Anda di halaman 1dari 3

SUMMARY

Herding and Feedback Trading by Institutional and Individual Investors


(Nofsinger, Sias, 1999)
Oleh : Donny W. Montolalu (01619190040)

Herding dapat diartikan sebagai perilaku “ikut-ikutan” di dalam dunia investasi.


Dalam penelitian ini, perilaku herding tersebut diharapkan dapat menjelaskan beberapa
fenomena yang tidak dapat dijelaskan oleh teori keuangan klasik, seperti volatilitas berlebih,
momentum, dan pembalikan pada harga saham.

Dalam jurnal ini, herding diartikan sebagai segerombolan investor yang berinvestasi
kearah yang sama (mengikuti suatu sinyal) pada suatu periode tertentu. Sedangkan feedback
trading dapat diartikan sebagai suatu herding yang terjadi ketika returnnya memiliki korelasi
dengan sinyal tersebut.

Penelitian ini berfokus pada beberapa isu, pertama adalah menginvestigasi hubungan
antara perubahan kepemilikan institusional dan pengembalian saham untuk mengetahui
bagaimana pentingnya herding bagi investor individual maupun investor institusional. Setelah
itu, mereka akan fokus pada evaluasi return saham sesudah herding untuk membuktikan
bahwa terdapat hubungan antara herding dan return saham, ketiga adalah bagaimana
perubahan kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap lag return, dan keempat
adalah membedakan dampak herding terhadap perubahan harga saham.

Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat disimpulkan bahwa research question pada
penelitian ini adalah , apakah terdapat kemungkinan bahwa perilaku herding dari investor
individu dan investor institusional memiliki dampak terhadap kepemilikan institusional
maupun individu ?

Dari research question tersebut, maka ada beberapa hipotesis yang dapat
dikembangkan agar hasil penelitian ini dapat menjawab pertanyaan tersebut, yaitu :
H1 : investor institusional memiliki laba jangka pendek yang lebih besar dibanding investor
individual
H2 : perilaku herding investor institusional lebih berdampak terhadap return saham dibanding
herding yang dilakukan oleh investor individual
H3 : investor institusional memiliki informasi yang lebih banyak dibandingkan investor
individual.

Model dari penelitian ini dapat digambarkan kira-kira sebagai berikut :

Herding Behavior Perubahan


+ Information kepemilikan

Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari 3 sumber, yaitu return saham
bulanan dari CRSP tahun 1977 – 1966, kapitalisasi pasar tahunan dari CRSP , serta fraksi
tahunan saham yang dipegang oleh investor institusional untuk seluruh perusahaan yang
terdaftar di NYSE.

Pengolahan data dari penelitian ini melewati beberapa tahap. Pertama adalah
menyortir data dari NYSE kedalam 10 portofolio sesuai fraksi-fraksi yang dipegang oleh
investor institusional. Tujuannya adalah untuk melihat karakteristik kepemilikan saham
portofolio dari investor institusional tersebut (initial value, perubahan, serta nilai akhir).
Setelah mengetahui nilai awalnya, nilai kepemilikan tersebut dibandingkan dengan nilai
setelah herding dilakukan. Herding sendiri diukur dengan cara melihat hubungan positif
antara kepemilikan saham dan juga return yang positif.

Setelah itu, mereka melihat return setelah investor melakukan herding. Return post
herding tersebut diukur dengan melihat return tahunan setelah 1 tahun aktifitas herding
dilakukan. Ternyata, nilai tersebut tidak signifikan karena tidak sesuai dengan prediksi dari
peneliti (prediksinya adalah nilai returnnya turun). Return tersebut diukur dengan persamaan :
Setelah meneliti aktifitas herding, peneliti langsung melanjutkan pengolahan datanya
untuk mencari feedback trading akibat herding dengan cara melihat abnormal return dari
fraksi-fraksi yang dibagi kedalam 10 kelompok dalam waktu 1 – 3 bulan. Setelah
mendapatkan bukti bahwa aktifitas herding memiliki pengaruh serta adanya feedback trading,
maka selanjutnya peneliti melihat perubahan kepemilikan saham dari investor institusional
yang diukur dengan persamaan :

Adapula perubahan secara harian yang diukur dengan :

Peneliti juga mencari hubungan antara kepemilikan institusional apakah dipengaruhi oleh
return dan lag return dengan persamaan berikut :

Penelitian ini berfokus pada dua aspek, yaitu herding yang dilakukan oleh investor
institusional, serta herding yang dilakukan oleh investor individual. Hasil yang didapatkan
ternyata konsisten dengan hipotesis yang dikembangkan oleh sang peneliti. Pertama, investor
institusional memiliki return yang lebih signifikan dibandingkan investor individual ketika
mereka melakukan herding. Kesimpulan tersebut diambil ketika peneliti dapat menganalisis
kapitalisasi pasar dan transaksi-transaksi yang dilakukan investor institusional dalam
membeli saham-saham yang relatif murah. Hal itu menunjukkan bahwa investor institusional
juga memiliki akses informasi yang lebih baik dibandingkan investor individual mengenai
saham-saham murah yang harganya akan naik.

Selain itu, penelitian ini juga dapat menjawab research question dari penelitinya
karena terdapat perubahan kepemilikan akibat perilaku herding yang dilakukan oleh investor.
Hal itu terlihat dari korelasi antara perubahan kepemilikannya dengan lag return dari saham-
saham tersebut.

Anda mungkin juga menyukai