Makalah Ant Algorithmndndjdkskskdkdkdjdjjdjdje
Makalah Ant Algorithmndndjdkskskdkdkdjdjjdjdje
Abstract
Penggunaan jalur terpendek pada suatu
Article History perjalanan merupakan hal yang penting
dalam dunia pengiriman barang karena
Received : 20 Decemberr 2019
dengan menggunakan jalur terpendek, kita
Submitted : 22 December 2019 dapat menghemat waktu, tenaga serta
biaya. Salah satu cara untuk menemukan
jalur terpendek ialah menggunakan teori
algoritma semut.
I. PENDAHULUAN
node dan kemudian mencari jarak yang semut akan mengikuti sebuah jalur tunggal.
terpendek. Tetapi, bila dibandingkan hasilnya, Ide algoritma koloni semut adalah untuk
hasil yang diperoleh dari metode heuristik meniru perilaku ini melalui 'semut tiruan'
lebih variatif, hasil yang didapatkan lebih berjalan seputar grafik yang menunjukkan
akurat, tingkat kesalahan yang dihasilkan pada masalah yang harus diselesaikan. Mengingat
perhitungan lebih kecil, dan waktu prinsip algoritma yang didasarkan pada
perhitungan yang diperlukan lebih singkat. perilaku koloni semut dalam menemukan jarak
Metode heuristik terdiri dari beberapa macam perjalanan paling pendek tersebut, Antco
algoritma, salah satunya adalah algoritma sangat tepat digunakan untuk diterapkan dalam
semut (Ant Colony, Antco). Antco diambil penyelesaian masalah menentukan jalur
dari perilaku koloni semut dalam pencarian terpendek.
jalur terpendek antara sarang dan sumber
makanan. Algoritma semut diperkenalan oleh II. GRAF
Moyson dan Manderick dan secara meluas
dikembangkan oleh Marco Dorigo. Algoritma Graf adalah kumpulan simpul (nodes)
semut merupakan teknik probabilistik untuk yang terhubung satu sama lain melalui sisi
menyelesaikan masalah komputasi dengan (edges). Suatu graf G terdiri dari dua
menemukan jalur terbaik melalui grafik. Pada himpunan V dan E. Verteks (simpul) : V =
dunia nyata, semut berkeliling secara acak, dan himpunan simpul yang terbatas dan tidak
ketika menemukan makanan mereka kembali kosong. Edge (sisi) : E = himpunan sisi yang
ke koloninya sambil memberikan tanda menghubungkan sepasang simpul. Simpul –
dengan jejak feromon. Jika semut-semut lain simpul pada graf dapat merupakan obyek
menemukan jalur tersebut, mereka tidak akan sembarang seperti : kota, atom – atom suatu
bepergian dengan acak lagi, melainkan akan zat, jenis buah, dan sebagainya. Sisi dapat
mengikuti jejak tersebut, kembali dan menunjukkan relasi sembarang seperti rute
menguatkannya jika pada akhirnya merekapun penerbangan, jalan raya, dan lain- lain. Notasi
menemukan makanan. Seiring waktu, graf G(V,E) menyatakan bahwa graf G
bagaimanapun juga jejak feromon akan memiliki V simpul dan E sisi. Berdasarkan
menguap dan akan mengurangi kekuatan daya orientasi arah pada sisi, maka secara umum
tariknya. Lebih lama seekor semut pulang graf dibedakan atas 2 jenis : 1. Graf
pergi melalui jalur tersebut, lebih lama jugalah tak-berarah (undirected graph) Graf yang
feromon menguap. Sebagai perbandingan, sisinya tidak mempunyai orientasi arah disebut
sebuah jalur yang pendek akan berbaris lebih graf tak-berarah.
cepat, dan dengan demikian kerapatan
feromon akan tetap tinggi karena terletak pada
jalur secepat penguapannya. Penguapan
feromon juga mempunyai keuntungan untuk
mencegah konvergensi pada penyelesaian
optimal secara lokal. Jika tidak ada penguapan
sama sekali, jalur yang dipilih semut pertama
akan cenderung menarik secara berlebihan
terhadap semut-semut yang mengikutinya.
Pada kasus yang demikian, eksplorasi ruang
penyelesaian akan terbatasi. Oleh karena itu,
Gambar 2.1 Graf tak-berarah
ketika seekor semut menemukan jalur yang
bagus (jalur yang pendek) dari koloni ke
sumber makanan, semut lainnya akan
mengikuti jalur tersebut, dan akhirnya semua
Marda Yunisa - Teknik Informatika - Makalah Ant Algorithm, Universitas Ibnu Sina Batam 2019
2. Graf berarah (directed graph atau digraph) kota – kota tersebut, lalu dihitung total
Graf yang setiap sisinya diberikan orientasi jaraknya.
arah disebut graf berarah.
