhan saham, sehingga menghasilkan pengembalian
saham berikutnya yang lebih rendah ketika ekspektasi ini tidak terpenuhi
[Lakonishok, Shleifer, dan Vishny (LSV , 1994)]. Laporta,Lakonishok, Shleifer, dan
Vishny (1997) dan Bernard, Thomas, dan Wahlen (1997) menguji penjelasan kedua
dengan menyelidiki apakah pengembalian saham diferensial berkerumun di sekitar
pengumuman laba berikutnya. Sementara kedua studi menemukan beberapa bukti
pengelompokan, hasilnya lemah dan tidak meyakinkan.

III. TEKNIK PENGUKURAN DAN PENGOLAHAN DATA

Sampel yang digunakan untuk penelitian ini diambil dari data historis I/B/E/S yang
mengandung 139,027 observasi. Yang mencangkup prediksi laba kwartalan, realisasi laba
kwartalan, serta harga saham selama tahun 1984 – 1996. Selain itu, peneliti juga
menggunakan data return harian saham dari perusahaan yang terdaftar pada CRSP dengan
sampel perusahaan sebanyak 103,274. Peneliti mengukur earning surprise selama kwartalan
dengan mengurangi perkiraan median EPS triwulanan dari EPS triwulanan yang sudah
terealisasi. Peneliti kemudian membuat tiga variabel indikator,yang diberi label SURPRISE,
GOOD and BAD. SURPRISE mengambil nilai - 1 jika earning surprise negatif, 0 jika
earning surprise adalah 0, dan 1 jika earning surprise positif. GOOD mengambil nilai 1 jika
earning surprise positif dan nol jika tidak. BAD mengambil nilai 1 jika earning surprise
negatif dan nol jika tidak. Akhirnya, peneliti membuat variabel kontinu yang mencapture
besarnya kesalahan perkiraan, yang peneliti beri label FE. FE adalah earning surprise dibagi
oleh harga saham pada akhir bulan terakhir dari kuartal fiskal yang pendapatannya sedang
diramalkan.1% sampel diperkirakan sebagai outlier. Cara yang digunakan oleh peneliti
untuk menemukan hubungan antara MB effect dan earning surprise.MB effect merupakan
pengukuran sebuah perusahaan.semakin tinggi MB berarti semakin tinggi pula growthnya.
Penelitian ini menjelaskan MB effect dan earning surprise dalam tiga kategori (negative,
netral, positive). Hasilnya ternyata ada MB effect yang mempengaruhi earning surprise
oracle dan rainforest café sehingga ada selisih antara forecast earnings dan announced
earnings. Hasil MB effect lebih ditekankan hanya pada earning negative dan positif.Tidak
hanya pendekatan deskripsi, penelitian ini juga menggunakan pendekatan regresi untuk
menemukan hubungan antara MB effect dengan earning surprise. Persamaan regresi yang
digunakan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut :

Dimana R adalah abnormal return, Good merupakan indicator positif earning surprise,
Bad merupakan indicator negative earning surprise, serta growth merupakan indicator
growth perusahaan (1 -4, makin besar berarti makin tinggi growthnya). Tidak hanya
persamaan regresi diatas, penelitian ini juga memiliki regresi alternative dimana
ditambahkan variabel FE , yaitu sebagai forecast error.
IV. Hasil dan Pembahasan
Penelitian ini menghasilkan empat hasil regresi yang diberikan kondisi masing-
masing. Akan tetapi, ini dari hasil regresinya tetap dapat menjawab esensi dari
penelitian ini. Hasilnya didapatkan bahwa saham growth ternyata memiliki respon
terhadap negative earning surprise. Dimana terdapat sebuah asimetri yang
membedakan antara saham growth dan saham value. Saham growth juga ternyata
memiliki performa inferior kira-kira 31 hari setelah pengumuman laba kwartalan
dimana ketika semua berita mengenai laba biasanya dipublikasikan. Sehingga,
penelitinya menyimpulkan bahwa perusahaan growth memiliki tendensi untuk
mengumumkan negative earning surprise (laba sesungguhnya lebih kecil daripada
laba yang diperkirakan).

V. KESIMPULAN
Saham pertumbuhan itu menunjukkan respons besar yang asimetris terhadap
kejutan laba negatif. Respons asimetris ini terhadap kejutan laba negatif menjelaskan
perbedaan pengembalian antara saham "pertumbuhan" dan "nilai".Perbedaan return
antara saham growth dan saham biasa tersebut ternyata disebabkan karena investor
yang terlalu memiliki ekspektasi yang optimis terhadap laba sehingga ketika harga
saham atau laba saham growth itu overvalue menjadi tidak sesuai ekspektasi dari
investor. Jadi, kesimpulannya penelitian ini menjawab research question yang
diajukan bahwa ternyata terdapat perbedaan antara return saham value & saham
growth dimana saham growth terkadang dinilai terlalu mahal karena adanya tendensi
atau ekspektasi berlebih yang dilakukan investor terhadap perusahaan /saham growth
tersebut untuk menghasilkan laba di masa depan. Pengembalian yang lebih rendah
untuk saham pertumbuhan mencerminkan fakta bahwa saham ini kurang berisiko
pada beberapa dimensi yang belum diidentifikasi oleh akademisi, tetapi itu dihargai
oleh investor.

Anda mungkin juga menyukai