IV. ALGORITMA SEMUT
Kedua kelompok semut dari titik berangkat 2. Banyak tempat (n) termasuk koordinat (x,y)
sedang dalam posisi pengambilan keputusan atau jarak antar kota (dij)
jalan sebelah mana yang akan diambil. 3. Tempat berangkat dan tempat tujuan
Kelompok semut L membagi dua kelompok 4. Tetapan siklus-semut (Q)
lagi. Sebagian melalui jalan atas dan sebagian 5. Tetapan pengendali intensitas jejak semut
melalui jalan bawah. Hal ini juga berlaku pada (α), nilai α ≥ 0
kelompok semut R. Gambar b dan gambar c 6. Tetapan pengendali visibilitas (β), nilai β ≥
menunjukkan bahwa kelompok semut 0
berjalan pada kecepatan yang sama dengan 7. Visibilitas antar kota = 1/dij (ηij)
meninggalkan feromon atau jejak kaki di jalan 8. Banyak semut (m)
yang telah dilalui. Feromon yang ditinggalkan 9. Tetapan penguapan jejak semut (ρ), nilai ρ
oleh kumpulan semut yang melalui jalan atas harus > 0 dan < 1 untuk mencegah jejak
telah mengalami banyak penguapan karena feromon yang tak terhingga.
semut yang melalui jalan atas berjumlah lebih 10. Jumlah siklus maksimum (NCmax)
sedikit dari pada jalan yang di bawah. Hal ini bersifat tetap selama algoritma dijalankan
dikarenakan jarak yang ditempuh lebih ,sedangkan τij akan selalu diperbaharui
panjang daripada jalan bawah. Sedangkan harganya pada setiap siklus algoritma mulai
feromon yang berada di jalan bawah, dari siklus pertama (NC=1) sampat tercapai
penguapannya cenderung lebih lama. Karena jumlah siklus maksimum (NC=NCmax) atau
semut yang melalui jalan bawah lebih banyak sampai terjadi konvergensi.
daripada semut yang melalui jalan atas.
Gambar d menunjukkan bahwa semut-semut b. Inisialisasi kota pertama setiap semut.
yang lain pada akhirnya memutuskan untuk Setelah inisialisasi τij dilakukan, kemudian m
melewati jalan bawah karena feromon yang semut ditempatkan pada kota pertama tentu
ditinggalkan masih banyak. Sedangkan secara acak.
feromon pada jalan atas sudah banyak
menguap sehingga semut-semut tidak memilih Langkah 2 :
jalan atas tersebut. Semakin banyak semut Pengisian kota pertama ke dalam tabu list.
yang melalui jalan bawah maka semakin Hasil inisialisasi kota pertama setiap semut
banyak semut yang mengikutinya. Demikian dalam langkah 1 harus diisikan sebagai elemen
juga dengan jalan atas, semakin sedikit semut pertama tabu list. Hasil dari langkah ke 2 ini
yang melalui jalan atas, maka feromon yang adalah terisinya elemen pertama tabu list
ditinggalkan semakin berkurang bahkan setiap semut dengan indeks kota tertentu.
hilang. Dari sinilah kemudian terpilihlah jalur Yang berarti bahwa setiap tabuk(1) bisa berisi
terpendek antara sarang dan sumber makanan. indeks kota antara 1 sampai n sebagaimana
hasil inisialisasi pada langkah 1.
V. ALGORITMA SEMUT DALAM
PENCARIAN JALUR TERPENDEK Langkah 3 :
Penyusunan rute kunjungan setiap semut ke
Dalam algoritma semut, diperlukan setiap kota. Koloni semut yang sudah
beberapa variabel dan langkah – langkah untuk terdistribusi ke sejumlah atau setiap kota, akan
menentukan jalur terpendek, yaitu : mulai melakukan perjalanan dari kota pertama
Langkah 1 : masing – masing sebagai kotaasalah dan salah
a. Inisialisasi nilai parameter – parameter satu kota lainnya sebagai kota tujuan.
logika yang terdiri atas : Kemudian dari kota kedua masing – masing,
1. Intensitas jejak semut antar kota dan koloni semut akan melanjutkan perjalanan
perubahannya (τij) dengan memilih salah satu dari kota – kota
yang tidak terdapat pada tabuk sebagai kota
Marda Yunisa - Teknik Informatika - Makalah Ant Algorithm, Universitas Ibnu Sina Batam 2019